KATARAK
SENILIS
Amira Risandry Catri 1940312160
Siti Nabilla Saskia Utami 1940312162
Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan menambah
pengetahuan para dokter muda mengenai
Katarak Senilis.
Metode Penulisan
Makalah ini disusun berdasarkan tinjauan
kepustakaan yang merujuk kepada berbagai
literatur.
Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk menambah informasi
dan pengetahuan tentang katarak
senilis.
Tinjauan
Pustaka
ANATOMI LENSA
FISIOLOGI LENSA
Sifat lensa
• Kenyal : menipis dan menebal saat akomodasi
• Jernih : transparan sebagai media masuknya cahaya
• Lensa memiliki kadar kalium dan asam amino yang lebih tinggi daripada
akuos humor dan korpus vitreum tetapi memiliki kadar natrium dan klorida
yang lebih rendah.
• Keseimbangan elektrolit ini diatur oleh permeabilitas membran, pompa
natrrium dan enzim Na-K-ATPase.
• Terjadi ketidakseimbangan elektrolit sifat transparan lensa akan menurun
keruh katarak
Katarak
Suatu keadaan patologik lensa di mana lensa
menjadi keruh akibat hidrasi cairan lensa atau
denaturasi protein lensa
Klasifikasi :
1. Katarak kongenital
2. Katarak juvenil
3. Katarak presenilis
4. Katarak senilis
Katarak Sinilis
Katarak Senilis adalah semua kekeruhan lensa
yang terdapat pada usia di atas 50 tahun. Pada
katarak senilis terjadi penurunan penglihatan
secara bertahap dan lensa mengalami
penebalan secara progresif. Katarak senilis
merupakan hasil dari proses penuaan tanpa
kelainan bawaan atau gangguan
metabolisme yang jelas.
Etiologi
RADIASI UV
MEROKOK
Epidemiologi
• Katarak Nuclear
• kekeruhan sentral
• warna lensa menjadi kuning/cokelat
penurunan visus
• Katarak Kortikal
• Koagulasi protein + hidrasi pada sel-
sel serat lensa lensa cembung
• Katarak Subkapsular Posterior
• Ditemukan kekeruhan seperti plak di
korteks subkapsuler posteri
Patofisiologi
• Seiring bertambahnya usia
• Pertambahan massa dan ketebalan lensa mengurangi
daya akomodatif
• Dalam lensa terdapat Heat shock protein (suatu protein
kekeruhan lensa.
• Agregat protein membesar menghamburkan
1. Separasi Lamellar
Terjadi pemisahan serat kortikal lensa karena cairan (hidrasi). Tahap ini dapat
terlihat menggunakan slitlamp dan bersifat reversible
2. Katarak Insipien
Kekeruhan terlihat pada bagian lensa yang masih transparan. Terdapat 2
bentuk yaitu; kuneiformis (kekeruhan dimulai dari ekuator kearah sentral) dan
kupuliformis (dimulai dari sentral)
3. Katarak Senilis Imatur
• Lensa berwarna putih keabuan, namun kekeruhan belum terjadi sepenuhnya
(terdapat bagian korteks yang masih jernih tampak iris shadow (+)
• Volume lensa dapat bertambah lensa menjadi lebih cembung bisa
mengakibatkan glaucoma sekunder
• Glare/Silau
• Uniocular polyopia/Poliopia uniokular (melihat bayangan objek
secara ganda)
• Halo berwarna.
• Bintik hitam di depan mata.
• Pandangan kabur, distorsi gambar dan penglihatan
berkabut/berawan
• Penurunan atau bahkan kehilangan penglihatan.
• Kerusakan visual : Tidak nyeri dan berkembang secara bertahap
Anamnesis
Faktor risiko
03 Shadow test
04 Funduskopi
05 Tonometer
Tatalaksana
01
Non-Bedah
Penghambat reduktase aldosa,
Zinc, Beta karoten, Vitamin E,
Vitamin C
02
Bedah
Indikasi Pembedahan
Ekstraksi Katarak
Fakoemulsifikasi
Ekstrakapsular (EKEK)
Komplikasi
01 02 03
Postoperatif
Preoperatif Intraoperatif
Awal
Ansietas, nausea, Laserasi, perdarahan,
gastritis, konjungtivitis cedera kornea, cedera hifema, prolaps iris,
iritatif.alergi, abrasi iris, lepas/hilang keratopati striata, uveitis
kornea vitreous anterior postoperatif, dan
endoftalmitis bakterial.
04
Postoperatif
Lanjut
Cystoid Macular Edema, delayed chronic postoperative endophtalmitis,
Pseudophakic Bullous Keratopathy ,ablasio retina, glaukoma sekunder,
katarak sekunder atau Posterior Capsular Opacity
Prognosis
Tindakan pembedahan secara
defenitif pada katarak senilis
dapat memperbaiki ketajaman
penglihatan pada lebih dari 90%
kasus.
THANK
YOU