Anda di halaman 1dari 39

GAMBARAN SONOGRAFI

PADA
TUBERKULOSIS ABDOMINAL
Arun Batra, MD, DNB, Manpreet Singh Gulati, MD, DNB,
Dipanka Sarma, MD, Shashi Bala Paul, MBBS

Oleh:
Ayu, Linda, Dedi
PENDAHULUAN
• Penyakit ini bersifat endemik di hampir seluruh
negara-negara berkembang, dan tingkat insidennya
di negara-negara dunia barat pun telah mengalami
peningkatan, yang dimana hal ini disebabkan oleh
meningkatnya insiden penyakit AIDS.
• Sonografi dapat mendeteksi temuan-temuan pada
individu penderita penyakit ini di stadium dini; dapat
menggambarkan lesi-lesi pada usus, peritoneum,
kelenjar-kelenjar getah bening, dan organ-organ
padat; dan modalitas ini dapat membantu untuk
mengidentifikasi target untuk biopsi.
PENDAHULUAN
• Tuberkulosis abdominal dapat menyerupai kondisi-kondisi
yang beragam seperti contohnya kanker kelenjar getah bening,
penyakit Crohn, amebiasis, dan adenokarsinoma.
• Tujuan dari esay piktorial ini adalah untuk membahas temuan-
temuan dari hasil pemeriksaan sonografik pada penyakit
tuberkulosis saluran lambung-usus, peritoneum, sistem
limfatik, sistem hepatobilier, dan limpa. Spektrum tampilan
sonografik pun dipilih dari tinjauan retrospektif catatan-
catatan para pasien (100 pasien) penderita tuberkulosis (Tabel
1). Tinjauan ini tidaklah menyertakan para pasien penderita
AIDS atau tuberkulosis genitourinari (kelamin-kemih).
Temuan-Temuan Dari Hasil Pemeriksaan Sonografi Pada 100 Pasien Penderita
TEKNIK
• Penggunaan transduser susunan linear 5-7,5
MHz secara khusus cukup efektif untuk
mengevaluasi peritoneum, omentum, dan
mesenteri.
• Bidang pandang yang terbatas yang diberikan
oleh transduser frekuensi tinggi dapat
digantikan dengan cara mensejajarkan 2
gambar area di dekatnya pada moda dua-layar
dan mem-print salinan/cetakan dari gambar-
gambar yang dikombinasikan
PATOGENESIS DAN PATOLOGI
• Organisme kausatif untuk tuberkulosis abdominal
biasanya adalah Mycobacterium tuberculosis atau
Mycobacterium avium-intracellulare, dan
organisme Mycobacterium avium-intracellulare
lebih umum menyerang individu yang mengalami
penurunan tingkat imunitas tubuh.
• Tuberkulosis abdominal umumnya disebabkan oleh
ingesi baksil (masuknya organisme melalui mulut)
pada sputum yang terinfeksi atau makanan yang
terkontaminasi. Baksil ini dapat memicu
pembentukan granuloma epitelioid dan nekrosis
kaseus pada dinding usus.
BENTUK UMUM TB ABDOMINAL

• Yang diakibatkan oleh ulserasi


Tipe ulseratif
mukosa.

Tipe • Yang dapat menyebabkan


Hiperplastik penebalan dinding usus florid.

Tipe • Kombinasi dari kedua tipe


Uleroproliferatif diatas
TUBERKULOSIS GASTROINTESTINAL
Tuberkulosis ileosekal pada pasien perempuan
yang berusia 17 tahun. Sonogram sagital oblik pun
menggunakan transduser susunan kurvilinear 3,5
MHz (A) dan sonogram sagital oblik resolusi tinggi
didapatkan dengan menggunakan transduser
susunan linear 7,5 MHz (B) fosa iliak kanan
menunjukkan penebalan dinding sirkumferensial
sekum yang terkontraksi dan usus asenden
(ditunjukkan dengan tanda panah terbuka). Ileum
terminal didekatnya (ditunjukkan dengan tanda
panah) menunjukkan sedikit penebalan dindingnya.
(A) Simpangan ileosekal dan dinding medial
menunjukkan penebalan yang lebih tinggi
(ditunjukkan dengan kepala anak panah).

