Anda di halaman 1dari 56

Menggambarkan Konsep Desain

Apakah yang dimaksud dengan Konsep Desain Arsitektur?

• Konsep adalah langkah yang paling sulit dalam proses


desain. Konsep akan memandu semua keputusan
desain. Konsep diungkapkan melalui sketsa dan
pernyataan. Sebuah sketsa abstrak dapat
mengekspresikan konsep utama yang ingin
diikuti. Gambar dan contoh proyek lain dapat digunakan
untuk mengekspresikan citra yang diinginkan
• The Concept Vision
Konsep yang mengintegrasikan Site, Program dan Formulir
sesuai dengan ide holistik atau visi. Ini berarti
mengkomunikasikan keinginan desainer arsitektur untuk
berkomunikasi dengan pengguna dan orang yang melihat
karya arsitektur
• Concept Information Sources
Konsep ini memberikan pemahaman yang holistik yang
membawa program dan site bersama-sama. Ini akan
memberikan solusi untuk persyaratan program, kondisi
lokasi dan aspirasi manusia. 
• Concept Communication
Konsep yangdiungkapkan menggunakan sketsa, gambar,
teks dan komunikasi lisan. 
• Presentation of Concept
Menggunakan semua gambar yang diperlukan untukdapat
mengkomunikasikan konsep.Digital - menggunakan
presentasi PowerPoint komputer, dengan memindai sketsa
dan memasukkan foto dan gambar dari ide-ide. Manual -
menggunakan satu papan untuk menggambarkan gambar
dan gambar yang diperlukan untuk menggambarkan
konsep.
Proses Desain
• Proses perancangan struktur bangunan, ruang atau
biasanya terdiri dari tahap desain ;
1. Analisis Site
Tahap Analisis Site harus menangani pemilihan konsep Kamu. Ini
mencakup topik "relevan" seperti: topografi, iklim, jalan matahari,
angin, view (ke dan dari), akses, bangunan, dll
• Karakteristik fisik: ukuran, konfigurasi, topografi, geoteknik, dll
• Iklim: angin, orientasi matahari, suhu, kelembaban, curah hujan, dll
• Faktor Lingkungan: view, vegetasi yang ada, drainase, dll
• Akses
• penggunaan lahan yang berdekatan dan faktor site lainnya
Contoh Analisa Site

jalan utama=jalan primer,


lebih besar dari yang lain
Contoh Analisa Site

Untuk
mempertimbangkan
panas dan dinginnya
karena matahari,
tidak hanya timur
dan barat
2. Analisis Program
Adalah kegiatan menentukan "Program", atau seperangkat
kebutuhan bangunan yang harus dipenuhi,biasanya dinyatakan dan
diidentifikasi oleh buku klien atau data. (Neufert, Time Saver
Standard, dll)
Memperkirakan jumlah besaran ruang yang akan diperlukan untuk
memperhitungkan masing-masing dari fungsi ruang, termasuk:
Hubungan antara fungsi yang diilustrasikan sebagai diagram
bubble tanpa mempertimbangkan ukuran ruang, untuk
menggambarkan hubungan menggunakan ukuran sebenarnya dari
fungsi dan untuk mendistribusikan fungsi di site menurut diagram
bubble yang disebut "Zonasi".  
• 3.Sintesis Menghasilkan bentuk baru, corat-coret
Sintesis mengacu pada kombinasi dari dua atau lebih
entitas yang bersama-sama membentuk sesuatu yang
baru. Dalam Desain Arsitektur ini berarti "mensintesis"
"kondisi site, persyaratan program dan prinsip-prinsip
bentuk, adalahentitas dari " konsep " 
• 4.Tahap Skema Desain
Selama skematik desain, fokusnya adalah pada "skema",
atau desain tingkat tinggi secara keseluruhan. Di sini, detail
kecil harus diabaikan untuk fokus yang bukan pada
menciptakan solusi yang koheren yang mencakup proyek
secara keseluruhan. 
Skema Pemahaman Latar Belakang Tema Dalam Perancangan
• 5.Tahap Desain
Pengembangan
Selama tahap
pengembangan desain
dalam proses desain
arsitektur, skema ini
disempurnakan menjadi
desain akhir.

Contoh Tahapan Desain Pengembangan


• 6.Tahap Gambar Konstruksi
• Pada tahap ini proses desain arsitektur, fokus bergeser
kepada desain untuk mengkomunikasikan semua
informasi yang diperlukan untuk konstruksi. 
• Gambar yang digunakan untuk mengekspresikan
proyek termasuk:
1. Site Plan (Layout)
2. Gambar Rencana
3. Potongan
4. Ketinggian
5. Detail
6. 3-D (perspektif, aksonometri, atau isometrics)
7. Model 
Macam-Macam Konsep dalam Arsitektur
• 1.      Konsep Analogi
Kesatuan konsep yang menggabungkan elemen-elemen
ambisius dan elusive. Arsitek menggabungkan faktor-
faktor penting dan ide-ide yang mempengaruhi solusi.
• 2.      Konsep Metafora
Metafora mengidentifikasi hubungan diantara benda-
benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi lebih
bersifat abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan
kata-kata "seperti" atau "bagaikan" untuk melukiskan
hubungan tersebut.
• 3.      Konsep Esensi
Konsep yangtidak hanya memperhatikan fungsi dari
seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi konsep yang
dapat dikembangkan menjadi sesuatu melalui pendekatan
secara pragmatis.
• 4.      Konsep Tanggapan Langsung dan Pemecahan
Masalah
Tujuan yang ingin dicapai oleh arsitek sebaiknya berbeda-
beda / menyesuaikan dengan keadaan. Satu konsep tidak
dapat diterapkan pada berbagai proyek sebab setiap
bangunan memiliki tujuan yang berbeda-beda. 
• 5.      Konsep Standar-Standar Kesempurnaan (Ideal)
Wawasan, gagasan, konsep dan skenario merupakan suatu
rangkaian kesatuan kontinum yang dapat menjadi dasar penting
bagi arsitektur. Konsep memadukan berbagai unsur menjadi
satu keseluruhan yang berkaitan dan memungkinkan arsitek
mengerahkan sumber dayanya kepada aspek-aspek
perancangan yang terpenting.
Menjelaskan konsep desain arsitektur dengan diagram memang
sesuatu yang sangat efektif, diagram biasanya
menggambarkan  sebuah analisis dalam bentuk tahap tahap
dan urutan urutan, sehingga sebuah maksud ide dapat di
pahami dengan mudah oleh orang yang melihatnya.
Beberapa fungsi diagram yang biasa di tampilkan
dalam konsep arsitektur yakni sebagai berikut:

• 1. Menjelaskan transformasi bentuk bangunan


Diagram pada umumnya di tampilkan untuk menjelaskan
perubahan transformasi bentuk sebuah bangunan yang
biasanya di pengaruhi oleh orientasi jalan yang berafiliasi
eksklusif terhadap tapak, orientasi bangunan terhadap arah
timur dan barat, sirkulasi di dalam tapak sendiri dan lain
sebagainya.
Contoh Transformasi Bentuk Bangunan
Contoh Transformasi Bentuk Bangunan
Fungsi Diagram
• 2. Menggambarkan aktifitas
Diagram biasa juga di gunakan untuk menggambarkan
sebuah tahap tahap atau urutan urutan aktifitas yang akan
terjadi pada bangunan, dan atau menggambarkan teladan
korelasi antar aktifitas aktifitas yang berada di dalam
bangunan atau pada tapak bangunan. Biasanya diagram
disertai dengan penjelasan penjelasan pendek pada setiap
gambarnya.
• 3. Menunjukkan sebuah system
Diagram juga mampu menggambarkan sebuah korelasi
aktifitas atau fungsi secara Vertikal
Contoh Korelasi Aktifitas Atau Fungsi Secara Vertikal
Fungsi Diagram
• 4. Menunjukkan sebuah analisis existing
Menunjukkan atau menggambarkan sebuah analisis
landsekap perkotaan secara makro, dalam skala yang lebih
besar. Aksesbilitas aktifitas perkotaan menuju tapak,
analisis mengenai padat rongga, ruang terbuka hijau,
hingga dengan jenis vegetasi dan ekosistem yang ada pada
tapak atau lokasi perencanaan.
• 5. Menunjukkan sebuah orientasi
Diagram juga merespons bangunan secara detail terhadap
keseluruhan orientasi. Orientasi jalan, orientasi matahari,
view bangunan dan lain sebagainya
Contoh Detail Terhadap Keseluruhan Orientasi
Analisis Kebutuhan
Analisis kebutuhan mencakup serangkaian data/informasi yang
saling berkaitan, yaitu:
1. Pelaku (rincian: jenis, gender, jml, usia, dll.)
2. Aktivitas (rincian: aktivitas masing-masing pelaku yang
diklasifikasi berdasar waktu operasional dan disusun berdasar
urutan aktivitas)
3. Kebutuhan ruang (rincian: dari setiap pelaku dan aktivitasnya
dapat dirumuskan kebutuhan ruang –> jenis-jenis ruang)
4. Tuntutan ruang (rincian: sifat ruang, luas/besaran, jumlah masing-
masing, orientasi, pencahayaan, kebisingan, view, termal, dll)
Respon terhadap tapak dan kondisi lingkungan diperlihatkan dalam
konsep desain

Perencanaan Dan Perancangan Tapak


Perencanaan tapak ( site planning ) adalah seni menata lingkungan buatan
manusia dan lingkungan alam guna menunjang kegiatan - kegiatan manusia .
Pengkajian perencanaan tapak sering tersusun dalam dua komponen yang
berhubungan yaitu ( Snyder dan Catanese,1984 : 181) :
1. Lingkungan Alam , dibayangkan sebagai suatu sistem ekologi dari air, udara,
energi,tanah, tumbuhan ( vegetasi ) Kegiatan manusia merupakan bagian
penting dari sistem ekologi ini.
2. Lingkungan buatan manusia, terdiri dari bentuk - bentuk kota yang dibangun ,
struktur fisik dan pengaturan ruangnya serta pola - pola perilaku sosial,politik,
dan ekonomi yang membentuk lingkungan fisik tersebut.
Proses Perencanaan Tapak terbagi atas 4 Kategori
• Proses Perencanaan Tapak terbagi atas 4 Kategori, yaitu Programming,
Skematik, Desain Awal, Desain Akhir.
(pada kategori programming terbagi menjadi 2 proses yaitu Fakta dan Analisis.
1. Fakta ( Programming )
Gagasan Awal Proyek
– Penetapan : Judul, Maksud, dan Tujuan
– Data Proyek : Pemilik , Tanah, Hidrologi, Geologi, Kimatologi, Topografi, Sosial, Budaya, dan
Ekonomi
– Pernyataan Masalah : Sosial , Ekonomi, Fisik, dan Teknis
2. Analisis ( Programming )
Kebutuhan Aktivitas Fungsi
– Analisis Tapak in-Site : Analisis Tanah, Hidrologi, Klimatologi, Topografi, dan Lingkungan
– Analisis Lingkungan off Site : Aspek Sosial, Aspek Budaya, Aspek Ekonomi, Aspek
Lingkungan
– Tinjauan Master Plan : Kesesuaian Terhadap Pola Perkotaan, Ketersediaan Pelayanan Kota,
dan Fasilitas & Lingkungan Sosial Studi Banding
Proses Perencanaan Tapak terbagi atas 4 Kategori
4. Pra Desain ( Desain Awal )
3. Konsep ( Skematik )
Aplikasi Dari Konsep Menjadi Olahan
Skematik Plan ( 2 Dimensi ) Desain
– Lingkungan, Zoning 5. Pengembangan Desain ( Desain
– Kebutuhan Ruang Akhir – Keputusan )
– Kebutuhan Aktivitas Gambar Perencanaaan
– Spatial ( Ruang ) – Layout Plan
– Sirkulasi – Landscape Plan
– Tata Hijau – Elevation Plan
– Pembentukan Muka Tanah – Planting Plan
Skematik Desain ( 3 Dimensi ) – Drainage Plan
– Konsep Pembiayaan – Utility Plan
– Perspektif Plan
Signifikansi sejarah, kearifan lokal serta kondisi sosial budaya
masyarakat dipertimbangkan dalam konsep desain.
• Pengaruh dari perkembangan • Linkage
arsitektur telah membebani
kehidupan berarsitektur masyarakat Satu hubungan kawasan ke
perkotaan dan perdesaan. Aspek kawasan lain untuk
tatanan budaya dan fisik mereka
dijadikan objek sebuah tatanan
membantu orang agar
baru yang berbeda dengan mengerti fragmen-fragmen
geografis-kultural setempat, kota sebagai bagian dari
sehingga menenggelamkan
kearifan lokal yang mereka punyai.
suatu keseluruhan yang
Salah satu pendekatan yang lebih besar (Zahnd,
digunakan untuk menggali kearifan 1999:108).
lokal, adalah elemen penghubung,
yaitu elemen-elemen dari :
Elemen Penghubung
• Figure Ground • Place
Sering dipergunakan untuk mendeskripsikan Dipergunakan untuk memahami
pola masif dan void tata ruang perkotaan seberapa besar kepentingan tempat-
kawasan. Berdasarkan teori figure/ground,
suatu tata kota dapat dipahami sebagai tempat perkotaan yang terbuka
hubungan tekstual antara bentuk yang terhadap sejarah, budaya dan
dibangun (building mass) dan ruang terbuka sosialisasinya. Analisis place adalah
(open space). Figure/ground adalah alat yang alat yang baik untuk (i) memberi
sangat baik untuk mengidentifikasikan pengertian mengenai ruang kota
sebuah tekstur dan pola-pola sebuah tata
ruang perkotaan (urban fabric), serta melalui tanda kehidupan
mengidentifikasikan masalah keteraturan perkotaannya; dan (ii) memberi
massa/ruang perkotaan (Zahnd, 1999:79). pengertian mengenai ruang kota
secara kontekstual (Zahnd, 1999:70).
Signifikansi sejarah, kearifan lokal serta kondisi sosial budaya masyarakat dipertimbangkan
dalam konsep desain.

• Makna sebuah tempat dapat diungkapkan • Setiap kawasan juga memiliki keunikan
berdasarkan elemen-elemen pembentuk tersendiri terbentuk karena adanya
citra. Tiga dari lima elemen yang dapat kekhasan budaya masyarakat, kondisi
mengungkapkan makna dari ciri iklim yang berbeda, karakteristik tapak,
perkotaan, yaitu district (kawasan), node pengaruh nilai-nilai spiritual yang dianut,
(simpul), edge (batas) serta landmark dan kondisi politik atau keamanan dari
(tengeran) (Lynch, 1960), kelima elemen suatu kota atau daerah. Pendekatan yang
ini tidak dapat dipandang secara terpisah lebih berorientasi pada pandangan etik
antara satu dengan lainnya. Karena harus melihat pandangan emik bagaimana
kelimanya akan berfungsi dan berarti kepentingan warga secara luas dan
secara bersamaan dalam satu interaksi. masyarakat kota secara umum.
Melalui konsep mental map ruang kota
menurut Lynch (1960) konservasi kawasan
dapat dikembangkan kota sebagai
“konstruksi collective memory”.
Signifikansi sejarah, kearifan lokal serta kondisi sosial budaya masyarakat dipertimbangkan
dalam konsep desain.

