2. Waktu
3. Efek
4. Reaksi.
I. Identifikasi masalah
2. Bertanya secara terbuka untuk mendapatkan
pendapat karyawan.
3. Mendengarkan secara aktif
4. Sensitif (peka)
5. Refleksi,
6. Empati
7. Ketidakterlibatan,
8. Ketulusan yaitu ikhlas dalam bekerja.
9. Keyakinan
Coaching adalah suatu pendekatan individu untuk
membantu orang mengembangkan kompetensinya.
Kebutuhan akan coaching dapat muncul dari
evaluasi kinerja resmi atau pun tidak resmi.
Coaching bagian dari proses normal manajemen
yaitu:
1. Membuat orang sadar akan seberapa baik
kinerjanya
2. Memastikan karyawan mengetahui dan
menyelesaikan tugasnya denganbaik
3. Menggunakan situasi apa pun yang muncul
sebagai kesempatan untuk belajar
4. Mendorong karyawan melihat masalah-masalah
setingkat lebih tinggi dan cara menyelesaikannya,
Coaching akan efektifjika:
1. Coacher memahami bahwa perannya untuk
membantu karyawan belajar,
2. Karyawan termotivasi untuk belajar,
3. Karkaryawan dibimbing tentang hal-hal yang harus
dipelajari dan diberiumpan balik tentang
kinerjanya,
4. Karyawan terlibat aktif dengan coachernya,
5. Coacher menjadi pendengar yang baik untuk
memahami kebutuhankaryawan, dan
6. Coacher dan karyawan menggunakan pendekatan
yang konstruktif,saling membutuhkan, dan saling
bekerja sama.
C. Penyebab Kinerja Rendah
Perilaku negatif atasan dan bawahan dengan
indikator sebagai berikut:
Kepemimpinan yang lemah dengan 1. Motivasi berprestasi rendah.
indikator negatif sebagai berikut: 2. Dampak negatifterhadap hasil.
3. Kelemahan dalam menganalisis masalah.
1. Tidak dapat mencapai kinerja yang
4. Tidak mampu berpikir strategis (strategic
tinggi dari tim. thinking) untuk jangkapanjang
2. Gagal mengklarifikasikan sasaran atau 5. Tidak mampu berpikir kreatif.
standar kinerja. 6. Tidak tegas.
3. Tidak memberikan perhatian yang 7. Tidak memiliki kemampuan manajerial dan
cukup kepada kebutuhan individu kepemimpinan
dankelompok. 8. Hubungan interpersonal jelek
4. Tidak memantau maupun memberikan 9. Kemampuan untuk berkomunikasi jelek.
umpan balik yang efektifterhadap 10. Kemampuan untuk beradaptasi dan
kinerja. mengatasi perubahan dan tekananjelek.
11. Kemampuan untuk merencanakan dan
5. Tidak konsisten dalam memberikan mengendalikan proyek jelek
imbalan bagi kinerja yang baik 12. Kuantitas pekerjaan rendah.13. Kualitas
danmengambil tindakan bagi mereka pekerjaan rendah
yang berkinerja kurang. 14. Kejujuran rendah
6. Komunikasi dengan bawahan jelek. 15. Ketaatan (kedisiplinan) rendah.
7. Tidak mampu mengembangkan dan 16. Inisiatifrendah
memberdayakan bawahan. 17. Kecerdasan rendah.
18. Integritas rendah
D. Upaya Tindak Lanjut
Menurut Amstrong (1994) ada 5 (lima) langkah
dasar yang diperlukan untuk mengelola pegawai
yang berkinerja rendah, yaitu sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan dan Merumuskan Masalah
yang ada.
2. Tetapkan Alasan suatu Kegagalan/Kekurangan.
3. Tentukan dan Sepakati Tindakan yang
Diperlukan.
4. Memberikan Sumber Daya Bagi Tindakan
Tersebut.
5. Memantau dan Memberikan Umpan Balik.
CUKUP SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH