By : Erlin Ifadah
A. Pengertian
Pandangan kabur
Perubahan pd retina spt
perdarahan, eksudat
Penyempitan pembuluh darah
Edema papil
Retinopati hipertensi
Komplikasi hipertensi: Jantung
(Hipertensive Heart Disease)
Nefrosklerosis
Nokturia
Azotemia
Insufisiensi ginjal
Komplikasi hipertensi: Otak
Stroke atau serangan iskemia
transien
Hipertensive ensephalopathy
Paralisis sementara pd satu
sisi/hemiplegia
Ggn ketajaman
penglihatan
Komplikasi hipertensi: Vaskular
Atherosklerosis
Aneurisme aorta
Periferal vascular disease
Aortic disection
Komplikasi: Kedaruratan
hipertensi
Terjadi bila peningkatan tekanan darah
harus diturunkan dalam 1 – 24 jam yang
mengancam jiwa dan memerlukan
penanganan segera dalam perawatan
intensif krn dapat menimbulkan kerusakan
serius pada organ lain
Terjadi pada hipertensi tidak terkontrol
dan penghentian pengobatan tiba-tiba
Komplikasi: Hipertensi maligna
Merangsang Konsumsi
Perubahan Kerusakan SS Simpatis makanan berlemak
Perub membran PD endotel PD
fungsional Pe↑an intake
PD perifer sodium Dislipidemia DM Obesitas
Adhesi
trombosit Retensi sodium
Pe↓an di ginjal Penumpukan Hiperinsulinemia
elastisitas PD lemak di PD
TP ↑
CO ↑
TP ↑, CO ↓ Merusak
endotel PD
HIPERTENSI
Atherosklerosis
Mempertahankan /meningkatkan
fungsi kardiovaskular
Mencegah komplikasi
Memberikan informasi tentang
proses dan program pengobatan
Mendukung kontrol aktif pasien
terhadap kondisi
1.Pengkajian
A. Aktivitas/ Istirahat
Gejala : kelemahan, letih, nafas pendek, gaya hidup
monoton.
Tanda :Frekuensi jantung meningkat, perubahan
irama jantung, takipnea.
B. Sirkulasi
Gejala :Riwayat Hipertensi, aterosklerosis, penyakit
jantung koroner/katup dan penyakit cebrocaskuler,
episode palpitasi,perspirasi.
Tanda :Kenaikan TD, Nadi denyutan jelas dari
karotis, jugularis,radialis, tikikardi, murmur stenosis
valvular, distensi vena jugularis,kulit pucat, sianosis,
suhu dingin (vasokontriksi perifer) pengisian kapiler
mungkin lambat/ bertunda.
C. Integritas Ego
Gejala :Riwayat perubahan kepribadian,
ansietas, faktor stress multiple(hubungan,
keuangan, yang berkaitan dengan pekerjaan.
Tanda :Letupan suasana hati, gelisah,
penyempitan continue perhatian,tangisan
meledak, otot muka tegang, pernafasan
menghela, peningkatan pola bicara.
D. Eliminasi
Gejala : Gangguan ginjal saat ini atau (seperti
obstruksi atau riwayat penyakit ginjal pada masa
yang lalu).
E. Makanan/cairan
Gejala: Maanan yang disukai yang mencakup
makanan tinggi garam, lemak serta kolesterol, mual,
muntah dan perubahan BB akhir akhir
ini(meningkat/turun) Riwayat penggunaan diuretik
Tanda: Berat badan normal atau obesitas,, adanya
edema, glikosuria.
F. Neurosensori
Genjala: Keluhan pening /pusing,sakit
kepala,subojksipital (terjadi saat bangun dan
menghilangkan secara spontan setelah beberapa
jam) Gangguan penglihatan (diplobia, penglihatan
kabur,epistakis).
Tanda: Status mental, perubahan keterjagaan,
orientasi, pola/isi bicara,efek, proses pikir, penurunan
keuatan genggaman tangan.
G. Nyeri/ ketidaknyaman
Gejala: Angina (penyakit arteri koroner/
keterlibatan jantung),sakitkepala.
H. Pernafasan
Gejala: Dispnea yang berkaitan dari aktivitas /kerja
takipnea,ortopnea,dispnea, batuk dengan/tanpa
pembentukan sputum, riwayat merokok.
Tanda: Distress pernafasan/penggunaan otot
aksesori pernafasan buny inafas tambahan
(krakties/mengi), sianosis.
I. Keamanan
Gejala: Gangguan koordinasi/cara berjalan,
hipotensi postural
2.Diagnosa Keperawatan
Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi,
iskemia miokard, hipertropi ventricular
Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan tekanan
vaskuler serebral
Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d masukan
berlebih
Kurangnya pengetahuan b.d kurangnya informasi
tentang proses penyakit dan perawatan diri
3. Perencanaan Keperawatan
Dx 1 : Resiko tinggi terhadap penurunan curah
jantung b.d peningkatan afterload, vasokonstriksi,
iskemia miokard, hipertropi ventricular
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan
klien mau berpartisipasi dalam aktivitas yang
menurunkan TD/beban kerja jantung dengan KH :
- TD dalam rentang individu yang dapat diterima
- Irama dan frekuensi jantung stabil dalam
rentang normal
Intervensi
- Pantau TTD
- Catat keberadaan,kualitas denyutan
sentraldan perifer
- Auskultasi tonus jantung dan bunyi nafas
- Amati warna kulit,kelembaban,suhu,dan
masa pengisian kapiler
- Catat edema umum/tertentu
- Berikan lingkungan tenang dan
nyaman,kurangi aktivitas/keributan
lingkungan .batasi jumlah pengunjung dan
lamanya tinggal.
- Pertahankan pembatasan aktivitas seperti
istirahat ditempat tidur/kursi;jadwal periode
istirahat tanpa gangguan;bantu pasien
melakukan perawatan diri sesuai kebutuhan.
- Lakukan tindakan-tindakan nyaman seperti
pijatan punggung dan leher,miringkan kepala
di tempat tidur.
- Anjurkan tehnik relaksasi,panduan imajinasi
,aktivitas pengalihan.
- Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol
tekanan darah
Dx 2 : Intoleran aktivitas b.d kelemahan umum
ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen.
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan
klien klien mampu melakukan aktivitas yang
ditoleransi KH :
- Klien berpartisipasi dalam aktivitas yang
diinginkan/diperlukan
- Melaporkan peningkatan dalam toleransi aktivitas yang
dapat diukur
- Menunjukkan penurunan dalam tanda – tanda intoleransi
fisiologi
Intervensi
- Kaji respon klien terhadap aktivitas,perhatian
frekuensi nadi lebih dari20 X per menit di atas
frekuensi istirahat ;peningkatan TD yang nyata
selama/sesudah aktivitas,dispnea,nyeri
dada;keletihan dan kelemahan yang
berlebihan;diaphoresis;pusing atau pingsan.
- Intruksikan pasien tentang tehnik penghematan
energi,mis; menggunakan kursi saat
mandi,duduk saat menyisir rambut atau
menyikat gigi,melakukan aktifitas dengan
perlahan.
- Berikan dorongan untuk melakukan
aktivitas/perawatan diri bertahap jika dapat
ditoleransi .berikan bantuan sesuai kebutuhan.
Dx 3 : Nyeri ( sakit kepala ) b.d peningkatan
tekanan vaskuler serebral
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan
nyeri berkurang dengan KH :
- Klien melaporkan nyeri/ketidaknyamanan
hilang/terkontrol
Intervensi
- Mempertahankan tirah baring selama fase akut
- Berikan tindakan non farmakologi untuk
menghilangkan sakit kepala mis; kompres
dingin pada dahi,pijat punggung dan
leher,tenang,redupkan lampu kamar lampu
kamar,tehnik relaksasi(panduan
imajinasi,diktraksi) dan aktifitas waktu
senggang.
- Hilangkan/minimalkan aktivitas vasokontriksi
yang dapat meningkatkan sakit kepala mis;
mengejan saat BAB,batuk panjang dan
membungkuk.
- Bantu pasien dalam ambulasi sesuai
kebutuhan
- Berikancairan,makanan lunak,perawatan
mulut yang teratur bila terjadi pendarahan
hidung atau kompres hidung telah
dilakukan untuk menghentikan
pendarahan
- Kolaborasi pemberian obat analgesik
- Kolaberasi pemberian obat Antiansietas
mis; lorazepanm(ativan),diazepam,
(valium)
Dx 4 : Nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b.d
masukan berlebih
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan
nutrisi klien cukup/optimal sesuai kebutuhan
dengan KH :
- Berat badan klien dalam batas ideal
Intervensi
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan diharapkan
terjadi peningkatan pengetahuan pada klien
dengan KH :
- Klien paham dengan tentang proses penyakit dan
regimen pengobatan
Evaluasi
Dx 1: Afterload tidak meningkat, tidak terjadi
vasokonstriksi, tidak terjadi iskemia miokard
Dx 2 : Sirkulasi tubuh tidak terganggu
Dx 3:Tekanan vaskuler serebral tidak meningkat
Dx 4 :Nutrisi seimbang
Dx5:Klien terpenuhi dalam informasi tentang
hipertensi
Thank You