• Menghadapi kenyataan tersebut tindakan • Kearifan lokal merupakan bagian dari


yang harus dilakukan adalah mengkaji tradisi-budaya masyarakat suatu bangsa,
ulang konsep dasar perancangan kawasan yang muncul menjadi bagian-bagian yang
serta melihat kembali apakah kearifan ditempatkan pada tatanan fisik bangunan
lokal yang ada masih dapat dipertahankan. (arsitektur) dan kawasan (perkotaan),
Dengan demikian fungsi ruang adalah dalam geografi kenusantaraan sebuah
sebagai tempat transformasi nilai sosial bangsa. Secara fisik arsitektural dalam
budaya Demikian pula dengan makna lingkungan binaan, permukiman tradisional
kultural, dapat digunakan sebagai sebuah dapat diperlihatkan keragaman bentuk
konsep yang mengusulkan kriteria untuk kearifan, salah satunya diwujudkan dalam
mengestimasi nilai dari suatu tempat. bentuk dan pola tatanan permukimannya.
Keseimbangan lingkungan dan
pembangunan berkelanjutan diterapkan
dalam konsep desain.
Pandangan secara estetika mengenai objek rancangan dituangkan dalam
sebuah ekspresi rancangan

• Pengertian Estetika menurut • Pengertian estetika pada dasarnya sama,


Kamus Besar bahasa Indonesia yaitu mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan keindahan bentuk dan penjiwaan,
(KBBI), definisi estetika terdiri dari baik sebagai obyek yang berbentuk benda
dua poin seni ataupun subyek sebagai pencipta
1. Cabang Filsafat yang yang berkaitan dengan kreatifitas dan
filosofi. Keindahan merupakan hal yang
menelaah dan membahas utama didalam hidup manusia. Keindahan
tentang seni dan keindahan itu sendiri mempunyai : obyek, kesadaran,
konsepsi, pengamat dan kekhultusan
serta tanggapan manusia menyatakan hal yang menyangkut rasa.
terhadapnya. Estetika dalam arsitektur memiliki banyak
hal yang bersangkutan denngan visual,
2. Kepekaan terhadap seni dan seperti permukaan, massa, volume,
keindahan elemen garis, dsb termasuk berbagai order
harmoni seperti halnya komposisi.
Pandangan secara estetika mengenai objek rancangan dituangkan dalam
sebuah ekspresi rancangan
• Dalam asas perancangan arsitektur, asas • Menurut HK Ishar (1992 : 75,76),
estetika sangatlah erat hubungannya keindahan dalam arsitektur dapat ditinjau
dengan aspek venustas dari arsitektur dari dua sudut pandang, yaitu : keindahan
yang diungkapkan oleh Vitruvius. bentuk dan keindahan ekspresi. Keduanya
Penekanan terutama pada wujud arsitektur merupakan satu kesatuan.
sebagai obyek rupa yang terkait dengan • 1. Keindahan Bentuk
impres visual. Sebuah obyek arsitektur • Keindahan bentuk didasari oleh penerapan
dibuat estetis melalui penataan bentuk, prinsip-prinsip estetika tertentu dalam
bahan (warna/tekstur), ukuran, dan letak desain seperti kesatuan, keseimbangan,
dengan memperhatikan prinsip-prinsip tekanan, irama, keselarasan, dll, juga oleh
unity, order dan coherence kepekaan memilih unsur-unsur rupa
seperti bahan, bentuk, tekstur, dll, yang
sesuai dengan tema desain. Pencapaian
keindahan bentuk ini didukung pula oleh
pemenuhan aspek-aspek fisik/teknis, yaitu
fungsi dan struktur.
Pandangan secara estetika mengenai objek rancangan dituangkan dalam sebuah ekspresi
rancangan
• 2. Keindahan Ekspresi
Keindahan bentuk dapat menghasilkan keindahan • Keindahan bentuk dan ekspresi
ekspresi. Keindahan ekspresi dapat ditangkap
tergantung pada persepsi masing-masing yang telah diuraikan di atas
pengamat. Untuk memperoleh keindahan ekspresi, didasarkan pada kepekaan dalam
arsitek diharapkan memiliki kepekaan yang
didasari oleh sikap batin dan tujuan yang luhur.
memilih dan mengkomposisi unsu
Kondisi ideal ini secara teknis antara lain dapat rupa dan prinsip estetika yang
dipenuhi dengan memenuhi terlebih dahulu dengan mendukung tema. Dalam hal ini
jujur syarat-syarat teknis seperti fungsi dan
struktur. Pada akhirnya keindahan ekspresi ini
bentuk sebagai wujud arsitektur
mampu pula menjadi citra arsitektur, yang menjadi obyek gubahan.
didukung antara lain oleh karakter bangunan dan Pandangan, pilihan, dan keputusan
gaya arsitektur. (H.K. Ishar, 1992 : 125 – 147).
Adapun untuk mendapatkan karakter yang baik
secara estetika ditentukan dalam
dapat dilakukan misalnya dengan cara memilih sebuah objek rancangan.
kesan umum dari unsur rupa, seperti, bentuk,
warna, tekstur, dll.
Pandangan secara estetika mengenai objek rancangan dituangkan dalam sebuah ekspresi
rancangan

