Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN

KEPERAWATAN

PADA PASIEN DGN


GANGGUAN SISTEM
IMUNOLOGI
SISTEM IMUN
 Sistem imun terbentuk dari sel-sel
darah putih, sum-sum tulang dan
jaringan limfoid yang mencakup
kelenjar timus, kelenjar limfe, lien,
tonsil serta adenoid
 Sel darah putih yang terlibat dalam
imunitas; limfosit B dan limfosit T
yang berasal dari limfoblast yang
dibuat dalam sum-sum tulang
TIPE IMUNITAS
 Imunitas alami; merupakan
kekebalan non spesifik yang
sudah ditemukan pada saat
lahir
 Imunitas didapat; imunitas
spesiofik yang terbentuk
sesudah lahir
PERTAHANAN SISTEM
IMUN
Terdapat 3 macam cara yang
dilakukan tubuh untuk
mempertahankan dirinya
sendiri:
 Respon imun fagositik

 Respon imun humoral/antibodi

 Respon imun selluler


RESPON FAGOSITIK
 Meliputi sel-sel darah putih
(granulosit dan makrofag) yang
dapat memakan partikel asing
 Sel-sel ini akan bergerak
ketempat serangan dan
kemudian menelan serta
menghancurkan mikroorganisme
penyerang
RESPON HUMORAL
 Limfosit mengubah diri menjadi
sel-sel plasma yang
menghasilkan anti body
 Anti body meruakan protein
yang sangat spesifik, diangkut
dalam aliran darah dan memiliki
kemampuan untuk
melumpuhkan penyerang
RESPON SELULER
 Melibatkan limfosit yang selain
mengubah diri menjadi sel
plasma, juga bisa berubah
menjadi sel-sel T sitotoksik
khusus yang dapat menyerang
mikroorganisme patogen.
STADIUM RESON IMUN
Terdapat 4 stadium dalam
respom imun :
 Stadium pengenalan

 Stadium proliferasi

 Sradium respon

 Stadium efektor
STADIUM PENGENALAN

Kemampuan dari suatu


imunitas dalam mengenali
antigen sebagai unsur asing
atau bukan bagian dari
dirinya sendiri
STADIUM PROLIFERASI
 Limfosit yang mengandung
pesan antigen akan kembali ke
nodus limfatikus terdekat
 Limfosit yang sudah disensitisasi
menstimulasi sebagian limfosit
non aktif untuk membesar,
membelah diri, proliferasi dan
berdiferensiasi menjadi limfosit
T atau B
STADIUM RESPON
 Limfosit yang sudah berubah akan
berfungsi dengan cara humoral atau
seluler
 Humoral ; antibody dilepas dalam
aliran darah dan berdiam didalam
plasma
 Seluler: Sel T akan langsung
menyerang mikroba bukan melalui
kerja antibody
STADIUM EFEKTOR
Antibody atau sel T sitotoksik
menjangkau antigen dan
terangkai dengan antigen
tersebut, mengakibatkan
penghancuran mikroba atau
menetralisasi toksin secara
total
TYPE IMUNOGLOBULIN
 Ig G (75%)
 Ig A (15%)
 Ig M (10%)
 Ig D (0,2%)
 Ig E (0,004%)
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
FUNGSI IMUN
 Usia
 Jender
 Nutrisi
 Psikoneuro-imunologi
 Kelainan organ
 Kanker
 Obat obatan dan radiasi
DEFESIENSI SISTEM IMUN
 Penurunan sistem imun
 Disebabkan oleh defesiensi pada sel-
sel fagositik, limfosit B, limfoset T
 Gejala utama mencakup infeksi
kronis atau infeksi berat kambuhan,
infeksi krn mikroorganisme yang
tidak lazim, diare kronis.
 Dapat merupakan kelainan primer
atau sekunder.

Anda mungkin juga menyukai