(B) Gambar resolusi tinggi menunjukkan kelenjar


getah bening mesenterik yang bulat dan kecil
(ditunjukkan oleh tanda panah panjang) disekitar
usus yang menebal dan penebalan omental
ekhogenik di dekatnya. Ileum terminal, yang terisi
oleh udara pada sonogram frekuensi rendah (A),
tampak kolaps pada sonogram resolusi tinggi (B)
karena sonogram kompresi bertingkat.
TUBERKULOSIS GASTROINTESTINAL
• Tuberkulosis abdominal pada perempuan
yang berusia 19 tahun dengan gejala-
gejala obstruksi usus parsial kambuhan.
Sonogram melintang fosa iliak kanan
menunjukkan masa heterogen kompleks
yang terdiri dari usus yang melekat
(ditunjukkan dengan tanda panah pendek
berwarna hitam), mesenteri ekhogenik
yang menebal (tanda panah melengkung
yang berwarna putih) dengan
pembesaran kelenjar getah bening
(ditunjukkan oleh tanda panah panjang),
dan asites disekitarnya yang terlokulasi
dengan septa (ditunjukkan dengan tanda
panah bengkok yang berwarna hitam).
TUBERKULOSIS GASTROINTESTINAL
• Obstruksi usus sub-akut akibat striktur usus
kecil tuberkulosa pada seorang wanita yang
berusia 25 tahun.

• (A) Sonogram oblik kuadran bawah kiri didapat


dengan menggunakan transduser susunan
linear 7,5 MHz menunjukkan penebalan
sirkumferensial panjang jejunum dengan
kelenjar getah bening disekitarnya (ditunjukkan
dengan kepala anak panah). Ekstensi radial
kontens luminal ekhogenik kedalam dinding
yang menebal (ditunjukkan oleh tanda panah)
pun merepresentasikan ulserasi, hal ini pun
terkonfirmasi dengan hasil pemeriksaan x-ray
barium.

• (B) Sonogram melintang melalui striktur


menunjukkan penebalan dinding dengan lumen
sempit dan kelenjar getah bening mesenterik di
dekatnya (ditunjukkan oleh kepala anak panah).
TUBERKULOSIS GASTROINTESTINAL

• Obstruksi usus parsial kambuhan kronis akibat tuberkulosis pada


seorang wanita yang berusia 48 tahun. Sonogram sagital oblik perut
bagian bawah menunjukkan simpal ileal yang tampak terdilasi
(ditunjukkan oleh kepala anak panah) yang mengandung struktur
intraluminal yang besar (tanda panah yang melengkung) dengan
pembayangan distal. Pada saat pembedahan, enterolit oval yang
berukuran 3 cm pun mendekat ke arah striktur ileal yang ketat.
TUBERKULOSIS GASTROINTESTINAL

Intususepsi pada anak usia 9 tahun penderita tuberkulosis


intestinal/ usus. Sonogram melintang melalui perut bawah
kanan menunjukkan intususepsi dengan lemak mesenterik
ekhogenik yang menyela antara simpal-simpal usus konsentrik.
TUBERKULOSIS GASTROINTESTINAL

• Tuberkulosis duodenal pada seorang perempuan usia 22 tahun mempresentasikan


episode kambuhan akan rasa nyeri pada bagian perut, muntah, dan penurunan berat
bedan selama 5 bulan. Sonogram lintang untuk wilayah epigastrik dapat menunjukkan
penebalan kasar dinding usus dua belas jari (ditunjukkan oleh tanda panah), yang terlihat
secara anterolateral ke kepala pankreas (ditunjukkan oleh tanda kepala anak panah).
TUBERKULOSIS PERITONEAL
• Asites tuberkulosa pada seorang
laki-laki yang berusia 45 tahun
yang mengalami penurunan
berat badan, demam, dan
distensi abdominal. Sonogram
sagital resolusi tinggi wilayah
panggul dengan menggunakan
transduser susunan linear 7,5
MHz menunjukkan multi septa
yang tipis dan tidak lengkap dan
ekho internal tingkat rendah.
Debris dan septa halus tampak
pada sonografi waktu nyata
dengan mengambang. Ciri-ciri ini
akan sangat terlihat pada
sonogram, dan tidak terlihat
pada pemindaian CT.
TUBERKULOSIS PERITONEAL
Tuberkulosis peritoneal pada seorang
perempuan yang berusia 18 tahun.

