Asset Keuangan

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 10

Asset Keuangan

By Vina Arnita,SE,MA Acc,Msi


Asset

Asset Berwujud Saham

Asset
Obligasi
Asset Keuangan

Pinjaman/Kredit
Asset tidak
Berwujud
Sistem Keuangan

 Sistem keuangan merupakan suatu sarana penting dalam peradaban masyarakat modern.
Tugas utamanya adalah menghimpun dana dari mayarakat dan menyalurlkan dana tersebut
kepada peminjam untuk kemudian digunakan untuk ditanamkan pada sektor produksi atau
investasi, disampin digunakan untuk aktivitasnmembeli barang dan jasa-jasa sehingga
aktivitas ekonomi dapat tumbuh dan berkembang serta meningkatkan standar kehidupan.
Oleh karena itu sistem keuangan memiliki peranan yang sangat mendasar dalam
perekonomian dan kehidupan masyarakat. Sistem keuangan dapat menentukan tingkat
bunga kredit dan berapa besar jumlah kredit yang akan tersedia untuk membiayai berbagai
jenis produksi barang dan jasa dalam aktivitas perekonoman. Sistem ini akan memberid
dampak terhadap kelancaran perekonomian. Apabila tingkat bungan kredit menjadi lebih
tinggi dan dana yang tersedia terbatas, maka total pengeluaran untuk barng dan jasa akan
mengalami penurunan, hal ini akan brakibat penurunan aktivitas produksi dan pada sektor
produksi akan mengurangi aktivitas tenaga kerja, sehingga perusahaan-perusahaan akan
mengurangi karyawannya dan akhirnya menimbulkan banyak pengangguran. Pengangguran
akan meningkat dan pertumbuhan ekonomi menurun karena unit usaha
Asset

 Asset adalah segala sesuatu yang memiliki nilai artinya dapat kita jual dan
mendapatkan uang

 Aset terbagi atas:


1. Aset berwujud yaitu asset yang nilainya sesuai dengan wujudnya misalnya
bangunan, mesin yang harganya sesuai dengan ongkos pembuatanya
(walaupun tanah tidak ada ongkos pembuatanya namun tanh termasuk asset
berwujud)
2. Aset tidak berwujud yaitu asset yang nilainya tidak sebanding dengan wujud
fisiknya misalnya surat berharga, saham yang wujudnya fisiknya hanya
secarik kertas yang ongkos pembuatanya relative murah dan tidak sama
dengan nilai atau harga jika secarik kertas tersebut kita jual.
Asset Keuangan

 Asset keuangan adalah asset yang tidak berwujud. Nilai dari asset ini
tergantung dari nilai arus kas atau uang yang akan kita terima dimasa yang
akan dating, semakin besar nilai arus kas yang akan kita terima dimasa yang
akan dating maka semakin tinggi nilai dari asset keuangan tersebut. Pihak
yang setuju untuk melakukan pembayaran kas atau klaim atas asset keuangan
tersebut disebut emiten atau issuer sedangkan penerima klaim disebut
sebagai investor.
Contoh Asset Keuangan
 Pinjaman atau kredit yang diberikan oleh bank niaga kepada Abdullah untuk
renovasi rumahnya.
 ORI atau Obligasi Ritel Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Bank
Indonesia yang dapat dimiliki oleh setiap warga Indonesia
 Obligasi yang dikeluarkan oleh PT Anugrah Cipta
 Saham biasa yang diterbitkan oleh PT Telkomsel
 Saham preferen yang diterbitkan oleh IBM
Klaim

 Klaim adalah hak yang harus diterima oleh pemegang asset keuangan tersebut.
1. Hutang bank
Untuk hutang yang dikeluarkan oleh bank,dalam hal ini bank adalah pihak pemberi pinjaman sehingga
pihak peminjam uang harus membayar bunga beserta cicilan pokok pinjaman setiap kali pembayaran
(bulanan atau tahunan) selama waktu yang telah disepakati (3 tahun, 5 tahun) kepada bank
2. Obligasi baik pemerintah atau perusahaan
Adalah surat berharga yang menunjukan pengakuan atas hutang. Hak yang diperoleh investor adalah
bunga yang besarnya tetap yang akan diterima setiap periode tertentu (bulanan atau tahunan)
selama usia dari obligasi tersebut, selain itu investor juga akan menerima pelunasan hutang diakhir
usia obligasi tersebut (ini yang membedakan klaim hutang bank atau obligasi)
3. Saham
Adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikian artinya bahwa pemegang saham tersebut
memiliki perusahaan yang besarnya tergantung dari besarnya bagian saham yang dimilikinya. Semakin
besar bagian saham yang dimiliki semakin besar pula penguasaannya terhadap perusahaan tersebut.
Resiko Asset Keuangan

1. Resiko daya beli (purchasing power risk), resiko ini ditimbulkan karena
adanya inflasi, sehingga resiko ini disebut juga inflation risk
2. Resiko ketidakmampuan emiten atau peminjam untuk membayar
kewajibannya yang disebut dengan resiko kredit (credit risk) atau resiko
kelalaian (default risk)
3. Resiko nilai tukar (Foreign Exchange Risk), resiko ini timbul jika berinvestasi
pada mata uang asing. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan nilai
tukar mata uang suatu Negara dengan Negara lain. Jika nilai tukar berubah
kearah negative maka kita akan menerima uang yang lebih sedikit. Misalnya
investasi pada asset yang mata uangnya dolar, maka jika rupiah menguat
maka kita akan menerima rupiah yang jumahnya lebih sedikit.
Peran Aset Keuangan

 Fungsi asset Keuangan


1. Mengalihkan dana dari mereka yang kelebihan dana kepada pihak yang
memerlukan dana untuk berinvestasi dalam bentuk asset berwujud
2. Mengalihkan dana dengan cara sedemikian rupa sehingga resiko yang tidak
dapat dihindarkan dalam arus kas yang dihasilkan asset berwujud, dapat
dialihkan/dibagikan antara mereka yang membutuhkan dana dan mereka
yang menyediakan dana.
h Trimsssss
as i
Ma
k

Syukron Katsiron
Thank you
Tarimo Kasih

Gracias
Gamsa
Hamnida
Hatur
Nuhun
10

Anda mungkin juga menyukai