Anda di halaman 1dari 23

DISCHARGE PLANNING PASIEN POST ANGIOGRAFI CORONER DENGAN

HEMATOMA DI INSTALASI DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON


BEDAH RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
JAKARTA
TAHUN 2018

OLEH :
NINA APRIYANI HAREFA

BAGIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN RUMAH SAKIT JANTUNG NASIONAL


DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA
JAKARTA TAHUN 2018
TINJAUAN TEORI

ANGIOGRAFI salah satu pemeriksaan invasif untuk menggambarkan keadaan arteri koroner jantung dengan cara

memasukkan kateter pembuluh darah ke dalam tubuh dan menginjeksikan cairan kontras untuk
memberikan gambaran pembuluh darah koroner pada pencitraan sinar-X segera setelah kontras
KORONER diinjeksikan

CORONARY penyakit jantung yang timbul akibat penimbunan abnormal lipid atau bahan lemak

dan jaringan fibrosa di dinding pembuluh darah yang mengakibatkan perubahan


ARTERY DESEASE struktur dan fungsi atreri yang disebut aterosklerosis

koleksi (kumpulan) dari darah di luar pembuluh darah. Ia terjadi karena dinding dari

HEMATOME

pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler telah dirusak dan darah telah bocor kedalam
jaringan-jaringan dimana ia tidak pada tempatnya

DISCHARD
PLANNING
suatu proses mempersiapkan pasien untuk mendapatkan
kontinuitas dalam perawatan dan mempertahankan derajat
kesehatannya sampai pasien merasa siap untuk kembali ke
lingkungan keluarganya, proses tersebut dimulai sejak
awal pasien datang ke sebuah tempat pelayanan kesehatan
KLASIFIKASI HEMATOM DAN PENANGANAN
MENURUT (BERTRAND, 2006) :
Discharge Planning pada Pasien Post Angiografi Koroner,
meliputi penjelasan tentang :
1. Perawatan
pasca tindakan
melalui radial

4. Anjuran datang 2. Therapi dan


kembali ke RS/ modifikasi gaya
Unit pelayanan Kes. hidup

3. Penanganan
lanjutan hematome
di rumah
TINJAUAN KASUS
1.PENGKAJIAN
Identitas Umum:
 Nama pasien : Ny. M
 Umur : 61Tahun
 Jenis Kelamin: Perempuan
 Tanggal MRS : 05 Juni 2018
 Tanggal Pengkajian : 05 Juni 2018, Jam : 12.30 Wib
 Diagnosa medis : APS ccs II ec. CAD, History of UAP (May 2018), HT

 Keluhan utama :
Post tindakan kateterisasi Jantung daerah radialis kanan tampak bengkak dan
nyeri pada lengan kanan bawah sekitar area punksi. Sebelum pasien
dipindahkan ke ruang RR post tampak terdapat hematom pada daerah punksi
yang sudah di fiksasi dengan nichiban. Dilakukan penekanan pada daerah
radialis kanan daerah yang terdapat hematoma, hematom 5 cm, derajat 1.
 Riwayat penyakit sekarang
Pasien mengatakan tangannya bengkak dan nyeri setelah dilakukan tindakan kateterisasi jantung.
 P (Provokatif) : nyeri bekas tusukan
 Q (Qualitas) : pasien mengatakan nyeri seperti ditusuk-tusuk
 R (Regio) : pergelangan tangan kanan
 S (Skala) : skala 4/10
 T (Timing) : Pasien mengatakan nyeri muncul setelah kateterisasi jantung

Saat dikaji pasien mengatakan bahwa sewaktu awal tindakan dia merasa beberapa kali ditusuk
melalui tangan kanan. Terdapat 2 bekas tusukan radial kanan, hematoma berukuran 5 cm derajat 1.
 Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit hipertensi dan pasien mengatakan selalu minum
obat rutin. Sebelumnya pasien sudah pernah opname di RSJPHK selama 3 (tiga) hari mulai tanggal
14 Mei s/d 17 mei 2018 dengan keluhan nyeri dada dan diagnosa medisnya UAP , ketika keluar dari
RSJPHK pasien dianjurkan control ke poliklinik dan minum obat teratur, di Poliklinik pasien
direncanakan untuk tindakan koroangiografi.
  Obat rutin yang dikonsumsi :
Concor 2mg 1 x 1 tab, Miniaspi 8 mg 1 x 1 tab, ISDN 5 mg (KP), Ramipril 2.5 mg 1 x 1 tab,
nitrokaf R 2.5 mg 2 x 1 tab, Clipidogrel 75 mg 1 x 1 tab, Diazepam 5 mg (KP)
Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM ( tanggal : 20
Mei 2018)
 Hb : 14.9 g/dL
 Ht : 43.8%
 Leukosit : 69.10 /uL
 Creatinin : 0.67 mg/dL
3. ECHO CARDIOGRAFI
 eGFR : 95 mL/mnt/1.73m2
 HBsAG : non reaktif
Tidak ada

