Emergency Generator

-Kelas E-
1. Fikri Dian Nugraha 04211840000017
2. Reza Bagus Ramadhan_0421184000075
3. Fatahillah Syach 04211840000015
4. Ahmad Jauharotul Kamal 04211840000003
5. Meynanda Setiadi 04211840000025
6. Fitria Herawati (5019201177)
7. Rifqi Al Baihaqi Wijaya (5019201182)
8. Gunawan Eko Wardoyo (5019201185)
9. Rendry Fedrico (5019201186)
Rules:
1. The International Convention for the Safety of Life at Sea (SOLAS), 1974,
Chapter II-1, Part D Electrical Installations, Regulation 42 (untuk passengers
ship) dan Regulation 43 (untuk cargo ship). 
2. BKI VOL. IV Rules for Electrical Installations, 2021. Section 3 Power Supply
Installations, Chapter C Emergency Electrical Power Supply Page 3-7. 
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: SOLAS Chap. II-1, Part D, Reg. 43
dan BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7

1. Independen Emergency Source of Electrical Power (ESEP) harus disediakan (independen dari
Main Source of Electrical Power)
2. Emergency Generator harus digerakan dengan prime mover sendiri, dengan fuel supply sendiri,
dan dengan cooling system sendiri.
3. Emergency generator akan mulai secara otomatis ketika Main Source of Electrical Power
mengalami kegagalan dan akan mensuplai beban yang akan tertera di slide berikutnya.
4. Baterai sebagai transitional emergency power source sebelum emergency generator beroperasi.
5. Emergency Generator harus beroperasi secepat mungkin tidak lebih dari 45 detik setelah
kegagalan pada main source of electrical power.
Apa saja beban dari Emergency
Generator?
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: SOLAS Chap. II-1, Part D, Reg. 43
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: SOLAS Chap. II-1, Part D, Reg. 43
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: SOLAS Chap. II-1, Part D, Reg. 43
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7
Emergency Source of Electrical Power
Referensi: BKI Vol. IV Section 3 Chapter D Page 3-7
Catatan
 Aturan mengacu pada suplai minimal 
 Untuk Emergency Generator (EG), lampu yang di suplai adalah lampu utama. Perhitungan cukup
menggunakan dari Doc. No. 01. 
 Baterai sebagai sumber listrik darurat sebagai transisi tidak lebih dari 45 detik sebelum
mengoperasikan EG, yang di suplai berupa penerangan darurat dan navcom.
 Selama transisi, peralatan navcom disuplai baterai. Ketika beralih ke EG, maka baterai dimatikan
dan Navcom disuplai oleh EG.
Pemilihan Emergency Generator 
 Emergency Generator Set adalah salah satu jenis dari sumber tenaga listrik darurat. Beberapa
aturan dan peraturan tentang peralatan ini yaitu :   
 SOLAS statutory Chapter II – 1 Part D Electrical installation regulation 43 (Emergency Source of
Electrical Power in Cargo Ships )
 BKI Class Vol IV 2019 edition, rules for electrical Installation, Section 3-7
Pemilihan Emergency Generator
 ESEP harus ditempatkan diatas geladak menerus paling atas dan harus mudah
diakses dari dek terbuka. 
 Emergency generator, yang digerakkan oleh penggerak utama yang memiliki titik
nyala tidak kurang dari 43°C
 Dimulai secara otomatis setelah terjadi ketika mesin mati dan harus terhubung
secara otomatis ke emergency switchboard 
 Dilengkapi dengan sumber transisi daya listrik darurat yaitu baterai.
Pemilihan Emergency Generator 
Emergency Generator harus mampu mensuplai:
1. Electrical for navigation and communication equipment 
2. Electrical for Main lighting 
3. Electrical for steering gear 
4. Electrical for battery charge 
5. Electrical for engine room fan 
6. Electrical for emergency fire pump 
7. Electrical for bilge pump
8. Electrical for comperssor pump
Tahapan Pemilihan Emergensi Generator

a. Menghitung Kebutuhan Main Lighting

    P = 40,32 kW
    (berdasarkan Dokumen yang telah dihitung pada Doc. No. 01)
  
b.Menghitung Kebutuhan Navigasi & Communication
  
(Perhitungan dari kelompok A)

Communication:
Total Power:   524,4 Watt
Navigation:
Total Power:   1305,7 Watt

Total Power: 1829,9 Watt = 1,83 KW  

c. Menghitung Kebutuhan Stearing Gear

Berdasarkan perhitungan steering

gear, steering yang digunakan berdas
arkan nilai torsinya yaitu :
543,65 KN 
•Jadi Steering Gear yang digunakan  
•Brand  =  YOOWON MITSUBISHI
•Type = YDFT-60 
•Torque = 608 KN 
•Power = 37 KW 
d. Menghitung Kebutuhan Battery Charge 

 (Perhitungan sesuai kelompok A)

Dihitung kebutuhan daya battery charger
 Jumlah suplai daya charger (P)  = konsumsi
daya beban penuh x jumlah charger
 = 925 x 2
    = 1850 watt = 1,85 kW
e. Menghitung kebutuhan Compressor
Total starting air vessel yang diperlukan dapat dihitung dengan menggunakan rumus di bawah ini:

Vr = total starting air vessel volume  [m3]

Vr = (Pe x Ve x n)/Prmax - Prmin
     = 0,48 m3 = 480 Liter

Dimana : 
Pe = 0,1 MPa
      = tekanan normal barometric (NTP Condition)
Ve = total starting air vessel volume (m3)
      = consumption per start 20 c (succesful start)
      = 3,6 Nm3
n   = required number of starts according to the classification society
   =2
pRmax = maximum starting air pressure
             = 3 Mpa
pRmin = minimum starting air pressure
            = 1,5 Mpa
 Sehingga kita dapat menghitung kapasitas kebutuhan Merk = Hi Sea
kompresor:
Q = VR/t Type = CZ-5/30FZK
    = 1.92 m3/h
Dimana :
Capacity = 5 m3/h
t= Waktu yang disarankan untuk mengisi starting air vessel
hingga maksimal adalah antara 15 – 30 menit, sehingga
diperlukan kapasitas kompresor: Rpm = 520 rpm

Power = 2,2 kW

Weight = 170 kg
f. Menghitung Electrical for engine
room fan 
Daya listrik untuk ventilasi ruang mesin didasarkan pada kipas ruang mesin yang dipilih. Spesifikasi
kipas ruang mesin adalah:
Equipment = E/R Exhaust Fan x 3 
Merek = Elta Fan 
Type = SLC630/ 4 – 1AC 
Power = 1,12 x 3 kW = 3,36 KW
 g. Menghitung Emergency Fire Fighting
pump
 Berdasarkan Doc. No.  05, Maka Spesifikasi Emergency Fire Fighting pump yaitu 
    Qemg = 40 % x Qf
    Dengan memperhitungkan nilai Head = Hs + Hv + Hp + total Head - loss
  
 Emergency Fire Pump Specification 
   Merek        = Taiko Pump ( ESC – 125D ) 
   Type           = Centrifugal Pump
   Capacity    = 75 m3/hr 
   Head          = 55 m 
   Rpm           = 1800 RPM 
   Power        = 26,0 kW 
h. menghitung Emergency Bilge Pump
For emergency Bilge Pump using Sea Water Cooling Pump
Q = 1.2-1.5 x Fresh Water Flow
    = 426 m3/h

Emergency Fire Pump Spesification

Merek  Sili Pump Speed 1500 RPM

Tipe  ESC-250E-55 Power 55 kW

Capacity
480 m3/h Head 28.5 m
 
Pemilihan Emergency Generator 
Pemilihan Emergency Generator didasarkan pada penjumlahan daya total dari equipment yang telah
ditentukan sehingga nilainya yaitu : 
 
No Equipment  Power 
1. Electrical for Main Lighting  40,3 kW
2. Electrical for Navigation  and 1,83 kW
Communication
3. Electrical for Steering Gear  37,0 kW 
4. Electrical for Air Compressor  2,2 kW
5.  Electrical for Battery Charger  1,85 kW
6.  Electrical for Engine Room Fan 3,36 kW

7.  Electrical for Fire Fighting Pump  26 kW

8.  Electrical for Bilge Pump  55 KW
Total Power  167,54 KW
Pemilihan Emergency Generator 
 Setelah mengetahui daya total Equipment di kapal selanjutnya yaitu memilih generator yang
berdasarkan rumus 
 Ptotal = Total Power + ( 2 x Power Tertinggi ) 
Jika power tertinggi adalah lampu utama, maka yg dikalikan dua adalah power tertinggi
berikutnya (yg berupa motor)
= 167,54 + (2 x 55 (bilge pump)) kW
= 167,54 + (110) KW
= 277,54 KW
Sehingga dipilih generator dengan Spesifikasi Berikut : 
Pemilihan Generator

Merk: Cummins
Tipe: BST-300 NTA855-G2A
Power: 300 KW
Consumpt: 210 g/kwh
Daya listrik biasanya diukur dalam Watt (W) atau ribuan Watt Dimension: 3200x980x176 mm
(kilowatt, kWe). kWe disebut sebagai daya aktif (daya yang
Weight: 3100 Kg
sesungguhnya terpakai untuk melakukan kerja) sedangkan kVA
(kilovolt-ampere) adalah daya semu (daya yang belum terserap
untuk pembentukan medan magnet).
 Peletakan Emergency Generator
Untuk Peletakan Emergency Generator mengikuti aturan dari Class masing – Masing
(BKI Vol. IV, 2021 Edition, Sect. 2, Point 3)
Peletakan Emergency Generator
TERIMA KASIH