Anda di halaman 1dari 14

KEMENTERIAN KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

PMK NOMOR 93/PMK.01/2018 tentang


PERUBAHAN KEDUA PMK NOMOR
214/PMK.01/2011
PMK NOMOR 93/PMK.01/2018 tentang PERUBAHAN KEDUA PMK NOMOR
214/PMK.01/2011
Proses
Perubahan PMK
214/PMK.01/2011
PMK
85/PMK.01/2015
PMK
93/PMK.01/2018
Kondisi Saat Ini
Pengertian
Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut dengan Pegawai,
PNS
adalah Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan dan
Pegawai Negeri Sipil yang diperbantukan dan dipekerjakan di
lingkungan Kementerian Keuangan

Perubahan Kedua
Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut dengan Pegawai,
adalah Pegawai Negeri Sipil Kementerian Keuangan dan/atau
Pegawai Negeri Sipil yang diberikan/ mendapatkan penugasan di
lingkungan Kementerian Keuangan
Perizinan dengan Alasan yang
Sah
Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua
Surat permohonan izin/pemberitahuan disetujui A. Bagi pegawai yang tidak masuk, maka surat permohonan izin/ pemberitahuan disetujui
oleh: oleh:
1. Pejabat Eselon I, untuk yang diajukan oleh 1. Pejabat pimpinan tinggi madya untuk yang diajukan oleh pejabat pimpinan tinggi
pejabat Eselon II; pratama.
2. Pejabat Eselon II di kantor pusat, untuk yang 2. Pejabat pimpinan tinggi pratama di kantor pusat, untuk yang diajukan oleh pejabat
diajukan oleh pejabat Eselon III, pejabat Eselon administrator, pejabat pengawas dan pejabat fungsional di lingkungan masing-masing.
IV, dan pejabat fungsional di lingkungannya 3. Pejabat Administrator di kantor pusat, untuk yang diajukan oleh pejabat Pelaksana di
masing-masing; lingkungan masing-masing.
3. Pejabat Eselon II di kantor vertikal, untuk yang 4. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di kantor vertikal, untuk yang diajukan oleh pejabat
diajukan oleh pejabat Eselon III, dan pejabat Administrator, pejabat Pengawas serta pejabat Fungsional di lingkungan masing-masing.
Eselon IV serta pejabat fungsional di 5. Pejabat Administrator di kantor vertikal, untuk yang diajukan oleh pejabat Pengawas,
lingkungannya masing-masing; pejabat Fungsional, dan pejabat Pelaksana di lingkungan masing-masing.
4. Pejabat Eselon III di kantor pusat, untuk yang B. Bagi pegawai yang TL, PSW, tidak berada di tempat tugas, tidak mengganti waktu
diajukan oleh Pelaksana; atau keterlambatan, dan/atau tidak mengisi dafar hadir maka surat permohonan izin/
5. Pejabat Eselon III di kantor vertikal, untuk yang pemberitahuan disetujui oleh Atasan Langsung yang diajukan oleh pegawai di
diajukan oleh pejabat Eselon IV, pejabat Eselon lingkungan masing-masing
V, pejabat fungsional, dan pelaksana di
lingkungannya masing-masing.
Cuti Kondisi Saat Ini

Besar • Tidak diberikan Tunjangan Kinerja (Tukin) dan Tunjangan Tambahan Unsur
TKPKN (TT) atau dikenakan potongan 5%

Perubahan Kedua
• Potongan 0% untuk:
• Selama menjalankan haji dan 2,5% untuk hari sebelum
dan/atau sesudah kurun waktu menjalani Ibadah haji, bagi
pegawai yang menjalani cuti besar dengan peruntukan
ibadah baji yang pertama kali.
• Selama menjalankan haji dan 2,5% untuk hari sebelum
dan/atau sesudahnya, bagi pegawai yang menjalani cuti
besar dengan peruntukan ibadah baji yang pertama kali.
• paling lama 12 hari kerja dan 2,5% untuk hari berikutnya,
bagi Pegawai yang menjalani cuti besar dengan
peruntukan selain kelahiran anak keempat dan seterusnya.
Cuti
Melahirkan

