Anda di halaman 1dari 22

bismillahirahmanirrahim

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Seminar Karya Ilmiah
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. H. Achmad Hufad, M.Ed
Prof. Dr. H. Uyu Wahyudin, M.Pd
Dr. Jajat S. Ardiwinata, M.Pd
PENGARUH PROSES PELATIHAN OTOMOTIF
TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI
BERWIRAUSAHA PESERTA PELATIHAN

DI BALAI LATIHAN KERJA SUMEDANG

Deni Malik 1608040


A. Latar Belakang
Perkembangan ekonomi
 Standar pekerja nasional dan internasional
 Pekerja asing
 Berwirausaha
Menurut Yusof, Pemula, dan Pangil dalam Heflin Frinces (2010) :
Mejelaskan ada beberapa alasan mengapa para wirausahan (enterpreneurs) penting di dalam masyarakat salah satunya yaitu
mengidentifikasi berbagai peluang di dalam lingkungan dengan meningkatkan aktifitas yang akan memberikan manfaat kepada
setiap orang, dan untuk kemanfaatan generasi mendatang.

Menurut UU no. 20 tahun 2003 Pasal 26 ayat 2


Menyatakan bahwa pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan
pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
profesional. Salah satu lembaga pendidikan nonformal yang difungsikan sebagai tempat berlatih serta menambah
keterampilan masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja yaitu Balai Latihan Kerja
Balai Latihan Kerja saat ini telah tersebar dibeberapa daerah di Indonesia, salah satunya di
Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Balai Latihan Kerja Sumedang saat ini dikelola oleh Pemerintah
Kabupaten Sumedang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Trannsmigrasi (DISNAKERTRANS).
• Program program ( kecakapan hidup) :
1.Menjahit 2.otomotif (bengkel sepeda motor dan mobil)
3.Komputer 4.Kelistrikan
5.Mengelas 6.peternakan
7.kewirausahaan
Dari program-program yang diselenggarakan Balai Latihan Kerja Sumedang salah satunya yaitu
program pelatihan otomotif, ini bertujuan meningkatkan keterampilan serta kemampuan
berwirausaha, yang disoroti dalam pelatihan ini
Menjadi topik penelitian yaitu prosesnya, dimana proses merupakan perangkat dinamika dalam
pelatihan, dan salah satu paling vital dalam pelatihan, harapan yang dapat ditemukan yaitu motivasi
para warga belajar setelah di traning oleh para trainer di UPTD Balai Latihan Kerja Sumedang , yaitu
ada jiwa motivasi berwirausaha bahkan mampu menirikan lembaga wirausaha yang mampu
menyerap dan memfasilitasi minimal dilingkungan sekitarnya, ada kebergunan dari segi keilmuan
dan kebermanfaatannya. Seta diharapkan dapat bersaing di era globalisasi. Oleh karena itu, peneliti
tertarik merumuskan judul untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Proses Pelatihan
Otomotif Terhadap Peningkatan Motivasi Berwirausaha Peserta Pelatihan di Balai Latihan Kerja
Sumedang”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, peneliti dapat
mengidentifikasikan berbagai permasalahan sebagai berikut:
 Kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten
Sumedang. Sarana dan prasarana yang ada belum dapat memenuhi kebutuhan peserta dalam
melaksanakan kegiatan praktek kerja. Keadaan sarana dan prasarana yang ada pun masih perlu
diperbaiki karena ada beberapa bangunan yang sudah tidak layak untuk digunakan.
 Metode pembelajaran atau pelatihan yang digunakan cenderung lebih ke praktik kerja.
 Banyaknya pengagguran dilingkungan para warga belajar yang telah dilatih oleh trainer di BLK .
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, peneliti dapat
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh pelatihan otomotif dalam meningkatkan motivasi
berwirausaha peserta pelatihan Balai Latihan Kerja Kabupaten Sumedang?
D. Tujuan Penelitian

• Untuk mengetahui pengaruh proses pelatihan otomotif dalam


meningkatkan motivasi berwirausaha peserta pelatihan Balai Latihan
Kerja Kabupaten Sumedang.
E. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis sebagai berikut:
 Manfaat Teoritis
Sebagai salah satu upaya pengelola dengan masyarakat dalam meningkatan kecakapan hidup (soft skill) dan
kemampuan berwirausaha masyarakat Kabupaten Sumedang melalui pelatihan kerja khususnya pelatihan otomotif
agar siap bekerja dan memiliki motivasi berwirausaha. Selain itu hasil penelitian ini dapat dijadikan pedoman dan
salah satu sumber belajar oleh mahasiswa Pendidikan Luar Sekolah.
 Manfaat Praktis
Bagi masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi mayarakat agar terus belajar dan
mengembangkan kemampuan yang terdapat dalam dirinya sehingga mereka mampu berdaya dengan kemampuan
mereka sendiri.
Bagi Peneliti Lanjutan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti lanjutan yang tertarik mengembangkan penelitian
mengenai pengelolaan pelatihan kerja dalam memberdayakanmasyarakat Kabupaten Sumedang.
Bagi Lembaga
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengelola dan instruktur lembaga khususnya UPTD BLK Kabupaten
Sumedang sebagai bahan acuan untuk melakukan perbaikan dalam kegiatan pelatihan kerja selanjutnya.
F. Ringkasan Teori
KONSEP DASAR PENELITIAN
Pengertian Pelatihan
• Menurut Herman Sofyandi, dalam Widyawati (2015) menjelaskan bahwa pelatihan merupakan
proses secara sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi.
Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai untuk melaksanakan pekerjaan.
Pelatihan memiliki orientasi jangka pendek, dan memiliki kemampuan untuk mempermudah dalam
bekerja bagi pegawainya. Dalam definisi lain menjelaskan bahwa pelatihan merupakan suatu proses
yang meliputi serangkaian tindakan atau upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk
pemberian bantuan kepada calon tenaga kerja oleh tenaga profesional kepelatihan dalam satuan
waktu tertentu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang
pekerjaan tertentu guana meningkatkan efektivitas dan produktifitas dalam suatu organisasi.
(Hamalik dalam Efendi, Vol. X, No.2 2017)
• Simamora pun menjelaskan dalam (Susi Hendriani, 2008:156) bahwa pelatihan adalah serangkaian
aktifitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun
perubahan sikap seseorang.
• Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pelatihan merupakan suatu bentuk bantuan dalam proses pembelajaran yang terorganisir
secara sistematis dengan jangka waktu yang fleksibel dan relatif singkat dengan tujuan untuk
mengingkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta pelatihan.
Tujuan dan Manfaat Pelatihan
Sebuah pelatihan tidak hanya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saja,
melainkan juga untuk mengembangkan bakat serta potensi yang ada dalam diri.
Idealnya sebuah pelatihan dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan, baik tujuan
organisasi mupun tujuan para peserta pelatihan yang mengikuti pelatihan seacara
perorangan.
Menurut Mangkunegara dalam Kandou hal.3 menjelaskan tujuan pelatihan antara lain
sebagai berikut.
• Meningkatkan penghayatan jiwa dan ideology
• Meningkatkan produktivitas kerja
• Meningkatkan kualitas kerja
• Meningkatkan perencanaan sumber daya manusia
• Meningkatkan sikap moral dan semangat kerja
• Meningkatkan rangsangan agar karyawan mampu berprestasi secara maksimal
• Meningkatkan kesehatan dan keselamatan
• Menghindari keseragaman
• Meningkatkan perkembangan pribadi karyawan.
Komponen Pelatihan
Komponen pelatihan adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kualitas dan mutu suatu pelatihan serta merupakan
kunci utama dalam menyusun suatu program pelatihan. Dilihat dari sebuah sistem, menurut Sudjana (1996) dalam Kamil
(2012:21) mengemukakan komponen-komponen pelatihan sebagai berikut:
•Masukan sarana (instrument input)
Yaitu meliput keseluruhan sumber dan fasilitas yang menunjang kegiatan belajar. Masukan sarana dalam pelatihan ini
mencakup kurikulum, tujuan pelatihan, sumber belajar, fasilitas belajar, biaya yang dibutuhkan dan pengelola pelatihan.
•Masukan mentah (raw input)
Yaitu peserta pelatihan dengan berbagai karakterisitiknya, seperti pengetahuan, keterampilan dan keahlian, jenis kelamin,
pendidikan, kebutuhan belajar, latar belakang sosial budaya, latar belakang ekonomi dan kebiasaan belajarnya.
