Anda di halaman 1dari 25

MENIKMATI NOVEL

KELOMPOK 6

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 6
• M. Shiddiq • Rizke Cantika A.
Ramadhani • Sintia Nabila P.
• Rangga A. R. • Tari F. M
• Riandra Tisyahra
Pengertian Novel
I

Unsur-Unsur Pembentuk Novel


II

Unsur Instrinsik
A

Unsur Ekstrinsik
B

Struktur Novel
iii

Cara Merancang Novel


IV
Pengertian Novel

Novel merupakan karya prosa fiksi yang panjang dan termasuk dalam kategori
teks narasi yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan
orang-orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelak
u.
Unsur Intrinsik
1 Tema Setting / latar
5

2 Tokoh Sudut pandang


6

Alur Gaya Bahasa/ ciri


3 7 khas

Plot/Struktur
4 8 Amanat
Tema

Tema merupakan pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan
dengan makna kehidupan.
Secara garis besar tema dapat digolongkan kedalam
a. Tema Utama (mayor) yaitu, pokok cerita bermakna yang menjadi pondasi utam
a perceritaan. Contoh : tema sosial (para priyayi) dan tema sejarah (kuantar ke ge
rbang)
b. tema turunan (minor) yaitu, tema yang berfungsi menjadi penguat fondasi utam
a
Tokoh

Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita. Penokohan merupakan pe
mberian watak atau karakter kepada setiap pelaku dalam sebuah cerita. Para ah
li menunjukan dua cara menampilkan/menceritakan tokoh yaitu :
a. Cara analitik yaitu perwatakan tokoh-tokoh cerita ditampilkan atau dicitraka
n langsung dalam bentuk perincian oleh pengarang.
b. Cara dramatic yaitu perwatakan tokoh-tokoh cerita dicitrakan melalui dialog,
pikiran, perasaan, lukisan fisik, perbuatan,dan komentar/penilaian tokoh lai
n dalam fiksi.

Tiga Karakter Tokoh:


1.Antagonis
2.Protagonis
3.Tritagonis
Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun bedasarkan hubungan kualitas. Di


dalam alur terkandung peristiwa, konflik, dan klimaks. Alur dibedakan menjadi 3
bagian :
1. Alur maju
2. Alur mundur
3. Alur campuran
Alur memiliki kaidah plausibility (kemasukakalan), surprise (kejutan), suspense
(misteri), dan unity (keutuhan)
Plot/Struktur

Plot adalah hubungan yang mengaitkan satu kejadian dengan kejadian lainnya
sehingga saling berhungan yang memicu terjadinya krisis dan menggerakkan
cerita menuju klimaks (puncak konflik).

Plot dibagi menjadi 6:


1.Pengenalan situasi/cerita
2.Pengungkapan peristiwa
3.Menuju konflik
4.Puncak konflik
5.Penyelesaian
6.Koda
Latar/Setting

Latar/Setting adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa di


dalam suatu penceritaan fiksi.
Latar dibedakan menjadi 3 yaitu,
a. tempat : berkaitan dengan masalah geografis
b. waktu : berkaitan dengan masalah waktu, hari, historis
c. suasana
Sudut Pandang

Sudut pandang:
1. Point of view -> memasalahkan siapa yang bercerita(cara berkisah pengarang )
2.Objek point of view -> dari sudut apa cerita tersebut disoroti
Gaya Bahasa/Ciri Khas

Gaya Bahasa adalah cara bagaimana pengarang menguraikan cerita yang


dibuatnya,atau definisi dari gaya bahasa yaitu cara bagaimana pengarang cerita
mengungkapkan isi pemikirannya lewat bahasa,bahasa yang khas dalam uraian
ceritanya sehingga dapat menimubulkan kesan tertentu/ciri khas pengarang.
Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca
berupa nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan contoh atau teladan
Unsur Ekstrinsik
Biografi dan Latar Belakang
1 Penulis

Kisah Dibalik Layar


2

Nilai yang Ada di Masyarakat


3
Biografi dan Latar Belakang Penulis
Diantaranya meliputi dimana ia tinggal, latar belakang pendidikannya, keluarganya,
lingkungannya, dan sebagainya.
Kisah Dibalik Layar
Kisah ini biasanya dilatari oleh pengalaman, kesan atau juga haparan dan cita-
cita sang pengarang
Nilai yang Ada di Masyarakat
Nilai ini sering diangkat oleh pengarang dalam ceritanya.
Bisa nilai ekonomi, politik, sosial budaya, dan sebagainya.
Struktur Novel / Plot