• Prinsip-prinsip Desain • 2.Proporsi adalah perbandingan antara


Untuk dapat menciptakan desain yang lebih bagian yang satu dengan bagian yang lain
baik dan menarik perlu diketahui tentang yang dipadukan. Untuk mendapatkan
prinsip-prinsip desain. Adapun prinsip-prinsip suatu susunan yang menarik perlu
desain yaitu : diketahui bagaimana cara menciptakan
• 1.Harmoni adalah prinsip desain yang hubungan jarak yang tepat atau
membandingkan ukuran objek yang satu
menimbulkan kesan adanya kesatuan
dengan objek yang dipadukan secara
melalui pemilihan dan susunan objek atau
proporsional.
ide atau adanya keselarasan dan kesan
kesesuaian antara bagian yang satu
dengan bagian yang lain dalam suatu
benda, atau antara benda yang satu
dengan benda lain yang dipadukan. Dalam
suatu bentuk, harmoni dapat dicapai
melalui kesesuaian setiap unsur yang
membentuknya
Prinsip-prinsip Desain
• 4.Irama dalam desain dapat dirasakan
• 3.Balance atau keseimbangan adalah
hubungan yang menyenangkan antar bagian-
melalui mata. Irama dapat menimbulkan
bagian dalam suatu desain sehingga kesan gerak gemulai yang menyambung
menghasilkan susunan yang menarik. dari bagian yang satu ke bagian yang lain
Keseimbangan ada 2 yaitu : pada suatu benda, sehingga akan
a. Keseimbangan simetris atau formal membawa pandangan mata berpindah-
maksudnya yaitu sama antara bagian kiri dan pindah dari suatu bagian ke bagian
kanan serta mempunyai daya tarik yang sama. lainnya. Akan tetapi tidak semua
Keseimbangan ini dapat memberikan rasa tenang, pergerakan akan menimbulkan irama.
rapi, agung dan abadi. • Irama dapat diciptakan melalui :
b. Keseimbangan asimetris atau informal yaitu
• a. Pengulangan bentuk secara teratur
keseimbangan yang diciptakan dengan cara
menyusun beberapa objek yang tidak serupa tapi • b. Perubahan atau peralihan ukuran
mempunyai jumlah perhatian yang sama. Objek ini • c. Melalui pancaran atau radiasi
dapat diletakkan pada jarak yang berbeda dari • 5. Aksen/center of interest merupakan
pusat perhatian. Keseimbangan ini lebih halus dan
lembut serta menghasilkan variasi yang lebih pusat perhatian yang pertama kali
banyak dalam susunannya. membawa mata pada sesuatu yang
penting dalam suatu rancangan.
Prinsip-prinsip Desain

• 6. Unity atau kesatuan merupakan • Konsep warna, bahan, komposisi,


sesuatu yang memberikan kesan adanya proporsi, irama dan skala
keterpaduan tiap unsurnya. Hal ini
tergantung pada bagiamana suatu bagian
diterapkan dalam sebuah objek
menunjang bagian yang lain secara rancangan.
selaras sehingga terlihat seperti sebuah
benda yang utuh tidak terpisah pisah. Warna
Misalnya leher berbentuk bulat diberi krah Warna merupakan unsur penting dalam
yang berbentuk bulat pula dan begitu juga obyek desain. Karena dengan warna orang
sebaliknya. bisa menampilkan identitas, menyampaikan
pesan atau membedakan sifat dari bentuk-
bentuk bentuk visual secara jelas
• Proporsi
• Komposisi Proporsi adalah perbandingan antara bagian yang
Pengertian: satu dengan bagian yang lain yang dipadukan.
Tata susunan kumpulan elemen yang teratur guna Untuk mendapatkan suatu susunan yang menarik
memenuhi kebutuhan dan hasrat psikologis perlu diketahui bagaimana cara menciptakan
manusia. hubungan jarak yang tepat atau membandingkan
Sebuah desain satau organisasi elemen terbentuk ukuran objek yang satu dengan objek yang
atas dasar prinsip-prinsipnya. Nirmana atau desain dipadukan secara proporsional.
awal juga merupakan suatu bentuk organisasi yang • Irama
menggunakan beberapa prinsip, antara lain repetisi Irama dalam desain dapat dirasakan melalui mata.
(perulangan), variasi, dan irama. Irama dapat menimbulkan kesan gerak gemulai
• Elemen Pembentuk Komposisi yang menyambung dari bagian yang satu ke
• a. Garis dan Bidang bagian yang lain pada suatu benda, sehingga akan
membawa pandangan mata berpindah-pindah dari
• b. Tekstur dan Pola
suatu bagian ke bagian lainnya. Akan tetapi tidak
• c. Warna dan Cahaya semua pergerakan akan menimbulkan irama.
• d. Bentuk dan Massa Irama dapat diciptakan melalui :
• e. Ruang • a. Pengulangan bentuk secara teratur
• b. Perubahan atau peralihan ukuran
• c. Melalui pancaran atau radiasi
Gambar bentuk 3 dimensi ditentukan dalam objek rancangan dengan
mempertimbangkan jenis struktur, bahan serta unsur-unsur estetikanya.

• Bentuk - bentuk 3 Dimensi/Gempal • d. Bentuk ditentukan oleh hubungan antar


Pengertian bidang yang menjelaskan batas-batas
Bentuk 3d atau gempal secara konsepsional ruang tersebut.
merupakan jalan yang dilalui sebuah bidang • e. Dapat dipahami / dilihat melalui
yang bergerak ke arah bukan dirinya. berbagai sudut pandang.
Ciri Bentuk 3 Dimensi • f. Memiliki tiga tampak dasar, yaitu tampak
• a. Memiliki panjang, lebar, tebal / tinggi muka, atas dan samping.
• b. Mempunyai kedudukan dan tiga arah • g. Dapat disentuh atau diraba.
utama, yaitu tegak (atas-bawah), lintang • h. Pada karya dua dimensi bentuk/ gempal
(kanan-kiri) dan bujur (depan-belakang) merupakan wujud maya.
• c. Menempati dan menunjukkan suatu
ruang.
• Komposisi Bentuk 3Dimensi • b. Penambahan bentuk dengan
/Gempal sistem tertentu :
Pengertian: - Terpusat: Bentuk yang dominan
Tata susunan bidang-bidang tiga berada ditengah, dikelilingi oleh
dimensi atau gempal (mempunyai bentuk-bentuk sekunder.
panjang, lebar,tebal / tinggi) sehingga - Linier : Bentuk-bentuk diatur
menjadi sebuah kesatuan / design dalam suatu deret dan berulang.
yang harmonis. - Radial : Bentuk-bentuk linier
• Cara Membentuk Komposisi 3D / dikembangkan keluar dari pusat
Gempal /menyebar searah jari-jari.
a. Pemotongan bentuk - Clustern: Bentuk-bentuk saling
misalnya untuk mendapatkan berdekatan dan mengelompok.
komposisi tertentu dilakukan - Grid : Bentuk-bentuk modular
pemotongan bentuk dasar. dimana hubungan satu dengan yang
lain diatur oleh grid-grid tiga dimensi.
Gaya bangunan yang diterapkan dalam rancangan berikut aliran yang dianut
• Menurut Budi A Sukada (1988) dari semua
aliran yang berkembang pada Era Post Modern
• Post Modern dan 6 Alirannya ini memiliki 10 (sepuluh) ciri-ciri arsitektur
sebagai berikut :
Ada enam aliran yang menjadi • 1. Mengandung unsur komunikatif yang
sumber terbentuknya langgam gaya bersikap lokal atau populer.
arsitektur Post Modern yaitu: • 2. Membangkitkan kembali kenangan historik.
• 3. Berkonteks urban.
1. Aliran Histiricsm
• 4. Menerapkan kembali teknik ornamentasi.
2. Aliran Straight Revivalis • 5. Bersifat representasional (mewakili
3.Aliran Neo Vernacular seluruhnya).
• 6. Berwujud metaforik (dapat berarti bentuk
4.Aliran Urbanist yang memiliki dua lain).
ciri yaitu a. Ad Hoc b. Kontekstual • 7. Dihasilkan dari partisipasi.
5.Aliran Methapor • 8. Mencerminkan aspirasi umum.
• 9. Bersifat plural.
6. Aliran Post Modern Space. • 10. Bersifat ekletik.
• Gaya Arsitektur Eropa
Gaya arsitektur eropa ini mengakar • Arsitektur Renaisans
dari dari gaya arsitektur Yunani, dan (yang berjaya dalam abad
puncak perkembangannya setelah
15–17 M) memperlihatkan
kekaisar Yunani menguasai Eropa,
yang pada akhirnya mempengaruhi sejumlah ciri khas
gaya arsitektur Eropa itu sendiri. arsitektur. Munculnya
Secara umum gaya arsitektur Eropa
kembali langgam-langgam
terdiri dari Renaissance (abad 15-
17M), Gotik, Barok dan Rococo, Yunani dan Romawi
Arsitektur Romanesque, Arsitektur seperti bentuk tiang
Neoklasikal. Arsitektur Romanesque
langgam Dorik, Ionik,
adalah gaya arsitektur dari Eropa
Korintia dan sebagai-nya
• Arsitektur Gotik adalah gaya • Baroque merupakan istilah untuk
arsitektur yang digunakan mengkategorikan perkembangan
selama abad pertengahan peradaban manusia (termasuk
tengah dan akhir. Gaya ini seni) dalam sebuah era yang terjadi
di Eropa. Sekitar tahun 1600-1750,
berevolusi dari arsitektur gerakan ini terjadi.
Romanesque dan diteruskan Arsitektur baroque mempunyai ciri-ciri
oleh arsitektur Renaisans. tersendiri. Menurut Sullivan (2005), bahwa
karateristik seni Baroque terbentuk dari
Arsitektur ini berasal dari beberapa unsur, seperti sense of movement,
Perancis abad ke-12. energy dan tension. Salah satu teknik
Istilah "gotik" diciptakan di masa visualisasi yang terkenal pada zaman
baroque adalah teknik chiaroscuro yang
Renaisans untuk menyebut seni akhir digunakan oleh seorang pelukis Belanda
Abad Pertengahan, dengan arti yang bernama Rembrandt Harmenszoon van
negatif yang baru hilang di abad ke- Rijn. ciri visual yang melekat pada corak seni
19. Baroque adalah kontras cahaya (gelap-
terang) yang dominan dan menghasilkan
kesan dramatis
• Rokoko, adalah gaya abad 18 yang
berkembang ketika seniman Barok
meninggalkan gaya simetris dan
mulai menambahkan bunga,
tanaman dan permainan lainnya.
Ruang-ruang rokoko dirancang
sebagai karya seni total dengan
perabotan elegan bermotif bunga
dan tanaman, patung-patung kecil,
cermin penuh ornamen, dan
permadani melengkapi arsitektur,
relief, dan cat dinding penuh warna.
Gaya ini banyak digantikan oleh
gaya Neoklasik.
Konsep desain dan gambar bentuk 3Dimensi digambarkan dengan
mempertimbangkan masukan pengguna jasa

• Rancangan Desain • B. Konsep Kreatif


Dalam pengembangan desain interior tiga Desain bangunan 3 (tiga) dimensi yang akan
dimensi dibutuhkan konsep antara lain: dilakukan adalah mengkomunikasikan
• A. Konsep Media : kepada klien atau pengguna jasa tentang
konsep desain bangunan dan
Media utama yang digunakan dalam
diimplementasikan melalui gambar realistis 3
pengembangan desain adalah denah dengan
(tiga) dimensi sampai dengan ketika desain
detail ukuran menggunakan Autocad dan
diterapkan dalam proses pembangunan yang
aplikasi 3D lainnya sebagai pengaplikasian
dilakukan
tiga dimensi visualisasi gambar secara
realistis. C. Konsep Visual
1) Pada desain yang akan dikembangkan
ingin memberitahukan bahwa desain sesuai
dengan dengan kebutuhan pengguna
jasa/klien.
2) Gaya bangunan yang akan dikembangkan
adalah perpaduan keinginan pengguna jasa
atas masukan dari arsitek
Konsep desain dipresentasikan kepada pihak terkait.

• Beberapa cara mempresentasikan konsep


desain kepada pihak terkait diantaranya
yaitu :
• 1.Presentasi dengan Diagram
Proses Desain
• 2.Presentasi dengan model
maket arsitektur
• 3.Presentasi dengan 3D
visualisasi
• 4.Presentasi dengan audiensi
• 5.Persentasi dengan sosial Contoh Konsep Diagram

media
Materi tentang membuat objek rancangan sesuai dengan persyaratan, kaidah dan peraturan
Persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi ruang, ruangan serta bangunan; baik di
dalam maupun disekitar bangunan diidentifikasi sesuai kebutuhan perancangan.

• Analisa Lahan
a. Luas Lahan Yang Boleh Dibangun
Luas lahan yang boleh dibangun sangat tergantung dari persentase luas tanah yang boleh dibangun
yaitu Koefisien Dasar Bangunan
(KDB).
Luas lahan yang boleh dibangun = Luas Lahan x KDB
b. Luas Lantai Bangunan Yang Diizinkan
Luas lantai bangunan yang diizinkan untuk dibangun sangat tergantung dari perbandingan luas lantai
bangunan terhadap luas tanah yaitu Koefisien Lantai Bangunan (KLB).
Luas lantai bangunan yang diizinkan = Luas Lahan x KLB

• Analisa Ruang
Organisasi Ruang
Persyaratan luasan, organisasi, fungsi dan sirkulasi ruang, ruangan serta
bangunan, ditentukan dalam objek rancangan.

• Besaran ruang
Ruang-ruang yang telah diidentifikasi perlu diperhitungkan luasannya
Hal ini diperlukan agar ruangan tersebut dapat berfungsi optimal sebagai wadah dari kegiatan
yang ada
Berbagai macam cara untuk menghitung besaran ruang, antara lain :
–Dengan literatur /data arsitek atau time saver
–Studi kegiatan dan modul kegiatan
–Studi banding dengan ruang semacam
• Perhitungan besaran ruang :
Literatur/standar ; data arsitek atau time saver standard for building types memberikan
informasi terhadap luas minimal dari ruang untuk kegiatan tertentu sesuai dengan tipe
bangunannya
Literatur juga menjadi acuan untuk menghemat waktu dalam menghitung perbandingan
antara ruang operasional dan flow sirkulasi
Data-data standar berlaku sebagai pijakan minimal dari perhitungan luas sebenarnya
• Kapasitas ruang:
Besaran ruang berarti kapasitas ruang tersebut dalam melakukan performanya
dalam suatu bangunan
Kapasitas ruang ditentukan oleh desainer atau oleh pemilik bangunan
Besaran ruang yang dihasilkan minimal adalah jumlah kapasitas dikalikan
dengan standar luas ruang dari literatur
Besaran ruang berdasarkan aktifitas :
Perhitungan lain mengenai besaran ruang adalah studi kegiatan dari masing-
masing ruang
Diidentifikasi user ruang dan komponen-komponen interiornya. Berapa luas
minimal dari komponen-komponen tersebut, kemudian ditambah dengan
sirkulasi
Kaidah dan standar berkenaan dengan faktor keselamatan,
keamanan,kenyamanan dan lain-lainnya diterapkan dalam objek rancangan.

