Anda di halaman 1dari 20

WUDHU’

DEFINISI SUNAH WUDHU


KEISTIMEWAAN YANG MEMBATALKAN
WUDHU WUDHU
FARDU
HAL-HAL YANG MEMAKRUKAN
(RUKUN WUDHU) WUDHU

SYARAT WUDHU TATA CARA WUDHU


DEFINISI
• Kata wudhu' ( ‫ ) ا لوُ ضوء‬dalam bahasa Arab berasal dari kata al-
wadha'ah( ‫ضا َءة‬
َ ‫ ) ا لَو‬yang bermakna alhasan (‫) ا لحسن‬, yaitu kebaikan. Dan
juga sekaligus bermakna an-andzafah ( ‫) ا لنظافة‬,
• Menurut Istilah, wudhu’ adalah peribadatan kepada Allah dengan
menggunakan air yang suci dan mensucikan di empat anggota badan
yaitu, wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki dengan cara yang
tertentu untuk menghilangkan hadats kecil.
DALIL TENTANG WUDHU’
• Q.S. AL-MAIDAH : 6
‫اغ ِسلُ ْوا وُ ج ُْو َه ُك ْم َوأَ ْي ِد ْي ُك ْم إِلَى ْال َم َرا ِف ِق َوا ْم َسح ُْوا ِبرُؤُ ِس ُك ْم َوأَرْ ُج َل ُك ْم إِلَى‬ َّ ‫• َيآأَ ُّي َها الَّ ِذي َْن أَ َم ُن ْوآ إِ َذا قُ ْم ُت ْم إِلَى ال‬
ْ ‫صالَ ِة َف‬
)6 : ‫ (المائدة‬.‫ْن‬ ِ ‫ْال َكعْ َبي‬
• Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan
shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki,
• HADITS NABI

)‫ (رواه البخاري ومسلم‬.‫اء‬ َّ


‫ض‬ ‫و‬ ‫ت‬ ‫ي‬ ‫َّى‬
‫ت‬ ‫ح‬ ‫ث‬ ‫د‬ ‫َح‬‫أ‬ ‫ا‬‫ذ‬ ِ
‫إ‬ ‫م‬ ِ
َ َ ََ َ َ َ ْ َ ْ ‫َح‬
‫ك‬ُ ‫د‬ َ ‫صالَ َة أ‬
َ ُ‫الَ َي ْقبَ ُل اهلل‬
Artinya : “Allah tidak menerima shalat seseorang diantara kamu jika ia
berhadats sehingga ia berwudhu”.
KEISTIMEWAAN BERWUDHU

• Banyak sekali hadits-hadits yang diterima mengenai keutamaan berwudhu,


salah satunya yaitu hadits riwayat Malik, Muslim, Turmidzi, dan Nasa’I,
َ ‫أَال أَ ُدلُّ ُك ْم َعلى َما يمْ حُو هَّللا ُ ِب ِه‬ :‫رسول هَّللا ِ ﷺ قا َل‬
‫ َو َيرْ َف ُع ِب ِه‬،‫الخ َطا َيا‬ َ َّ‫أَن‬ ‫وعن أَبي هرير َة‬
‫ َوا ْن ِت َظا ُر‬،ِ‫الخ َطى إِلى ْال َم َسا ِجد‬ َ ُ‫ َو َك ْث َرة‬،ِ‫اره‬
ِ ‫إِسْ با ُغ ْالوُ ضُو ِء َعلى ال َم َك‬ :‫ َقا َل‬.ِ ‫ َبلى َيا رسو َل هَّللا‬:‫ َقالُوا‬ ‫ال َّد َر َجاتِ؟‬
‫رواه مسلم‬ ‫باط‬ ُ ِّ‫ َفذل ُك ُم الر‬،‫باط‬
ُ ِّ‫ َفذلِ ُك ُم الر‬،‫الصَّال ِة بعْ د الصَّال ِة‬.

