Anda di halaman 1dari 36

Uji Hipotesis K-Sampel Bebas

4
Uji Chi Square K Sampel Bebas, Uji Median, dan Uji Kruskal - Wallis H
ANGGOTA
KELOMPOK 4
ALVITHA HABIBIE
BAYU SAPUTRA A. PANO
DEBYYANSA PAKAYA
FADILAH ISTIQOMAH PAMMUS
NUR AZIZAH H. DAI
SITI MASRUKA
SULISTA KAMAH
VIANA MULYA SARI
YULIANTI ARBIE
K Sampel Independent
K-Sampel Independent adalah
uji beda sampel bebas dengan
kategori lebih dari dua pada
data ordinal atau nominal

1. Uji x kuadrat : skala nominal Tujuan dari Uji K-Sampel


& ordinal independent adalah untuk
2. Perluasan uji median : skala menguji apakah k sampel
ordinal berasal dari populasi yang
3. Uji Kruskal-Wallis : skala sama atau populasi yang
ordinal identic.
Uji Chi square
K sampel bebas

KELOMPOK 5
PENGERTIAN

Tes χ 2 dapat dipakai untuk


menentukan signifikansi perbedaan–
perbedaan antara k kelompok
independen apabila data hasil
penelitian yang kita miliki adalah
frekuensi-frekuensi dalam kategori–
kategori yang diskrit, baik nominal
maupun ordinal.
FUNGSI
01 Perluasan langsung dari uji χ2 untuk dua sampel independen

Dipakai untuk menentukan signifikansi perbedaan-perbedaan


02 antara k kelompok independen

Untuk menguji hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, bila


03 datanya berbentuk diskrit atau nominal

04 Uji X2 untuk memeriksa homogenitas.

05 Untuk menguji ketidaktergantungan (kebebasan)

Untuk menguji apakah k populasi binom memiliki parameter yang


06 sama p (proporsi)
METODE :
Ho : k sampel frekuensi atau proporsi berasal dari populasi
yang sama atau populasi – populasi yangidentik.
Hipotesis
Hi : k sampel frekuensi atau proporsi tidak berasal dari
populasi yang sama atau populasi-populasi yang identik.

 Tes Statistik
Karena kelompok-kelompok yang dipelajari itu independen dan lebih dari dua, maka
digunakan tes untuk k sampel independen.

 Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi atau taraf nyata adalah bilangan yang mencerminkan seberapa
besar peluang untuk melakukan kekeliruan menolak Ho yang seharusnya diterima.
  Distribusi Sampling
Rumus penghitungan:

Di bawah Ho, seperti dihitung melalui rumus diatas, mendekati distribusi Chi Square dengan db =
(k-1)(r–1).

 Daerah Penolakan
Daerah penolakan terdiri dari semua harga 2 yang sedemikian besarnya sehingga kemungkinan
yang berkaitan dengan terjadinya harga-harga itu, di bawah Ho, sama dengan atau kurang dari α.

 Keputusan
Jika suatu harga observasi Chi Square sama atau lebih besar dari yang tercantum dalam tabel
Chi Square (tabel C; Sidney Siegel) untuk suatu tingkat signifikansi tertentu dan untuk db = (k – 1)
(r – 1), maka Ho dapat ditolak pada tingkat signifikansi tersebut. Tolak Ho jika P-value ≤ α atau
jika2obs > 2α.
 
PROSEDUR PENGGUNAAN
Susun frekuensi-frekuensi
Hitunglah
  χ2 dengan

1 3
observasi dalam suatu
tabel kontingensi, dengan rumus :
menggunakan k kolom
untuk kelompok–
kelompoknya.

 
𝑬𝒊𝒋= ¿ ¿
Tentukan signifikansi harga observasi
χ2 dengan memakai tabel χ2 (tabel C;
Tentukan frekuensi yang

2 4
Sidney Siegel) sebagai acuan. Kalau
diharapkan dibawah Ho,
kemungkinan yang diberikan untuk
untuk tiap–tiap sel itu dan harga observasi χ2 untuk harga db itu
membagi hasil kali ini sama dengan atau lebih kecil dari α,
dengan N. maka tolak Ho dan menerima Hi.
CONTOH :
Income dari 751 responden dikelompokkan dalam empat tingkatan yakni : Rendah, Menengah
Bawah, Menengah Atas, dan Tinggi. Sedang Nilai Mutu Rata-rata (NMR) pada waktu mereka
menempuh studi, dibedakan atas : Di atas Rata-rata, Rata-rata, Di bawah Rata-rata. Data yang
diperoleh disusun dalam tabulasi silang sebagai berikut :
TINGKAT INCOME
NMR
Rendah MB MA Tinggi

