Anda di halaman 1dari 40

PENULISAN ARTIKEL ILMIAH

Diklat KTI Jurnal - PPPPTK PKn dan IPS


Oktober 2021
 Kompetensi:
Membuat artikel ilmiah hasil penelitian dan non penelitian untuk jurnal.
 Indikator Pencapaian kompetensi
1. Menjelaskan pengertian artikel ilmiah.
2. Membedakan artikel ilmiah hasil penelitian dan non penelitian.
3. Mendeskripsikan sistematika penulisan artikel ilmiah hasil penelitian dan
non penelitian.
4. Membuat artikel ilmiah hasil penelitian dan non penelitian.
Apa yang ada di pikiran bapak ibu melihat gambar ini?
Menurut Suyitno (2011: 91) Artikel ilmiah
adalah karya tulis yang dirancang untuk
dimuat di jurnal atau buku kumpulan
artikel, ditulis dengan tata cara ilmiah
disesuaikan dengan konvensi ilmiah yang
berlaku.
 Artikel ilmiah sebagai bagian dari karya ilmiah
adalah karya ilmu pengetahuan yang menyajikan
fakta umum dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar (Brotowidjoyo,
2002: 9).
Unsur Penting dalam Artikel Ilmiah

 ALUR PIKIR ILMIAH


 SISTEMATIKA PENULISAN
 PENGGUNAAN BAHASA YANG BENAR
CONTOH ALUR PIKIR ILMIAH
Jenis Artikel Ilmiah

– Hasil penelitian
 yaitu dipersiapkan sedemikian rupa sehingga dapat
menampilkan secara lengkap semua aspek hasil penelitian
secara ringkas, padat dan enak dibaca
– Non penelitian
 Disusun berdasarkan gagasan tentang suatu
permasalahan
 Gagasan tersebut dapat dikembangkan
 Analisis kritis dari kompilasi sejumlah rujukan sesuai
dengan permasalahan yang dikaji
SISTEMATIKA PENULISAN ARTIKEL ILMIAH
SISTEMATIKA PENULISAN ARTIKEL

Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Artikel Ilmiah Non Penelitian


 Judul  Judul
 Nama Penulis & Instansi  Nama Penulis & Instansi
 Abstrak dan Kata Kunci  Abstrak dan Kata Kunci
 Pendahuluan  Pendahuluan
 Metode
 Bagian Inti
 Hasil dan Pembahasan
 Simpulan & Saran  Penutup (Simpulan dan Saran)
 Daftar Pustaka  Daftar Pustaka
 Lampiran (bila ada)  Lampiran (bila ada)
JUDUL

 Singkat, tepat sesuai aturan penelitian.


 Menggambarkan keseluruhan isi naskah.
 Memiliki kekhasan dan akurasi.
 Memperlihatkan fakta aktual dari isi tulisan.
 Dibuat sebelum merancang
penelitian/membuat artikel atau setelah
konsep selesai.
J U D U L (2)

 Ditulis dalam huruf kapital;


 Singkat (maksimum 20 kata), jelas, padat,
dan informatif; dan
 Ditulis dalam kalimat pernyataan
J U D U L (3)

 Hindari singkatan, istilah & simbol non baku.


 Hindari kata-kata: observasi, studi pendahuluan, penyelidikan.
 Boleh menggunakan singkatan ilmiah baku.
CONTOH
 “Pengaruh Pembelajaran Daring Dalam Masa Pandemi
Terhadap Hasil Belajar Geografi”
 “Perubahan Tata Guna Lahan Pada Daerah Coastal Plain”
ABSTRAK

 Inti sari karangan = miniatur suatu naskah


 Memainkan peranan penting dalam dunia
penelitian
 Penyusunan abstrak yang baik sangat membantu
dalam mengenali naskah
 Dibuat setelah naskah lengkap selesai
A B S T R A K (2)

 Mencakup: latar belakang, tujuan, metode,


hasil & kesimpulan
 Ringkas, lengkap, jelas
 Tidak lebih dari 200 kata
 Hindari penulisan simbol, singkatan atau istilah
khusus yang tidak baku
Bentuk Pernyataan Abstrak

 ABSTRAK INDIKATIF

Penyajian secara kualitatif, hanya memberikan indikasi sasaran/cakupan


naskahnya
 ABSTRAK INFORMATIF

Penyajian secara kuantitatif, biasanya memuat tujuan, metodologi, hasil &


kesimpulan
 ABSTRAK INDIKATIF-INFORMATIF

Perpaduan antara abstrak indikatif & informatif


Tipe Abstrak

INFORMATIF
 Merangkum tujuan, ruang lingkup dasar penelitian, metodologi,
hasil penelitian dan kesimpulan
 Dipakai pada jurnal
DESKRIPTIF
 Merangkum pendahuluan, metode, hasil & diskusi pendek
(1000 kata)
 Dipakai pada pertemuan ilmiah/konferensi
Abstrak yang Baik

 Memungkinkan pembaca mengidentifikasi esensi dari suatu


tulisan dengan cepat & akurat.
 Menentukan sikap pembaca, apakah perlu membaca
keseluruhan isi tulisan.
 Mampu mengantarkan dan menarik minat pembaca untuk
membaca lebih jauh isi tulisan.
 Memuat gagasan baru, inovasi dan terobosan yang hendak
ditawarkan penulis.
Kata Kunci (Key Words)

 Sebagai “subyek index”


 Kata pokok/istilah yang mewakili masalah yang diteliti
 Dapat diambil dari judul, abstrak atau isi teks
 Bisa berupa kata tunggal/frase
 Dari kata yang bersifat general ke kata yang lebih spesifik
 Diletakkan setelah abstrak
 Idealnya antara 2-5 kata
Bagian: PENDAHULUAN

 Fungsi: memperkenalkan topik artikel secara utuh dalam


paragraf.
 Terdiri dari beberapa paragraf.
CONTOH
 Paragraf I: Dipaparkan background penelitian; Apakah
masalahnya?; Mengapa masalah dianggap penting?
 Paragraf II: Batasan atau pendekatan penelitian tersebut guna
mencapai tujuan.
 Paragraf III: Tujuan penulisan penelitian, berdasarkan
pernyataan masalah & pendekatan penelitian
Bagian: PENDAHULUAN (2)

 Bukan sekedar pembuka atau sekedar mengantarkan pembaca untuk


memahami arah dan isi artikel.
 Merupakan indikasi yang akan dinilai oleh para pembaca.
 Mampu mengantarkan pembaca untuk berpikir logis terhadap pernyataan
& harapan yang diteliti.
 Mengandung komponen penting: fenomena, masalah, tujuan dan konsep
solusi.
 Disusun secara runut sampai menghasilkan suatu konsep solusi.
Masalah Penelitian

 Merupakan kesenjangan fakta & harapan


 Harus diidentifikasi dengan akurat & dikemukakan dengan
bahasa yang lugas
 Berupa kalimat pernyataan yang jelas
 Dipecahkan dengan menggunakan konsep keilmuan
Syarat Masalah Penelitian

 Objektif, terukur, terdapat dimensi waktu & tempat,


kemutakhiran (up to date)
 Ditulis dalam kalimat deklaratif
 Berasal dari beberapa acuan mengenai pernyataan/teori yang
meragukan
 Sebaiknya ditulis 2 paragraf (bisa 1 paragraf)
Paragraf I : kesenjangan antara harapan & kenyataan
Paragraf II : upaya pemecahan masalah
Tujuan Penelitian

 Merupakan persoalan pokok yang selalu dikemukaan sebagai


alasan dilakukan penelitian atau penulisan artikel
 Dapat diletakkan pada alinea akhir dari suatu pendahuluan
 Cara untuk menjawab pertanyaan penelitian atau rumusan
masalah
 Harus dapat berperan sebagai konsekuensi logis dari masalah
penelitian
 Harus tegas, tidak boleh ambigius
Konsep Solusi/Pemecahan Masalah

 Berisi uraian fakta & harapan utk penyelesaian


penelitian.
 Diuraikan berdasarkan rujukan pada pustaka.
 Pengacuan pada pustaka tidak perlu ekstensif sampai
tuntas tetapi secukupnya.
 Semua rujukan yang ditinjau harus sesuai dengan
Daftar Pustaka.
Bagian: METODE PENELITIAN

 Merupakan uraian ringkas cara melakukan penelitian


serta menyebutkan bahan dan alat yang digunakan
agar penelitian dapat diulang secara tepat & benar.
 PTK, R and D, atau lainnya. Maka metode yang
dituliskan adalah sesuai dengan desain penelitiannya.
 Fungsi/Tujuan
Peneliti lain akan dapat mengulang penelitian
tersebut secara tepat & benar.
Metode Sesuai Desain Penelitian

PTK, 4 Siklus R and D Eksperimen Survei


• Perencanaan • Analysis • ??? • ???
• Pelaksanaan • Design
• Pengamatan • Develop
• Refleksi • Implementation
• Evaluate
Bagian: HASIL DAN PEMBAHASAN

 DEFINISI
Perolehan suatu penelitian, bagian sentral, penting.
 FUNGSI
Diharapkan dapat menjawab masalah di pendahuluan.
HASIL

 Merupakan data kualitatif dan atau kuantitatif


yang berasal dari suatu pengamatan atau
eksperimen ilmiah
 Hasil penelitian dapat disajikan dalam bentuk
uraian kalimat, tabel, gambar atau diagram
PEMBAHASAN

 Bagian naskah yang menjelaskan makna temuan yang


ditemukan dalam hasil.
 Kumpulan argumen: relevansi, manfaat & keterbatasan.
 Bagian utama naskah, tempat penulis bebas berekspresi,
uraian singkat mengandung argumen logis.
 Hasil dan Pembahasan disesuaikan dengan desain
penelitian.
Bagian: SIMPULAN

 Turunan logis & sahih dari temuan


 Merupakan jawaban permasalahan penelitian
 Dibuat berdasarkan fakta
 Merupakan pernyataan kehendak penulis
 Menunjukkan adanya hal-hal yang perlu
dikembangkan
Saran

 Mengatasi atau membantu menyelesaikan masalah.


 Berkaitan dengan hal-hal yang dibahas.
 Logis, tidak mustahil.
 Ditujukan kepada orang , lembaga, satuan yang
berwenang melaksanakan.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka

Chaer, A. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.


 
Pusat Bahasa. 2008. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
 
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Jakarta: Badan Bahasa.
 
Akhadiah, S., M. Arsyad, & S. Ridwan. 2008. Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Airlangga.
 
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Badan Bahasa.
Cara Merujuk Kutipan Langsung

 Kutipan kurang dari 40 kata


 Kutipan 40 kata atau lebih
 Kutipan yang sebagian dihilangkan
Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

 Kutipan yang ditulis secara tidak langsung atau dikemukakan dengan


bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam
teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks
atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitanya. Nama
penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks atau disebut
dalam kurung bersama tahun penerbitanya. Jika memungkinkan
nomor halaman disebutkan.
 Contoh :
Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga
lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.
 Contoh :
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa
tahun keempat (Salimin 1990:13).
PENGGUNAAN BAHASA YANG BENAR

 Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)


 Bahasa Ilmiah
 Pilihan Kata (Diksi)
 Kalimat Efektif
SITASI DAN SIMILARITI

Sitasi harus tinggi


Terdapat kesesuaian antara yang dirujuk dalam isi
dan yang terdapat dalam daftar pustaka.
Similariti harus rendah
Terkait dengan plagiarisme

Anda mungkin juga menyukai