Artinya:
“Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Maukah saya tunjukan
padamu hal-hal dengan mana Allah menghapuskan dosa-dosamu serta mengangkat
derajatmu?” “Mau ya Rasulullah”. Ujar mereka. “Menyempurnakan wudhu, menhadapi
segala kesusahan dan sering melangkah mengunjungi masjid, serta menunggu shalat
demi shalat, Nah itulah dia perjuangan, sekali lagi perjuangan
FARDHU (RUKUN) WUDHU’
1. Niat perbuatan hati semata, yang tak ada sangkut-
pautnya dengan lisan dan mengucapkannya tidaklah
disyari’atkan
2. Membasuh muka (termasuk berkumur dan
memasukkan dan mengeluarkan air ke dan dari
hidung)
3. Membasuh kedua tangan sampai kedua siku,
4. Mengusap (menyapu) seluruh kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai kedua mata kaki,
6. Tertib (berurutan),
7. Muwalah (tidak diselingi dengan perkara-perkara yang
lain).
SYARAT –SYARAT WUDHU
• Syarat-syarat Wudhu
• Terdapat dua syarat dalam wudhu yaitu syarat wajib dan syarat sah.
• Syarat Wajib Wudhu di antaranya,
– Islam.
– Baligh.
– Berakal.
– Mampu menggunakan air yang suci dan mencukupi.
– Berlakunya hadath.
– Suci daripada haidh dan nifas.
– Kesempitan waktu. Wudhu tidak diwajibkan ketika waktu yang
panjang tetapi diwajibkan ketika kesempitan waktu.
• Sedangkan Syarat Sah Wudhu di antaranya,
– Meratakan air yang suci ke atas kulit, yaitu perbuatan
meratakan air pada seluruh anggota yang dibasuh
hingga tiada bagian yang tertinggal.
– Menghilangkan apa saja yang menghalang
sampainya air ke anggota wudhu.
– Tidak terdapat perkara-perkara yang boleh
membatalkan wudhu seperti darah haidh, nifas, air
kencing dan seumpamanya.
– Masuk waktu sembahyang bagi orang yang
berterusan dalam keadaan hadath seperti orang yang
mengidap kencing tidak lawas.
SUNNAH WUDHU’
1. Mencuci kedua Tangan
2. Membaca basmalah sebelum berwudhu`
3. Berkumur dan Istinsyaq
4. Bersiwak sebelum berwudhu’
5. Meresapkan Air ke Jenggot
6. Membasuh Tiga Kali
7. Membasahi seluruh kepala dengan air
8. Membasuh dua telinga
9. Mendahulukan Kanan
10. Berdo’a sesudah wudhu
َّ ‫ك لَهُ َوأَ ْش َه ُد أ‬
.ُ‫َن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َوَر ُس ْولُه‬ ‫ي‬ِ
‫ر‬ ‫ش‬ َ‫ال‬
َ َْ ُ َْْ ‫ه‬ ‫د‬
َ ‫ح‬‫و‬ ‫اهلل‬ َّ
‫ال‬ ِ
‫إ‬ ‫ه‬ ‫ل‬
َِ
َ ‫أَ ْش َه ُد أَ ْن الَ إ‬
‫اج َع ْلىِن ِم َن الْ ُمتَطَ ِّه ِريْ َن‬ ِ
ْ َ َ ‫اَلل ُ ْ َ َ نْي‬
‫و‬ ‫ب‬ ‫ا‬
‫َّو‬
َّ ‫الت‬ ‫ن‬ ‫م‬ِ ‫ىِن‬ ‫ل‬
ْ ‫ع‬ ‫اج‬ ‫م‬
َّ ‫ه‬ َّ
YANG MEMBATALKAN WUDHU’
1. Kencing, buang air besar, dan kentut.
2. Keluarnya air mani, wadi, dan madzi
3. Tidur lelap (dalam keadaan tidak sadar)
4. Hilangnya akal karena mabuk, pingsan dan
gila
