Anda di halaman 1dari 30

AGROEKOSISTEM

LAHAN SAWAH
PENGERTIAN
• Ekosistem sawah adalah salah satu ekosistem
lahan pertanian yang kondisinya selalu ada
dalam kondisi basah dan kadar air yang
dikandungnya selalu di atas kapasitas lapang
SYARAT TUMBUH PADI SAWA
suhu minimum
• 11°-25°C untuk perkecambahan,
• 22°-23 C untuk pembungaan,
• 20°-25°C untuk pembentukan biji,
• suhu yang lebih panas dibutuhkan untuk semua pertumbuhan
• daerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air
• curah hujan rata-rata 200 mm bulan atau lebih,
• distribusi selama 4 bulan,
• curah hujan yang dikehendaki sekitar 1500-2000 mm tahun
• ketinggian tempat berkisar antara 0-1500 m dpl
• tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah dengan
kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dengan perbandingan tertentu dan
diperlukan air dalam jumlah yang cukup yang ketebalan lapisan atasnya sekitar
18-22 cm dengan pH 4-7
Tanah terbentuk dari hasil kerja interaksi
antara
• iklim (i)
• jasad renik hidup (o)
• bahan induk (b)
• oleh relief (r)
• waktu (w),
T = ƒ {i,o,b,r,w}
Klasifikasi Kesesuaian Lahan
• Kesesuaian lahan aktual masih dapat
menerima perbaikan kecil pada sumber daya
lahan sebagai bagian spesifikasi tipe
penggunaan lahan,
• kesesuaian lahan potensial mengacu pada nilai
lahan di masa datang apabila melakukan
perbaikan lahan pada skala b
Menurut FAO (1976), klasifikasi kesesuaian
lahan
• Ordo
• Kelas
• Unit
• Sub unit
Ordo
adalah keadaan kesesuaian lahan secara global.
• sesuai (S = Suitable)
• lahan yang tidak sesuai (N = Not Suitable)
Kelas:
adalah keadaan tingkat kesesuaian dalam tingkat ordo. Berdasarkan
tingkat detail data yang tersedia pada masing-masing skala pemetaan,
kelas kesesuaian lahan dapat dibedakan menjadi :
(1) untuk pemetaan tingkat semi detail (skala 1:25.000-1:50.000)
• lahan sangat sesuai (S1),
• cukup sesuai (S2),
• sesuai marginal (S3).
• tidak sesuai (N).
(1) untuk pemetaan tingkat tinjau (skala 1: 100.000-1:250.000)
sesuai (S),
sesuai bersyarat (CS)
tidak sesuai (N).
• Kelas S1 (sangat sesuai):
Lahan tidak mempunyai faktor pembatas yang berarti atau nyata terhadap penggunaan secara
berkelanjutan, atau faktor pembatas bersifat minor dan tidak ada pengaruh terhadap
produktivitas lahan secara nyata.
• Kelas S2 (cukup sesuai):
Lahan mempunyai faktor pembatas, dan faktor pembatas ini akan berpengaruh terhadap
produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan (input). Pembatas tersebut biasanya dapat
diatasi oleh petani sendiri.
• Kelas S3 (sesuai marjinal):
Lahan mempunyai faktor pembatas yang berat, dan faktor pembatas ini akan sangat
berpengaruh terhadap produktivitasnya, memerlukan tambahan masukan yang lebih banyak
daripada lahan yang tergolong S2. Untuk mengatasi faktor pembatas pada S3 memerlukan modal
tinggi, sehingga perlu adanya bantuan atau campur tangan (intervensi) pemerintah atau pihak
swasta.
• Tidak sesuai (N):
Lahan yangmempunyai faktor pembatas yang sangat berat atau sulit diatasi
Sub Kelas

• adalah keadaan tingkatan dalam kelas


kesesuaian lahan. Kelas kesesuaian lahan
dibedakan menjadi subkelas berdasarkan
kualitas dan karakteristik lahan (sifat-sifat
tanah dan lingkungan fisik lainnya) yang
menjadi faktor pembatas terberat
Unit:

• adalah keadaan tingkatan dalam sub kelas


kesesuaian lahan, yang didasarkan pada sifat
tambahan dan pengelolaannya. Dalam praktek
evaluasi lahan, kesesuaian lahan pada kategori
unit ini jarang d
Karakteristik dan Kualitas Lahan
1) Temperatur (tc)
Merupakan suhu tahunan rata-rata yang
dikumpulkan dari hasil pengamatan stasiun
klimatologi setempat.
• suhu minimum
• 11°-25°C untuk perkecambahan,
• 22°-23°C untuk pembungaan,
• 20°-25°C untuk pembentukan biji
2) Ketersediaan air (wa)
• Merupakan pengukuran kelembaban udara
rata-rata yang diambil dari stasiun klimatologi
setempat.
• Daerah yang beriklim kering akan
berpengaruh terhadap produksi padi.
• daerah beriklim basah akan menyebabkan
pertumbuhan padi mudah terserang penyakit
yang disebabkan oleh cendawan.
3) Media Perakaran (rc)

