Anda di halaman 1dari 6

BAB 4

Surat Ketetapan Pajak, Surat T


agihan Pajak, Proses Penagiha
n Pajak dengan Surat Paksa

Ratna Herawati, S.E., M.Si


SURAT KETETAPAN PAJAK (SKP)
Surat Ketetapan Pajak adalah surat ketetapan yang meliputi Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan, Surat Ketetapan Pajak Nihil, ataupun
Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (Ratnawati dan Hernawati, 2015).

Surat Ketetapan Pajak Diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak dalam waktu 5 tahun setelah saat
Kurang Bayar terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak apabila berdasarkan hasil
(SKPKB) pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang terutang tidak atau kurang
dibayar, dan kasus yg lainnya.

Surat Ketetapan Pajak Diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak dalam waktu 5 tahun setelah saat
Kurang Bayar terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak apabila ditemukan data baru
Tambahan (SKPKBT) yg mengakibatkan penambahan jumlah pajak yg terutang setelah dilakukan
tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak
Kurang Bayar Tambahan.
Surat Ketetapan Pajak Diterbitkan apabila setelah dilakukan pemeriksaan, ditemukan adanya jumlah
Nihil (SKPN) kredit pajak atau jumlah pajak yg dibayar sama dengan jumlah pajak yg
terutang, atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak atau tidak ada
pembayaran pajak.

Surat Ketetapan Pajak


Lebih Bayar (SKPLB) Diterbitkan untuk PPh, PPN dan PPnBM apabila jumlah kredit pajak (jumlah
pajak yg dibayar) lebih besar daripada jumlah pajak yg terutang.
SURAT TAGIHAN PAJAK (STP)
• STP adalah surat untuk melakukan

Pengertian tagihan pajak atau sanksi


administrasi berupa bunga atau
denda.

a. Sebagai koreksi terhadap jumlah pajak


yang terutang menurut SPT Wajib Pajak.
Fungsi STP b. Sebagai sarana untuk mengenakan sanksi
administrasi berupa denda atau bunga.
c. Sebagai sarana untuk menagih pajak.

a.Sanksi administrasi berupa bunga 2%


per bulan paling lama 24 bulan
Sanksi STP b.Sanksi administrasi berupa denda 2%
dari dasar pengenaan pajak
c.Sanksi adminstrasi berupa bunga 2%
dari jumlah pajak yg ditagih kembali
PROSES PENAGIHAN PAJAK DENGAN
SURAT PAKSA
Surat paksa adalah surat perintah untuk membayar hutang pajak dan biaya penagihan pajak. Surat Paksa
memiliki kekuatan eksekutorial dan kedudukan hukum yang sama dengan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap.
Surat Paksa paling tidak harus memuat:
1. Nama Wajib Pajak, atau nama Wajib Pajak dan Penanggung Pajak.
2. Dasar penagihan.
3. Besarnya hutang pajak.
4. Perintah untuk membayar hutang pajak.

Surat Paksa dapat diterbitkan dengan syarat:


5. Penanggung Pajak tidak melunasi hutang pajak dan mendapatkan Surat Teguran atau Surat Peringatan
ataupun surat lain yang sejenis.
6. Penanggung Pajak akan ditagih seketika dan sekaligus.
7. Penanggung Pajak tidak dapat memenuhi ketentuan yang telah tercantum dalam keputusan persetujuan
angsuran ataupun penundaan pembayaran pajak.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai