Anda di halaman 1dari 16

Paragraf

Pengertian:
 satuan dasar tulisan, yang lebih panjang dari
kalimat, tetapi lebih pendek dari tulisan
secara keseluruhan.
 Kumpulan kalimat yang saling berkaitan
 Seperangkat kalimat yang tersusun dan

mendukung pikiran pokok yang tersirat


dalam keseluruhan karangan dan merupakan
bagian bab dalam karangan tersebut yang
ditandai dengan garis baru.
 Paragraf harus memiliki:
 Satu pikiran utama
 Satu pikiran penjelas (atau lebih dari satu).
Syarat-syarat paragraf:
 1. Kesatuan
Kesatuan dalam paragraf adalah: bahwa
semua kalimat yang membina paragraf itu
secara bersama-sama menyatakan suatu
tema tertentu.
 2. Koherensi

Koherensi adalah kekompakan hubungan


antara sebuah kalimat dengan kalimat lain
yang membentuk paragraf itu.
Pengait paragraf:
 Untuk menjadikan suatu paragraf menjadi
padu, harus digunakan pengait paragraf,
yaitu:
 1. Ungkapan penghubung/transisi
 2. Kata ganti
1. Ungkapan penghubung/transisi
 a. Hubungan tambahan: lebih lagi,
selanjutnya, di samping itu, lalu, demikian
pula, berikutnya
 b. Hubungan pertentangan: akan tetapi,

namun, bagaimanapun, sebaliknya


 c. Hubungan perbandingan: sama dengan itu,

sehubungan dengan itu


 d. hubungan akibat: oleh sebab itu, jadi,

akibatnya, oleh karena itu, maka, oleh sebab


itu
e. Hubungan tujuan: untuk itu, untuk maksud
itu
f. Hubungan singkat: singkatnya, pendeknya,
akhirnya, pada umumnya, dengan kata lain,
sebagai simpulan
g. Hubungan waktu: sementara itu, segera
setelah itu, beberapa saat kemudian
h. Hubungan tempat: berdekatan dengan itu
2. Kata ganti
 a. Kata ganti orang: saya, aku, ku, kita, kami
(kata ganti orang pertama), engkau, kau,
kamu, mu, kamu sekalian (kata ganti orang
kedua), dia, ia, beliau, mereka, dan nya (kata
ganti orang ketiga)
 b. kata ganti yang lain: itu, ini, tadi, begitu,

demikian, di situ, ke situ, di atas, lain di sana,


di sini
 c. Kata kunci: pengulangan kata dari kalimat

sebelumnya
Bentuk paragraf:
 Paragraf deduktif (paragraf yang gagasan
utamanya ditempatkan di awal kalimat).
 Paragraf induktif (paragraf yang gagasan

utamanya berada di akhir paragraf).


 Paragraf campuran (paragraf yang gagasan

utamanya ada di awal dan di akhir paragraf).


Pembagian paragraf menurut jenis
 Paragraf pembuka: pembuka atau pengantar untuk paragraf
selanjutnya. Paragraf pembuka harus dapat menarik minat
dan perhatian pembaca, serta dapat menghubungkan pikiran
pembaca kepada masalah yang akan disajikan selanjutnya.
 Paragraf pengembang: paragraf yang terletak antara
paragraf pembuka dan paragraf terakhir. Paragraf ini
merupakan pengembang dari gagasan yang terdapat dalam
paragraf pembuka. Paragraf pengembang mengemukakan
inti persoalan yang dikemukakan.
 Paragraf penutup: paragraf yang terdapat pada akhir
karangan. Paragraf penutup berisi simpulan semua
pembicaraan yang telah dipaparkan pada bagian-bagian
sebelumnya.
Paragraf menurut teknik pemaparan
 Paragraf deskriptif (paragraf yang melukiskan
apa yang terlihat di depan mata, melukiskan
apa adanya tanpa disertai komentar atau
pendapat penulis).
 Paragraf ekspositif (paragraf yang

menampilkan suatu objek. Paragraf ini biasa


disebut paragraf paparan karena
memaparkan suatu kronologis/proses).
 Paragraf argumentatif (paragraf yang
menampilkan alasan, pendapat, atau usulan.
Di dalam paragraf tersebut diberikan fakta
atau keterangan sebagai pendukung alasan,
pendapat, atau usulan tersebut).
 Paragraf naratif (paragraf yang menampilkan

sebuah cerita tentang kehidupan. Paragraf ini


kadang bersifat nyata kadang bersifat
khayalan).
Pembagian paragraf menurut cara
pengembangannya
 a. Paragraf perbandingan atau pertentangan:
Paragraf yang dikembangkan dengan cara
menunjukkan kesamaan atau perbedaan
antara dua orang, objek, atau gagasan dengan
bertolak dari segi-segi tertentu. Kita dapat
membandingkan atau mempertentangkan,
misalnya, dua orang tokoh pendidikan,
bagaimana politik pendidikan yang
dijalankannya dengan memperhatikan pula
segi-segi lain untuk menerangkan gagasan
sentral itu.
 b. Paragraf analogi: paragraf yang
dikembangkan dengan cara menunjukkan
sesuatu yang tidak atau kurang dikenal
dengan sesuatu yang dikenal baik oleh umum
supaya lebih dipahami.
 c. Paragraf contoh: paragraf yang

dikembangkan dengan memaparkan


beberapa contoh untuk memperjelas suatu
gagasan atau ide.
 d. Paragraf sebab-akibat: paragraf yang
dikembangkan dengan mengemukakan suatu
sebab, kemudian akibatnya, atau
mengembangkan suatu akibat, kemudian
sebabnya.
 e. Paragraf pertanyaan: paragraf yang

dikembangkan dengan mengemukakan suatu


pertanyaan dalam gagasan utama, kemudian
dikemukakan jawaban atas pertanyaan
tersebut di dalam pikiran penjelas.
 f. Paragraf definisi: paragraf yang
dikembangkan dengan mengemukakan suatu
istilah dalam gagasan utamanya, kemudian
dikemukakan arti istilah tersebut di dalam
pikiran penjelas.

Anda mungkin juga menyukai