5. Menyentuh kemaluan tanpa ada batas
HAL-HAL YANG MEMAKRUKAN WUDHU
Yang dinamakan makruh adalah Khitab atau firman Allah SWT., yang
memerintahkan agar dijauhi atau ditinggalkan, tapi tidak secara pasti atau
lebih baik ditinggalkan dari pada dikerjakan.
Adapun yang makruh dalam berwudhu menurut pendapat Imam Hanafiyah
ialah:
• Makruh ada dua macam yaitu,
• Makruh Tanzih ialah apa yang tidak disiksa, bila mengerjakannya
dan diberi pahala, bila ditinggalkan, tapi pahalanya sedikit.
• Makruh Tahrim ialah yang lebih dekat kepada haram. Dapat
diterangkan, bahwa ia adalah meninggalkan salah satu wajib yang
dinilainya kurang dari fardhu.
• Makruh tanzih ialah:
• Menigakalikan, karena hendak membersihkan atau mendinginkan
badan.
• Terlalu banyak menggunakan air.
• Terlalu sedikit menggunakan air, sehingga air yang menetes tidak
suci lagi.
• Diantara makruh tahrim itu ialah
• Memukulkan air wudhu dengan keras ke muka,
karena ia menggambarkan seolah-olah ia
membenci mukanya.
• Berkumur-kumur dan melansing air dengan
menggunakan tangan kiri.
• Membersihkan kotoran dengan menggunakan
tangan kanan.
• Menigakalikan menyapu kepala dengan air baru.
Karena yang diperintah hanyalah menyapu
pertama dengan air baru dan mengulangnya
dengan tidak menggunakan air baru. Begitu pula
menyapu telinga.
• Menentukan satu bejana untuk wudhu.
• Melebihkan membasuh dan menyapu dari tiga kali.
TATA CARA WUDHU
• Adapun tata cara dalm berwudhu di antaranya,
• Membasuh kedua telapak tangan dengan air yang suci dan
mensucikan, dan dengan membaca basmalah.
• Berkumur-kumur memasukkan air ke dalam mulut. Gunanya untuk
membersihkan sisa-sisa makanan.
• Membersihkan atau menghisap air ke dalam lubang hidung
(Istinsyaq).
• Membasuh muka sambil membaca niat wudhu dalam hati.
• Membasuh kedua tangan sampai siku (diawali tangan kanan
kemudian tangan kiri).
• Mengusap sebagian kepala atau rambut dengan air.
• Mengusap daun telinga dengan cara kedua telunjuk tangan masuk
kedalam lubang telinga dan ibu jari pada daun telinga, dimulai dari
bawah ke atas.
• Membasuh kedua kaki sampai mata kaki (dimulai kaki kanan
kemudian kaki kiri).
1. Saat membasuh telapak
tangan sebanyak 3 kali, berdoa:
‫ْك ُكلِّ َها‬ ِ ‫• اللَّ ُه َّم احْ َف ْظ َي ِديْ ِمنْ َم َع‬
َ ‫اصي‬
Allâhumma ihfadh yadi min ma’âshîka
kullahâ
Artinya: “Ya Allah, jagalah kedua tanganku
dari semua perbuatan maksiat.”
2. Saat berkumur, disunnahkan
berdoa di dalam hati:
ُ‫صلَّى هللا‬ ِ ‫ك اللَّ ُه َّم اسْ ِق ِني ِمنْ َح ْو‬
َ ‫ض َن ِبي‬
َ ‫ِّك‬ َ ‫ش ْك ِر‬ ُ ‫ك َو‬ َ ‫• اللَّ ُه َّم أَ ِع ِّنيْ َع َلى ِذ ْك ِر‬
‫َع َل ْي ِه َو َسلَّ َم َكأْ ًسا اَل أَ ْظ َمأ ُ َبعْ دَ هُ أَ َب ًدا‬
• Allâhumma a’inni ‘alâ dzikrika wa syukrika,
Allâhumma asqini min haudli nabiyyika
shallallâhu ‘alaihi wa sallam ka’san lâ adzma’a
ba’dahu Abadan Artinya: “Ya Allah, tolonglah aku
(untuk selalu) mengingat dan bersyukur pada-
Mu. Ya Allah, beri aku minuman dari telaga
Kautsar Nabi Muhammad, yang begitu
menyegarkan hingga aku tidak merasa haus
selamanya.”
3. Ketika membersihkan lubang
hidung, pada saat menghirup
air, dalam hati berdoa:
َ ‫• اللَّ ُه َّم أَ ِرحْ ِني َرا ِئ َح َة ْال َج َّن ِة اللَّ ُه َّم اَل َتحْ ِر ْم ِنيْ َرا ِئ َح َة ِن َع ِم‬
‫ك َو َج َّنا ِتك‬
Allâhumma Arihni Raaihatal jannah. Allâhumma lâ
tahrimni râihata ni’amika wa jannatika Artinya: “Ya Allah,
(izinkan) aku mencium wewangian surga. Ya Allah,
jangan halangi aku mencium wanginya nikmat-nikmatmu
dan wanginya surga.” Sedangkan ketika mengeluarkan
air dari lubang hidung, berdoa:
ِ ‫ك ِمنْ َر َوا ِئ ِح ال َّن‬
ِ ‫ار َوس ُْو ِء ال َّد‬
‫ار‬ َ ‫اَلَّل ُه َّم إِ ِّنيْ أَع ُْو ُذ ِب‬
Allâhumma innî a’ûdzu bika min rawâihin nâr wa sû`i dâr Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari busuknya aroma neraka,
dan dari buruknya tempat kembali.”
4. Saat membasuh wajah,
berdoa:
ٌ‫• اللَّ ُه َّم َبيِّضْ َوجْ ِهيْ َي ْو َم َت ْب َيضُّ وُ جُوهٌ َو َتسْ َو ُّد وُ جُوه‬
Allâhumma bayyidl wajhi yauma tabyadldlu
wujûhun wa taswaddu wujûh Artinya: “Ya Allah,
putihkanlah wajahku di hari ketika wajah-wajah
memutih dan menghitam.” Doa ini dipanjatkan
agar di akhirat kelak Allah menggolongkan kita
sebagai orang baik, dimana saat berkumpul di
padang mahsyar, orang baik dicirikan dengan
berwajah putih, dan sebaliknya orang jelek
dicirikan dengan berwajah hitam kusam.
5. Saat membasuh tangan
kanan, berdoa: َ
‫ح َسابًا َي ِسيرً ا‬ ِ ‫اللَّ ُه َّم أَعْ ِط ِنيْ ِكت ِابيْ ِب َي ِمي ِنيْ َو َح‬
ِ ْ‫اس ْب ِني‬
Allâhumma a’thinî kitâbi biyamîni, wa hâsibnî hisâban yasîran
Artinya: “Ya Allah, berikanlah kitab amalku (kelak di akhirat) pada
tangan kananku, dan hisablah aku dengan hisab yang ringan.”
Sedangkan saat membasuh tangan kiri, berdoa:
ْ‫اللَّ ُه َّم اَل ُتعْ ِط ِنيْ ِك َت ِابيْ ِب ِش َمالِيْ َواَل ِمنْ َو َرا ِء َظه ِْري‬
Allâhumma laa tu’thini bi syimaali, wa laa min waraa`i dzahri “Ya
Allah, jangan Kau berikan kitab amalku (kelak di akhirat) pada
tangan kiriku, dan jangan pula diberikan dari balik punggungku.”
Tentang doa diatas, kelak di akhirat nanti, Allah akan memberikan
pada semua manusia, catatan amal mereka masing-masing.
Apabila manusia tersebut amalnya baik, maka ia akan menerima
kitab amalnya dengan tangan kanan dan berhadapan muka,
namun apabila amalnya jelek, maka ia akan menerima kitab
amalnya dengan tangan kiri dan diberikan dari balik punggung.
6. Saat mengusap kepala,
berdoa:
‫ك‬ َ ْ‫ار َوأَ ِظلَّ ِن ْي َتح‬
َ ‫ت َعرْ ِش‬ ِ ‫ن‬َّ ‫ال‬ ‫ى‬ َ
‫ل‬ ‫ع‬
َ ْ
‫ي‬ ‫ر‬
ِ َ
‫ش‬ ‫ب‬
َ ‫و‬
َ ْ
‫ي‬ ‫ر‬ِ ْ‫ع‬ َ
‫ش‬ ‫م‬
ْ ِّ‫ر‬‫ح‬َ ‫م‬
َّ ‫ه‬
ُ َّ ‫• الل‬
‫َي ْو َم اَل ِظ َّل إاَّل ِظلُّك‬
Allâhumma harrim sya’ri wa basyari ‘ala an-
nâri wa adzilni tahta ‘arsyika yauma lâ
dzilla illa dzilluka. Artinya: “Ya Allah,
halangi rambut dan kulitku dari sentuhan
api neraka, dan naungi aku dengan
naungan singgasana-Mu, pada hari ketika
tak ada naungan selain naungan dari-Mu.”
7. Saat mengusap telinga,
berdoa:
‫ُون أَحْ َس َن ُه‬
َ ‫ُون ْال َق ْو َل َف َي َّت ِبع‬ َ ‫• اللَّ ُه َّم اجْ َع ْل ِني ِمنْ الَّ ِذ‬
َ ‫ين َيسْ َت ِمع‬
Allâhumma ij’alni minalladzîna yastami’ûnal qaula
fayattabi’ûna ahsanahu. Artinya: “Ya Allah,
jadikanlah aku orang-orang yang mampu
mendengar ucapan dan mampu mengikuti apa
yang baik dari ucapan tersebut.”
8. Saat membasuh kaki kanan
berdoa:
. ‫اللهم اجْ َع ْل ُه َسعْ ًيا َم ْش ُك ْو ًرا َو َذ ْن ًبا َم ْغفُ ْو ًرا َو َع َماًل ُم َت َق َّباًل‬
‫اط َي ْو َم َت ِز ُّل ِف ْي ِه اأْل َ ْقدَا ُم‬
ِ ‫ِّت َق َد ِميْ َع َلى الص َِّر‬ ْ ‫اللَّ ُه َّم َثب‬
Allâhumma ij’alhu sa’yan masykûran wa dzamban maghfûran wa ‘amalan
mutaqabbalan. Allâhumma tsabbit qadami ‘ala shirâthi yauma tazila fîhi al-aqdâm.
Artinya: “Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri,
sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah,
mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di hari
ketika banyak telapak kaki yang tergelincir.” Dan saat membasuh kaki kiri berdoa:

‫اط َي ْو َم َت ْن ِز ُل ِفي ِْه أَ ْقدَا ُم‬ ِّ ‫ك أَ ْن َت ْن ِز َل َقدَ ِم ْي َع ِن ال‬


ِ ‫ص َر‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم إِ ِّن ي أَع ُْو ُذ ِب‬
‫ْال ُم َنا ِف ِقي َْن‬
Allâhumma innî a’ûdzu bika an tanzila qadamî ‘anish-shirâthi yauma tanzilu fîhi aqdâmul munâfiqîn
Artinya: “Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari tergelincir saat melintasi jembatan shirathal
mustaqim, kelak di hari ketika banyak telapak kaki orang munafik yang tergelincir.” Terkait doa di
atas, kelak di akhirat, semua manusia akan melewati jembatan shirathal mustaqim, yakni jembatan
yang dibawahnya terdapat jurang menuju neraka, dan di ujung jembatan terdapat surga. Orang
yang beriman niscaya akan mampu melewati jembatan tersebut dan menuju surga, sementara
orang munafik, banyak yang tergelincir dan masuk ke jurang neraka.

Anda mungkin juga menyukai