2. RONTGEN ( Tanggal : 14 mei


2018):
 CTR 45 %
 Kongesti (-)
 Infiltrat (-)
ANGIOGRAFI KORONER
EKG (tanggal 17 Mei 2018)
(tanggal 5 Juni 2018)

 LM : Normal
 LAD : Normal

 LCx : Normal
 RCA : Normal, Dominant

 Kesimpulan :

Normal coroner

Irama: Regular, HR: 69 x/m, Gel. P :


0,12 detik, PR interval: 0,16 detik, QRS:
0,06 detik, Axis: LAD
PENGKAJIAN DISCHARGE PLANNING POST
ANGIOGRAFI KORONER
1. Pengkajian Status fungsional (kemampuan dalam aktivitas sehari-hari
dan fungsi kemandirian).
 Saat di ruang pemulihan, pasien mampu melakukan aktvitas makan,
minum dan pergi ke toilet sendiri.
2. Pengkajian Status kognitif
Pasien dan keluarga mampu berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia
secara lancar, dapat membaca dan menulis. Mengatakan lebih mudah
memahami penjelasan dengan cara berdiskusi.
3. Pengkajian Status psikologi pasien dan Persepsi Perawatan
pasien sangat cemas dengan tanganya yang bengkak, pasien
menanyakan kenapa tangannya bisa bengkak dan apakah nanti
tangannya akan kembali seperti semula,
4. Pengkajian Care Giver
Orang yang membantu pasien di rumah selama ini adalah anak pasien
sendiri dan menantu. Anak dan menantu pasien juga menanyakan hal
yang sama tentang perawatan tangan pasien jika kembali di rumah
5. Pengkajian kebutuhan edukasi
pasien dan keluarga mengatakan masih belum terlalu mengerti
tentang perawatan post tindakan angiografi koroner meski sudah
dijelaskan di ruang persiapan sebelum tindakan dilaksanakan.
6. Pengkajian faktor lingkungan setelah pulang dari RS
Pasien tinggal bersama anak dan menantu, anak dan menantu pasien
mengatakan akan selalu berusaha memberikan dukungan formal dan
informal dalam melakukan perawatan yang benar dan efektif demi
kesembuhan pasien.
7. Pengkajian rivew pengobatan dan dampaknya
Baik pasien maupun anaknya mengatakan sudah mengerti tentang
pengobatan rutin yang yang harus dipatuhi oleh pasien, akan tetapi
perawatan post tindakan kateterisasi pada tangan pasien mereka
masih belum mengerti.
8. Pengkajian Akses ke pelayanan setelah pulang dari RS
Pasien dan kelurga mengatakan rumah mereka dekat dengan sarana
pelayanan kesehatan Puskesmas dan Klinik Berobat Swasta
ANALISA MASALAH
No. DATA ETIOLOGI PROBLEM
1. Data Subjektif Hematom Gangguan
Pasien mengatakan Lengan kanan bawah bekas tusukan terasa daerah bekas rasa nyaman
nyeri dan bengkak punksi nyeri
Data Objektif :
Lengan kanan bawah bekas tusukan bengkak
Hematom berukuran ± 5 cm, derajat 1 di lengan kanan bawah
Pasien terlihat meringis dan berhati-hati saat menggerakkan
lengan kanannya
Tanda – tanda vital :
•TD : 152/87 mmHg,
•HR : 80x/menit,
•RR : 20x/menit,
•Suhu : 36,30 C
•Sat. O2 : 96%
•Skala nyeri 4/10
No. DATA ETIOLOGI PROBLEM

2. Data Subjektif: Gangguan Penuruan


Pasien mengatakan Lengan kanan bawah Bengkak dan nyeri sirkulasi perfusi
akibat jaringan
Data Objektif: hematom perifer
Hematom 5 cm di lengan kanan bawah, derajat 1
Saat dilakukan punksi di ruang Cath dilakukan 2x tusukan
Terpasang Nichiban di lengan kanan bawah
Akral pada lengan kanan agak dingin
Kontras yang digunakan : Xolmetras 30ml
Obat Double Anti Platelet yang rutin dikonsumsi pasien :
Miniaspi 8 Mg 1x1 tablet
Clopidogrel 75 mg 1x1 tablet
Tanda – tanda vital :
TD : 152/87 mmHg,
HR : 80x/menit,
RR : 20x/menit,
Suhu : 36,30 C
Sat. O2 : 96%
No. DATA ETIOLOGI PROBLEM

3. Data Subjektif : Kurang Cemas


Pasien mengatakan khawatir dan cemas dengan tangannya yang bengkak mengertinya
Pasien bertanya berulang kepada perawat bagaimana dengan perawatan tentang informasi
tangannya yang sudah
Pasien mengatakan apakah tangannya akan kembali seperti semula dijelaskan
Pasien dan keluarga mengatakan sebelumnya sudah dijelaskan mengenai sebelumnya
perawatan post tindakan kateterisasi jantung tapi masih belum mengerti mengenai
sepenuhnya terutama mengenai perawatan hematoma pada bekas tusukan perawatan post
Data Objektif : kateterisasi
Daerah radialis kanan tampak bengkak sudah di fiksasi dengan nichiban.
Saat ditanya mengenai cara perawatan luka, aktivitas yang boleh
dilakukan di rumah dan penanganan bila terjadi perdarahan pada bekas
tusukan saat sudah di rumah, pasien dan keluarga menjawab belum terlalu
mengerti.
Pasien dan keluarga banyak bertanya perawatan post tindakan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Dx. KEP. TUJUAN/ KRITERIA INTERVENSI
HASIL
Dx. 1. Setelah diberikan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk skala,
Gangguan tindakan keperawatan lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
rasa diharapkan nyeri presipitasi
2. Observasi tekanan darah,frekuensi nadi,frekuensi pernafasan
nyaman berkurang atau hilang
dan irama jantung.
nyeri b/d dengan kriteria hasil : 3. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
Hematom Pasien mengatakan 4. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
daerah nyeri berkurang pengalaman nyeri pasien
bekas Pasien terlihat rileks 5. Ajarkan tehnik relaksasi napas dalam
punksi pada Skala Nyeri 0 6. Jelaskan pada pasien tentang hematom yang terjadi padanya
prosedur Hematom berkurang 7. Beri tanda/ marker pada bagian hematoma untuk mengetahui
tindakan perubahan ukuran hematoma serta tuliskan jam pertama kalinya
angiografi hematoma diketahui
8. Lakukan prosedur penatalaksanaan hematoma unruk kategori
koroner derajat 1 :
 Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian analgetik
 Berikan bebat tambahan pada bagian hematome
Dx. KEP TUJUAN/ KRITERIA INTERVENSI
HASIL

Dx. 2 Penurunan Setelah diberi tindakan 1. Kontrol TD


perfusi jaringan keperawatan diharapkan 2. Imobilisasi daerah Radialis
perifer b/d adanya Perfusi jaringan perifer baik: 3. Ukur Luas hematom dan berikan marker untuk
gangguan sirkulasi dengan kriteria hasil : mengevaluasi adakah penambahan luas hematom
akibat hematom di Hematom berkurang 4. Kolaborasi dengan Dokter dalam hal pertimbangan
area radialis kanan Area haematom tidak penghentian pemberian antikoagulan dan/atau
melebar antiplatelet infus
Kulit tidak pucat 5. perhatikan diameter lengan bawah untuk
Akral tidak dingin mengevaluasi apakah diperlukan pembebatan atau
Tekanan darah dan pengembangan manset BP
hemoglobin tidak turun. 6. Pembebatan dapat dilakukan disepanjang posisi
Tanda-tanda vital dalam anatomi arteri
batas normal 7. Es yang dimasukkan dalam kantong plastik diletakkan
di daerah hematom
8. Setelah bebat dilepaskan, gunakan elastis perban pada
lengan bawah/lengan untuk memberikan tekanan
positif menengah
Dx. KEP TUJUAN/ KRITERIA HASIL INTERVENSI

Dx. 3 Cemas b/d Setelah dilakukan tindakan, 1. Kaji tingkat cemas dan reaksi fisik pasien ( ekspresi cemas
Kurang kecemasan pada pasien dapat verbal dan non verbal)
mengertinya berkurang atau sampai dengan 2. Gunakan komunikasi terapetik untuk mengeksploritasi
tentang informasi hilang dengan kriteria hasil perasaan pasien
yang sudah sebagai berikut: 3. Minta pasien mengidentifikasikan factor pencetus cemas
dijelaskan pasien mampu megungkapkan 4. Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
sebelumnya perasaan positif (tidak khawatir 5. Ajarkan teknik relaksasi
mengenai dengan lengan kanan bawahnya 6. Jelaskan prosedur tentang :
perawatan post yang bengkak)  Penjelasan tentang Perawatan Pasca tindakan melalui radial
kateterisasi pasien dan keluarga mengatakan (pergelangan tangan
paham mengenai perawatan  Terapi dan modifikasi gaya hidup post Angiografi Koroner
hematoma pada lengan kanan  Penanganan hematoma di rumah
pasien bekas tusukan  Anjuran pasien harus datang kembali ke Unit pelayanan
Ketika disuruh untuk mengulang kesehatan / Rumah Sakit post Angiografi Koroner
tentang penjelasan perawatan post 7. Koordinasi dengan keluarga system pendukung pelayanan
kateterisasi di rumah, pasien dan kesehatan untuk kontinuitas perawatannya.
keluarga dapat menjelaskan 8. Beri tahu pasien atau keluarga bahwa akan dilakukan
kembali dengan tepat follow-up setelah pasien pulang dari rumah sakit yang dapat
Pasien tampak tenang serta dilakukan melalui telepon atau kontak dengan keluarga
kontak mata baik untuk mengevalusi dampak intervensi yang telah diberikan
Wajah pasien tampak tenang/ selama perawatan pasien dan juga untuk mengidentifikasi
rileks kebutuhan perawatan yang baru.
IMPLEMENTASI
Diagnosa Kep 1 Diagnosa Kep 2 Diagnosa Kep 3

1. Melakukan pengkajian nyeri secara 1. Mengkontrol perubahan TD 1. Mengkaji tingkat cemas dan reaksi fisik pasien
komprehensif termasuk skala, lokasi, 2. Mengkaji ekstremitas distal sampai ( ekspresi cemas verbal dan non verbal)
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan pungsi terhadap kulit dingin, pucat, 2. Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
faktor presipitasi sianosis, kesemutan, kebas, nyeri 3. Menjelaskan prosedur tentang :
2. Memonitor tanda-tanda vital : tekan, rasa hangat dan melaporkan a) Penjelasan tentang Perawatan Pasca tindakan
TD : 140/70 mmHg, HR : 66 x/menit, RR : kepada dokter. melalui radial (pergelangan tangan
20x/menit, Suhu : 36.50 C, Sat. O2 : 99%, 3. Mengevaluasi ukuran luas/ diametr b) Terapi dan modifikasi gaya hidup post Angiografi
Skala nyeri : 4 hematome Koroner
3.Mengobservasi reaksi non verbal dari 4. Mengobservasi bebat tambahan c) Penanganan lanjutan hematoma di rumah
ketidaknyamanan yang telah dipasang pada bagian d) Anjuran pasien harus datang kembali ke Unit
4.Menggunakan teknik komunikasi terapeutik hematoma dan melonggarkan pelayanan kesehatan / Rumah Sakit post Angiografi
untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien 5. Menganjurkan pasien untuk tidak Koroner
5.Mengajarkan tehnik relaksasi napas dalam beraktivitas menggunakan tangan 5.Mengkoordinasi dengna keluarga system pendukung
6.Menjelaskan pada pasien tentang hematom kanan, pergelangan tangan kanan pelayanan kesehatan untuk kontinuitas
yang terjadi padanya tidak boleh ditekuk dan diputar perawatannya di lingkungan tempat tinggal.
7.Memberi tanda/ marker pada bagian selama kurang lebih 2 jam setelah 6.Menganjurkan pasien untuk mengistirahatkan tangan
hematoma (5 cm) untuk mengetahui aff sheath. kanannya untuk seminggu kedepan
perubahan ukuran hematoma serta 6. Mengganti nichiban dengan elastic 7. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga bahwa akan
menuliskan jam pertama kalinya hematoma perban setelah > 2 jam dilakukan follow-up setelah pasien pulang dari
diketahui (jam : 12.30 Wib) 7. Mengkolaborasikan dengan Dokter rumah sakit yang dapat dilakukan melalui telepon
8. Memberikan bebat tambahan pada bagian tentang dosis pemberian atau kontak dengan keluarga untuk mengevalusi
hematoma antikoagulan dan/atau antiplatelet dampak intervensi yang telah diberikan selama
9. Melakukan Kolaborasi dengan tim medis perawatan pasien dan juga untuk mengidentifikasi
untuk pemberian analgetik kebutuhan perawatan yang baru
EVALUASI
Dx. Keperawatan 1 Dx. Keperawatan 2 Dx. Keperawatan 3

S: S: S:
 Pasien mengatakan nyeri  Pasien mengatakan Bengkak  Pasien mengatakan tidak cemas/
tangannya mulai berkurang ditangannya sudah berkurang khawatir lagi dengan lengan kanannya
 Pasien mengatakan bengkak di O:
yang bengkak
tangannya juga sudah berkurang  Area hematom di lengan kanan
O: bawah berkurang  Pasien dan keluarga mengatakan
 Bengkak sudah berkurang  Ukuran hematoma : 2 cm paham mengenai perawatan post
 Ukuran hematoma : 2 cm  Akral pada lengan kanan mulai kateterisasi di rumah terutama
 Tanda – tanda vital : hangat perawatan hematoma pada lengan
TD : 135/70 mmHg, , HR : 60  Pulsasi nadi radialis dextra (+) kanan pasien bekas tusukan
x/menit,  Tanda – tanda vital : O:
RR : 16x/menit,, Suhu : 36.50 C TD : 135/70 mmHg,
Sat. O2 : 99% HR : 60x/menit,  Ketika disuruh untuk mengulang
 Pasien terlihat memijat-mijat RR : 16x/menit, tentang penjelasan perawatan post
tangannya Suhu : 36.50 C kateterisasi di rumah, pasien dan
 Pasien terkadang masih tampak sat. O2 : 99% keluarga dapat menjelaskan kembali
meringis kesakitan A : Masalah teratasi sebagian dengan tepat
 Skala nyeri : 2 P : Intervensi dilanjutkan  Pasien tampak tenang serta kontak
A : Masalah teratasi sebagian
mata baik
P : Intervendsi dilanjutkan
 Wajah pasien tampak tenang/ rileks
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
PEMBAHASAN
 Setelah dilakukan pencabutan sheat, pada area sekitar puncture ditemukan
adanya hematom berukuran 5 cm. Kedaan ini membuat pasien dan keluarga
menjadi cemas karena mereka belum mengerti tentang perawatan hematome
post angiografi koroner.
 Dari data diatas diperoleh 3 diagnosa keperawatan
 untuk intervensi penatalaksanaan hematoma diberikan sesuai dengan teori
klasifikasi hematom dan penanganan menurut teori yang diutarakan oleh
Bertrand (2006), dan untuk masalah cemas dilakukan Dischard Planning
 Pada tahap evaluasi,hasil yang diperoleh sesuai dengan dengan keberhasilan
yang diharapkan setelah dilakukan proses Discharge Planning menurut teori
yang disampaikan oleh Potter & Perry (2005)
 Sebagai tindak lanjut dalam Discharge Planning ini, untuk mengevaluasi
keefektifan proses Discharge Planning dilakukan dengan cara follow-up
setelah pasien pulang dari rumah sakit melalui telepon atau kontak dengan
keluarga serta pelayanan kesehatan yang ikut memberikan perawatan pada
pasien
KESIMPULAN & SARAN
 KESIMPULAN
Discharge Planning yang harus dijelaskan kepada pasien Post Angiografi
Koroner adalah perawatan Pasca tindakan melalui radial (pergelangan tangan),
terapi dan modifikasi gaya hidup post Angiografi Koroner, penanganan
hematoma di rumah, anjuran pasien harus datang kembali ke Unit pelayanan
kesehatan / Rumah Sakit post Angiografi Koroner serta juga adanya koordinasi
dengan pasien dan keluarga tentang system pendukung pelayanan kesehatan
untuk penanganan pertama/ emergensi serta untuk kontinuitas perawatannya
seperti Puskesmas atau Klinik Berobat terdekat yang dapat di jangkau

 SARAN
Mengevaluasi keefektifan proses Discharge Planning sangat perlu dilakukan
yaitu dengan cara follow-up setelah pasien pulang dari rumah sakit, karena proses
follow-up merupakan kunci untuk menjamin kontinuitas perawatan pasien, hal ini
dapat dilakukan melalui telepon atau kontak dengan keluarga serta pelayanan
kesehatan yang ikut memberikan perawatan pada pasien.
LAMPIRAN :
THANK
YOU….!!!!

Anda mungkin juga menyukai