Republik Indonesia
Anggota kelompok :
1. Anggita Elizabeth
2. Della Shantika
3. Fera Sasa A
4. Maudy Cantika K
5. Raisha Ananda
Kelas : IX B
Pasal 1 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
"Kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh
Majelis Permusyawaratan Rakyat".
Teori Kedaulatan
Kedaulatan sering diartikan sebagai “kekuasaan tertinggi”, merupakan kekuasaan penuh dan
tertinggi dalam suatu negara untuk mengatur seluruh wilayahnya tanpa campur tangan dari
pemerintah Negara lain.
Pasal 27 ayat 1 : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Bentuk Kedaulatan Tertinggi Suatu Negara
a. Kedaulatan ke dalam
Kekuasaan negara itu
ditaati dan dapat
memaksakan untuk ditaati
oleh rakyatnya.
b. Kedaulatan ke luar
Kekuasaan negara itu
mampu mempertahankan diri
terhadap serangan yang
datang dari luar dan sanggup
mengadakan hubungan
dengan luar negeri.
Kedaulatan keluar ini
biasanya disebut
“kemerdekaan”.
Teori Kedaulatan
a. Teori Kedaulatan Tuhan
Teori ini berasal dari Tuhan YME.
Dalam teori kedaulatan tersebut
memberikan pelajaran bahwa
pemerintahan dan negara ini
memperoleh kekuasaan paling tinggi dari
Tuhan. Dengan kata lain, segala hal yang
terdapat didalam semesta ini merupakan
ciptaan dan karunia dari Tuhan. Teori
kedaulatan Tuhan biasanya dianut oleh
raja yang mengaku keturunan dewa.
Misalnya kaisar Cina, kaisar Jepang, Raja
Jawa (Zaman Hindu) dan Raja yang
berasal dari Mesir Kuno.
Yudikatif
B.Bentuk dan Prinsip Kedaulatan Indonesia
Negara Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas kedaulatan rakyat. Landasan hukum
negara Indonesia menganut kedaulatan rakyat di tegaskan dalam UUD Negara Indonesia tahun
1945
1. Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 alinea keempat yaitu ”…maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat…’’
2. Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menegaskan ”Kedaulatan
berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang undang dasar’’
Prinsip-Prinsip Kedaulatan Negara Republik
Indonesia
1. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yg berbentuk republik
2. Kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang undang dasar
3. Negara indonesia adalah negara hukum
4. Presiden tidak dapat membekukan dan/atau membubarkan Dewan Perwakilan Rakyat
5. Menteri-Menteri diangkat dan diberhentikan oleh presiden
6. MPR hanya dapat memberhentikan presiden dan/atau wakil presiden dalam masa jabatannya menurut UUD
Syarat Dasar Terselenggaranya Pemerintah yang Demokratis di Bawah Rule of Law
1. Perlindungan konstitusional
2. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
3. Pemilihan umum yang bebas
4. Kebebasan untuk menyatakan pendapat
5. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi
6. Pendidikan kewarganegaraan
Hal-Hal yang Harus Berpangkal Tolak dalam Musyawarah
Mufakat
1. Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
2. Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat kebijaksanaan
3. Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani luhur serta
mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat
4. Kepentingan yang diambil, harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
5. Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab
Perbandingan Demokrasi Pancasila dengan Demokrasi Liberal dan Demokrasi Sosialis
Demokrasi Pancasila
1. Mengutamakan
kepentingan bangsa
dan negara di atas
kepentingan pribadi
atau golongan dan
mengakui hak milik
perorangan.
2. Keputusan diambil
dengan musyawarah
mufakat.
3. Agama merupakan
bagian yang tidak
terpisahkan dari
kehidupan
bernegara.
4. Tidak dikenalnya
diktator mayoritas
dan tirani minoritas.
Demokrasi Liberal
1. Mengutamakan
kepentingan
pribadi dengan
mendukung
sepenuhnya usaha
pribadi.
2. Keputusan diambil
dengan suara
terbanyak (50+1).
3. Memisahkan urusan
agama dengan
kehidupan
bernegara
(sekuler).
4. Keputusan
ditentukan oleh
kesepakatan-
kesepakatan
individu sebagai
warga negaranya.
