Anda di halaman 1dari 20

Psikologi Kepribadian II

Teori Humanisti/Eksistensial :
Abraham H. Maslow
Kelompok 5
Nama Anggota :
-Assiva Nuriza Amalia
- Indri Puspa Miranda
- Muhammad Rivansyah
Biografi Abraham H. Maslow
Biografi

• Abraham Harold (Abe) Maslow lahir di


Manhattan, New York, 1 April 1908 sebagai
anak sulung dari 7 bersaudara.
• Masa kanak-kanaknya tidak bahagia, dipenuhi
rasa malu, rendah diri dan depresi.
• Maslow sangat membenci ibunya (Yahudi)
yang religius namun kejam  Maslow tidak
percaya dengan agama Yahudi yang diajarkan
ibunya dan memilih menjadi ateis.
• Maslow memiliki prestasi akademik yang buruk,
namun setelah berteman dengan sepupunya
yang ekstrovert, Maslow mulai mampu
mengembangkan kemampuan sosialnya dan
terlibat dalam aktivitas sekolah.
• Awalnya Maslow kuliah di jurusan Hukum, City
College atas keinginan ayahnya, namun karena
tidak suka berurusan dengan orang jahat,
Maslow pindah ke jurusan psikologi di Cornell
university selama 1 tahun.
Biografi

• Lalu kembali lagi ke City College dan menikah dengan sepupunya yaitu Bertha.
• 1 semester sebelum menikah, Maslow mendaftar ke University of Wisconsin dan berhasil menerima
gelar sarjana muda di bidang filsafat.
• 1934  meraih gelar doktor dan tetap di university of Winsconsin karena banyak tekanan anti
Yahudi.
• 1935  ke New York menjadi asisten E. L Thorndike di Teachers College.
• 1 ½ tahun kemudian bergabung dengan Fak. Psikologi Brooklyn College dan menetap di New York
sampai 1940an.
• Maslow banyak belajar dengan Erich Fromm, Karen Horney, Max Wertheimer, Kurt Goldstein dan
Adler.
• Ruth Bennedict, seorang antropolog (mentor Maslow) mendukung Maslow meneliti suku Indian Kaki
Hitam  wawasan ini membantu maslow merumuskan Hirarki kebutuhan.
• 1946, Maslow menderita penyakit aneh.
• Setelah kesehatannya membaik, ia kembali mengajar di brooklyn College
• 1951  menjadi kepala jurusan psikologi di Brandies University, Massachussets  disini ia aktif
menulis.
• 1967  Maslow menderita gangguan hati
• 1967 – 1968  menjadi Presiden APA
• 1970  Meninggal dunia
Pandangan
Abraham Maslow
Tentang Motivasi
Pandangan

◂ Maslow mengggunakan pendekatan holistik terhadap motivasi  “yang


termotivasi adalah diri manusia itu secara utuh/keseluruhan, bukan hanya
satu bagian / fungsi tunggal saja.
◂ Motivasi bersifat kompleks  perilaku seseorang bisa muncul dari beberapa
motif yang terpisah dan motivasi bisa saja tidak disadari
◂ Manusia termotivasi secara terus menerus oleh satu kebutuhan / kebutuhan
lainnya  “jika satu kebutuhan terpenuhi, maka ia kehilangan daya
motivasinya dan digantikan oleh kebutuhan lainnya”
◂ Setiap orang termotivasi oleh kebutuhan dasar yang sama (pada semua
budaya)
◂ Motivasi adalah kebutuhan yang tersusun dalam bentuk hirarki
Hierarki Kebutuhan
Maslow
Hierarki

5 kebutuhan dasar manusia merupakan kebutuhan konatif yaitu


bercirikan daya juang / motivasi dan bersifat universal.
5 kebutuhan dasar tersebut yaitu :
1. Fisiologis (Physiological needs)
Adalah kebutuhan dasar manusia yang paling mendesak untuk
dipenuhi karena berhubungan dengan kelangsungan hidup.
Contohnya adalah: Sandang/pakaian, pangan/makanan,
papan/rumah, air, oksigen, dan biologis seperti buang air besar,
buang air kecil, dan lain sebagainya

2. .Rasa aman (Safety needs)


Meliputi kebutuhan rasa aman fisik, stabilitas (bebas dari ancaman,
penyakit, bahaya, kerusuhan, bencana alam, rasa takut, rasa
cemas), kebutuhan akan hukum, aturan dan struktur.
Hierarki
3. Rasa dicintai dan dimiliki (love and belongingness needs)
Adalah kebutuhan yang mendorong seseorang berinteraksi
secara afektif dan emosional dengan orang lain.
Contohnya adalah: Memiliki teman, memiliki keluarga,
kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain sebagainya

4. Rasa dihargai (esteem needs)


Kebutuhan esteem mengandung dua konsep yaitu rasa harga
diri oleh diri sendiri dan penghargaan yang diberikan orang lain
terhadap diri seseorang.
Contohnya adalah: Pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan lain
sebagainya.

5. Aktualisasi diri (Self Actualization)


Adalah kebutuhan tertinggi dari semua kebutuhan. Kebutuhan
ini akan muncul dan terpuaskan jika kebutuhan lain dibawahnya
sudah terpenuhi. Aktualisasi diri merupakan kebutuhan yang ada
dalam diri manusia untuk mengekspresikan, mengembangkan
kemampuan dan potensi yang dimiliki, juga merupakan dorongan
dalam diri untuk menjadi diri sendiri seperti ang dikehendaki.
Contohnya adalah: Kebutuhan dan keinginan untuk bertindak
sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya.
Kebutuhan Manusia
• Kebutuhan konatif (bercirikan daya juang)  5 kebutuhan
• Kebutuhan estetis Pemenuhannya konsisten dengan
kesehatan psikologis  jika tidak
• Kebutuhan kognitif tercapai akan menjadi patologis

• Kebutuhan neurotik  terpenuhi atau tidak, tetap mengarah pada


patologi
Pembahasan Umum Mengenai Kebutuhan
Pembahasan
Umum

• Urutan terbalik kebutuhan  Kadang-kadang pemenuhan kebutuhan bisa berlangsung


secara terbalik, Misal : seniman mengambil resiko untuk memanjat gunung hanya
untuk memahat gunung tersebut.
• Tingkah laku ekpspresif dan tingkah laku penanganan  tingkah laku ekspresif sering
kali tidak berkelanjutan dan tidak mempunyai tujuan setelah tingkah laku tersebut
terlaksana. Sementara, tingkah laku penanganan biasanya disadari, diusahakan,
dipelajari, dan ditentukan oleh lingkungan luar.
• Perilaku yang tidak termotivasi  perilaku yang tidak memiliki penyebab/tidak didorng
oleh kebutuhan, tetapi hanya refleks yang sudah terkondisi, kedewasaan atau karena
obat-obatan.
Aktualisasi Diri
Aktualisasi
Aktualisasi diri merupakan bagian dari teori
hierarki kebutuhan yang dijabarkan oleh
Abraham Maslow. Menurut Maslow, seseorang
akan mencapai aktualisasi diri ketika ia sudah
memenuhi kebutuhan yang lebih dasar, yakni
kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan,
dan rasa aman) serta kebutuhan psikologis
(merasa dicintai dan bangga atas pencapaian
Proses aktualisasi diri
pribadi).
Menurut ahli, aktualisasi diri sangat erat
hubungannya dengan kesehatan mental yang
positif. Maka dari itu,orang yang telah mencapai
aktualisasi diri lebih senang mengejar
kebahagiaan dan prestasi pribadi ketimbang
menuruti nafsu dan tekanan sosial yang
mengarah kepadanya.Meskipun demikian, tidak
ada orang yang lahir sudah pada level aktualisasi
diri. Kondisi psikologi ini didapat melalui proses
yang panjang, bahkan bertahun-tahun, tidak
memandang usia, ras, atau gender.
Aktualisasi

Hal yang membuat seseorang mengalami aktualisasi diri


berbeda-beda, misalnya: Karakteristik aktualisasi diri
• Menjalani hidup seperti anak-anak, yakni menyerap Maslow menyatakan jumlah orang yang telah berada
semua hal (baik dan buruk) yang ada di lingkungan pada level aktualisasi diri hanya 1 persen dari populasi
• Tidak bermain aman dan bersemangat mencoba hal- dunia. Mereka yang telah berada pada level aktualisasi
hal baru diri ini akan terlihat mengalami perubahan pola pikir yang
• Mendengarkan kata hati dan pikiran sendiri, bukan lebih matang dibanding sebelumnya.Salah satu karakter
hanya berdasarkan pada suara mayoritas atau tradisi yang paling terlihat dari orang ini ialah mereka merasa
yang berlaku dunia tidak berbatas. Mereka sangat visioner, suka
• Menghindari kepura-puraan dan selalu jujur pada diri menjajal hal-hal baru, namun tidak melupakan bahwa
sendiri maupun orang lain mereka juga punya kekurangan sehingga masih
• Bertanggung jawab dan bekerja keras membutuhkan bantuan orang lain.
• Tidak takut membuat keputusan yang tidak populer, Aktualisasi diri akan memunculkan beberapa
sekalipun keputusan tersebut bertentangan dengan karakteristik berikut:
mayoritas • Realistis
• Mengenali kelemahan Anda sendiri. • tidak deskriminatif
• berjiwa sosial
• Mandirim
• Menghargai privasi-selera humor yang baik
• Spontan
• menghargai proses
Kritik Terhadap
Maslow
Kritik

1. Kemampuan membangkitkan riset : sedikit di atas rata-rata


2. Kriteria dapat difalsifikasi : rendah, karena Maslow kurang memberikan definisi
operasional pada sebagian konsep teorinya, sehingga peneliti tidak snaggup
memverifikasi sebagian besar teorinya.
3. Teorinya konsisten dengan akal sehat
4. Teori maslow cukup bermanfaat untuk praktisi
5. Beberapa bagian penting teorinya tidak konsisten
6. Teorinya cukup kompleks tapi lugas
Penelitian Terkait
Studi tentang komponen-komponen
kesehatan psikologis
Literature
Review
19

Ada 6 dimensi kesehatan mental :


• Peneriman diri
• Otonomi
: • Hubungan pribadi yang positif
• Pengertian tentang makna dan tujuan hidup
Carolyn Ryff • Pertumbuhan kepribadian
• Penguasaan terhadap lingkungan

ada 3 dimensi kesehatan mental dan kebahagiaan :


• Kesejahteraan subjektif (kebahagiaan dan kepuasan hidup)
• Pertumbuhan kepribadian (aktualisasi diri, perkembangan
kepribadian dan tujuan hidup) Compton (2001)
• Perasaan religiositas yang terarah pada oranglain (belas
kasih)
Sekian, Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai