JOINT VENTURE
KELOMPOK 4:
NURHAYANI
RAHMAD AGUNG
A. DEFINISI JOINT VENTURE
Istilah kontrak patungan merupakan terjemahan dari kata joint venture contract
atau joint venture agreement. joint venture secara umum dapat diartikan
persetujuan di antara dua pihak atau lebih, untuk melakukan kerjasama.
Joint venture juga didefinisikan sebagai suatu perusahaan yang didirikan oleh
dua atau lebih entitas bisnis untuk menyelenggarakan bisnis bersama dalam
jangka waktu tertentu. adapun 2 perusahaan tersebut adalah perusahaan yang
berasal dari dalam negeri dengan perusahaan dari luar negeri ( asing ).
Inti dari kedua definisi tersebut adalah bahwa kontrak joint venture merupakan:
1. Kerjasama antara pemodal asing dan nasional ( umumnya )
2. Membentuk perusahaan baru, antara pengusaha asing dengan pengusaha
nasional
3. Didasarkan pada kontraktual ( perjanjian ).
Dasar terjadinya kontrak joint venture adalah kehendak untuk bekerjasama di antara
perusahaan. Raaysmaker mengemukakan faktor-faktor yang harus diperhatikan
dalam menjalankan kerjasama joint venture, yaitu:
4. Masing-masing pihak dibutuhkan sikap meneliti atau mengenal kondisi dari
partner yang diajak kerjasama
5. Untuk memperoleh tujuan yang dapat berlangsung dalam tenggang waktu yang
lama, masing-masing pihak harus memikirkan pengetahuan dalam berbagai
bidang. Seperti mengenal metode kerja, pembiayaan, pemasaran dan pelayanan.
LANJUTAN
Peter Mahmud juga mengemukakan ada 10 hal yang harus diperhatikan oleh para
pihak sebelum kontrak joint venture ditandatangani, antara lain:
b. Menggabungkan keahlian
Jika perusahaan menggabungkan keahlian masing-masing perusahaan, maka
perusahaan baru akan memiliki keunggulan yang banyak. tidak jarang
perusahaan yang dibentuk akan berhasil dan sukses dengan produk mereka
karena gabungan dari berbagai keahlian dari lebih satu perusahaan
c. Menghemat uang
Adanya dua perusahaan yang bergabung dalam satu perusahaan maka
perusahaan dapat menghemat biaya yang dibebankan pada perusahaan yang
dibentuk, sehingga biaya keuangan tidak dibebankan pada satu perusahaan
D. JENIS PERJANJIAN JOINT VENTURE
Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 01 bulan Februari tahun 2014, antara:
2. Tn. Yunus Hidayat, 24 tahun, Direktur Utama PT. Java Anima Darmaja yang
didirikan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, NPWP
0123456789, yang berkedudukan di Jl. Salemba 4, Bandar Lampung,
Indonesia
3. Tn. Michael, Presiden Direktur, Singapore chopstick Ltd, yang didirikan
berdasarkan hukum Negara Singapore, berkedudukan di Jl. Lion, Singapore
E. CONTOH PERJANJIAN JOINT VENTURE
Ada dua metode akuntansi yang dapat digunakan dalam usaha patungan atau
joint venture, yaitu:
1. Metode akuntansi pencatatan dengan buku-buku tersendiri atau terpisah
( pencatatan secara terpisah )
2. Metode akuntansi tersendiri tidak diselenggarakan, tetapi perkiraan untuk
transaksi usaha patungan dicatat dalam buku seorang sekutu atau tidak
terpisah ( tidak dilakukan pencatatan secara terpisah )
Apabila usaha patungan diselenggarakan untuk jangka waktu relatif panjang dan
menyangkut sejumlah besar transaksi, maka sebaiknya dibuka seperangkat buku-
buku tersendiri, sebaliknya apabila hanya menyangkut jangka pendek dan
transaksi yang terjadi sederhana saja, maka buku-buku yang tersendiri tidak
dibutuhkan
F. METODE PERHITUNGAN JOINT VENTURE
Contoh 4-1
UD Conan dan UD Harry Potter bersepakat untuk mengadakan kerjasama
penjualan barang-barang suvenir di Bali. Ketentuan pokok tentang permodalan
dan pembagian laba diatur sebagai berikut: jumlah pernyataan modal masing-
masing bernilai sama, dan UD Conan ditunjuk sebagai pelaksanaan administrasi
secara lengkap dan biaya administrasi sepenuhnya menjadi tanggung jawab joint
venture. sedangkan laba rugi yang diperoleh dibagi dengan perbandingan yang
sama setiap akhir bulan.
Adapun penyertaan modal masing-masing adalah sebagai berikut ( dalam
ribuan rupiah )
UD. Conan UD. Harry Potter Jumlah
Kas 8.000 8.000
Barang Dagangan - 20.000 20.000
Alat Transportasi 12.000 12.000
20.000 20.000 40.000
LANJUTAN
Contoh 4-1
Transaksi yang terjadi setelah usaha bersama itu berlangsung selama satu bulan
adalah sebagai berikut:
1. Pembayaran macam-macam biaya usaha sebesar Pp5.600.000
2. Dijual tunai barang dagangan dengan harga pokok Rp13.600.000
3. Dibeli secara kredit, barang-barang dagangan sebesar Rp.3.600.000
4. Dibayar gaji karyawan sebesar Rp2.400.000
5. Penyusutan alat-alat transportasi yang diperhitungkan sebesar Rp800.000
6. Dibayarkan tunai kepada masing-masing sebesar Rp800.000 jumlah tersebut
dianggap sebagai pembagian laba
Diminta:
Jurnal transaksi pada buku-buku joint venture dan buku-buku masing-masing
anggota dan jurnal penutup, apabila pembukuan usaha bersama itu
diselenggarakan secara terpisah
PENYELESAIAN :
No Tansaksi Buku Joint Venture Buku Conan Buku Harry Potter
1 Setoran modal oleh Kas................8.000 Inv.pada J.V...20.000 Inv.pada J.V...20.000
anggota Pers. BD......20.000 Kas...............8.000 Pers.BD......20.000
Alat Trans...12.000 Alat Trans ..12.000
Modal UD.Conan....20.000
Modal UD.Harry P. 20.000
Contoh 4-2
UD. Conan dan UD.Harry Potter pada contoh 4-1 diatas apabila menggunakan
metode akuntansi tidak terpisah maka penyelesaiannya adalah sebagai berikut :
Laba sebesar Rp5.600.000 tersebut apabila transaksi joint venture tidak dicatat
secara terpisah, akan terlihat dari saldo rekening joint venture pada pembukuan
masing-masing anggota sebagai berikut:
- mutasi kredit rekening joint venture :
Transaksi nomor 3 Rp 27.200.000
Transaksi nomor 8 Rp 10.000.000
Jumlah Rp 37.200.000