Demokrasi Sosialis
1. Mengutamakan
kepentingan bersama
dengan mengabaikan
kepentingan pribadi.
2. Keputusan diambil
berdasarkan
kehendak mayoritas.
3. Tidak mengenal
agama karena tidak
mengakui adanya
Tuhan Yang Maha
Esa.
4. Suara mayoritas
kelompok besar yang
menentukan
segalanya.
Peranan Rakyat dalam Pelaksanaan Demokrasi
a. Pengisian keanggotaan MPR,karena anggota MPR terdiri atas anggota DPR dan anggota DPD
b. Pengisian keanggotaan DPR melalui pemilu
c. Pengisian keanggotaan DPD
d. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden dalam satu paket pasangan secara langsung
e. Pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah
Asas-Asas dalam Pemilihan Umum
a. Langsung
Rakyat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan
kehendak hati nuraninya tanpa perantara
b. Umum
Semua warga negara yang telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang undangan
berhak mengikuti pemilu
c. Bebas
Semua warga negara yang telah memiliki hak dalam pemilu, memiliki kebebasan untuk
menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun
d. Rahasia
Memberikan jaminan bahwa para pemilih yang melaksanakan haknya dijamin pilihannya tidak akan
diketahui oleh siapapun dengan jalan apapun
e. Jujur
Penyelanggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu,
pemilih, serta semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan
perundang undangan
f. Adil
Setiap pemilih dan peserta pemilu, mendapatkan perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan
pihak manapun
Tugas Mandiri 3.2
1. Apa yang melatarbelakangi sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan antara Pemerintah
Indonesia dengan Pemerintah Malaysia?
Yang melatarbelakangi sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan antara pemerintahan
Indonesia dengan pemerintah Malaysia adalah klaim kedua negara atas kepemilikan dan
kedaulatan terhadap Pulau Sipadan dan Ligitan di lepas pantai pulau Kalimantan. Hal ini
karena batas wilayah kedua negara di sekitar pulau ini belum disepakati.
1. Perkembangan Demokrasi di
Negara Republik Indonesia
a. Demokrasi Parlementer (1945-
1959)
Presiden mengeluarkan Dekrit
Presiden 5 Juli 1959, yang isinya:
1. Dibubarkannya Konstituante.
2. Diberlakukannya kembali UUD
1945.
3. Tidak berlakunya lagi UUDS 1950.
4. Dibentuknya Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Sementara (MPRS) dan Dewan
Pertimbangan Agung Sementara
(DPAS) yang diberlakuakan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya.
b. Demokrasi Terpimpin (1959-
1966)
Demokrasi terpimpin adalah
sebuah sistem demokrasi di mana
seluruh keputusan serta pemikiran
berpusat pada pemimpin negara,
kala itu Presiden Soekarno. Konsep
sistem Demokrasi Terpimpin
pertama kali diumumkan oleh
Presiden Soekarno dalam
pembukaan sidang konstituante
pada tanggal 10 November 1956.
Penyimpangan yang terjadi:
a) Lembaga-lembaga negara
mempunya inti Nasionalisme
Agama Komunis (Nasakom)
b) Prosedur pembentukan MPRS
c) Prosedur pembentukan DPAS
d) Prosedur pembentukan DPRGR
e) Penetapan Manifesto Politik
Republik Indonesia sebagai GBHN
f) Pengangkatan presiden seumur
hidup
g) Pembentukan MPRS
c. Demokrasi Pancasila (1966-1998)
Demokrasi Pancasila adalah suatu
paham demokrasi yang bersumber
dari pandangan hidup atau falsafah
hidup bangsa Indonesia yang digali
berdasarkan kepribadian rakyat
Indonesia sendiri. Dari falsafah hidup
bangsa Indonesia, kemudian akan
timbul dasar falsafah negara yang
disebut dengan Pancasila dimana
terdapat, tercemin, terkandung
dalam Pembukaan UUD 1945.
Keunggulannya:
a) Menghargai dan Menjunjung
Tinggi Hak Asasi Manusia
b) Berpegang teguh pada negara
hukum
c) Mendahulukan kepentingan
rakyat
d) Mementingkan musyawarah
untuk mufakat
e) Mencapai tujuan bersama
dengan berlandaskan
kejujuran dan keterbukaan
d. Demokrasi Pancasila Masa Reformasi (1998 -
sekarang)
Demokrasi yang dikembangkan pada masa
Reformasi, pada dasarnya adalah demokrasi
berdasarkan pada Pancasila dan UUD Negara
Republik Indonesia tahun 1945, dengan
penyempurnaan pelaksanannya dan perbaikan
peraturan-peraturan yang tidak demokratis.
Kekuasaan rakyat dalam masa Reformasi juga
meningkat, karena sejak tahun 2004, Presiden
Republik Indonesia juga dipilih secara langsung
oleh rakyat. Karena rakyat bisa langsung memilih
presiden, maka rakyat lebih memiliki suara dan
peran dalam pemerintahan, dan penentuan
presiden tidak lagi didominasi oleh para elit politik
di MPR saja.
Kekurangan :
f. Tingkat Individualitas yang Tinggi
g. Besarnya Kesenjangan Sosial
h. Banyak Terjadi Gejolak Ekonomi
i. Kebebasan Pers yang Disalahartikan
2. Demokrasi Terpimpin
Kelebihan :
a.Mampu membangun integritas nasional
b.Kembalinya Irian Barat
c.Pelopor Non Blok dan Pemimpin Asia Afrika
d.Dibentuknya Lembaga-Lembaga Negara
e.Penataan di Berbagai Bidang
f.Adanya Rasa Gotong royong
Kekurangan :
g.Penataan Kehidupan Konstitusi Tidak berjalan
h.Terjadinya Pertentangan Ideologi
i.Kehidupan Politis Tidak Demokratis
3. Demokrasi Pancasila Masa Orde Baru
Kelebihan :
a. Beberapa program untuk kesejahteraan keluarga yang tidak berhasil
dijalankan pada masa orde lama bisa dijalankan pada orde baru
b. Tingkat pengangguran mulai menurun
c. Tercukupinya kebutuhan pangan
d. Peningkatan keamanan di dalam negeri
e. Keberhasilan dari pelaksanaan gerakan wajib belajar dan gerakan orang tua
asuh
f. Rencana pembangunan 5 tahun telah sekses di jalankan
Kekurangan:
g. Maraknya kasus korupsi,kolusi dan juga tindakan nepotisme hampir di seluruh
kalangan masyarakat
h. Pembangunan yang berjalan tidak merata
i. Banyak kekayaan yang dipakai untuk pemerintah kota
4. Demokrasi Pancasila Masa Reformasi
Kelebihan :
a. Kebebasan berbicara dan berpendapat
b. Pemberantasan korupsi
c. Menjamin stabilitas politik
d. Demokrasi lebih terbuka
e. Jumlah partai politik tidak dibatasi
Kekurangan
f. Banyak masyarakat yang salah tafsir tentang reformasi
g. Masyarakat terlalu bebas
h. Ditinggalkannya program prgram pemerintah yang secara konseptual
cukup baik
i. Banyak pemaksaan yang dilakukan oleh pihak tertentu
j. Rendahnya pengetahuan tentang politik
2. Perkembangan Sistem Pemerintahan di
Negara Republik Indonesia
a. Sistem Parlementer
Sebuah sistem pemerintahan yang Negara yang menganut sistem Parlementer
parlemennya memiliki peranan penting
dalam pemerintahan. Dalam hal ini
parlemen memiliki wewenang dalam
mengangkat perdana menteri dan parlemen
pun dapat menjatuhkan pemerintahan,
yaitu dengan cara mengeluarkan semacam
mosi tidak percaya. Berbeda dengan sistem
presidensiil, sistem parlemen dapat
memiliki seorang presiden dan seorang
perdana menteri, yang berwenang terhadap
jalannya pemerintahan. Dalam presidensiil,
presiden berwenang terhadap jalannya
pemerintahan, tetapi dalam sistem
parlementer presiden hanya menjadi simbol
kepala negara saja. Ciri-cirinya:
a) Presiden Sebagai Kepala Negara,
Perdana Menteri sebagai Kepala
Pemerintahan
b) Eksekutif Bertanggung jawab pada
Legislatif
c) Kekuasaan Eksekutif dapat Dijatuhkan
Oleh Legislatif
d) Eksekutif Ditunjuk oleh Legislatif
b. Sistem Semi Parlementer
a) Menteri diangkat oleh
Presiden
b) Perdana Menteri
diintervensi Presiden
c) Kabinet dibentuk oleh
Presiden
d) Menteri-Menteri secara
perorangan dan
keseluruhan
bertanggung jawab
kepada parlemen
e) Presiden berkedudukan
sebagai kepala negara
dan kepala
pemerintahan
c. Sistem Presidensial
Sistem pemerintahan negara republik yang kekuasaan
sistem pemerintah, kekuasaan eksekutif dipilih melalui
pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif. Unsur
pemerintahan presidensial menurut Rod Hague:
a) Presiden yang dipilih rakyat memimpin
pemerintahan dan mengangkat pejabat-pejabat
pemerintahan yang terkait.
b) Presiden dengan dewan perwakilan memiliki masa
jabatan yang tetap, tidak bisa saling
menjatuhkan.
c) Tidak ada status yang tumpang tindih antara
badan eksekutif dan badan legislatif.
b. Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, menegaskan "Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar"
6. Apa yang dimaksud dengan demokrasi Pancasila?
Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang dijiwai oleh Nilai-nilai Pancasila sebagai satu kesatuan.
Demokrasi yang dijiwai oleh nilai Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan berada, persatuan
Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/ perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
7. Jelaskan kelebihan demokrasi Pancasila dibandingkan dengan demokrasi liberal dan sosialis/komunis!
a. Kebebasan Individu yang Dijunjung Tinggi
b. Kekuasaan Pemerintah yang Dibatasi
c. Tingkat Pendapatan Penduduk yang Tinggi
d. Timbul Persaingan untuk Maju
e. Kontrol Sosial dalam Pers
8. Jelaskan asas-asas pemilu di Indonesia!
a.Langsung
Rakyat sebagai pemilih memiliki hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai dengan kehendak hati
nuraninya tanpa perantara
b.Umum
Semua warga negara yang telah memenuhi syarat sesuai dengan peraturan perundang undangan berhak
mengikuti pemilu
c.Bebas
Semua warga negara yang telah memiliki hak dalam pemilu, memiliki kebebasan untuk menentukan pilihannya
tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun
d.Rahasia
Memberikan jaminan bahwa para pemilih yang melaksanakan haknya dijamin pilihannya tidak akan diketahui
oleh siapapun dengan jalan apapun
e.Jujur
Penyelanggara pemilu, aparat pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih, serta
semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peraturan perundang undangan
f.Adil
Setiap pemilih dan peserta pemilu, mendapatkan perlakuan yang sama serta bebas dari kecurangan pihak manapun
9. Bandingkan pelaksanaan demokrasi Pancasila pada masa Orde Baru dan masa Reformasi!
Orde Baru :
a. Pelaksanaan pemilu pada masa orde baru yang tidak demokratis, terjadi kecurangan pada pemilu saat itu.
Dibatasinya pula partai politik pada masa orde baru yang hanya dibolehkan 3 partai politik saja.
b. Merajalelanya korupsi, kolusi dan nepotisme atau yang biasa disebut dengan (KKN)
c. Pemusatan kekuasaan berada pada tangan presiden
d. Dalam pendidikan banyak mengukir suatu prestasi dari berbagai program, hal ini mempengaruhi
perkembangan pendidikan di Indonesia yang pada saat itu masih terbatas.
Masa reformasi :
e. Pemerintah pada mas reformasi tidak memiliki kebijakan dalam sistem pemerintahannya. Hanya mengikuti
berdasarkan partai politik yang saat itu berjalan.
f. Dalam pendidikan, fasilitas terbuka untuk semua kalangan tidak ada batasan dalam menempuh pendidikan.
g. Pelaksanaan pemliku yang awal mula munculannya berbagai partai politik dengan perbedaan latar
belakang yang dailihat dari segi golongan maupun ideologi.