Anda di halaman 1dari 7

Pemasangan kawat gigi

1. Pengertian

Pemasangan kawat gigi atau behel adalah prosedur untuk memperbaiki susunan gigi
yang tidak rapi atau posisi rahang yang tidak normal. Setelah dipasang, kawat gigi
harus digunakan setidaknya selama 1–3 tahun untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan.
Posisi rahang yang normal ketika menggigit adalah gigi bagian atas berada sedikit di
depan gigi bagian bawah, serta gigi geraham atas selaras dengan gigi geraham
bawah. Posisi rahang dan gigi yang tidak normal dapat mengganggu proses
mengunyah makanan, merusak gigi, bahkan bisa sampai memengaruhi bentuk
wajah.
Kelainan pada susunan gigi atau posisi rahang bisa muncul di usia 7 tahun, ketika
gigi permanen mulai tumbuh. Jika anak Anda mengalami kondisi tersebut,
konsultasikanlah dengan dokter gigi. Kelainan pada susunan gigi atau posisi rahang
yang tidak tergolong parah bisa diatasi dengan pemasangan kawat gigi.
Dasar hukum

 Pemasangan behel sebenarnya lebih untuk tujuan kesehatan dan mengembalikan fungsi
gigi, baik untuk berbicara maupun mengunyah makanan. Jika gigi tersusun secara oklusi,
yakni tutup-menutupnya gigi atas dan bawah secara sempurna, tentu fungsinya pun akan
optimal.
 Jika alasan pengobatan merupakan tujuan utama pemasangan behel, tentu saja hal ini
diperbolehkan dalam syariat Islam. Bahkan, orang yang mau berobat dari sakitnya
mendapatkan ganjaran pahala karena memenuhi anjuran Nabi SAW. Tetapi jika hanya
untuk mengikuti tren saja maka ini di haramkan
 Nabi SAW bersabda, "Berobatlah wahai hamba Allah! Karena sesungguhnya Allah tidak
menciptakan penyakit, melainkan Ia telah menciptakan pula obatnya, kecuali satu
penyakit, yaitu tua," (HR Ahmad, Abu Dawud dan Tirmidzi).
Pandangan ahli

Dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu


Masud bahwa Rasullah bersabda, “Melaknat perempuan yang
mencabut alisnya, dan merapikan giginya agar terlihat indah.
Mereka mengubah ciptaan Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis tersebut menjelaskan bahwa seseorang yang merapikan
giginya dengan tujuan agar terlihat indah, maka Allah akan
melaknatnya. Hal ini karena behel gigi yang digunakan akan
mengubah apa yang sebelumnya merupakan ciptaan Allah Swt.
Pada dasarnya, mengubah sesuatu yang merupakan ciptaan
Allah pada diri seseorang dilarang. Dalam surat An-Nisa ayat
119 dijelaskan bahwa perilaku tersebut termasuk bujuk rayu
setan untuk melakukan kemaksiatan.
 “Dan aku (setan) sungguh akan menyuruh mereka (mengubah ciptaan Allah), maka
sungguh mereka benar-benar mengubahnya.”
 Syekh Ibnu Utsaimin, seorang ulama fiqh kontemporer berfatwa mengenai hukum
memperbaiki gigi. Bahwa beliau mengharamkan pemasangan behel gigi kalau tujuannya
untuk memperindah tampilan.
 “Jika tujuannya untuk mempercantik dan memperindah, maka hukumnya haram. Namun,
jika bertujuan karena menghilangkan cacat di gigi, maka diperbolehkan.”
 Mengenai hal-hal yang diperboleh dalam pemasangan behel gigi, Syekh Salih Al-
Fauzan, Anggota Komite Tetap untuk Penelitian dan Fatwa Islam di Makkah berpendapat
apabila tujuan menggunakan behel untuk pengobatan, atau dalam rangka menghilangkan
gigi yang jelek, atau adanya kebutuhan untuk melakukan pengobatan seperti gigi yang
tidak dapat digunakan untuk mengunyah makanan, kecuali memperbaikinya dan
menatanya, maka diperbolehkan memperbaikinya
4. Dampak positif dan negative

Dampak positif
1. Mampu meningkatkan rasa percaya diri
2. Kebutuhan
3. Fashion
4. Membantu Proses Diet
Dampak negative
1. Munculnya rasa nyeri saat memakai behel
2. Repsorsi akar
3. Perubahan warna gigi
4. Gigi berlubang
Penyakit defiondotal
Komentar

 Jika anda sangat perlu menggunakan behel gunakanlah sebagai alat untuk merapihkan
tetapi jika anda tidak terlalu membutuhkannya dan hanya untuk sebagai tren saja
sebaiknya tidak boleh karena itu hukumnya haram dalam islam

Anda mungkin juga menyukai