Slide 1 Pengantar Perpajakan
Slide 1 Pengantar Perpajakan
Pengantar Perpajakan
Dwi Martani
Slide by : Jayu Pramudya
Departemen Akuntansi FEUI
1
Latar Belakang:
Pajak di Indonesia (1)
Rasio Pajak terhadap PDB cenderung rendah.
Tahun Tax Ratio
2005 12,46%
2006 12,26%
2007 12,43%
2008 13,30%
2009 13,60%*
Penerimaan APBN masih didominasi sektor
perpajakan.
Pemerintah berupaya sistematis untuk meningkatkan
penerimaan dari sektor pajak melalui:
Ekstensifikasi pajak
Intensifikasi pajak
2
Latar Belakang:
Pajak di Indonesia (2)
3
Latar Belakang:
Ekstensifikasi Pajak
Pemberian Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
secara jabatan bagi Wajib Pajak (WP) orang
pribadi yang berstatus sebagai karyawan, dengan
penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTKP).
Pemberian NPWP di lokasi usaha yang berada di
sentra perdagangan atau perkantoran.
Pemberian NPWP atau pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak (PKP) bagi pengusaha yang belum
terdaftar.
Pendampingan penentuan jumlah angsuran PPh
pasal 25 dan atau jumlah PPN yang harus disetor.
Penentuan jumlah PPN yang terutang atas
transaksi penjualan dalam tahun berjalan kepada4
Latar Belakang:
Intensifikasi Pajak
Inventarisasi potensi penerimaan atas seluruh WP
terdaftar.
Peningkatan keterbukaan dan keandalan
pelaporan keuangan WP.
Minimalisasi tax evasion dan tax avoidance.
Peningkatan tingkat partisipasi pelaporan Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT).
Perbaikan administrasi pemotongan dan
pemungutan pajak melalui pihak ketiga.
5
Pengertian Pajak (1)
6
Pengertian Pajak (2)
8
Pokok – Pokok Pengertian Pajak
Dapat dipaksakan.
Budgetair
PPN sebagai penerimaan di APBN.
Reguler
Tarif PPnBM progresif untuk mengendalikan
konsumsi barang mewah.
Redistribusi
PPh masyarakat mampu dipergunakan untuk
penyediaan raskin.
Demokrasi
Pajak membiayai pelayanan pemerintah bagi setiap
warga negara. 10
Pajak, Retribusi, dan Sumbangan
Pajak Retri Sum
Ma busi bang
nfa Ma an
at nfa M
tid at an
ak lan fa
lan gs
at
gs un
la
un g
ng
g ba
ba gi su
gi pe ng
pe mb ba
mb ay gi
ay ar. pe
ar. Pe ne
Pe ner ri
ner im m
im a a.
a dik Pe
ma eta ne
nfa hui ri
at . m
tak Di
a
dik per
di
eta unt
ke
hui uk
. ka ta
Di n hu
per ba i.
unt gi Di
uk ke pe
ka pe ru
n nti nt
ba ng uk
gi an ka
ke um n
pe um ba
nti da gi
ng n ke
an dip pe
um aks
nti
um ak
ng
da an
n ole an
dip h pe
aks hu ne
ak ku ri
an m. m
ole a
h da
hu n
ku be
m. rsi
fat
su
ka
rel
a.
11
Pengertian Hukum Pajak (Hukum Fiskal)
12
Kedudukan Hukum Pajak
• Hukum Pidana
Mengenakan sanksi atas kealpaan dan kesengajaan
terhadap WP yang melanggar peraturan.
• Hukum Perdata
Mencari dasar kemungkinan pemungutan atas
kejadian,keadaan dan perbuatan hukum yang
bergerak dalam lingkungan perdata.
13
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
Karena kealpaan
Tidak menyampaikan SPT; atau
Menyampaikan SPT, tetapi isinya tidak benar
atau tidak lengkap, atau melampirkan
keterangan yang isinya tidak benar, sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara .
Dipidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
dan/ atau denda paling tinggi 2 (dua) kali jumlah
pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.
14
Ilustrasi Ketentuan Pidana:
(Pasal 38 UU No. 16 Tahun 2000)
Kesalahan Disengaja
Tidak mendaftarkan diri, atau menyalahgunakan NPWP; atau
Tidak menyampaikan SPT; atau
Menyampaikan SPT dan atau keterangan yang isinya tidak
benar atau tidak lengkap; atau
Menolak untuk dilakukan pemeriksaan; atau
Menolak memperlihatkan pembukuan, pencatatan, atau
dokumen lain yang palsu atau dipalsukan seolah-olah benar;
atau
Tidak menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan, tidak
memperlihatkan atau tidak meminjamkan buku, catatan atau
dokumen lainnya; atau
Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut,
sehingga dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan
negara.
Dipidana paling lama 6 (enam) tahun dan atau 15
denda paling tinggi 4 (empat) kali jumlah pajak
Perlawanan terhadap Pajak
Pasif
16
Asas Pemungutan Pajak (Adam Smith)
Equality
Pajak bersifat adil berdasar parameter kemampuan
bayar (horizontal dan vertikal), serta perolehan manfaat.
Certainty
Penetapan pajak tidak sewenang – wenang disertai
kepastian waktu.
Convenience
Pajak dikenakan saat tidak menyulitkan WP.
Certainty
Biaya pemungutan minimal.
17
Teori Dasar Pemungutan Pajak (1)
Teori Asuransi
Pembayaran pajak disamakan dengan pembayaran
premi. Masyarakat seakan mempertanggungjawabkan
keselamatan dan keamanan jiwanya kepada negara.
Teori Kepentingan
Negara melindungi kepentingan harta dan jiwa warga
negara dengan memperhatikan beban yang harus
dipungut dari masyarakat.
Teori Gaya Pikul
Tiap orang dikenakan pajak dengan bobot sesuai gaya
pikul, dengan ukuran besarnya penghasilan dan
pengeluaran seseorang. 18
Teori Dasar Pemungutan Pajak (2)
Teori Bakti
Disebut juga teori kewajiban pajak mutlak. Pajak
sebagai bukti tanda bakti masyarakat ke negara.
19
Dimensi Hukum Pajak
Hukum Hukum
Formal Material
Mengatu
r tentang Merup
obyek akan
pajak; tata
subjek cara
pajak;
besar
untuk
pajak mewuj
yang udkan
dikenaka hukum
n; timbul materi
dan
hapusny al
a utang menja
pajak; di
dan kenyat
hubunga
aan.
n hukum
antara Conto
pemerint h: UU
ah dan KUP
WP. dan
Contoh:
UU PPh
UU
dan UU Penga
PPN. dilan
Pajak
20
Ilustrasi Hukum Formal:
UU KUP No. 28 Tahun 2007
WP FISKUS
PENDAFTARAN
PEMERIKSAAN
NPWP SKP-KB,
PEMBUKUAN
N, KBT
KEBERATAN
PENETAPAN
SSP
PEMBAYARAN
KEP KEBERATAN
BANDING
SPT BPP
KEP BANDING
PELAPORAN
MA
21
Ilustrasi Hukum Formal:
Surat Administratif
Keterang SPT SKP STP
an
Definisi Surat untuk Surat keterangan Surat untuk
pelaporan, berupa SKPKB, menagih pajak
perhitungan, SKPKBT, dan sanksi
dan SKPLB, SKPN. administrasi.
pembayaran
pajak terutang.
Fungsi Pelaporan dan Alat koreksi, Alat koreksi pajak
pertanggungja sarana terutang, sarana
waban mengenakan mengenakan
penghitungan sanksi, dan alat sanksi, dan alat
jumlah pajak menagih pajak. menagih pajak.
terutang,
pembayaran
sendiri, 22
Dasar Kategorisasi Pajak
Cara
Pembebanan
Pemungut
atau Pengelola
Sifat
23
Pajak Menurut Cara Pembebanan
Pajak Langsung
Pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada
pihak lain. Contoh: Pajak Penghasilan.
24
Pajak Menurut Sifat
Pajak Subjektif
Pengenaan pajak melekat pada subjek, baru
kemudian dicari obyek yang menyertainya. Contoh:
Pajak Penghasilan.
Pajak Objektif
Pengenaan pajak melekat pada objek, baru kemudian
dicari subjek yang menyertainya. Contoh: Pajak
Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Barang Mewah.
25
Pajak Menurut Pemungut atau Pengelola
Pajak Pusat
Pemungutan dan pengelolaan pajak dilaksanakan
oleh pemerintah pusat. Contoh: PPh, PPN, PPnBM,
PBB, BPHTB dan Bea Materai.
Pajak Daerah
Pemungutan dan pengelolaan pajak dilaksanakan
oleh pemerintah daerah, baik di tingkat Provinsi maupun
Kabupaten. Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (Provinsi); serta Pajak
Reklame, Pajak Hiburan, Pajak Rumah Makan/ Restoran
dan Hotel, Pajak Radio (Kabupaten). 26
Dasar Hukum Pengenaan Pajak
Pajak Pusat
●
PPh:
●
UU No. 7 Tahun 1983 jo. UU No. 36 Tahun 2008
●
PPN dan PPnBM:
●
UU No. 8 Tahun 1984 jo. UU No. 42 Tahun 2009
●
Bea Materai:
●
UU No. 13 Tahun 1985
●
PBB:
●
UU No. 12 Tahun 1984 jo. UU No. 12 Tahun 1994
●
BPHTB:
●
UU No. 21 Tahun 1997 jo. UU No. 20 Tahun 2000
Pajak Daerah
●
UU No. 28 Tahun 2009
27
Stelsel Pajak
Stelsel Riil
Pembebanan pajak berdasar pada jumlah nominal
nyata objek pajak yang baru diketahui di akhir tahun
pajak. Contoh: PPh Pasal 25.
Stelsel Fiktif
Pembebanan pajak berdasar pada jumlah nominal
estimasi objek pajak yang diperkirakan di awal tahun
pajak. Contoh: PPh Pasal 21 dan 23.
Stelsel Campuran
Pembebanan pajak berdasar pada jumlah nominal
estimasi objek pajak yang diperkirakan tahun pajak,
kemudian disesuaikan dengan nominal terealisasi di
28
Sistem Pemungutan Pajak
Persentase Tarif
Marginal Efektif
Merupakan tarif yang menjadi Merupakan tarif yang
acuan pengenaan ketika nilai diperoleh dari rasio nilai
nominal objek pajak meningkat nominal pajak terutang dengan
sebesar satu satuan mata uang. nilai nominal objek pajak.
30
Yurisdiksi Pemungutan Pajak
Yurisdiksi Kebangsaan
Menyatakan bahwa pemerintah berwenang atas
pemungutan pajak terhadap warga negara atau bukan
warga negara, serta penduduk atau bukan penduduk.
Yurisdiksi Tempat Tinggal
Menyatakan bahwa pemerintah berwenang atas
pemungutan pajak terhadap penduduk, baik warga
negara atau bukan warga negara.
Yurisdiksi Sumber
Menyatakan bahwa pemerintah berwenang atas
pemungutan pajak terhadap segala objek yang bersumber
dari negara bersangkutan. 31
Hapusnya Utang Pajak
Pembayar
Penghapu an
san
Kompens
asi
Pembebas
an
Daluwars
a
32
Referensi
33
Terima Kasih
Dr. Dwi Martani
Departemen Akuntansi FEUI
martani@ui.ac.id atau
dwimartani@yahoo.com
081318227080/ 08161932935
http:/staff.blog.ac.id/martani/
34