Pengungkapan Menuju Puncak


Orientasi
peristiwa konflik Konflik Penyelesaian Koda
bagian penjelasan bagian berupa
Dalam bagian ini Terjadi bagian dalam Pada bagian ini komentar
mengenai latar peningkatan novel yang paling
waktu/suasana disajikan peristiwa berisi penjelasan terhadap
perhatian besar dan
terkadang juga awal .yang ataupun keseluruhan isi
kegembiraan, mendebarkan
berupa menimbulkan kehebohan
penilaian tentang cerita yang
pembahasan, berbagai masalah ataupun sikap ataupun fungsinya
penokohan atau bagi para tokohnya keterlibatan nasib yang sebagai
perwatakan. berbagai situasi dialami tokoh penutup
yang menyebabkan
bertambahnya
kesukaran tokoh
Orientasi
Insert the title of your subtitle Here

Di bawah bulan malam ini, tiada setitik pun awan di langit. Dan bulan telah terbit bersamaan
dengan tenggelamnya matari.Dengan cepat ia naik dan kaki langit, mengunjungi segala dan semua
yang tersen- tuh cahayanya. Juga hutan, juga laut, juga hewan dan manusia. Langit jernih, bersih, dan
terang. Di atas bumi Jawa lain lagi keadaannya gelisah, resah, seakan-akan manusia tak membutuhkan
ketenteraman lagi.
1. Abad Keenam Belas Masehi
Bahkan juga laut Jawa di bawah bulan purnama sidhi itu gelisah. Ombak-ombak besar bergulung-
gulung memanjang terputus, menggunung, melandai, mengejajari pesisir pulau Jawa. Setiap puncak
ombak dan riak, bahkan juga busanya yang bertebaran seperti serakan mutiara-semua-dikuningi oleh
cahaya bulan. Angin meniup tenang. Ombak-ombak makin menggila.
Sebuah kapal peronda pantai meluncur dengan kecepatan tinggi dalam cuaca angin damai itu.
Badannya yang panjang langsing, dengan haluan dan buritan meruncing, timbul-tenggelam di antara
ombak-ombak purnama yang menggila. Layar kemudi di haluan menggelembung membikin tunas
mener-jang serong gunung-gunung air itu-serong ke barat laut. Barisan dayung pada dinding. kapal
berkayuh berama seperti kaki-kaki pada ular naga. Layarnya yang terbuat pilinan kapas dan benang
sutra, mengilat seperti emas, kuning dan menyilaukan.
Pengungkapan Peristiwa
Insert the title of your subtitle Here

Sang Patih berhenti di tengah-tengah pendopo,dekat pada damarsewu,menegur “dingin-dingin


.begini anakanda datang. Pasti ada sesuatu keluarbiasaan. Mendekat sini,anakanda.” Dan Patragading
berjalan mendekat dengan lututnya sambil mengankat sembah,merehbahkan diri pada kaki Sang Patih.
“Ampuni patik,membangunkan Paduka pada malam buta begini Kabar duka,Paduka. Balatentara Demak
di bawah Adipati Kudus memasuki Jepara tanpa . diduga-duga,menyalahi aturan perang.”

Pangeran Seda Lepen? Orang menunggu dan menunggu dengan perasaan prihatin terhadap
keselamatan wanita tua itu. Sultan Trenggono tak mengambil sesuatu tindakan terhadap ibunya. Ia
makin keranjingan membangun pasukan daratnya. Hampir setiap hari orang dapat melihat ia berada di
tengah-tengah pasukan kuda kebanggannya,baik dalam latihan,sodor,maupun ketangkasan berpacu
samba memainkan pedang menghajar boneka yang digantukan pada sepotong kayu. Ia sendiri ikut
dalam latihan-latihan ini.
Menuju Konflik
“Allah Dewa Batara!” sahut Sang Patih. “Itu bukan aturan raja-raja! Itu aturan brandal!”

“Balatentara Tuban tak sempat dikerahkan, Paduka.”


.
“Bagaimana Bupati Jepara?”

“Tewas enggan menyerah Paduka,” Patragading mengangkat sembah. “Sisa balatentara Tuban mundur ke
timur kota. Jepara penuh dengan balatentara Demak. Lebih dari tiga ribu orang.”

“Begitulah kata warta,” Pada meneruskan dengan hati-hati matanya tertuju pada Boris. “Semua bangunan
batu di atas wilayah Kota,gapura,arca,pagoda,kuil,candi,akan dibongkar. Setiap batu berukir telah dijatuhi hukum
buang ke laut! Tinggal hanya pengumumannya.”
Puncak Konflik
“Disambar petirlah dia!” Boris meraung, seakan batu-batu itu dibagian dari dirinya sendiri. “Dia hendak
cekik semua pernahat dan semua dewa di kahyangan. Dikutuk dia oleh Batara Kala!” Tiba-tiba suaranya
turun mengiba-iba: “Apa lagi artinya peng- abdian?Aku pergi! Jangan dicari. Tak perlu dicari!!” Meraung.
.
Ia lari keluar ruangan,langsung menuju ke pelataran depan. Diangkatnya tangga dan dengannya
melangkahi pagar papan kayu. Dari balik pagar orang berseru-seru, “Lari dari asrama! Lari!”

Mula-mula pertikaiaan berkisar pada kelakuan Trenggono yang begitu sampai hati membunuh
abangnya sendiri,kemudian diperkuat oleh sikapnya yang polos terhadap peristiwa Pakuan. Mengapa Sultan
tak juga menyatakan sikap menentang usaha Portugis yang sudah mulai melakukan perdaganagan ke
Jawa? Sikap itu semakin ditunggu semakin tak datang. Para Musafir yang sudah tak dapat menahan hati
lagi telah bermu-syawarah dan membentuk utusan untuk menghadap Sultan. Mereka ditolak dengan alasan:
apa yang terjadi di Pajajaran tak punya sangkut paut dengan Demak dan musafir.
Penyelesaian
Jawaban itu mengecewakan para musafir. Bila demikian, mereka menganggap,sudah tak ada
perlunya lagi para musafir mengagungkan Demakkarena keagungannya memang sudah tak ada lagi.
Kalau Trenggono tetap tak punya sikap, jelas dia tak punya sesuatu urusan dengan Islam.
.
Dan dalam salah satu kesempatan semacam ini ia pernah berkata secara terbuka, “Tak ada
yang lebih ampuh daripada pasukan kuda. Lihat, kawula kami semua!” Dan para perwira pasukan kuda
pada berdatangan dan merubungnya, semua di atas kuda masing-masing.

“Pada suatu kali,kaki kuda Demak akan mengepulkan debu di seluruh bumi Jawa. Bila debunya
jatuh kembali ke bumi, ingat-ingat para kawula, akan kalian lihat,takkan ada satu tapak kaki orang
Peranggi pun tampak. Juga tapak-tapaknya di Blambangan dan Pajajaran akan musnah lenyap tertutup
oleh debu kuda kalian. “Seluruh Tuban kembali dalam ketenangan dan kedamaian-kota dan
pedalaman.
Koda
Sang patih Tuban mendiang telah digantikan ole Kla Cuwil, pemimpin pasuka gajah. Nama barunya:
Wirabumi. Panggil-annya yang lengkap: Gusti Patih Tuban Kala Cuwil Sng Wirabumi. Dan sebagai patih ia
masih tetap memimpin pasukan gajah,maka Kala Cuwil tak juga terhapus dalam sebutan. Pasar kota dan
pasar bandar ramai kembali seperti sediakala. Lalu lintas laut,kecuali dengan Atas Angin,pulih kembali. Sang
.
Adipati telah menjatuhkan titah: kapal-kapal Tuban mendapat perkenan untuk berlabuh dan berdagang di
Malaka ataupun Pasai.
Cara Merancang Novel
Tentukan tema
1

Tentukan tokoh-tokohnya
2

Tentukan alurnya
3

Tentukan latar
4 tempat,waktu dan sosial

Tuliskan pesan apa yang


5 ingin kamu sampaikan

Anda mungkin juga menyukai