•Masukan lingkungan (enviromental input)
Yaitu meliputi faktor lingkungan yang menunjang pelaksanaan kegiatan pelatihan, seperti lokasi pelatihan.
•Proses (process)
Yaitu kegiatan interaksi edukatif yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan pelatihan antara sumber belajar dengan warga
belajar pesertab pelatihan.
•Keluaran (output)
Yaitu lulusan yang telah mengalami proses pembelajaran pelatihan.
•Masukan lain (output input)
Yaitu daya dukung pelaksanaan pelatihan, seperti pemasaran, lapangan kerja, informasi dan situasi sosial-budaya yang
berkembang.
•Pengaruh (impact)
Yaitu yang berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai oleh peserta pelatihan, yang meliputi peningkatan taraf hidup,
kegiatan membelajarkan orang lain lebih lanjut, dan peningkatan partisipasi dalam kegiatan sosial dan pembangunan
masyarakat. 
Konsep dasar motivasi
• Pengertian motivasi
Sebuah pendidikan dan pelatihan tentu harus memiliki materi- materi yang memotivasi peserta pelatihan agar dapat
meningkatkan kemampuan serta keterampilan diri mereka masing-masing. Sehingga diharapkan setelah mengikuti
kegiatan pelatihan, para peserta pelatihan memiliki output tersendiri untuk dapat memotivasi dirinya sendiri agar lebih
baik dan percaya terhadap kemampuan serta keterampilan yang dimilikinya. Adapun pengertian motivasi sendiri menurut
Mc. Donald dalam Sardiman (1986:73) adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya
feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Hamzah (2008:3) menjelaskan istilah motivasi
berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam
tingkah lakunya, berupa rangsangan dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.
• Ciri-ciri orang termotivasi
Setiap kegiatan pelatihan yang sudah dilakukan, dipastikan hamper seluru peserta pelatihan menerima dampak atau
output yang dihasilkan. Salah satu contoh output yang muncul adalah adanya motivasi dalam diri masing-masing peserta
pelatihan untuk dapat memaksimalkan kemampuan dan potensi yang ada. Hamzah B. Uno (2008:23) mengemukakan
motivasi yang ada pada setiap orang itu memiliki indikator atau ciri-ciri sebagai berikut:
• Adanya hasrat dan keinginan berhasil;
• Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
• Adanya harapan dan cita-cita masa depan;
• Adanya penghargaan dalam belajar;
• Adanya kegiatan menarik dalam kegiatan belajar;
• Adanya lingkungan belajar yang kondusif.
Fungsi Motivasi
• Motivasi memiliki fungsi bagi seseorang, karena motivasi dapat
menjadikan seseorang mengalami perubahan kearah yang lebih baik.
Motivasi juga dapat mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.
Sardiman (2007:85) menjelaskan motivasi akan mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu, karena motivasi memiliki fungsi sebagai berikut:
• Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor
penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan;
• Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang
harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya;
• Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat lagi bagi tujuan tersebut. 
Konsep dasar wirausaha
• Pengertian wirausaha
Pengertian wirausaha berdasarkan pendapat Stephen P. Robbins dan Mary Coulter
(2010) adalah proses dimana seseorang atau sekelompok orang menggunakan
usaha dan sarana yang terorganisasi untuk mengejar peluang guna menciptakan
nilai dan bertumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi
dan keunikan. Begitu pula dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan
Pembinaan Pengusahaan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
Wirausaha adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, serta perilaku dan
kemampuan kewirausahaan.
Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseroang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan
serta menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efiisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau
memperoleh keuntungan yang lebih besar.
• Karakteristik Wirausahawan
Seorang wirausahawan haruslah seseorang yang mampu melihat kedepan. Untuk
menjadi wirausahawan, seseorang harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
Tabel 1.Sifat yang harus dimiliki seorang wirausaha
Ciri ciri Watak
  1. Kepercayaan (keteguhan)
Percaya diri 2. Ketidaktergantungan,kepribadia
n mantap
3. Optimisme