Sonogram sagital (A) panggul menunjukkan


asites eksudatif pada kantung Douglas yang
terlhat sebagai kumpulan cairan (COLL) dengan
ekho internal dan berhubungan dengan
penebalan peritoneal (ditunjukkan oleh tanda
panah) yang nampak di sepanjang permukaan
luar kandung kemih (UB).

(B) Gambar sonogram melintang didapat


dengan menggunakan transduser susunan linear
7,5 MHz yang menunjukkan penebalan difusi
peritoneum (ditunjukkan oleh kepala tandah
panah) dengan area fokus nodularitas
(dtinjukkan oleh tanda panah tebal) dibawah
dinding abdominal depan. Omentum besar yang
mendasarinya pun mengalami penebalan dan
umumnya bersifat ekhogenik dengan nodul
hipoekhoik (ditunjukkan dengan tanda panah
tipis panjang) didalamnya.
TUBERKULOSIS PERITONEAL

Tuberkulosis peritoneal pada seorang


perempuan yang berusia 25 tahun
yang mempresentasikan dengan rasa
nyeri pada perut, pembengkakan,
muntah, dan adanya masa yang
dapat teraba pada perut bagian
tengah.

(A) Sonogram melintang untuk


wilayah umbilikal menunjukkan
penebalan mesenterik hipoekhoik
ekstensif (ditunjukkan dengan tanda
panah putih yang bengkok) dengan
multi gabungan kelenjar-kelenjar
getah bening (ditunjukkan dengan
tanda panah putih lurus). Sedikit
kelenjar getah bening yang bersifat
diskret (dtinjukkan dengan tanda
panah warna hitam) juga dapat
terlihat.
TUBERKULOSIS PERITONEAL
(B) Sonogram melintang
melalui wilayah di dekatnya
menunjukkna fokus yang
tidak teratur atau kalsifikasi
pusat (ditunjukkan oleh
tanda panah warna hitam)
dengan pembayangan distal
di dalam masa kelenjar
getah bening , Mesenteri
akan mudah terevaluasi
dengan sonografi kompresi
bertingkat dan transduser
susunan linear frekuensi
tinggi.
TUBERKULOSIS KELENJAR GETAH BENING

- KGB mesenterik
Distribusi dan - Seliac
Limfadenopati Diagnosis TB
morfologi KGB - Porta hepatis
- KGB peripankreatik

Tuberkulosis diseminata

Limfadenopati difusi tanpa predileksi untuk lokasi manapun


dapatlah terlihat (Gambar 10)

KGB yang terlihat biasanya menyatu dengan pusat hipoekhoik


dan terkadang mengandung kalsifikasi.
GAMBAR 10. Tuberkulosis diseminata pada seorang pasien perempuan yang berusia 18 tahun
yang mempresentasikan demam berkepanjangan dan penurunan berat badan.

(A) Sonogram melintang abdomen bagian tengah menunjukkan multi konglomerat/


penggabungan kelenjar getah bening mesenterik yang tampak hipoekhoik di dekat usus.

(B) Sonogram melintang wilayah suprarenal menunjukkan masa-masa adrenal hipoekhoik


bilateral (ditunjukkan dengan tanda panah yang bengkok, kaliper mengindiksaikan masa di
sebelah kanan) dan multi kelenjar/ nodus retroperitoneal (parakaval) di bagian kanan. Kelenjar
getah bening pada wilayah porta hepatis menunjukkan kalsifikasi (ditunjukkan dengan tanda
panah panjang). Biopsi berpanduan sonografis pada masa adrenal kanan pun mengkonfirmasikan
tuberkulosis.
TUBERKULOSIS HEPATOBILIER DAN SPLENIK/
LIMPA
Tuberkulosis liver atau limpa
 Jarang terjadi seringnya merupakan bagian dari penyakit
multiifokal/terdiseminasi.

 Keterlibatan liver/limpa  mikroabses pada pola tuberkulosis


milier dan terpresentasi secara sonografi oleh ekhoteksture yang kasar
(Gambar 11) atau dalam bentuk abses atau granuloma yang lebih besar
(Gambar 12).

 Pinggiran hipoekhoik terkadang tampak disekeliling abses


(Gambar 12B) dapat merepresentasikan parenkhima splenik yang
terkompresi. Seringkali, satu-satunya fitur dari keterlibatan viseral
adalah organomegali dengan granuloma yang terkalsifikasi (Gambar
13), yang terkadang nampak pada penyakit tuberkulosis stadium akhir
atau setelah sembuh.
GAMBAR 11. Keterlibatan limpa
pada seorang pasien laki-laki yang
berusia 33 tahun yang menderita
tuberkulosis diseminata dan
mempresentasikan demam dan
penurunan berat badan sebagai
gejala awal.

Sonogram koronal oblik resolusi


tinggi limpa dengan
menggunakan transduser susunan
linear 7,5 MHz  menunjukkan
ekhotekstur kasar yang
merepresentasikan keterlibatan
milier parenkhima.
GAMBAR 12. Tuberkulosis abdominal
multifokus pada seorang pasien laki-laki
yang berusia 24 tahun yang selama 6
minggu mengalami demam, anoreksia,
dan penurunan berat badan.
Pemeriksaan fisik menunjukkan wajah
yang pucat, hepatosplenomegali, dan
masa epigastrik.

(A) Sonogram koronal oblik limpa


menunjukkan lesi-lesi fokus hipoekhoik
yang tidak teratur (ditunjukkan oleh
kepala anak panah), hal ini
merepresentasikan abses yang menyebar
pada parenkhima.

(B) Sonogram koronal oblik resolusi tinggi


limpa menunjukkan halo hipoekhoik tipis
yang mengelilingi abses dan bintik
kalsifikasi marginal (ditunjukkan oleh
tanda panah).
(C) Sonogram sagital oblik liver menunjukkan
lesi fokal hipoekhoik dengan margin
ekhogenik iregular pada lobus kiri
(ditunjukkan oleh tanda panah).

(D) Sonogram koronal oblik wilayah epigastrik


menunjukkan multi kelenjar getah bening
hipoekhoik, seliak nekrotik, dan omental-
kecil. Debris ekhogenik tampak pada
kelenjar-kelenjar getah bening yang
terpisah (ditunjukkan oleh tanda panah).
GAMBAR 13. Sonogram longitudinal limpa pada seorang pasien perempuan yang berusia 56
tahun menunjukkan lesi fokus yang terkalsifikasi dan terlokasi secara superfisial (dangkal),
dan lesi ini diduga sebagai granuloma lama. Lesi-lesi ini terkadang secara tidak sengaja
terdeteksi pada para pasien yang sebelumnya pernah mengidap tuberkulosis, seperti pada
kasus ini.
TUBERKULOSIS HEPATOBILIER DAN SPLENIK/
LIMPA
Tuberkulosis kantung empedu  jarang terjadi.

Sonografi akan menunjukkan penebalan dinding kantung empedu:

septa yang tidak teratur dan kasar di dalam kantung empedu;


limfadenopati regional.

 Fitur-fitur sonografi pada tuberkulosis kantung empedu umumnya


sulit untuk dibedakan dari fitur karsinoma (Gambar 14).

 Namun, fitur-fitur sonografi penebalan mesenterik dan


limfadenopati bersamaan dengan presentasi klinis dapat secara
pra-operatif mengindikasikan diagnosis tuberkulosis kantung
empedu.
GAMBAR 14. Tuberkulosis katung
empedu pada seorang pasien laki-laki
yang berusia 29 tahun yang
mempresentasikan sedikit rasa nyeri
dan masa yang dapat diraba pada
kuadran kanan atas.

Sonogram sagital oblik 


menunjukkan kantung empedu yang
terinfeksi (ditunjukkan oleh kepala
panah) dengan kantung empedu dan
penebalan dinding fundus kantung
empedu (panah terbuka).

Hasil biopsi fundus aspirasi jarum halus


berpanduan sonografi pun
mengkonfirmasi keberadaan
tuberkulosis.
TUBERKULOSIS HEPATOBILIER DAN SPLENIK/
LIMPA
 Tuberkulosis pankreatik  jarang terjadi, namun hal ini harus
dianggap terjadi pada kasus-kasus dimana pasien
mempresentasikan demam, nyeri perut, dan adanya lesi
pankreatik fokus yang terdeteksi melalui sonografi.

 Keterlibatan pankreatik  diakibatkan oleh diseminasi


hematogenosa atau penyebaran langsung penyakit dari infeksi
kelenjar getah bening di dekatnya.

 Fitur-fitur hasil pencitraan biasanya tidaklah spsesifik. Sonografi


dapat mendemonstrasikan pembesaran pankreatik fokus yang
terkadang mirip dengan karsinoma pankreatik atau pembentukan
1 atau lebih abses pankreatik (Gambar 15) yang mengindikasikan
pseudokista yang terinfeksi.
GAMBAR 15. Abses tuberkulosa pankreatik pada seorang anak yang berusia 8 tahun. Sonogram
melintang pankreas menunjukkan adanya kumpulan anekhoik cairan (ditunjukkan oleh tanda panah)
dengan dinding yang tidak teratur dan kasar.

Biopsi aspirasi jarum halus berpanduan sonografi pada lesi menghasilkan nanah yang berwarna kuning
dan menunjukkan hasil positif akan baksil tahan asam. Sonogram lanjutan yang didapat setelah 6
bulan penanganan antituberkular menunjukkan resolusi lengkap pada abses (tidak ditunjukkan).
KESIMPULAN
• Manifestasi tuberkulosis abdominal adalah protean, dan sonografi dapat secara
reliabel menunjukkan berbagai temuan.
• Pemeriksaan dengan kontras-barium konvensional dapat mendeteksi perubahan-
perubahan mukosal, dan hal ini lebih baik dibandingkan dengan pemeriksaan
tanpa kontras-barium, namun tidaklah dapat menghasilkan gambar langsung
penyakit ekstramukosal.
• Dengan demikian, secara sonografi adalah ideal di dalam menunjukkan luasnya
penyakit, menilai komplikasi, dan membantu di dalam pemeriksaan lanjutan.
• Teknik kompresi bertingkat dan penggunaan transduser frekuensi tinggi dapat
membantu untuk mendeteksi fitur-fitur yang membingungkan dari penyakit
tuberkulosis abdominal.
• Sonografi merupakan satu modalitas yang tidak mahal dan banyak tersedia.
Sonografi secara khusus berguna di negara-negara berkembang dan dapat
membantu untuk memastikan diagnosis awal penyakit tuberkulosis abdominal.
Karena tuberkulosis dapat melibatkan organ-organ genitourinari, kelenjar-kelenjar
adrenal, otot-otot psoas (Gambar 16), dan tulang belakang.
• Lokasi-lokasi harus secara hati-hati dievaluasi pada kasus-kasus dimana
tuberkulosis abdominal terduga muncul.
GAMBAR 16. Abses pada otot psoas
pada pasien laki-laki yang berusia 32
tahun yang mempresentasikan demam
dan deformitas pada pinggul kiri.

Sonogram sagital oblik pada kuadran


kiri bawah menunjukkan kumpulan
cairan termultilokulasi (ditunjukkan
oleh tanda panah) dengan ekho internal
tingkat rendah di dalam otot psoas.
Adenopati mesenterik ekstensif pun
terlihat (tidak ditunjukkan) sebagai
bukti tuberkulosis abdominal.
TEMUAN-TEMUAN HASIL PEMERIKSAAN
ULTRASOUND PADA TUBERKULOSIS
ABDOMINAL: TAMPILAN YANG UMUM DAN
YANG TIDAK BIASA (TIDAK UMUM)
Journal 2
ABSTRAK
PENDAHULUAN BAHAN DAN METODE
• TB  masalah kesehatan yg • Penelitian retrospektif  150
cukup serius di negara org penderitaTB abdominal 
berkembang. selama periode 5 th 
• TB Abdominal  salah satu pedesaan dan perkotaan di
manifestasi yg terdapat pada Distrik Nashik (Maharashtra).
kasus TB ekstra paru. • Ultrasound abdominal 
• Pemehaman temuan yg umum Siemens (Accuson X500) dan
dan tidak umum  hal Philips HD 11  untuk
penting untuk proses diagnosis menegetahui tampilan
penyakit. penyakit intestinal dan ekstra
intestinal.
ABSTRAK
KESIMPULAN KATA KUNCI
• Karena gejala-gejala TB abdoinal • Tuberlukosis abdominal
tidak spesifik  kondisi ini sering
tersamarkan oleh penyakit lain • Ultrasonografi
seperti asiditis kronis, gastritis/kolitis, • Resolusi tinggi
ataupun apendisitis kronis.
• Pemeahaman tentang temuan yg
umum dan tidak umum merupakan
hal penting untuk mendiagnosa TB
abdominal.
• Dengan demikian, ultrasound
abdominal haruslah digunakan
sebagai satu modalitas skrining
primer yg efektif dari sisi biaya untuk
proses diagnosis yg dpt membantu di
dalam penanganan TB abdominal.
PENDAHULUAN

- Saluran
gastrointestinal
- KGB ataupun
Tuberkulosis visera padat
Abdominal - Organ pada
bagian perut

Tuberkulosis
PENDAHULUAN

1. Usus
satu dari ketiga tipe
Pasien 2. Peritoneal
penyakit
3. KGB mesenterik

Penelitian  tampilan
umum dan tidak
Limfadenopati
umum pd hasil Sering tumpang tindih
mesenterik
pemeriksaan
ultrasound.
BAHAN & METODE
Pedesaan dan Siemens (Accuson
Penelitian perkotaan di X500) dan
retrospektif Distrik Nashik
(Maharashtra) Philips HD 11

Di pusat diagnostik Probe konveks dan


150 orang pasien
Dr. Shivde linier

untuk mengetahui
Periode penelitian Pemerksaan
keterlibatan usus
ultrasound
2010-2014 dan ekstrausus
abdominal
serta tampilannya.
HASIL
Dari 150 orang pasien 
 87  pasien perempuan
 63  pasien laki-laki.
 Hampir dari seluruh pasien
(111) berasal dari
masyarakat pedesaan.
 23 orang pasien 
diketahui terinfeksi HIV.

Temuan-temuan ultrasound
yang umum adalah asites,
limfadenopati, dan penebalan
dinding usus.
HASIL

Keterlibatan Keterlibatan
hepatik splenik/limpa
-Hepatomegali 
11 kasus
Keterlibatan
16 Kasus - Granuloma yg
hepatik
sembuh/fokus
kalsifik  5 kasus

- Splenomegali 
5 kasus
Keterlibatan
8 Kasus - Multi fokus kalsifik
splenik/limpa akibat granuloma
limpa 3 kasus

1. Asites-asites yg terlokalisasi
(17 kasus)
Pola yang tidak umum
2. Penebalan dinding usus yg
tidak biasa (3 kasus) pun terlihat yg mana
Kombinasi penyakit
disebabkan oleh
3. Dilatasi usus & peningkatan intra dan ekstra usus
bayangan gas (5 kasus)
kombinasi TB intestinal
dan ekstrainestinal
4. Pembengkakan mesenteri yg
menebal (11 kasus)

Anda mungkin juga menyukai