Anda di halaman 1dari 19

Evidence Based

dalam Praktek
Kebidanan
Nama Kelompok

• HESTI KUMALA SARI [ 203302060014 ]


• DIANA ROSA ULIANA SITORUS
[ 203302060020 ]
• DESVORNIA GEA [ 203302060032 ]
• ELFRIZA PUTRI BARUS [ 203302060016 ]
• SISKA PERAWATI PASARIBU
[ 203302060017]
• NOVITA BERLIANTI HAREFA
[203302060018]
• FRISKA YANTI PASARIBU [ 203302060009]
Pokok Pembahasan
02
01 Perkembangan
03
Pengertian keilmuan Prinsip asuhan
Evidence midwifery yang kebidanan yang
Based berdasarkan
berhubungan
evidence based
Practice dengan evidence
practice
based practice
A.Pengertian evidence based practice
Ganbril [ 2000 ] mendefinisikan EBP sebagai suatu proses yang melibatkan
pembelajaran atas arahan diri sendiri yang mengharuskan pekerjaan profesional
bisa mengakses informasi

Tujuan EBP adalah memberi alat , berdasarkan bukti-bukti terbaik yang ada ,
untuk mencegah mendeteksi dan menangani gangguan kesehatan dan
kepribadian.

Adapun jenis penelitian yang harus dikuasai para praktisi dalam EBP adalah
penelitian kuantitatif dan kualitatif , penelitian kuantitatif didasari pada ide
bahwa suatu problem dapat di teliti dan menggunakan metodologi yang
signifikan di mama masing-masing variabel menunjukkan saling keterkaitan
Ciri-ciri evidence based practice
- Terdiri atas bukti penelitian dan pengalaman klinis
- Ada keterampilan yang dilibatkan dalam membaca literatur yang memerlukan
kemampuan untuk mensintesakan informasi dan membuat pertimbangan mengenai
kualitas bukti-bukti yang ada
- Cara penggunaan informasi mrupakan fungsi tingkat otoritas praktis di suatu
organisasi dan tingkat keyakinan nya terhadap keefektifan informasi yang
diginakan
- Bagian dari penggunaan EBP adalah kemampuan mengevaluasi secara
mandiri informasi yang di gunakan dan menguji validitasnya dalam konteks raktik
masing-masing
- Pertimbangan klinis berbasis bukti didasarkan pada gagasan tentang
perilaku dan peran profesional dan terutama dipedomani oleh suatu sistem nilai
bersama
Kelebihan evidence based practice

- Helper dan klien bersama-sama memperoleh pengetahuan dan informasi


sebanyak-bayak nya terhadap suatu penyakit atau masalah yang dialami klien ,
sehingga akan membantu klien dalam membuat keputusan alternatif dari
sejumlah pilihan penanganan masalah atau penyakit

- Dengan EBP memungkinkan peraktis , mengembangkan pedoman praktis


yang bermutu yang bisa ditetapkan pada diri klien , mengidentifikasi literatur
yang cocok yang bisa dijadikan bahan diskusi bersama klien , berkomunikasi
dengan para profesional lain dari kerangka acuan atas panduan pengetahuan ,
meneruskan proses pembelajaran diri sendiri sehingga di hasilkan kemungkinan
pengobatan terbaik bagi klien .
Keterbatasan evidence based practice

01 02
Keterbatasan ekonomi dan Literatur yang relavan mungkin tidak
dorongan yang kontra produktif dapat akses . waktunya tidak cukup
bersaing dengan sejumlah bukti untuk melakukan tinjauan yang cermat
yang berfungsi sebagai faktor terhadap bukti-bukti yang ada yang
penetu keputusan relavan dengan masalah klinis yang
medesak.
B. Perkembangan keilmuan midwifery yang
berhubungan dengan evidenve based practice

❏Tinggi nya kasus kesakitan dan kematian ibu


di banyak negara berkembang , terutama
disebabkan oleh pendarahan pasca
persalinan , eklamsia , sepsis dan komplikasi
keguguran. Sebagian besar penyebab utama
kesakitan dan kematian ibu tersebut
sebenarnya dapat dicegah. Melalui upaya
pencegahan efektif.
Asuhan kesehatan ibu selama dua
dasawarsa terakhir terfokus pada:
Keluarga Berencana Asuhan antenatal terfokus
Membantu para ibu dan suaminya Memantau perkembangan kehamilan,
01 02
merencanakan kehamilan yang
diiinginkan
mengenali gejala dan tanda bahaya ,
menyiapkan persalinan dan kesediaan
menghadapi komplikasi .

Persalinan yang
bersih dan aman Penatalaksanakan komplikasi yang
03 serta pencegahan terjadi sebelum, selama dan setelah
komplikasi 04 persalinan.
Beberapa contoh di bawah ini adalah
perkembangan keilmuan kebidanan yang
berhubungan dengan evidence based practice

Gentle birth

Water birth

- Lotus birth
C. Prinsip asuhan kebidanan yang
berdasarkan evidence based practice
1. Kunjungan ANC minimal 4 kali kunjungan
 Trimester 1
Waktu kunjungan : sebelum empat minggu
Alasan perlu kunjungan :
- Mendeteksi masalah yang dapat ditangani sebelum membahayakan jiwa
- Mencegah masalah , misal : tetanus neonatal , dan kebiasaan tradisional yang
berbahaya
- Membangun hubungan saling percaya
- Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan menghadapi komplikasi
- Mendorong perilaku sehat [ nutrisi,kebersihan,olahraga,istirahat ,seks ,ddl ]
Lanjutan...
 Trimester III
Waktu kunjungan :
 Trimester II I. 28-36 minggu
Waktu kunjungan : 14-28 II. 36 minggu
minggu Alasan perlu kunjungan :
Alasan perlu kunjungan : - Sama dengan trimster
Sama dengan trimester 1 , sebelumnya ditambah deteksi
ditambah : kewaspadaan khusus kehamilan ganda
terhadap hipertensi kehamilan - Sama dengan trimester
[ deteksi pre-eklampsi , pantau sebelumnya , ditambah
tekanan darah , evaluasi edema, kelainan letak atau kondisi
proteinuria]. yang memerlukan persalinan di
rumah sakit .
2.Pemberian suplemen
mikronutrien
Tablet yang mengandung feSO4, 320 mg [ setara dengan zat besi `60
mg ] dan asam folat 500 gr . sebanyak 1 tablet per hari segera setelah
rasa mual hilang . pemberian selama 90 hari [ 3 bulan ] . ibu hamil harus
dinasehati agar tidak meminumnya berama dengan teh/kopi agar tidak
mengganggu penyerapan nya . berdasarkan penelitian yang ada,
suplemen mikronutrien berguna untuk mengurangi angka kesakitan
[ morbilitas ] dan kematian [ mortalitas ] ibu hamil secara langsung yakni
dengan mengobati penyakit pada kehamilan atau secara tidak langsung
dengan menurunkan resiko komplikasi saat kehamilan dan persalinan .
3.Imunisasi TT 0,5 cc
Imunisasi adalah proses untuk meTablet yang mengandung feSO4, 320
mg [ setara dengan zat besi `60 mg ] dan asam folat 500 gr . sebanyak 1
tablet per hari segera setelah rasa mual hilang . pemberian selama 90 hari
[ 3 bulan ] . ibu hamil harus dinasehati agar tidak meminumnya berama
dengan teh/kopi agar tidak mengganggu penyerapan nya . berdasarkan
penelitian yang ada, suplemen mikronutrien berguna untuk mengurangi
angka kesakitan [ morbilitas ] dan kematian [ mortalitas ] ibu hamil
secara langsung yakni dengan mengobati penyakit pada kehamilan atau
secara tidak langsung dengan menurunkan resiko komplikasi saat
kehamilan dan persalinan
4. 10 T dalam pemeriksaan kehamillan dan 4 terlalu
Pada pemeriksaan kehamilan bidan wajib memeriksa dan memberikan 10
T yaitu :
- Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
- Table fe
- Tekanan darah
- Tetanus toksoit [ suntik TT ]
- Tentukan status gizi [ mengukur LILA ]
- Tinggi fudus uteri
- Tentukan presentasi janin dan DJJ
- Temu wicara
- Tes PMS
- Tes laboratorium
Penyuluhan kepada
masyarakat tentang
bahaya 4 terlalu yaitu :
- Terlalu muda
- Terlalu sering hamil
- Terlalu banyak anak
- Terlalu tua hamil
5. Perkiraan hemoglobin pada kehamilan
Dalam kehamilan normal akan terjadi penurunan kadar hemoglobin . kadar
hb terendah terjadi sekitar pada umur kehamilan 30 minggu . oleh karena itu
pemeriksaan hb harus dilakukan pada kehamilan dini untuk melihat data awal,
lalu di ulang pada sekitar 30 minggu.

6. Perkiraan tinggi fudus uteri


Pengukuran tinggi fudus uteri tinggi fudus uteri adalah tinggi puncak
tertinggi rahim sesuai kehamilan . biasanya pengukuran inidilakukan saat
pemeriksaan abdomen ibu hamil tepatnya saat melakukan leopold 1 .
7. Hipotensi pada saat berbaring terlentang
Posisi telentang mempengaruhi fisiologi ibu dan janin . setiap ibu
hamil hendaknya menghindari posisi telentang terutama pada
kehamilan lanjut.

8. Pentingnya deteksi penyakit bukan penilaian / pendekatan


resiko
Pendekatan resiko yang mempunyai rasionalisasi bahwa asuhan
antenatal adalah melakukan scereaning untuk memprediksi
faktor-faktor untuk memprediksi suatu penyakit .

Anda mungkin juga menyukai