Anda di halaman 1dari 6

PENTING

KEJUJURAN
Judul Jurnal : Islamic Identity, Ethical Principles and Human Values 
Oleh :
Mansoureh Ebrahimi (PhD) 
Senior Lecturer at Faculty of Islamic Civilization, University Teknologi Malaysia 
Kamaruzaman Yusoff (PhD) 
Professor at Faculty of Islamic Civilization, University Teknologi Malaysia 
KENAPA???
 Dalam jurnal dijelaskan bahwa kejujuran sangatlah penting dan harus selalu dijunjung tinggi.
 Disebutkan juga, Nabi bahkan mengatakan untuk 'menunggu Hari Pembalasan ketika
kejujuran hilang'. Hal tersebut menunjukkan akhir zaman dan Hari Penghakiman yang
menyedihkan, ketika orang-orang akan dikutuk dan dihukum karena kesalahan yang tidak
jujur.
 Jadi, dalam Islam, perilaku jujur harus selalu diterapkan ketika berhubungan dengan orang
lain.
 Selain itu kejujuran juga penting dalam komunikasi untuk menyatukan gagasan tentang
kebenaran dalam tindakan, hubungan, dan pertukaran verbal. Oleh karena itu, Islam
mewajibkan kejujuran dan melarang penipuan. Dalam Al-Quran pun sudah diperintahkan
untuk bersikap jujur. 
LANDASAN DALAM AL –
QUR’AN
 “Wahai orang-orang yang beriman! Jauhkan dari kemaksiatan kepada Allah dalam
penghormatan kepada-Nya dan ketakwaan, dan bergaullah dengan orang-orang yang benar
(orang-orang yang juga setia pada perjanjian mereka dengan Allah).” – Qs. At-Taubah (9) :
119
 “Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, mereka itu orang-orang
yang tulus hati (pencinta kebenaran) dan saksi-saksi di sisi Tuhan mereka. Mereka berhak
mendapat pahala dan cahaya. Tetapi orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami,
mereka itu penghuni-penghuni neraka.” – Qs. Al-Hadid (57) : 19 
 “Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebatilan dan (janganlah) kamu
sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya.” – Qs. Al-Baqarah (2) : 42 
AL – BAQARAH (2) : 42

“Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan


kebatilan dan (janganlah) kamu sembunyikan kebenaran,
sedangkan kamu mengetahuinya.”
TAFSIR AS–SA’DI, PAKAR
TAFSIR ABAD 14 H
 Mencampur antara yang haq dengan yang batil
 Menyembunyikan yang haq, karena yang di inginkan dari ahli kitab dan ahli ilmu adalah
membedakan antara yang haq dari yang batil dan menampakkan yang haq itu, agar orang-
orang yang ingin mendapatkan petunjuk darinya dapat mengambil petunjuk darinya, orang-
orang yang sesat dapat kembali sadar.
 Tegaknya dalil atas orang-orang yang mengingkarinya, karena Allah telah menjelaskan ayat-
ayatNya dan menerangkan keterangan-keteranganNya untuk membedakan yang haq dari yang
batil dan agar jelas jalan orang-orang yang mengambil petunjuk dari jalan orang-orang yang
mengingkari.
LANJUTAN…
 Dan siapa yang mengamalkannya, maka dia tergolong dari para khalifah Rosul dan pemberi
petunjuk bagi umat.
 Dan barangsiapa mencampur adukkan yang haq dengan yang batil dan ia tidak membedakan
antara yang ini dari yang itu, padahal ia tahu akan hal itu lalu ia menyembunyikan yang haq
yang ia tahu padahal ia diperintahkan untuk menampakannya, maka ia tergolong di antara para
penyeru kepada Neraka Jahanam, karena manusia tidaklah akan mencontoh siapa pun dalam
urusan agama mereka kecuali kepada para ulama mereka.

Referensi: https://tafsirweb.com/334-quran-surat-al-baqarah-ayat-42.html

Anda mungkin juga menyukai