Diatas Rata-rata 22 31 31 8
Rata-rata 67 80 73 17

Dibawah Rata-rata 124 161 122 15

Dengan taraf signifikansi 0,05, ujilah hipotesa nihil bahwa tidak ada keterikatan antara tinggi
rendahnya Nilai Mutu Rata-rata dengan tinggi rendahnya income setelah mereka bekerja.
Penyelesaian :
1. Hipotesis
 Ho : Tidak ada keterikatan antara tinggi rendahnya Nilai Mutu Rata-rata dengan tinggi rendahnya income
setelah mereka bekerja.
• Hi : Terdapat keterikatan antara tinggi rendahnya Nilai Mutu Rata-rata dengan tinggi rendahnya income
setelah mereka bekerja.

2. Tes Statistik : Tes 2 k sampel independent

3. Tingkat signifikansi :

Digunakan taraf signifikansi 0,05. Nilai 2 0,05; db (3-1)(4-1) = 12,59 (berdasarkan tabel C )

4. Daerah penolakan :
 Ho diterima apabila : Nilai 2 hitung ≤ 12,59
 Ho ditolak apabila : Nilai 2 hitung > 12,59
TABEL C
5. Nilai X2 hitung
Mendekati distribusi Chi Square dengan db = (k -1)(r – 1). Harga-harga yang sebesar harga
observasi, ditunjukkan dalam tabel C (Sidney Siegel).

TINGKAT INCOME
NMR
Rendah MB MA Tinggi Jumlah

Diatas Rata-rata 22 31 31 8 92

Rata-rata 67 80 73 17 237

Dibawah Rata-rata 124 161 122 15 422

Jumlah 213 272 226 40 751


 Perhitungan :
dengan

6. Keputusan : Oleh karena nilai 2 hitung (7,77) lebih kecil dari 12,59 maka Ho diterima.

7. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara tinggi rendahnya NMR
dengan tinggi rendahnya income pada alpha 5%.
 
UJI PERLUASAN
MEDIAN

KELOMPOK 5
Test median extension digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif median k sampel independen apabila datanya
berbentuk ordinal.

Rumus yang digunakan untuk pengujian :


  2
𝑥 =∑ ¿ ¿ ¿
Dimana :
fo = banyak kasus pada baris ke i dan kolom j
fh = banyak kasus yang diharapkan pada baris ke i dan kolom ke
j
∑ = penjumlahan semua sel
Langkah – Langkah Pengujian
LANGKAH 1 LANGKAH 3 LANGKAH 5
Menentukan hipotesis Menentukan nilai median Masukkan jumlah skor diatas
 H0 : k sampel berasal dari populasi gabungan skor-skor dalam nilai median dan dibawah nilai
yang mediannya sama kelompok (data di urutkan median kedalam tabel
 H1 : k sampel tidak berasal dari terlebih dahulu dari terkecil kontingensi berukuran 2 × k
populasi yang mediannya sama sampai terbesar)

LANGKAH 2 LANGKAH 4 LANGKAH 6


Melakukan perhitungan
Menentukan Memisahkan skor dalam masing-masing nilai chi kuadrat dengan
kriteria pengujian kelompok pada median gabungan dengan rumus :
cara menambahkan tanda (+) untuk
2
 
𝑥 =∑ ¿ ¿ ¿
semua skor diatas nilai median gabungan
dan tanda (-) untuk semua skor dibawah
nilai median gabungan
Langkah – Langkah Pengujian

LANGKAH 9
LANGKAH 7
Menarik kesimpulan
Menghitung derajat
kebebasan db = (k-1)(r-1), k
adalah kolom dan r adalah
baris (2)

LANGKAH 8

Menentukan
  signifikansi observasi
dengan menggunakan tabel chi
square
CONTOH SOAL :

Dilakukan penelitian dengan taraf signifikansi 0,05% untuk


mengetahui apakah ada perbedaan median dari populasi
golongan gaji pegawai terhadap jumlah media cetak yang
dibaca.
Dalam hal ini golongan gaji di kelompok menjadi 4 tingkatan,
yaitu Gololongan I, II, III, dan IV.
Dalam penelitian ini digunakan sampel pegawai golongan I = 11
orang, II = 11 orang, III = 12 orang, IV = 12 orang.
Jumlah media cetak yang dibaca
Gol I Gol II Gol III Gol IV
0 1 2 5
1 2 3 3
2 2 4 4
1 2 5 6
4 6 3 8
1 1 2 5
1 3 3 6
1 4 3 4
2 2 3 3
2 3 2 3
1 2 1 4
2 4

N I = 11 N II = 11 N III = 12 N IV = 12
 a) Hipotesis:
• H0 : Tidak terdapat perbedaan dalam membaca jumlah media cetak berdasarkan golongan gaji pegawai
atau 4 sampel golongan gaji pegawai berasal dari populasi yang mediannya sama.
• H1 : Terdapat perbedaan dalam membaca jumlah media cetak berdasarkan golongan gaji pegawai atau 4
sampel golongan gaji pegawai berasal dari populasi yang mediannya sama.
Hipotesis Statistik :
- H0 : H0 : P1 = P2 (Tidak ada perbedaan dalam membaca jumlah media cetak berdasarkan golongan gaji
pegawai atau 4 sampel golongan gaji pegawai berasal dari populasi yang mediannya sama).
- H1 : P1 ≠ P2 (Terdapat perbedaan dalam membaca jumlah media cetak berdasarkan golongan gaji
pegawai atau 4 sampel golongan gaji pegawai berasal dari populasi yang mediannya sama).
b) Daerah penolakan / kriteria pengujian
• H0 diterima apabila : Nilai hitung ≤ α
• H0 ditolak apabila : Nilai hitung > α
c) menghitung nilai median gabungan(mengurutkan data dari terkecil sampai terbesar)
01111111122222222222223333333344444445556668
nilai median = (2 + 3) : 2 = 2,5
 d)
Masukkan jumlah skor diatas nilai median dan dibawah nilai
median kedalam tabel kontingensi
Jumlah median yang dibaca pegawai
Kelompok
Gel I Gel II Gel III Gel IV

Jumlah yang membaca di atas


1 (5,5) 4 (5,5) 7 (6) 12 (6)
median gabungan (2,5)

Jumlah yang membaca di bawah


10 (5,5) 7 (5,5) 5 (6) 0 (6)
median gabungan (2,5)

Jumlah 11 11 12 12

e) Melakukan Perhitungan
  2
𝑥 =∑ ¿ ¿ ¿
2
 
𝑥 =¿ ¿
 f) Menghitung derajat kebebasan TABEL C
digunakan taraf signifikansi 0,05
db = (k-1)(r-1) = (4-1) (2-1) = 3= 7,81.
Daerah penolakan :
• H0 diterima apabila : Nilai hitung ≤ 7,81
• H0 ditolak apabila : Nilai hitung > 7,81

g) Keputusan
oleh karena nilai hitung (10,26) >7,81, maka tolak H0 pada taraf signifikansi
0,05.

h) Kesimpulan
dengan taraf signifikan 0,05 dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
dalam membaca jumlah media cetak berdasarkan golongan gaji pegawai atau k
sampel golongan gaji pegawai berasal dari populasi yang mediannya berbeda.
UJI KRUSKAL - WALLS

KELOMPOK 4
PENGERTIAN
Uji Kruskal-Walls adalah salah satu uji statistic non parametrik yang
dapat digunakan dalam menguji perbandingan lebih dari 2 kelompok
populasi yang independent dengan data berbentuk rangking

pengujian Kruskal-Walls merupakan perluasan dari uji mann whitney (U


test) dan merupakan alternative dari uji ANOVA satu arah saat asumsi
statistika parametriknya tidak diketahui

Apabila data yang terkumpul berbentuk interval atau rasio, maka data
tersebut diubah menjadi data ordinal
Langkah – Langkah Pengujian

LANGKAH 3
LANGKAH 1

Tentukan Hipotesis : Melakukan


perhitungan ranking
H0: k sampel berasal dari gabungan dari
populasi yang sama. setiap sampel

H1: k sampel berasal dari


populasi yang berbeda.
LANGKAH 2

Tentukan taraf signifikansi (α),


(mencari nilai tabel chi-squared
dngan df = k-1
Cat : k=banyak variabel/perlakuan
Langkah – Langkah Pengujian
  kriteria uji
1. Jika H hitung ≥ maka ditolak
b. Jika terdapat angka kembar/sama 2. Jika H hitung < maka
diterima
Menarik
kesimpulan
LANGKAH 6
LANGKAH 5

LANGKAH 4

  Statistik Uji :
a. Jika tidak terdapat angka
kembar/sama

LANGKAH 6

  Jika ditolak dilakukan uji lanjut


Ket
  : Kriteria uji, tolak jika :
= banyaknya kasus dalam sampel ke-j  1 arah :  
N = banyaknya kasus dalam semua sampel
= jumlah ranking dalam kolom
T= - t
t = banyaknya observasi yang berangka sama  2 arah :
 
Contoh kasus :
Suatu penelitian dilakukan oleh suatu perusahaan obat diet. Perusahaan tersebut mencoba melakukan uji
penurunan berat badan dengan beberapa cara yang dilakukan terhadap 15 orang gemuk, mereka
mencoba melakukan 3 metode penurunan berat badan, yaitu dengan : pernafasan, aerobic, dan obat diet
yang mereka buat. Masing-masing metode dilakukan oleh 5 orang berbeda. Setelah satu bulan terapi,
maka dihitung penurunan berat badan mereka. Hasil perhitungan berat badan tersebut adalah sebagai
berikut (dalam kg)

Metode penurunan berat badan


Pernafasan Aerobik Obat diet
2,7 3,8 4,5 Dari data disamping, apakah ada perbedaan
2,5 3,7 2,9 penurunan berat badan dari ketiga metode yang
2,9 4,0 3,1 diujikan?
Gunakan taraf signifikansi 5%
1,4 5,0 3,5
2,0 3,6 3,2
Penyelesaian :
 1. Menentukan Hipotesis :
 tidak ada perbedaan yang signifikan pada penurunan berat badan dari ketiga metode
: ada perbedaan yang signifikan pada penurunan berat badan dari ketiga metode

2. Taraf signifikansi (α)


α=5% = 0,05, df=k-1= 3-1= 2 = 5,991
3. Statistik uji
a. Hitung rangking gabungan 3 metode penurunan BB
b. Hitung jumlah rangking dan rata-ratanya untuk setiap variable
= jumlah rangking pernapasan
= jumlah rangking aerobic
= jumlah rangking obat diet
Lanjutan statistik uji

tabel dengan perangkingan :

Pernapasan Aerobik Obat diet


2,7 4 3,8 12 4,5 14
2,5 3 3,7 11 2,9 5,5
2,9 5,5 4,0 13 3,1 7
1,4 1 5,0 15 3,5 9
2,0 2 3,6 10 3,2 8
Jumlah() 15,5 Jumlah() 61 Jumlah() 43,5
Rata-rata 3,1 Rata-rata 12,2 Rata-rata 8,7
Lanjutan
  statistik uji
Karena pada data ada angka yang sama/kembar, maka gunakan rumus yang ke-2

  12
𝑘
𝑅 2𝑗
∑ −3( 𝑁 +1)  
𝐻=
𝑁 ( 𝑁 +1) 𝑗=1 𝑛 𝑗 =
1−
∑𝑇
𝑁3 − 𝑁

0,05 [ 1170,7 ] − 48 58,535− 48 10,535


 ∑T = ∑ ¿  = = = 𝟏𝟎 ,𝟓𝟓𝟒  𝑋 2
6 1 −0,0018 0,9982 h𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
Xt t 1−
3360
2,9 2
∑T 6

4. Kriteria uji
Jika ≥ maka ditolak
Jika < maka diterima
5.
  Kesimpulan
karena > 5,991 maka ditolak
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada penurunan berat badan
dari ketiga metode tersebut.

Karena ditolak (ada perbedaan), maka dilanjutkan dengan uji lanjut


6. Uji lanjut
dalam contoh kasus ini bertujuan untuk melihat apakah ada perbedaan(mencari metode
mana yang berbeda) sehingga menggunakan hipotesis 2 arah
 Hipotesis
• tidak ada perbedaan yang signifikan pada penurunan berat badan dari ketiga metode
• : ada perbedaan yang signifikan pada penurunan berat badan dari ketiga metode

TABEL C
  Taraf signifikansi dan kriteria uji
α = 5% = 0,05
kriteria uji : jika maka, ditolak

jika maka, diterima

Cari
a. P = 1 - = 1 - = 1 - = 1 – 0,0042 = 0,9958
sehingga diperoleh nilai yaitu 2,63

TABEL Z

  Statistik uji dan kesimpulan
1. Pernapasan vs aerobic
= (2,63)
|3,1 – 12,2| (2,63)
|-9,1| > 7,44 ditolak (ada perbedaan)
2. Pernapasan vs obat diet
= (2,63) Berdasarkan statistik uji
|3,1 – 8,7| (2,63) disamping dapat disimpulkan
|-5,6| < 7,44 diterima (tidak ada perbedaan) bahwa metode yang berbeda
yaitu pernapasan dan aerobik
3. Aerobik vs obat diet
= (2,63)
|12,2 – 8,7| (2,63)
|-3,5| < 7,44 diterima (tidak ada perbedaan)
THANK YOU
BACK S11

BACK S22

BACK S33
BACK S32

Anda mungkin juga menyukai