Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

ILLEUS OBSTRUKTIF ec. ADHESI


Oleh: dr. Lisa Wendi A
Pembimbing: dr. Arie Widiastuti, Sp.B
BAB I
PENDAHULUAN

• Illeus obstruktif merupakan kegawatan dalam bedah abdominalis yang sering


dijumpai dan merupakan 60% - 70% dari seluruh kasus akut abdomen.
• Illeus obstruktif dapat disebabkan oleh strangulasi, invaginasi atau adanya
sumbatan dalam lumen usus. Obstruksi usus dapat akut atau kronik, parsial atau
total. Obstruksi usus kronik biasanya mengenai kolon sebagai akibat adanya
karsinoma.
• Sekitar 60% penyebab obstruksi ileus disebabkan oleh adhesi yang terjadi pasca
operasi regio abdominal. Adhesi merupakan suatu jaringan parut yang sering
menyebabkan organ dalam atau jaringan tetap melekat setelah pembedahan.
BAB II
LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
• Nama : Tn. S
• Umur : 65 tahun
• Agama : Islam
• Alamat: Bandar, Pagar Alam
• No. MR : 243780
• Tanggal MRS : 27-10-21
ANAMNESIS
RPS: Nyeri pada perut kiri bawah
sejak 1 hari SMRS. Kel. mual (+),
muntah (+) sebanyak >5x. Os juga
mengeluh perutnya terasa kembung, RPD:
Keluhan Utama: Nyeri perut kiri dan tidak bisa BAB sejak 1 hari yang r/ Pernah dilakukan operasi laparotomy
bawah sejak 1 hari SMRS lalu. BAK normal. 2 jam smrs os pada tahun 1980.
berobat ke puskesmas diberikan obat r/ HT dan r/ DM disangkal
berupa suntikkan tetapi keluhan tidak
berkurang. Os di bawa ke RSUD
Besemah Pagar Alam.

RPK: Tidak ada anggota keluarga yang Riwayat Sosial dan Ekonomi:
mengalami keluhan yang sama Saat ini pasien sudah tidak bekerja.
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala: DBN
Status Generalis
Thorax: DBN
a) KU: Tampak Sakit sedang
b) Kesadaran : Compos Mentis Abdomen :
I = cembung, tampak scar luka laparotomy
c) Tanda vital :
A = bising usus meningkat
TD : 130/80 mmHg P = timpani
P = cembung, defans muskuler (-), nyeri
Nadi : 107 x/menit tekan (+) pada region kiri bawah, hepar dan
lien tidak teraba membesar
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,8oC Ekstremitas: Akrang Hangat, CRT <2’

SpO2 : 99% (room air)


PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hb: 15,5
mg/dL

Diffcount:
Eritrosit : 5,06
1,0/0,1/74,8/16, 106/µL
8/7,3/4,5

LABORATORIU Antigen Sacs-Cov-2:


M (27/10/2021) Negatif

Trombosit:
256.000 Hematokrit:
41,5%
sel/mm3

Leukosit: 13,38
103/µL
DIAGNOSIS KERJA DIAGNOSIS BANDING

• Illeus Obstruktif ec. • Illeus Paralitik


Adhesi • Pseudo Obstruktif
TATALAKSANA

- IVFD RL gtt 20 x/I (Transfusi Set)


- Terpasang NGT
- Puasa
- IVFD Metronidazole 3x500 mg
- Injeksi Ceftriaxone 2 x 1 gr
- Terpasang Kateter Urin
- Pro Laparotomi
FOLLOW UP

TIDAK BISA DILAKUKAN KARENA PASIEN PULANG APS


BAB III
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI ILLEUS OBSTRUKTIF

Illeus Obstruktif adalah kerusakan atau


hilangnya pasase isi usus yang disebabkan
oleh sumbatan mekanik yang
mengakibatkan isi usu terhalang dan
tertimbun di bagian proximal dari sumbatan
sehingga terjadi distensi atau dilatasi usus.
ETIOLOGI

Diverticulum
Meckel

Askariasis

Feccolith

Benda Asing
PATOGENESIS

Pengumpulan isi Rangsangan


Lumen berupa gas 
Obstruksi dan Hipersekresi
Pasase dan cairan di
distensi usus Kel.
Lumen usu bagian proximal
terganggu penyumbatan Pencernaan
Etiologi

Keluhan Kolik
Hiperperistaltik
Abdomen
GAMBARAN KLINIS

Illeus Obstuksi letak tinggi dari gambaran klinis didapatkan:


• Mual
• Muntah obstruksinya semakin proksimal
• Diare, pada awal-awal terjadinya obstruksi
• Konstipasi pada akhir terjadinya obstruksi diikuti dengan flatus (-) disertai
dengan menurunkan gerakan peristaltik usus
• Demam dan takikardia, pada akhir obstruksi biasanya dikaitkan dengan
adanya strangulasi pada usus
• Riwayat operasi abdomen dan pelvis, atau terapi radiasi
• Riwayat keganasan, biasanya keganasan ovarium atau kolon
Illeus obstuksi letak rendah dari gambaran klinis didapatkan:
• Distensi abdomen
• Nyeri kram pada perut
• Mual
• Muntah
• Gangguan dari motilitas usus; flatus(-) dan konstipasi
• Pada obstruksi usus dengan strangulasi, terjadi keadaan
gangguan pendarahan dinding usus yang menyebabkan nekrosis
atau gangguan dinding usus. Bahaya umum dari keadaan ini
adalah sepsis
DIAGNOSIS