• GSB ( Garis Sempadan Bangunan ) • Building Coverage Ratio (BCR) / Koefisien


GSB adalah garis imaginer yang menentukan Dasar Bangunan (KDB)
jarak terluar bangunan terhadap pinggir ruas BCR/KDB adalah perbandingan antara luas
jalan. Kita dilarang keras membangun lantai dasar bangunan dengan luas tanah.
melebihi batas GSB yang sudah ditentukan. ( LB/LT X 100%). Koefisien yang digunakan
Besarnya GSB ini tergantung dari besar jalan biasanya berupa persen atau desimal (misal :
yang ada di depannya. Jalan yang lebar tentu 60% atau 0,6) BCR/KDB ini bertujuan untuk
saja mempuyai jarak GSB yang lebih besar mengatur besaran luasan bangunan yang
dibandingkan jalan yang mempunyai lebar menutupi permukaan tanah, hal ini akan
yang lebih kecil. Biasanya jarak GSB ini mempengaruhi infiltrasi air tanah atau
rumusnya adalah setengah lebar jalan, ketersediaan air tanah untuk masa yang akan
apabila lebar jalan adalah 10 meter, maka datang.
GSB-nya adalah 5 meter, artinya jarak terluar
yang diijinkan bangunan berdiri adalah 5
meter dari pinggir jalan.
• Floor Area Ratio (FAR) / Koefisien Lantai
Bangunan (KLB)
FAR / KLB adalah perbandingan antara luas • Ketinggian Bangunan
lantai bangunan dengan luas tanah. (BCR X n
), n = jumlah lantai (tingkat) bangunan. Angka Yang dimaksud dengan ketinggian
koefisien yang digunakan biasanya berupa bangunan adalah berapa lantai yang
desimal (misal : 1,2; 1,6; 2,5; dsb) Peraturan diijinkan oleh developer di area
akan FAR/KLB ini akan mempengaruhi tersebut yang dapat dibangun.
skyline yang tercipta oleh kumpulan
Ketinggian banguan ini sebenarnya
bangunan yang ada di sekitar. Tujuan dari
penetapan FAR/KLB ini terkait dengan hak hanya untuk menciptakan skyline
setiap orang/bangunan untuk menerima sinar lingkungan yang diharapkan
matahari. Jika bangunan memiliki tinggi yang
serasi maka bangunan yang
disampingnyapun dapat menerima sinar
matahari yang sama dengan bangunan yang
ada di sebelahnya.
• Koefisien Dasar Hijau (KDH) • Koefisien Tapak Basement (KTB)
Merupakan angka perbandingan Merupakan angka perbandingan
minimal yang diijinkan antara luas maksimun yang diijinkan antara luas
dasar penghijauan yang ada di tapak lantai basement dengan luas tapak
dengan luas tapak. yang ada.
Contoh Penghitungan: Contoh Penghitungan:
Luas tapak = 1000 m2 Luas tapak = 1000 m2
KDH = 0,25 KTB = 0,75
Dasar penghijauan minimum adalah Luas maksimum lantai basement
= 0,25 x 1000 m2 = 0,75 x 1000 m2
= 250 m2 = 750 m2
• Jenis-Jenis Peruntukan
Lahan • Persyaratan perkotaan diterapkan RDTR,
Jenis peruntukan lahan yang RTBL dan Peraturan Zonasi
ditetapkan dalam Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) ditentukan
oleh wilayah masing-masing. RTRW
di DKI Jakarta, misalnya:  WKT
(Wisma Kantor), WDG (Wisma
Dagang), KIN (Karya Industri), KPG
(Karya Pergudangan), SPD (Suka
Sarana Pendidikan), SSK (Suka
Sarana Kesehatan), SRO (Suka
Rekreasi dan Olah Raga), PHT
(Penyempurna Hijau Taman), dsb
Materi tentang membuat pengelompokan ruangan/zonasi

• Kebutuhan ruang dikumpulkan • Kebutuhan ruang menetapkan macam


berdasarkan sifat dan fungsi fungsi ruang yang dibutuhkan untuk
Program Dan Besaran Ruang memenuhi tuntutan dan kebutuhan klien.
A. Program Ruang Tahapan-tahapan menetapkan kebutuhan
program ruang pada dasarnya adalah ruang adalah :
menetapkan kebutuhan ruang yang dapat a. Menetapkan Pelaku
memenuhi kebutuhan dan tuntutan klien. b. Menetapkan Jenis Pelaku
Tahapan Pemrograman ruang berturut-turut c. Jumlah Pelaku
adalah : d. Menetapkan Aktifitas Pelaku yang Akan
a. Menetapkan Kebutuhan Ruang Diakomodir
b. Menetapkan Besaran Ruang e. Pengelompokkan Pola Aktifitas yang
c. Menetapkan Pola Hubungan Ruang seragam
d. Menetapkan Zoning/pengelompokkan f. Menetapkan Kebutuhan Ruang
Fungsi Ruang
e. Menetapkan Kualitas Ruang
Materi tentang membuat pengelompokan ruangan/zonasi

• B. Besaran Ruang
Pada dasarnya ruang adalah tempat aktifitas
manusia, oleh karena itu untuk dapat
menghitung besaran suatu ruang, terdapat
sejumlah pertimbangan. Pertimbangan-
pertimbangan dalam menghitung besarnya
suatu ruang adalah :
a. Pelaku (menyangkut besaran
antropormorfik dan jumlah pelaku)
b. Aktifitas (jenis ,karakteristik dan macam
aktifitas)
c. Furniture (peralatan yang mendukung
suatu aktifitas)
Materi tentang Membuat diagram keterkaitan hubungan antar ruang

• Tata letak ruang Tata letak ruang • Fungsi ruang ditentukan oleh aktivitas apa
dapat diartikan sebagai fungsi saja yang terakomodasi dalam ruangan
tersebut.
hubungan antar ruang berdasarkan • Bentuk ruang mempengaruhi karakter
perletakannya. Juga dapat diartikan ruang secara umum.
sebagai perletakan elemen-elemen • Sifat ruang Berdasarkan sifat penggunaan
desain dalam suatu ruang. ruang, maka sifat ruang dapat dibedakan
Hubungan antar ruang dapat sebagai berikut : Ruang kering atau basah
ditunjukkan melalui bubble diagram Ruang formal atau informal Ruang akrab/
manusiawi/ monumental Ruang feminin
maupun dengan matriks hubungan
atau maskulin Dll.
antar ruang. • Skala & proporsi ruang Aktivitas manusia
• Perletakan elemen-elemen desain seringkali dijadikan ukuran dalam
dalam suatu ruang disebut juga menentukan dimensi ruang interior
dengan lay-out ruang. maupun arsitektur.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai