Anda di halaman 1dari 32

Thermal Process

Jurusan Teknik Lingkungan


Universitas Pembangunan Nasional Veteran
Surabaya
AUTOCLAVE
Pengertian
 Merupakan alat pensterilisasi suatu bahan yang
memanfaatkan energi panas dan tekanan
 Autoclave dapat digunakan dalam pengolahan
limbah B3 infeksius (tercantum dalam Permen LHK
56 Tahun 2015)
 Jenis autoclave yang disebutkan dalam peraturan
tersebut ada dua yaitu tipe gravitasi dan vacum
Fungsi autoclave dalam limbah B3 untuk sterilisasi
dan tidak menghancurkan limbah.
Autoclave tipe alir gravitasi
 Proses
autoclave yang memanfaatkan masa jenis
udara dan gravitasi dalam melakukan pertukaran
udara panas dengan udara awal.
 Uap panas dan udara panas akan masuk dari
bagian autoclave dan mendorong udara dingin
keluar melalului mekanisme pembuangan bawah
sehingga tersisa udara panas dan bertekanan pada
tabung autoclave
Contoh Gravity Autoclave
Pengoperasian autoclave gravitasi
a. 121OC (seratus dua puluh satu derajat celsius) dan tekanan 15 psi (lima
belas pounds per square inch) atau 1,02 atm (satu koma nol dua atmosfer)
dengan waktu tinggal di dalam autoklaf sekurang-kurangnya 60 (enam puluh)
menit;
b. 135OC (seratus tiga puluh lima derajat celsius) dan tekanan 31 psi (tiga
puluh satu pounds per square inch) atau 2,11 atm (dua koma sebelas
atmosfer) dengan waktu tinggal di dalam autoklaf sekurang-kurangnya 45
(empat puluh lima) menit; atau
c. 149OC (seratus empat puluh sembilan derajat celsius) dan tekanan 52 psi
(lima puluh dua pounds per square inch) atau 3,54 atm (tiga koma lima
puluh empat atmosfer) dengan waktu tinggal di dalam autoklaf sekurang
kurangnya 30 (tiga puluh) menit.

Permen LHK 56 2015


Autoclave tipe vacum
 Proses autoclave yang memanfaatkan pompa vacum untuk
mengosongkan udara dalam tabung yang selanjutnya akan diisi oleh
udara panas dan tekanan
Udara dingin atau awal akan dipompa keluar dari aotuclave
menggunakan pompa vacum. Setelh itu uap panas diinjesikan pada
tabung autoclave sampai suhu tertentu. Proses seterilisasi berjalan
sesuai dengan waktu yang ditentukan
Contoh Vacum Autoclave
Pengoperasian autoclave vacum
a. 121OC (seratus dua puluh satu derajat celsius) dan tekanan
15 psi (lima belas pounds per square inch) atau 1,02 atm
(satu koma nol dua atmosfer) dengan waktu tinggal di dalam
autoklaf sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) menit;
atau
b. 135OC (seratus tiga puluh lima derajat celsius) dan tekanan
31 psi (tiga puluh satu pounds per square inch) atau 2,11 atm
(dua koma sebelas atmosfer) dengan waktu tinggal di dalam
autoklaf sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) menit.
Permen LHK 56 2015
INCINERATOR
Persyaratan Insinerator
(Permen LHK 56 Tahun 2015)
a. efisiensi pembakaran paling sedikit 99,99% (sembilan
puluh sembilan koma sembilan puluh sembilan persen);
b. efisiensi penghancuran dan penghilangan senyawa
principle organic hazardous constituents (POHCs) dengan
nilai paling sedikit 99,99% (sembilan puluh sembilan koma
sembilan puluh sembilan persen);
lanjutan
C. dalam hal Limbah B3 yang akan diolah:
1. berupa polychlorinated biphenyls; dan/atau
2. yang berpotensi menghasilkan:
a). polychlorinated dibenzofurans; dan/atau
b) polychlorinated dibenzo-p-dioxins,
efisiensi penghancuran dan penghilangan harus memenuhi
nilai paling sedikit 99,9999% (sembilan puluh sembilan koma
sembilan ribu sembilan ratus sembilan puluh sembilan
persen);
Lanjutan
d. temperatur pada ruang bakar utama sekurangkurangnya
800OC (delapan ratus derajat celsius);
e. temperatur pada ruang bakar kedua paling rendah
1.200OC (seribu dua ratus derajat celsius) dengan waktu
tinggal paling singkat 2 (dua) detik;
f. memiliki alat pengendalian pencemaran udara berupa wet
scrubber atau sejenis;
Lanjutan
g. ketinggian cerobong paling rendah 24 m (dua puluh
empat meter) terhitung dari permukaan tanah atau 1,5
(satu koma lima) kali bangunan tertinggi, jika terdapat
bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 24 m (dua
puluh empat meter) dalam radius 50 m (lima puluh meter)
dari insinerator;
h. memiliki cerobong yang dilengkapi dengan:
1. lubang pengambilan contoh uji emisi yang memenuhi
kaidah 8De/ 2De; dan
2. fasilitas pendukung untuk pengambilancontoh uji emisi
antara lain berupa tangga dan platform pengambilan
contoh uji yang dilengkapi pengaman; dan
Lanjutan
i. memenuhi baku mutu emisi melalui kegiatan uji coba
sebagai bagian dari pemenuhan kelengkapan persyaratan.
Incinerator
High temperature hazardous waste incinerators are
available in a number of configurations and principles.
Typically a process for treatment involves heating to a
temperature greater than 850°C or, if the chlorine
content is above 1 %, greater than 1,100 °C, with a
residence time greater than 2 seconds, under
conditions that assure appropriate mixing and
subsequent destruction
Con’t
Combustion temperature and residence time needed for mixed
hazardous wastes cannot be readily calculated and are often
determined empirically.
Some common solvents such as alcohols and toluene can easily
be combusted at temperatures less than 1000oC and less than
one second residence time, while other more complex organic
halogens require more stringent conditions
Type of Incinerator
Hazardous waste is normally incinerated in two types
of facilities: merchant plants who accept different
types of waste for disposal; and dedicated
incinerators that handle a particular waste stream.

An example of the latter might be a chemical


manufacturing plant treating chlorinated wastes to
recover HCl.
Con’t
The most common combustion technology in hazardous waste
incineration is the rotary kiln. Facilities in the merchant sector
range in size from 30,000 to 100,000 tons/year throughput.
Dedicated hazardous waste incinerators use a variety of
incineration, pyrolysis, and plasma treatment techniques.
Similar to the incineration of municipal solid waste, hazardous
waste incineration offers the benefits of volume reduction and
energy recovery.
Mechanism process
In Rotary kilns solid, sludge, containerized or pumpable
waste is introduced at the upper end of the inclined
drum. Temperatures in the kiln usually range between
850 and 1300ºC. The slow rotation of the drum allows
a residence time of 30-90 minutes.
Con’t
The secondary combustion chamber following the
kiln completes the oxidation of the combustion gases.

Liquid wastes and/or auxiliary fuels may be injected


here along with secondary air to maintain a minimum
residence time of two seconds and temperatures in
the range of 900-1300ºC, effectively destroying any
remaining organic compounds
A DRE of 99.9999% is required for the incineration
Emission Generated
Average 6 - 7 Nm3 of flue
gas per kg waste

Specific collection/treatment for:


Dust - staged filters
Chlorine - neutralised by scrubbing with lime
Sulphur - washing stage
Dioxins - combustion control, activated carbon
Example of flue gas cleaning technology
cost
• Related to site-specific and country-specific
factors
• High level of sophistication & control = high
construction costs
• Air pollution control costs = 30-40% of total
Terima Kasih
ALL THE BEST

Anda mungkin juga menyukai