Anda di halaman 1dari 14

KETAHANAN

NASIONAL
DAN BELA
NEGARA
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis Bangsa Indonesia yang berisikan keuletan dan ketangguhan
dalam menghadapi serta mengatasi segala bentuk ancaman, gangguan ataupun hambatan dari dalam
maupun luar negeri.
Ketahanan nasional sebagai suatu kondisi.
Artinya kondisi ideal suatu negara memiliki kemampuan
mengembangkan kekuatan nasional sehingga mampu
menghadapi segala macam ancaman dan gangguan bagi
kelangsungan hidup bangsa yang bersangkutan.
Bentuk ancaman tersebut bisa bersifat langsung ataupun tidak
dan sangat membahayakan integritas, identitas, bahkan
kelangsungan hidup berbangsa serta bernegara.
Ketahanan nasional memiliki tiga fungsi utama, yakni:

1. Daya tangkal sebagai konsepsi penangkalan.

Artinya ketahanan nasional berfungsi sebagai penangkal dari segala bentuk ancaman, gangguan
ataupun hambatan terhadap integritas, identitas serta keberlangsungan hidup berbangsa dan
bernegara.

2. Ketahanan nasional sebagai pengarah.

Artinya ketahanan nasional berfungsi untuk mengarahkan potensi kekuatan yang dimiliki
Bangsa Indonesia dalam bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan serta
keamanan, untuk mencapai kesejahteraan hidup masyarakat Indonesia.

Pengarah dalam penyatuan pola pikir, pola tindak serta cara kerja yang intersektor serta
multidisipliner Hal ini bisa dicapai Bangsa Indonesia lewat kebijakan yang dibuat pemerintah
dan menerapkannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, agar masyarakat dapat hidup adil
dan makmur.
BELA NEGARA
Definisi bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam
menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pembelaan negara dan syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-
undang. Kesadaran bela negara itu hakikatnya kesediaan berbakti pada
negara dan kesediaan berkorban membela negara.
Dengan melaksanakan kewajiban bela bangsa, menjadi bukti dan
proses bagi seluruh warga negara untuk menunjukkan kesediaan
mereka dalam berbakti pada nusa dan bangsa. Sekaligus menjadi
bukti pemahaman mengenai bela negara.
Pemahaman tersebut bisa dilakukan dengan terbinanya hubungan
baik antar sesama warga negara hingga proses kerja sama untuk
menghadapi ancaman dari pihak asing secara nyata.
Unsur unsur bela negara
1. Cinta tanah air
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara
3. Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara
4. Rela berkurban untuk bangsa dan negara
5. Memiliki kemampuan awal bela negara
FUNGSI DAN TUJUAN BELA NEGARA
Bela negara memiliki fungsi sebagai berikut:
1.Mempertahankan negara dari berbagai ancaman
2. Menjaga keutuhan wilayah negara
Tujuan bela negara sebagai berikut:
1. Mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara
2. Melestarikan budaya
3. Menjalankan nilai-nilai pancasila dan UUD 1945
4. Berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara
5. Menjaga identitas dan integritas bangsa atau negara.
MANFAAT BELA NEGARA
1. Membentuk sikap disiplin waktu, aktivitas dan pengaturan kegiatan lain.
2. Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama rekan seperjuangan.
3. Membentuk mental fisik yang tangguh
4. Menanamkan rasa kecintaan pada bangsa dan patriotisme sesuai dengan kemampuan diri
5. Melatih jiwa leadership dalam memimpin diri sendiri maupun kelompok. Membentuk
iman dan taqwa pada agama yang dianut oleh individu
6. . Berbakti pada orang tua, bangsa, dan agama Melatih kecepatan, ketangkasan, ketepatan
individu dalam melaksanakan kegiatan.
7. Menghilangkan sikap negatif, seperti malas, apatis, boros, egois, dan tidak disiplin.
Membentuk perilaku jujur, tegas, adil, tepat, dan kepedulian antar sesama.
DASAR HUKUM BELA NEGARA
Bela negara memiliki dasar hukum dalam pelaksanaannya di Indonesia.

Dasar hukum tersebut dalam berbagai aturan, yaitu Batang Tubuh UUD 1945, Undang-undang Republik
Indonesia, dan Ketetapan MPR.

Dasar hukum undang-undang tentang upaya bela negara, yaitu:

Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 menyatakan tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam pertahanan dan keamanan negara.
Bentuk bela negara
Bentuk bela negara terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Bentuk penyelenggaraan usaha bela negara

Wujud penyelenggaraan keikutsertaan warga negara dalam usaha pembelaan


negara bisa dilakukan melalui:
Pendidikan kewarganegaraan
Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib
Pengabdian sebagai prajurit TNI secara suka rela atau secara wajib.
Pengabdian sesuai dengan profesi
.
2. Bentuk bela negara di lingkungan

Beberapa bentuk bela negara di lingkungan sebagai berikut:

Ikut serta menanggulangi akibat bencana alam


Ikut serta mengatasi kerusakan masal dan komukal
Keamanan rakyat yaitu berpartisipasi langsung di bidang keamanan.
Perlawanan rakyat yaitu bentuk partisipasi rakyat langsung dalam
bidang pertahanan.
Pertahanan sipil yaitu kekuatan rakyat yang merupakan kekuatan
pokok.
Penerapan bela negara di lingkungan
Beberapa contoh bela negara dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut:

Menciptakan suasana rukun, damai, dan harmonis dalam keluarga.

Membentuk keluarga yang sadar hukum

Meningkatkan iman dan takwa serta ilmu pengetahuan dan teknologi di lingkungan sekolah.

Kesadaran untuk menaati tata tertib sekolah

Menciptakan suasana rukun, damai, dan aman dalam masyarakat.

Menjaga keamanan kampung secara bersama-sama.

Mematuhi peraturan hukum yang berlaku Membayar pajak tepat pada waktunya.

Anda mungkin juga menyukai