Masail Fiqiyah
Masail Fiqiyah
Kesehatan
Temperorer
Nama Anggota Kelompok 12:
1. Anjasya Wihasanu (2104026009)
2. Ayu Tania Hidayati (2104026013)
3. Diennisa Izzati Thahira (2104026024)
4. Irawati (2104026047)
5. Muthiah Rahmatil Haqque (2104026062)
Pandangan
02 Transplantasi
Islam
Terhadap: 03 Aborsi
04 Bayi Tabung/Kloning
ً عل َيْ ِه ْم َفل ْيَتَّ ُقوا الل َّ َه َول ْي َ ُقول ُوا َق ْول ًا َس ِد
يدا َ خل ْ ِف ِه ْم ذ ِ ُّريَّ ًة ِض َعافًا َخافُوا َ خ َشال َّ ِذ
َ ين ل َْو تَ َرك ُوا ِم ْن ْ ََول ْي
01 02
03
Diperbolehkan Dilarang
Cara pencegahan kehamilan yang
Menggunakan pil, suntikan, spiral,
dilarang yaitu dengan cara
kondom, diafragma, dan tablet
merubah atau merusak organ
vaginal. Cara ini diperbolehkan
tubuh yang bersangkutan.
sepanjang tidak membahayakan
Cara-cara yang termasuk kategori
nyawa sang ibu
ini yaitu vasektomi, tubektomi,
aborsi.
Pandangan Islam Terhadap
Transplantasi Transplantasi adalah pemindahan organ tubuh yang mempunyai daya
hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat
dan tidak berfungsi dengan baik. Transplantasi diperbolehkan jika:
Tipe ini memerlukan Tipe ini memerlukan Tipe ini merupakan tipe
seleksi yang cermat penegasan kriteria mati yang ideal, sebab secara
untuk menghindari secara klinis bagi dokter, medis tinggal menunggu
kegagalan sehingga ia tidak penentuan kapan donor
transplantasi yang khawatir dituntut dianggap meninggal
disebabkan karena melakukan pembunuhan secara medis dan yuridis
penolakan tubuh berencana oleh keluarga dan harus diperhatikan
resipien, dan sekaligus yang bersangkutan pula daya tahan tubuh
untuk mencegah sehubungan dengan yang mau diambil untuk
resiko bagi donor. praktek transplantasi itu transplantasi
Tipe Transplantasi Dilihat Dari
Hubungan Genetik
ُ َر ِض َي ْـخ ْد ِر ِ ّي
الله ُ ان ال ْ أ َ ِب ع ْن
ٍ َ َس ِعيْ ٍد َس ْع ِد بْ ِن َمالِ ِك بْ ِن ِسن ـي َ
َ عل َيْ ِه َو َسل َّ َم َق
ل َا َض َر َر َول َا ِض َر َار :ال ُ الله َصلَّـى
َ الله ِ عن ْ ُه أ َ َّن َر ُس ْو َل َ
Dari Abi Hurairah RA dia berkata: bahwa
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa
membahayakan orang lain maka Allah akan
membalas bahaya kepadanya dan barang
siapa menyusahkan atau menyulitkan orang
lain maka Allah akan menyulitkannya." (HR
al-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
1
Resipien (penerima sumbangan donor) berada dalam keadaan darurat, yang
mengancam jiwanya, dan ia sudah menempuh pengobatan secara medis dan
non-medis, tetapi tidak berhasil.
2
Pencangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih gawat bagi
resipien dibandingkan dengan keadaannya sebelum pencangkokan. Perlu
dipahami bahwa sebenarnya merusak jasad mayit merupakan tindakan yang tidak
bisa dibenarkan. Larangan ini semata-mata demi menjaga kemuliaan mayit.
3
Penerima donor hendaklah orang yang dapat dipercaya yaitu penerima hendaklah
mendekatkan diri pada Allah karena orang yang berwasiat dengan anggota
tubuhnya berharap agar penerima dapat menyempurnakan ibadah kepada Allah
SWT.
Pandangan Islam
Terhadap Aborsi
ع َذابًا
َ ع َّد ل َٗه َ بالل ّ ٰ ُه
َ َ عل َي ْ ِه َول ََعن َ ٗه َوا َ غ ِض
َ ج َزاۤ ُؤ ٗه َج َهن ّ َُم َخالِ ًدا ِفيْ َها َو
َ َو َم ْن يَّقْتُ ْل ُم ْؤ ِمنًا ُّمتَ َعـ ِ ّم ًدا َف
ع ِظيْ ًم َ
“Dan barangsiapa membunuh seorang yang beriman dengan sengaja, maka balasannya
ialah neraka Jahanam, dia kekal di dalamnya. Allah murka kepadanya, dan melaknatnya
serta menyediakan azab yang besar baginya”. Q.S An-Nisa 93
Spontan Disengaja
(tidak disengaja) bisa
terjadi karena penyakit
provocatus
atau kecelakaan Artificialis therapicus
criminalis
dilakukan oleh dokter
tanpa dasar indikasi
atas dasar indikasi
medis (misal hamil
medis
diluar nikah)
Apabila pengguguran itu dilakukan karena terpaksa demi melindungi/ menyelamatkan si ibu,
maka Islam membolehkan, bahkan mengharuskan. Islam tidak membenarkan tindakan
menyelamatkan janin dengan mengorbankan si calon ibu, karena eksistensi si ibu lebih
diutamakan mengingat si ibu merupakan tiang keluarga dan dia telah mempunyai beberapa hak
dan kewajiban, baik terhadap Tuhan maupun terhadap sesama makhluk.
ِّ ْ َول َا تَ ْقتُل ُوا الن َّ ْف َسال َّ ِت ْي َح َّر َم الل ّ ٰ ُه اِلَّا ِبال َْح ِ ّقۗ َو َم ْن ُق ِت َل َم ْظل ُْو ًما َف َق ْد َج َعلْنَا لِ َولِ ِيّ ٖه ُسل ْٰطنًا َفل َا يُ ْس ِر
َ ففى ال ْ َقتْ ِلۗ اِن ّ َٗه ك
َان َمن ْ ُص ْو ًرا
Tingkatan 2
Aborsi Nutfah tersebut telah menjadi segumpal darah lalu menjadi daging,
pengguguran terhadapnya merupakan kejahatan yang lebih besar.
3
Apabila telah ditiupkan ruh dan telah sempurna menjadi bayi, pengguguran terhadapnya
merupakan kejahatan yang nilainya jauh lebih besar.” Mahmud Syaltut juga mempunyai
pendapat yang sama dengan Imam Ghazali, bahwasannya sejak bertemu sel sperma dengan
ovum (sel telur), maka pengguguran adalah suatu kejahatan dan haram hukumnya, sekalipun
si janin belum diberi nyawa, sebab sudah ada kehidupan pada kandungan yang sedang
mengalami pertumbuhan dan persiapan untuk menjadi manusia yang harus dihormati dan
dilindungi eksistensinya.
Pandangan Islam
Terhadap Bayi
Tabung/Kloning
Dalam pandangan Islam, bayi tabung (inseminasi buatan) apabila dilakukan
dengan sel sperma dan ovum suami istri sendiri dan tidak ditransfer embrionya
ke dalam rahim wanita lain termasuk istrinya sendiri yang lain (bagi suami yang
berpoligami), maka islam membenarkan, baik dengan cara mengambil sperma
suami, kemudian disuntikkan ke dalam vagina atau uterus istri maupun dengan
cara pembuahan dilakukan di luar rahim, kemudian buahnya (vertilized ovum)
ditanam di dalam rahim istri, asal keadaan kondisi suami istri yang bersangkutan
benar-benar memerlukan cara inseminasi buatan untuk memperoleh anak, karena
dengan cara pembuahan alami, suami istri tidak berhasil memperoleh anak.
Inseminasi dilakukan dengan bantuan, donor sperma dan atau ovum, maka diharamkan, dan hukumnya sama
dengan zina. Dan sebagai akibat hukumnya, anak hasil inseminasi tersebut tidak sah dan nasabnya hanya
berhubungan dengan ibu yang melahirkannya.
Maslahat Madharat
Maslahatnya adalah bisa Percampuran nasab, padahal Islam
membantu pasangan suami istri sangat menjaga kesucian/kehormatan
yang keduanya atau salah kelamin dan kemurnian nasab.
satunya mandul atau ada
hambatan alami pada suami Bertentangan dengan sunnatullah atau
dan/atau istri yang menghalangi hukum alam
bertemunya sel sperma dengan
sel telur. Misalnya karena saluran Inseminasi pada hakikatnya sama
telurnya (tuba falopi) terlalu sempit dengan prostitusi/zina jika inseminasi
atau ejakulasi (pancaran sperma) dengan bantuandonor sperma
terlalu lemah. dan/atau ovum
Pandangan Islam Terhadap
Bahan Obat Dari Organ Manusia
Contoh:
Adapun ketika dalam keadaan banyak pilihan, banyak tersedia obat
Plasenta yang sering digunakan untuk
yang halal maka hal itu tidaklah dibolehkan namun MUI dalam hal ini telah kosmetika atau produk kesehatan
tersebut dapat berasal dari plasenta
mempertegas akan keharaman menggunkan organ tubuh manusia hewan (kambing, sapi, dan lain-lain) atau
dari plasenta manusia. Yang paling
sebagai obat-obatan. Dalam fatwa yang diputuskan pada tanggal 30 juli banyak digunakan justru plasenta
manusia yang banyak terdapat di rumah
tahun 2000 tersebut mengatakan, bahwa segala macam bentuk obat-
sakit atau rumah bersalin.
obatan yang terbuat dari organ tubuh manusia hukumnya haram.
Pandangan Iaslam Terhadap
LGBT (Homo seksual
Dalam perspektif sejarah, hal ini sudah pernah terjadi yaitu pada
dan Lesbian) zaman Nabi Luth as., dimana al-Qur’an menceritakan kaum Nabi
Luth as. sebagai kaum yang terkenal memiliki sifat-sifat
homoseksual. Mereka tidak mau mengawini perempuan, kecuali
sangat gemar melakukan hubungan seks dengan sesama laki-
laki. Ketika Nabi Luth as. menawarkan beberapa orang
Homoseksual dan Lesbian Homoseksual adalah perempuan cantik untuk dikawininya, maka mereka menolaknya
hubungan seksual antara orang-orang yang sama dengan mengatakan: “Kami sama sekali tidak menginginkan
kelaminnya, baik sesama pria maupun sesama wanita. perempuan, karena kami sudah memiliki pasangan hidup yang
Namun biasanya istilah homosex itu dipakai untuk seks lebih baik, yaitu laki-laki yang berfungsi sebagai teman hidup
antar-pria; sedangkan lesbian (female homosex) yang dapat membantu kelangsungan hidup kami, ia pun bisa
dipakai untuk seks antar-wanita. digunakan untuk melampiaskan nafsu seksual”.
1
Tidak tertarik kepada wanita, tetapi justru tertarik
2 3
kepada pria sama kelaminnya. Akibatnya kalau di Kelainan jiwanya yang akibatnya Gangguan saraf otak, yang
homo itu kawin, maka istrinya menjadi korban, mencintai sesama kelamin, tidak
akibatnya bisa melemahkan
karena suaminya bisa tidak mampu menjalankan stabil jiwanya, dan timbul tingkah
daya pikiran dan semangat
tugasnya sebagai suami, dan si istri hidup tanpa laku yang aneh-aneh pada pria
atau kemauannya.
ketenangan dan kasih sayang serta tidak pasangan si homo.
mendapatkan keturunan.
5
4 Para ahli hukum fiqh sekalipun telah sepakat
mengharamkan homosex, tetapi mereka berbeda
pendapat dalam menetapkan hukumannya. Pendapat
Penyakit AIDS, yang menyebabkan pertama, Imam Syafi’i, pasangan homosex dihukum
penderitanya kehilangan atau mati, berdasarkan hadits Nabi Mengenai perbuatan
lesbian atau sahaq, para ahli fiqh juga sepakat
kekurangan daya ketahanan tubuhnya. mengharamkannya,
Mahjuddin menyimpulkan bahwa ganjaran hukum pelaku dan orang yang dikumpuli oleh
homoseksual dan lesbian, menjadi tiga kalasifikasi pendapat, yaitu:
Memberikan ganjaran hukuman bagi pelaku homoseksual dan lesbian beserta orang-
orang yang dikumpulinya dengan hukuman mati, baik ia sudah pernah kawin maupun
belum.
THANK YOU