• Karakteristik lahan yang menggambarkan


kondisi perakaran terdiri dari :
1. Kelas drainase
2. Tekstur tanah
3. Bahan kasar
4. Kedalaman tanah (cm),
Kelas drainase
• sangat terhambat,
• terhambat,
• agak terhambat, (tanah berwarna homogen tanpa
bercak atau karatan besi dan/atau mangan serta
warna gley (reduksi) pada lapisan 0 sampai 25 cm )
• agak baik,
• baik,
• agak cepat,
• dan cepat
Tekstur
merupakan perbandingan relatif antara pasir,
debu, dan liat yang dinyatakan dalam persen (%)
• halus,
• agak halus,
• sedang,
• agak kasar,
• kasar.
• Tekstur tanah dibagi menjadi 5 kelas, yaitu: halus, agak halus, sedang, agak kasar,
dan kasar. Menurut Foth (1994), tekstur tanah merupakan perbandingan relatif
antara pasir, debu, dan liat yang dinyatakan dalam persen (%). Tekstur tanah
mempengaruhi kapasitas tanah untuk menahan air, tanah bertekstur agak halus
seperti lempung liat berpasir mempunyai drainase agak buruk yang biasanya
tanah memiliki daya simpan air yang cukup tinggi dimana air lebih tidak segera
keluar akan tetapi akan tetap menjenuhi tanah pada daerah perakaran dalam
jangka waktu yang lama, hal ini ditunjukkan hanya pada lapisan tanah atas saja
yang mempunyai aerasi yang baik dengan tidak adanya bercak-bercak berwarna
kuning, kelabu, atau coklat.
• Tanah bertekstur halus jika kandungan liatnya > 35 %. Porositas relatif tinggi (60
%), tetapi sebagian besar merupakan pori berukuran kecil. Akibatnya, daya
hantar air sangat lambat, dan sirkulasi udara kurang lancar. Kemampuan
menyimpan air dan hara tanaman tinggi. Tanah liat juga disebut
KRITERIA KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI
SAWAH
Kelas Kesesuaian Lahan
Karakteristik lahan
S1 S2 S3 N
Temperatur (tc)
Temperatur rata-rata (°C) 24-29 22-24 18-22 <18
29-32 32-35 >35
Ketersediaan air (wa)

Kelembaban (%) 33-90 30-33 <30; >90


KRITERIA KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI
SAWAH

Kelas Kesesuaian Lahan


Karakteristik lahan
S1 S2 S3 N
Media perakaran (rc
agak terham sangat
1. Drainase terham cepat
bat, bat terhambat
agak
baik baik agak cepat
Tekstur h, ah s ak k
Bahan kasar (> 2 mm) <3 3-15 15-35 ›35
Kelas Kesesuaian Lahan
Karakteristik lahan
S1 S2 S3 N
Media perakaran (rc
1. Kedalaman tanah (cm) >50 40-50 25-40 < 25
Retensi hara (nr)
1. KTK list (Cmol) >16 =16

2.Kejenuhan Basa >50 34-50   <35


3. pH 5,5-8,2 5,0-5,5 <4,5
8,2-8,5 >8,5
C-organik >1,5 0,8-1,5 <0,8
Kelas Kesesuaian Lahan
Karakteristik lahan
S1 S2 S3 N

Toksisitas (xc)        
Salinitas (ds/m) <2 2-4   4-6
Sodisitas (xn)        
Alkalinitas/ESP <20 20-30   30-40
Bahaya sulfidik (xs)        
Kedalaman sulfidik (cm) >100 75-100 40-75
Bahaya erosi (eh)      
1. Lereng (%) <3 3-5 5-8 8
Bahaya erosi sr sd
Kelas Kesesuaian Lahan
Karakteristik lahan
S1 S2 S3 N

Bahaya banjir (fh)


Genangan FO, F13, F23 F14, F24 F15, f25
F11,F12, F33, F41 F34, f44 F35, f45
F21,F23 F42, F43

Penyiapan lahan (1p)

1. Batuan di permukaan (%) <5 5-15 25-40 . 40

Singkapan batuan (%) <5 5-15 15-25 . . 25

Keterangan: Tekstur h = halus; ah = agak halus; s = sedang; ak =


agak kasar; k = kasar; S1 = sangat sesuai; S2 = cukup sesuai; S3 =
sesuai marginal; N = tidak sesuai

Anda mungkin juga menyukai