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSIS BANDING
  Obstruksi Mekanis Ileus Paralitik Pseudo-obstruksi
Sederhana (Ileus Obstruktif)
Keluhan Nyeri Perut, konstipasi, Nyeri perut, kembung, mual, Nyeri Perut, konstipasi,
obstipasi, mual, muntah, dan muntah, obstipasi, dan obstipasi, mual, muntah, dan
anoreksia konstipasi anoreksia
Hasil Pemeriksaan Fisik bunyi peristaltic meningkat Bising usus menurun, distensi, timpani, terdapat bising usus
dengan bising usus nada dan timpani hipo atau hiperaktif, distensi
tinggi, distensi, nyeri dan nyeri terlokalisir
terlokalisir

Gambaran Foto Polos BOF Bow-shaped loops in ladder Dilatasi usus kecil dan usus Dilatasi usus besar terisolasi
patern, terdapat gambaran gas besar dengan peningkatan dengan peningkatan diafragma
kolon yang terperangkap di diafragma
bagian distal dari lesi
PENATALAKSANAAN

• Koreksi keseimbangan elektroliy dan


cairan
• Dekompresi • Simple correction
• Intervensi • Tindakan Operatif By-Pass
• Membuat fistula entero-cutaneous pada bagian
proximal obstruksi
• Reseksi Usus dan membuat anastomosis pada
ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus.
Prognosis
• Mortalitas Obstruksi tanpa strangulate
5%-8% asal operasi segera dilakukan
• Keterlambatan tindakan 
peningkatan mortalitas sampai 35%-
40%
Faktor yang menyebabkan • Pada pasien didapatkan
BAB IV terjadinya ileus obstruktif adanya keluhan nyeri
ANALISIS MASALAH pada pasien ini adalah perut kiri bawah,
adhesi, karena terjadi disertai keluhan mual
perlengkatan jaringan (+), muntah (+)
fibrosa di usus akibat sebanyak 5x. Pasien
operasi abdomen. juga mengeluh tidak
Diketahui dari riwayat bisa BAB dan tidak bias
sebelumnya pasien pernah kentut sejak 1 hari
dilakukan tindakan SMRS. Gejala ini
laparotomy tahun 1980 mengarah pada
akibat trauma tajam terjadinya ileus
abomen. obstruktif.
ANALISIS MASALAH

Pada Pemeriksaan Fisik Abdomen: Auskultasi:


Inspeksi: BU Meningkat
Terlihat adanya distensi usus, tidak terlihat
adanya darm countour dan darm steifung, Perkusi:
tidak tampak adanya benjolan di region
ingunal femoralis dan skrotum, tidak teraba Timpani
adanya massa.
Tampak Scar Luka bekas Laparotomi Palpasi:
Tidak teraba ada massa
Pada pemeriksaan penunjang laboratorium didapatkan leukositosis 13.380/ul.
Pemeriksaan penunjang lain yang bisa dilakukan pada kasus ini berupa pemeriksaan
Foto Polos Abdomen dan pemeriksaan CT Scan Abdomen.

Dilakukan tindakan operatif dengan tujuan untuk membebaskan obstruksi


dibutuhkan bila dekompresi dengan NGT tidak memberikan perbaikan atau diduga
adanya kematian jaringan.
DAFTAR PUSTAKA

• Mukherjee S. Ileus. [Online]. 2021 October 29 [cited 2012 March 26];[7 screens].Available from:
URL:http://www.emedicine.com/med/topic1154.htm
• Beauchamp, Evers, Mattox, Sabiston, Textbook of Surgery, 16th edition, W.B.Saunders, Philadelphia, 2001, hal 887-888
• Whang. E, Ashley S. W, & Zinner M. J. 2005. Small Intestine. In B. e. al (ed). Schwatz’s Principle of Surgery ( 8 ed. P. 1018). Mc Graw-Hill
Companies.
• Simatupang. O. N. 2010. Illeus Obstruktif. Samarinda. UNMUL. Retrieved October 29, 2021. Available at:
http;//www.scribd.com/doc/28090500/ileus-obstruksi
• Eroschenko, V. P. 2003. Atlas Histologi of Fiore dengan Korelasi Fungsi (9 ed). (D. Anggraini, T. M. Sikumbang, Eds. & J. Tambayong, Trans)
Jakarta: EGC.
• Price, S. A. 2003. Patofisologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. (S. A. Price, L. McCarty, & Wilson, Eds). Jakarta: EGC
• Snell, Richard S. 2004. Clinical Anatomy of Medical Students, Fifth edition, New York.
• Brunicardi, F.C., et all, Schwartz’s Principles of Surgery, volume II, 8th edition, McGraw-Hill, New York, 2005, hal 1031-1032
• Nobie BA. Obstruction, small bowel. [Online] 2021 October 29 [cited 2012 March 26];[6 screens]. Available from: URL:http://www.emedicine.com
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai