Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

-KELOMPOK 1-
INDRY SUMANGANDO 20061010
CYNTHIA KULA 20061062
ANLEN MONGDONG 20061082
MARSELINA MARKUMBO 20061081
VENTHINA NELAMBO 20061083
YANA SUPARTO 20061036
LEIDI RAMBING 20061020
KURNIA LAGUNSIANG 20061034
ANASTASYA PANTOLAWOKAN 20061079
ARIS MAMBRISAUW 20061022
RIKAL SURENTU 20061026
ASMA (Asthma)
Latar belakang penyakit Asma
Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran napas yang
disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti
mast sel, eosinophils,dan tlymphocytes terhadap stimuli tertentu
dan menumbulkan gejala dyspnea, whizzing, dan batuk akibat
obstruksi jalan napas yang bersifat riversibel dan terjadi secara
episodik berulang
Saluran pernafasan penderita asma sangat sensitif dan
memberikan respon yang sangat berlebihan jika mengalami
rangasangan atau gangguan. Saluran pernafasan tersebut
bereaksi dengan cara menyempit dan menghalangi udara yang
masuk. Penyempitan atau hambatan ini bisa mengakibatkan
salah satu atau gabungan dari berbagai gejala mulai dari batuk,
sesak, nafas pedek, tersengal-sengal,hingga yang berbunyi
“ngik-ngik”
Etiologi
Etiologi asma
Penyebab hipersensitifitas saluran pernafasan pada kasus asma banyak di
akhibatkan oleh factor genetic (keturunan). Sedangkan factor pemicu
timbulnya reaksi hipersensitifitas saluran pernafasan dapat berupa :
Hirupdebu yang didapatkan di jalan raya maupun debu rumah tangga
Hirupan asap kendaraan, asap rokok, asap pembakaran.
Hirup aerosol ( asappabrik yang bercampur gas buangan seperti nitrogen ).
Pajanan hawa dingin
Bulu binatang
Stress yang berlebihan
Selain factor-faktor diatas kadang juga adai ndividu yang sensitive terhadap
factor pemicudiatastetapipenderita lain tidak.
PRESENTASE PENDERITA ASMA
BERDASARKAN GENDER

4,4% 4,6%
Laki-laki memiliki presentase Perempuan memiliki
asma yang cenderung kecil di presentase lebih besar di
bandikan perempuan. bandingkan dengan laki-laki

Asma pada jenis kelamin laki-laki banyak terjadi saat anak-anak.tapi setelah dewasa,mucul dan
cenderung pada wanita.
Pathway asma bronkial
Komplikasi
Pneumothoraks
Adalah suatu keadaan terdapatnya udara atau gas didalam rongga
pleura, yang terjadi secara spontan atau akibat trauma.
Emfisema
Adalah suatu keadaan abnormal pada anatomi paru dengan
adanya kondisi klinis berupa melebarnya saluran udara bagian
distal bronkhiolus terminal yang disertai dengan kerusakan
dinding alveoli.
Atelectasis
Adalah suatu keadaan yang berhubungan dengan adanya
proses penyakit parenkim yang disebabkan oleh obstruksi
bronchus.
Disritmia
Adalah gangguan pada frekuensi jantung regular atauirama yang
disebabkan oleh perubahan pada konduksielektrikat auotomatisasi

Bronkitis
Adalah peradangan dari satu atau lebih bronkus yang dapat
disebabkan oleh karena terkena dingin, penghirupan, bahan-
bahaniritan dan oleh karena infeksi akut.
Pertolongan pertama
PertolonganPertama Pada Penderita Asma

1. Janganpanik dan tenagkandirianda dan


pendritaasmatersebutsampaibenar-banarrileks.
2. Bawapenderitaketempat yang nyamandenganudara
yang bersihsertasirkulasinyabaik. Hindaripenderitadari
allergen yang mungkinmemicuasma.
3. Aturposisi duduk yang nyaman pada pasien.
4. Bantulahpenderitauntukmenghirup inhaler-nya.
5. Sarankanpenderitauntukbernapasdalam dan perlahan
6. Jika seranganasmaberhentidalam 5-10 menit,
sarankan agar penderitauntukmenghirupkembali 1
dosis inhaler.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.SDKI : (D.0077) Nyeri Akut b/d inflamasi parenkim paru, batuk menetap

Tanda mayor Tanda minor


Data subjektif : Data subjektif :
• Mengeluh nyeri (tidak tersedia)
   
Data objektif : Data objektif :
 Tampak meringis  Tekanan darah meningkat
 Bersikap  Pola napas berubah
protektif,mis.waspada,p  Nafsu makan berubah
osisi menghindari nyeri.  Proses berpikir terganggu
 Gelisah  Menarik diri
 Frekuensi nadi  Berfokus pada diri sendiri
meningkat  Diaforesis
 Sulit tidur
2.SLKI : (L.08066) Tingkat nyeri menurun

3.SIKI : (1.08238) Manajemen nyeri

Observasi:
Identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,frekuensi,kualitas,intensitas,
intensitas nyeri
dentifikasi skala nyeri
Identifikasi respons nyeri non verbal
Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah di berikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
(mis.TENS,hipnosis,akupresur,terapi musik,biofeedback,terapi
pijat,aromaterapi,teknik imajinasi terbimbing,kompres
hangat/dingin,terapi banalgeti
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis.suhu
ruangan,pencahayaan,kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
 
Edukasi
Jelaskan penyebab,periode,dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
 
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik,jika perlu
Pemberian analgesik
Observasi  
Identifikasi karakteristik nyeri (mis. Edukasi
Pencetus,pereda,kualitas,lokasi,inte Jelaskan efek terapi dan efek
nsitas,frekuensi,durasi)Identifikasi samping obat
riwayat alergi obat Identifikasi  
kesesuaian jenis analgesik ( mis. Kolaborasi
Narkotika,non narkotika,atau Kolaborasi pemberian dosis
NSAIO) dengan tingkat keparahan dan jenis analgesik,jika perlu
nyeri.Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah pemberian
analgesikMonitor efektifitas
analgesik
 
Terapeutik
Diskusikan jenis analgesik yang di
sukai untuk mencapai analgesia
optimal,jika perlu
Pertimbangkan penggunaan infus
montinu,atau bolus opioid untuk
mempertahankan kadar dalam
serum
KESIMPULAN
Asma brochial adalah suatu penyakit gangguan jalan nafas obstruktif
intermiten yang bersifat rivelsibel, ditandai dengan adanya periode
bronkospasme, peningkatan respon trakea dan bronkus terhadap berbagai
rangsangan yang menyebabkan penyempitan jalan nafas. Berdasarkan
penyebabnya, asma bronchial dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu:
Ekstinsik (alergik),intrinsic (non alergik), asma gabungan.

Dan ada beberapa hal yang merupakan factor penyebab timbulnya serangan
asma bronchial yaitu : factor predisposisi (genetic), factor presipitasi (allergen,
perubahan cuaca, stress, lingkungan kerja,olahraga/aktifitas jasmani yang
berat). Pencegahan serangan asma dapat dilakukan dengan :
Menjauhi allergen, bila perlu desensitisasi
Menghindari kelelahan
Menghindari stress psikis
Mencegah/mengobati ISPA sedini mungkin
Olahraga renang,senam asma
Thank you
IN MANADO WE SAY
-MAKASE NEH-

BUKANMAEN

Anda mungkin juga menyukai