  1. Kebutuhan atau haus akan


  prestasi
Berorientasi tugas dan 2. Berorientasi laba atau hasil
hasil 3. Tekun dan tabah
4. Penuh inisiatif
5. Energik

  1. Mampu mengambil resiko


Pengambilan resiko 2. Suka pada tantangan
 
  1. Mampu memimpin
Kepemimpinan 2. Dapat bergaul dengan orang lain
3. Menanggapi saran dan kritik
  1. Inovatif
  2. Kreatif
  3. Fleksibel
Keorisinilan 4. Banyak sumer
5. Serba bisa
6. Mengetahui banyak

Berorientasi ke masa 1. Pandangan ke depan


depan 2. Perseptif

Sumber : Marbun dalam Alma (2011: 52-53)


G. Metode Penelitian
• Desain Penelitian
Metode penelitian merupakan bagian penting dalam melakukan sebuah penelitian. Dalam
metode penelitian berhubungan erat dengan prosedur, alat, serta desain pelatihan yang
digunakan. digunakan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.
Menurut Arikunto (2000, hlm. 309) metode deskriptif merupakan sebuah metode penelitian
yang dimaksudkan untuk mengumpulkan infromasi mengenai status suatu gejala yang ada.
Peneliti menggunakan metode deskriptif karena metode tersebut pada umumnya dilakukan
dengan tujuan untuk mengambarkan secara sistematis mengenai fakta dan karakteristik objek
dan subjek yang diteliti secara tepat.
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data numerikal
(angka) yang diolah dengan menggunakan metode statistika. Pada umumnya penelitian
menggunakan pendekatan kuantitatif merupakan penelitian sampel besar, karena pada
pendekatan kuantitatif dilakukan pada penelitian inferensial yaitu dalam rangka pengujian
hipotetsis dan menyandarkan kesimpulan pada suatu probabilitas kesalahan penolakan hipotesis
nihil. Dengan menggunakan pendekatan ini, maka akan diperoleh signifikansi hubungan antar
variable yang diteliti. Metode kuantitatif adalah metode utama, sedangkan data kualitatif sebagai
data penunjuang. (Bambang Prasetyo & Lina Miftakhul Jannah, Metodologi Penelitian
Kuantitatif : Teori dan Aplikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2011)
Partisipan dan Lokasi Penelitian
• Partisipan
Partisipan merupakan orang yang ikut berperan dalam kontribusi program pelatian otomotif di
UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan motivasi berwirausaha
peserta pelatihan.
• Lokasi
Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian yang dilakukan oleh peneliti, guna untuk
mendapatkan informasi yang akurat tentang pelatihan otomotif yang diselenggarakan di UPTD
Balai Latihan Kerja. Peneliti meneliti kontribusi UPTD Balai Latihan Kerja dalam meningkatkan
motivasi berwirausaha peserta didik di UPTD Balai Latihan Kerja Kabupaten Sumedang,
Rancamulya, Sumedang Utara, Jawa Barat 45621. 
• Variabel penelitian
Pengujian dan penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dua variabel yang kemudian
disebut variabel X dan variabel Y. Untuk pengujian variabel X atau variabel
independen/variable yang mempengaruhi yakni pengaruh proses pelatihan otomotif bagi
peserta pelatihan dimana variabel in sebgai penentu karena proses merupakan hal yang paling
berpengaruh terhadap hasil yang ingin dicapai . Sedangkan untuk pengujian dan penelitian
variabel Y atau variable dependen/variabel yang dipengaruhi yakni motivasi berwirausaha.
Variabel ini dapat digambarkan sebagai
berikut;

   

Variable X Variable Y

Proses Pelatihan Peningkatan Motivasi


 
• Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan alat yang digunakan untuk mendapatkan
informs. Teknik pengumpulan data yang dan digunakan dalam penelitian
diantaranya:
• Kuesioner
Kuesioner merupakan alat teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila
peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari
responden (Iskandar, 2008: 77). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis
kuisioner yakni Kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup terdiri dari pertanyaan atau
pernyataan yang jawabannya telah disediakan sebagai pilihan (option) jawaban pada
setiap pertanyaan atau pernyataan,
• Studi Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:206) studi dokumentasi adalah mencari data yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger,
agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian ini peneliti melakukan studi dokumentasi
dengan tujuan mengumpulkan data peserta pelatihan otomotif., serta kegiatan
pelatihan otomotif yang sedang atau sudah berlangsung.
H. Definisi Operasinal
Berkaitan dengan penelitian ini ada beberapa istilah yang perlu
dijelaskan, antara lain adalah:
Pelatihan adalah serangkaian aktifitas yang dirancang untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun
perubahan sikap seseorang (Simamora dalam Susi Hendriani, 2008:156)
Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan (Mc. Donald dalam Sardiman (1986:73))
Wirausaha adalah proses di mana seseorang atau sekelompok orang
menggunakan usaha dan sarana yang terorganisasi untuk mengejar
peluang guna menciptakan nilai dan bertumbuh dengan memenuhi
keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan.
(Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010))
I.Struktur Organisasi Skripsi
• Penelitian ini terdiri dari lima Bab yang saling berkaitan, yaitu Bab I tentang pendahuluan, Bab II tentang
kajian pustaka, Bab III tentang metodelogi penelitian, Bab IV tentang pembahasan dan hasil kajian di
lapangan, dan yang terakhir Bab V tentang penutup yang didalamnya ada kesimpulan dan saran atau
rekomendasi. Berikut uraian tiap babnya.
• BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini peneliti akan menguraikan terkait latar belakang pengambilan penelitian, identifikasi masalah
dan perumusan masalah penelitian, manfaat serta tujuan dari penelitian.
• BAB II KAJIAN PUSTAKA/TEORITIS
Pada bab ini peneliti akan membahas terkait yang menelusuri semua teori, jurnal, atau kajian/penelitian
yang mendukung terhadap tema permasalahan penelitian.
• BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab III ini peneliti menguraikan pembahasan mengenai metodologi penelitian yang terdiri dari metode
penelitian, lokasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian teknik pengumpulan data, pengolahan data,
dana analisa data.
• BAB IV HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN
• ada bab ini peneliti akan membahas terkait hasil temuan penelitian, pembahasan, pengolahan data
penelitian dang pengujian hipotesis serta hasil temuan meliput deskripsi data, pengujian hipotesis,
pembahasan dan keterbatasan penelitian.
• BAB V PENUTUP
Pada bab ini peneliti membahas terkait simpulan hasil temuan penelitian, implikasi dari hasil temuan
penelitian, dan mengemukakan saran/rekomendasi dari hasil temuan penelitian.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai