Anda di halaman 1dari 44

Penyakit Trofoblas

Penyakit Trofoblas
► PT o/ sebab kehamilan berasal dr kelainan
pertumbuhan trofonlas plasenta atau calon
plasenta yg bersifat neoplasitik
Penyakit trofoblas
1. Jinak
- Mola hidatidosa
- Mola hidatidosa parsial
2. Ganas
- Vilosum: Mola destruens
- Korio karsinoma non vilosum
Faktor risiko
► Kekurangan protein
► Sosial ekonomi rendah negara berkembang
► Paritas tinggi
► Usia <20 atau > 35 tahun
► Faktor ovum: ovum sudah patologik shg
mati, terlambat dikeluarkan
► Infeksi virus dan faktor kromosom yg belum
jelas

Penyebab MH tidak diketahui


Mola hidatidosa
Mola hidatidosa
► Penyimpangan pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan yg tdk disertai janin dan seluruh vili
korealis mengalami perubahan hidropik.
► Jonjot2 korion (vili korialis) yg tumbuh berganda
brp gelembung2 kecil yg mgd byk cairan shg
meneyerupai buah anggur atau mata ikan ‘hamil
anggur’ atau ‘mata ikan’
Penyakit Trofoblas Gestasional terdiri dari :
1. Mola Hidatidosa
-mola hidatidosa komplit
-mola hidatidosa parsial
2. Tumor Trofoblas Gestasional
-mola invasif
-koriokarsinoma
-placental site tropoblastic tumor
-persisten trophoblastic disease
Perbedaan mola hidatidosa komplit
dan parsial

KOMPLIT PARSIAL
-janin (-) -janin (+)
-uterus lebih besar -uterus sama/lebih kecil
-penyulit sering terjadi -penyulit jarang
-resiko menjadi ganas -resiko menjadi ganas
tinggi rendah
-diploid 46XX -triploid 69XXX
-USG : badai salju -USG : swiss cheese
PATOGENESIS (Teori Androgenetik)

Endoreduplikasi
Ovum + 23x 23x 46xx

kosong Homozigot

Ovum 23x 46xx


 +
kosong
23x heterozigot

Ovum 23x 46xx 46xx


 +
kosong
23x non viable
PATOGENESIS (Triploid)

 23X + 23X 69XXX

23X

 23X + 23X 69XXY

23Y

23X + 23Y 69XYY 69YYY



non viable
23Y
INSIDENSI

USA : 1 : 1000 - 1500 persalinan

Korea Selatan : 1 : 429-488 persalinan

Malaysia : 1 : 357 persalinan

Jepang : 1 : 538 kelahiran hidup

Bandung &

sekitarnya : 1 : 427 persalinan

Beberapa RS

Kab. Jabar : 1 : 28 - 105 persalinan

Beberapa RS

Indonesia : 1 : 51 - 141 kehamilan

Insidensi MHP : jauh lebih sedikit


Mola Hidatidosa
Gejala klinis

► Sama dengan spt hamil muda: nek, mual,


muntah, pusing, kdg berlangsung hebat.
► Besar rahim tdk sesuai usia kehamilan 
TFU lebih tinggi dr UK sebenarnya.
► Perdarahan sedikit-banyak dg pengeluaran
gelembung mola “hamil anggur”
► Perdarahan anemia smp syok
Penegakan Diagnosa
Dasar D/
D/Pasti
 Amenore
 Perdarahanpervaginam
 Tampak gelembung-
 Uterus lebih besar gelembung mola
 Tanda kehamilan pasti (-)
 PA
  hcG  
 USG : gambaran vesikuler
DIAGNOSIS :
Diagnosis pasti dari mola hidatidosa adalah keluarnya
gelembung Mola.

Diagnosis Banding :
- Abortus
- Kehamilan normal
- Hidramnion
- Kehamilan ganda
- kehamilan dengan mioma uteri
Penanganan
► Perbaiki keadaan umum
► Pengeluaran jaringan mola
- kuretase, vakum kuretase
- histerektomi
► Profilaksis dg Kemoterapi: MTX/actinomycin
► Pengawasan lanjut: KB, hormon, foto
toraks u/ mencari metastasis
 Evakuasi

 Vakum kuret, tanpa/dengan

dilatasi

 Histerektomi : umur  35 tahun,

anak cukup
 Profilaksis

 Umur < 35 th, PA mencurigakan

 Umur  35 th : menolak HT

 Cara : MTX 20 mg  5 hari IM

ACT D 1 flacon  5 hari IV


Gambaran klinik dibagi 3 bagian :
3. Komplikasi
1. Keluhan utama
 Amenore  Preeklamsi
 Mual muntah
 Tirotoksikosis
 Perdarahan pervaginam
2. Perubahan yang menyertai  Emboli paru-paru
 Uterus > tua kehamilan
(jarang)
 Kadar hCG >> kehamilan biasa
MHK 105 -> 106
Kehamilan biasa < 105
 Kista Iutein; uni/bilateral
Terapi

1. Tujuan

 Evakuasi jaringan

 Pencegahan keganasan

 Deteksi dini keganasan

2. Tahapan

 Perbaikan KU

 Transfusi darah

 Anti PEB

 O A Tirotoksikosis
Kuret Vacum
- Langsung : bila gelembung mola sudah
keluar dan KU stabil
- Tidak langsung : bila gelembung mola
belum keluar
+ Jam 20.00 : pasang laminaria stift +
tampon vagina
+ Jam 08.00 : infus dextrosa 5% +
uterotonika + narkoleptik  kuret
vacum
Follow up
1. Tujuan : Deteksi dini keganasan

2. Lama : Satu tahun

3. Jadwal

 3 bulan pertama : tiap 2 minggu

 3 bulan kedua : tiap bulan

 6 bulan terakhir : tiap 2 bulan

4. Syarat : Tidak boleh hamil 1 tahun

Kontrasepsi kondom atau pil


Follow up selesai :

12 bulan pasca evakuasi, tidak ada keluhan dan 


hCG

di bawah < 5 mIU/ml


Tumor Trofoblas Gestasional (TTG)

Definisi :

Keganasan yang terjadi pasca kehamilan mola atau non mola (aterm, abortus, KE)

85% didahului oleh MH


Faktor risiko

 Umur  35 tahun
 Uterus > 20 minggu

  hCG > 105 mIU/ml

 Kista lutein bilateral

 MHK heterozigot

 Suspicious PA
Prognosis
Kematian : jarang (< 1%)
transformasi keganasan : 15 - 20%
70% enam bulan pertama
90% dalam satu tahun
MH berulang jarang
Kehamilan pasca mola : umumnya normal
Insidensi :
1.RSHS : 1 : 228 kehamilan
2.Bandung : 1 : 822 persalinan
3. Malaysia : 1 : 1000 persalinan
4. Vietnam : 1 : 537 kehamilan
5.USA : 1 : 40.000 - 70.000
kehamilan
6. Swedia : 1 : 50.000 kehamilan
Patogenesis : belum jelas

Mungkin :
 Peningkatan onkogen
 Penurunan gen tumor supresor
Mola invasif
 Selalu terjadi setelah MH

Masa Latan pendek, rata-rata di bawah 4 bulan

Derajat keganasan rendah, tetapi dapat

menyebabkan perforasi uterus

Prognosis baik, bila masa akut dapat diatasi

PA : masih mengandung vili korialis di samping sel


trofoblas yang terletak di antara otot-otot
miometrium
Placental site trophoblastic tumor
(PSTT)

 Merupakan varian TTG paling baru (1976)


Jarang terjadi
Kehamilan sebelumnya bisa abortus atau kehamilan aterm
Kadar hCG rendah
Prognosis buruk, oleh karena diagnosis terlambat dan resistan
terhadap kemoterapi
PA: terutama terdiri dari sel trofoblas intermediet
Stadium
Stadium I : terbatas di uterus
Stadium II: sampai parametrium, vulva &
vagina
Stadium III :sampai ke paru-paru
Stadium IV :sampai ke organ lain, terutama
otak
Koriokarsinoma

Dapat terjadi dari semua jenis kehamilan, mola atau


non mola, tetapi yang terbanyak dari MH
Banyak mengenai wanita muda dengan paritas rendah
masa laten rata-rata di atas 4 bulan
merupakan jenis terganas, berkembang cepat,
bermetastasis ke semua organ.
Dapat meninggal dalam waktu pendek karena
perdarahan atau gangguan fungsi organ
PA : hanya terdiri dari sito & sinsitio trofoblas,
perdarahan dan nekrosis
Persistent Trophoblastic Disease
Nama lain : koriokarsinoma klinik
Dasar D/ bukan PA, tetapi klinik, kadar  hCG/ dan metastasis
Dapat mempertahankan fungsi reproduksi
Sifat khas TTG
Banyak ditemukan pada wanita muda dan paritas rendah
mempunyai periode laten yang dapat diukur dan mempunyai nilai
prognostik
mempunyai petanda tumor yang khas yaitu  hCG
Dapat diobati secara tuntas tanpa kehilangan fungsi reproduksi,
asal diketahui secara dini
Dasar Diagnosis
Setelah akhir suatu kehamilan, mola atau non mola :
Perdarahan vagina tidak teratur
Sub involusi uteri
Benjolan ke biru-biruan di vagina,
vulva
Sesak, batuk darah
Sakit kepala hebat atau gangguan
neurologis
Fototoraks : coin lesion
USG : masa tidak teratur,
neovaskularisasi positif
Terapi
Tujuan
 Menghilangkan penyakit
 Mempertahankan fungsi reproduksi
Jenis
 Terapi utama : Kemoterapi
 Terapi ajuvan : - operasi
- radiasi
Parameter keberhasilan
 Klinis tidak ada keluhan
 Kadar  hCG normal, tiga kali berturut-turut, dengan jarak satu
minggu
Prognosis
Tergantung stadium dan skor prognostik
Kehamilan pasca TTG
Biasanya normal
Follow up
 Tujuan
 Pemantauan hasil terapi
 Mengetahui adanya residif
 Lama satu tahun
Pengamatan lanjutan
► Sangat penting untuk mendeteksi
kemungkinan adanya tumor ganas (20%)
► Observasi penurunan kadar HCG (darah)
► Jika HCG tdk turun/malah naik diberikan
Metotrexat atau dactinomicin atau
kombinasi
► Selama HCG belum hilang, pasien tidak
boleh hamil, disarankan pakai pil
► Boleh hamil lagi setelah 6 bulan HCG negatif

Anda mungkin juga menyukai