Kondisi Saat Ini


1. Istilah: Cuti Bersalin

2. Potongan 0% selama 5 hari kerja

3. Potongan 2,5% untuk hari berikutnya

Perubahan Kedua
1. Istilah: Cuti Melahirkan

2. Potongan 0% untuk paling lama 3 bulan


Cuti Karena Alasan Penting
Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua
Potongan 0% untuk: Potongan 0% untuk:
1. paling lama 3 hari kerja untuk setiap pengajuan cuti 1. paling lama 5 hari kerja, bagi Pegawai yang menjalani cuti karena
karena alasan penting karena orang tua, alasan penting dengan alasan:
istri/suami, anak, dan/atau saudara kandung a. orang tua, mertua, istri/suami, anak, saudara kandung,
meninggal dunia menantu meninggal dunia.
b. orang tua, mertua, istri/suami, anak, saudara kandung,
2. paling lama 2 hari kerja untuk setiap pengajuan cuti menantu sakit keras.
karena alasan penting karena mertua dan/atau c. mengurus hak-hak dari salah satu anggota keluarga yang
menantu meninggal dunia meninggal dunia;
d. melangsungkan perkawinan.
e. mengalami musibah kebakaran rumah atau bencana alam.
Dan 5% untuk hari berikutnya;
2. paling lama 10 hari kerja, bagi Pegawai laki-laki yang menjalani
cuti karena alasan penting dengan alasan mendampingi istri
yang melahirkan baik secara normal atau melalui operasi sesar
dan 5% untuk hari berikutnya.
Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua
1. Pegawai yang sakit namun tidak 1. Pegawai yang sakit namun tidak menjalani rawat
menjalani rawat inap: inap:
a. 2,5% untuk paling lama 2 hari a. 0% untuk paling lama 3 hari kerja
kerja
b. 5% untuk hari berikutnya
b. 2,5% untuk hari berikutnya

2. Tetap
Cuti
2. Pegawai yang menjalani rawat
inap:
a. 0% untuk paling lama 25 hari
3. Pegawai yang menjalani rawat jalan setelah selesai
menjalani rawat inap: 0% untuk paling lama 3 hari
Sakit
kerja kerja dan2,5% untuk hari berikutnya.
b. 2,5% untuk hari berikutnya
4. Pegawai wanita yang mengalami gugur kandungan
3. Pegawai yang menjalani rawat namun tidak menjalani rawat inap: potongan 0%
jalan setelah selesai menjalani untuk paling lama 20 hari kerja dan 2,5% untuk hari
rawat inap: potongan sebesar berikutnya.
2,5%
5. Pegawai yang menjalani cuti sakit karena kecelakaan
4. Pegawai wanita yang mengalami kerja: potongan 0% untuk paling lama 1 tahun 6
gugur kandungan namun tidak bulan dan 2,5% untuk hari berikutnya
menjalani rawat inap:
a. 0% untuk paling lama 5 hari
kerja
b. 5% untuk hari berikutnya
Flexi
Time Kondisi Saat Ini
1. Hanya berlaku untuk wilayah DKI Jakarta
2. Flexi time “mundur” dan kewajiban mengganti hanya bagi
Pegawai yang datang bekerja antara pukul 07.31 s.d. 08.00,
harus pulang antara pukul 17.01 s.d. 17.30 secara
proporsional

Perubahan Kedua
1. Berlaku nasional
2. Flexi time “mundur” dan kewajiban mengganti hanya bagi
Pegawai yang datang bekerja antara pukul 07.31 s.d. 08.00,
harus pulang antara pukul 17.01 s.d. 17.30 secara
proporsional
ditambah dengan flexi “maju”:
Pegawai yang datang bekerja antara pukul 07.00 s.d. 07.30
dapat pulang pada pukul 16.30 s.d. 17.00 secara
proporsional.
(Jam Kerja tetap mengacu pada PMK yang mengatur tentang
Jam Kerja di Kemenkeu)
Pemberhentian Sementara dari Jabatan Negeri

Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua

1. Pemberhentian Sementara dari PNS karena


1. Pemberhentian Sementara dari jabatan negeri a. Diangkat menjadi pejabat Negara;
karena dilakukan penahanan diberlakukan b. Diangkat menjadi komisioner atau anggota
pemotongan Tunjangan 100% selama dalam masa lembaga nonstructural; atau
pemberhentian sementara c. Ditahan karena menjadi tersangka tindak pidana
Diberlakukan pemotongan Tunjangan 100% dan
2. Dalam hal berdasarkan pemeriksaan atau diberikan uang pemberhentian sementara
keputusan pengadilan dinyatakan tidak bersalah,
maka Tunjangan yang dikenakan potongan tersebut 2. Dalam hal berdasarkan pemeriksaan atau keputusan
dibayarkan kembali pengadilan dinyatakan tidak bersalah, maka
Tunjangan yang dikenakan potongan tersebut
dibayarkan kembali dengan memperhitungkan uang
pemberhentian sementara yang sudah diterima.
Ketentuan Peralihan

Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua

1. Pemotongan Tunjangan yang dilakukan terhadap 1. Pemotongan Tunjangan yang dilakukan terhadap
Pegawai yang mendapat peringatan Tertulis Pegawai yang mendapat hukuman disiplin yang
dan/atau hukuman disiplin yang dijatuhkan oleh dijatuhkan oleh pejabat yang berwenang
pejabat yang berwenang menghukum sebelum menghukum sebelum berlakunya Peraturan
berlakunya Peraturan Menteri ini dan masih dijalani Menteri ini dan masih dijalani oleh Pegawai yang
oleh Pegawai yang bersangkutan, dinyatakan tetap bersangkutan, dinyatakan tetap berlaku;
berlaku;
2. tetap
2. Hukuman disiplin yang diajukan keberatan kepada
atasan pejabat yang berwenang menghukum
sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan
keputusan atas keberatan ditetapkan setelah
berlakunya Peraturan Menteri ini, diberlakukan
pemotongan Tunjangan sesuai ketentuan dalam
Peraturan Menteri ini
Ketentuan Peralihan
Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua
3. Terhadap hukuman disiplin yang diajukan banding administratif kepada 3. tetap
Badan Pertimbangan Kepegawaian dan sampai dengan mulai berlakunya
Peraturan Menteri ini belum ada keputusan atas banding administratif 4. Tetap
tersebut, diberlakukan pemotongan Tunjangan sesuai ketentuan Peraturan
Menteri ini; 5. Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit, cuti melahirkan,
cuti karena alasan penting, dan/atau cuti besar sebelum
4. Pegawai yang sedang menjalani pemberhentian sementara dari Pegawai berlakunya Peraturan Menteri ini dan saat berlakunya
Negeri Sipil dan sampai dengan mulai berlakunya Peraturan Menteri ini Peraturan Menteri ini masih menjalani cuti dimaksud,
masih dalam status pemberhentian sementara dari Pegawai Negeri Sipil, pada sisa masa cutinya diberlakukan pemotongan
diberlakukan pemotongan Tunjangan sesuai ketentuan Peraturan Menteri Tunjangan sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri ini
ini;

5. Pegawai yang sedang menjalani cuti sakit, cuti bersalin, cuti karena alasan
penting sebelum berlakunya Peraturan Menteri ini dan saat berlakunya
Peraturan Menteri ini masih menjalani cuti dimaksud, kepadanya
diberlakukan pemotongan Tunjangan sesuai ketentuan sebelumnya.
Lain-lain
Kondisi Saat Ini Perubahan Kedua
1. (belum diatur) 1. Potongan 0% bagi Pegawai yang menjalani Hari Bebas Kerja

2. Potongan 0% bagi Pegawai yang diberikan libur atau dispensasi


2. (belum diatur) yang ditetapkan oleh Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan
atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama setempat berdasarkan
kekhususan daerah tertentu yang dibuktikan dengan kebijakan
pimpinan daerah tersebut.

3. Potongan 0% bagi Pegawai yang tidak mengisi daftar hadir (masuk


dan/atau pulang bekerja), dengan tanpa unsur kesengajaan dan
disertai bukti pendukung.
3. (belum diatur)
4. Potongan 0% untuk kondisi lain yang ditetapkan oleh Menteri
Keuangan .
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai