PENGERTIAN
KUHPerdata → tidak merumuskan
Petunjuk untuk merumuskan “Jaminan” diatur dalam Ps. 1131 & 1132
KUHPerdata (lihat ketentuan pasal-pasal tersebut)
RUMUSAN/ DEFINISI DARI DOKTRINE
Akibat hukumnya:
a. Ada/ hapusnya tergantung perjanjian pokok
b. Perjanjian pokok batal, perjanjian tambahan juga batal
c. Perjanjian pokok berakhir, perjanjian tambahan juga
beralih
d. Jika perjanjian pokok beralih karena cessie → perjanjian
tambahan beralih tanpa penyerahan khusus
MACAM-MACAM JAMINAN
A. Jaminan Umum
Ps. 1131 & 1132 KUHPerdata
Jika debitur pailit → penjualan harta kekayaan debitur tidak cukup untuk
membayar hutang pada para kreditur → tampaklah betapa penting menjadi kreditur
preferent
8
Bandingkan lebih lanjut dengan Perjanjian Tanggung
Menanggung (Ps. 1278 KUHPerdata) → para debitur masing-
masing bertanggung jawab untuk memenuhi prestasi
9
2. Jaminan Kebendaan
10
CIRI-CIRI JAMINAN KEBENDAAN
yang bertubuh
II. Objek semua benda bergerak
Tak bertubuh
surat berharga Ps.1153 KUHPdt
- Harus diberitahukan pada
orang yang mempunyai
kewajiban membayar
- Pemberitahuan tersebut dapat
dituntut secara tertulis
III. Para pihak dalam gadai:
1.) Pemberi Gadai (Debitur)
Pasal 1152 (1) KUHPerdata → barang gadai pada pihak ke III
Pasal 1156 KUHPerdata → pihak ke III sebagai pemberi gadai
(penanggung hutang)
Pihak ke III → tidak punya hutang
hanya berkewajiban pada benda yang
digadaikan
2.) Penerima Gadai → jawatan pegadaian
13
V. Syarat sahnya gadai
Harus ada penyerahan atas benda yang dijadikan jaminan (Inbezitstelling)
Benda yang digadaikan harus dikeluarkan dari kekuasaan pemberi gadai (debitur)
14
b. (1) Untuk surat piutang atas nama ada syarat-syarat
tertentu:
a. Harus ada perjanjian gadai
b. Harus ada pemberitahuan pd debitur yg mempunyai
kewajiban melakukan pembayaran
(2) Untuk piutang atas tunjuk
a. Harus ada perjanjian gadai
b. Harus ada endosemen → surat piutang diserahkan
(3) Pada Cessie → tunduk pada ketentuan ps. 613 KUHPdt
dibutuhkan akta autentik/ akta di bawah tangan
Akta tersebut membuktikan adanya pemindahan hak →
sudah dilakukan
Pemberitahuan pada debitur → dibutuhkan dengan tujuan
agar debitur sadar adanya pengikat berupa “cessie”
15
HAK DAN KEWAJIBAN PANDNEMER:
1. Berhak menahan barang yang dijaminkan baik mengenai jumlah pokok, bunga.
2. Berhak atas pelunasan dari pengikatan penjualan hasil eksekusi penjual barang
yang dijaminkan dijual sendiri
dilelang
3. Berhak ganti rugi atas biaya-biaya yg dikeluarkan untuk menyelamatkan barang
jaminan
4. Berhak menggadaikan lagi jika sudah menjadi kebiasaan → misalnya gadai surat-
surat sero obligasi
5. Bertanggung jawab atas hilangnya atau susutnya barang jaminan karena
kelalaiannya.
6. Dalam hal barang jaminan akan dijual maka harus ada pemberitahuan pada
debitur
7. Berkewajiban memberikan perhitungan tentang pendapatan penjualan setelah
mengambil pelunasan hutangnya → penyerahan kelebihan harga penjualan
8. Mengembalikan → barang jaminan jika hutang lunas berikut bunga,biaya
16
Harus dengan akte
- Autentik
Cessie - Di bawah tangan
18
Hapusnya Gadai:
19
CESSIE
Cessie adalah suatu perbuatan hukum mengalihkan piutang
orang/kreditur-kreditur pemegang hak tanggungan kepada pihak lain.
Cessie ialah penyerahan piutang atas nama yang dilakukan dengan cara
membuatkan akta otentik atau akta di bawah tangan, kemudian
dilakukan pemberitahuan mengenai adanya penyerahan itu oleh juru
sita kepada debitur dari piutang tersebut
20
A (kreditur lama) disebut Cedent, C (kreditur baru)
disebut Cessionaris, sedang B (si debitur cari piutang
yang diperalihkan) disebut Cessus.
22
Cessie Sebagai Angunan
A. Pengertian
Cessie adalah penyerahan piutang atas nama yang
dilakukan dengan cara membuat akta Cessie yang dapat
dibuat secara akta otentik atau akta dibawah tangan,
kemudian dilakukan pemberitahuan mengenai adanya
penyerahan itu kepada debitur dari piutang tersebut (ps.
613 KUHPerdata)
23
Contoh sebagai berikut:
24
FIDUSIA
A. PENGERTIAN
FIDES → kepercayaan
25
B. SEJARAH TIMBULNYA FIDUSIA
Curator menolak → alasan jual beli dengan hak membeli kembali tidak
sah karena perjanjian pura-pura
Putusan Pengadilan
Tingkat I → menolak gugatan dengan membatalkan perjanjian jual beli
dengan hak membeli kembali dengan alasan → perjanjian pura-pura
karena sebenarnya gadai dengan syarat inbezitstelling tidak dipenuhi
bertentangan dengan Pasal 1152 ayat 2 KUHPerdata.
30
E. KELEMAHAN FIDUSIA SEBELUM UUJF NO.42/1999
1. Tidak terdaftar
2. Kemungkinan penyalahgunaan benda jaminan
3. Penyusutan nilai benda jaminan
4. Pelaksanaan eksekusi sulit
31
F. UUJF NO.42/1999
32
G. PERMOHONAN PENDAFTARAN DILAKUKAN OLEH
PENERIMA FIDUSIA (KREDITUR) DENGAN MELENGKAPI:
33
AKIBAT PENDAFTARAN
a. Melahirkan jaminan fidusia bagi penerima fidusia
b. Kepastian terhadap kreditur lain mengenai benda
yang dijaminkan dengan fidusia
c. Memberikan hak yang didahulukan terhadap kreditur
lain
d. Memenuhi asa publisitas
H. Eksekusi jaminan
a. Hutang lunas
b. Pelepasan hak atas jaminan fidusia oleh kreditur
(penerima fidusia)
c. Musnahnya benda yang dijadikan jaminan
37
HIPOTEK
A. Pengertian
38
Atas dasar pasal-pasal tersebut diatas, unsur-unsur
hipotek:
1. Harus ada benda yang dijaminkan
2. Bendanya benda tak bergerak
3. Dilakukan oleh orang yang berhak
memindahtangankan benda jaminan
4. Ada sejumlah uang tertentu dalam perjanjian
pokok dan ditetapkan dalam suatu akta
→ akta autentik
5. Benda objek jaminan bukan untuk dimiliki, hanya
sebagai jaminan hutang saja.
39
B. Asas-asas Hipotek
40
C. Objek Hipotek
Objek hipotek → Ps. 1164 KUHPerdata
Sebelum berlaku UUHT
Tanah-tanah yang berstatus HM, HGB, HAU,
ps. 51 yunto ps. 57 UUPA
Setelah berlaku UUHT
Hipotek untuk kapal- kapal dalam bobot mati
20m³ → Ps. 314 (1) KUHD
Hipotek pesawat udara → UU No.15 Thn 1992
tentang penerbangan
Kapal laut → objek hipotek → UU No.21 thn 1992 t
entang pelayaran
41
Pasal 1 angka 2 → Kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan jenis apapun, yang
digerakkan dengan tenaga mekanik, tenaga angin, atau ditunda, termasuk
kendaraan yang berdaya dukung dinamis, kendaraan dibawah permukaan air, serta
alat apung dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.
Pasal 309 (1) → KUHD kapal adalah semua peralatan dengan nama apapun dan dari
macam apapun juga
Pasal 510 KUHPerdata → Kapal termasuk benda bergerak → untuk dijadikan objek
hipotek harus terdaftar dalam daftar kapal indonesia
Pasal 314 (3) KUHD → Atas kapal yang dibukukan dalam register kapal, kapal-kapal
dalam pembuatan seperti andil-andil dalam kapal dan kapal dalam pembuatan itu
dapat diletakkan hipotek
44
F. Hapusnya Hipotek