Anda di halaman 1dari 12

Perencanaan Audit Kinerja ( Penyusunan

program audit/Audit program)

Kelompok 4:

Abdul Hanif Indra 1802125261


Dimas Adytia Pratama 1802112432
Randi 1802110579
Pendahuluan

Program pengujian terinci memuat hubungan antara


tujuan audit dan langkah-langkah untuk mencapai
tujuan tersebut.

Penyusunan program pengujian terinci sangat


bergantung pada hasil survei pendahuluan. Apabila
hasil survei pendahuluan menyatakan bahwa audit
perlu dilanjutkan, maka dibuat program pengujian
terinci. Jika tidak perlu dilanjutkan maka tidak dibuat
program pengujian audit terinci

Pada prinsipnya istilah program pengujian terinci


memiliki pengertian yang sama dengan Program Audit.
PENGERTIAN PROGRAM PENGUJIAN
TERINCI

Merupakan suatu keharusan bagi auditor untuk


mengorganisasi pekerjaannya sedemikian rupa sehingga
audit dapat dilaksanakan secara ekonomi, efisien, dan
efektif. Pengorganisasian tersebut dilakukan dengan
membuat program pengujian terinci.

Pembuatan program pengujian terinci merupakan titik


kulminasi dalam tahap perencanaan audit kinerja. Sebagai
langkah akhir dalam perencanaan, pembuatan program
pengujian terinci merupakan penghubung antara tahap
perencanaan dan pelaksanaan audit kinerja.
Terdapat beberapa istilah umum yang digunakan
dalam program pengujian terinci sebagai berikut.

2. Teknik audit mengacu 3. Prosedur audit


1. Program audit
pada teknik yang adalah langkah,
adalah pedoman
digunakan auditor untuk pengujian, instruksi,
dalam tahap
mengumpulkan data. dan rincian yang
pelaksanaan audit. Contohnya antara lain termasuk dalam
Program audit review dokumen, program audit untuk
menjabarkan prosedur wawancara, kuesioner, dilaksanakan secara
terinci untuk analisis data, dan
sistematis dan masuk
melaksanakan audit. observasi fisik.
akal.
Tujuan dan manfaat penyusunan program
pengujian terinci

2. Mengidentifikasi dan
mendokumentasi
prosedur-prosedur audit
yang harus dilakukan
4. Membantu dalam
1. Menetapkan hubungan pengambilan bukti yang
yang jelas antara tujuan cukup,dapat diandalkan,dan
audit,metodologi audit,dan relevan untuk mendukung
kemungkinan-kemungkinan opini pendapat atau
pekerjaan lapangan yang simpulan audit serta
harus dikerjakan. mencapai tujuan audit.

3. Memudahkan supervisi
dan review
Langkah langkah penyusunan
program pengujian terinci

Bentuk dan isi program pengujian terinci


bervariasi antara audit yang satu dengan
audit yang lain. Tingkat keterincian
program pengujian terinci dipengaruhi
oleh beberapa faktor, seperti
kompleksitas permasalahan yang diaudit,
luas pekerjaan audit, dan tingkatan staf
yang melakukan audit. Langkah-langkah
penyusunan program pengujian terinci
adalah sebagai berikut :
1 Memahami istilah 2 Menetapkan pendekatan audi
baku.
Auditor harus Pendekatan yang digunakan juga tidak
mempunyai sama antara audit kinerja yang satu
dan lainnya, dalam arti pendekatan
pemahaman yang dalam audit kinerja bukanlah "one-
memadai terhadap size-fits-all'. Seperti halnya kriteria
istilah-istilah baku audit, secara umum terdapat dua
sebelum membuat pendekatan dalam penyusunan
program audit, program pengujian terinci, yaitu :
terutama yang 1. Pendekatan
berkaitan dengan teknik Proses

dan prosedur audit.


2. Pendekatan Hasil
3
Memfokuskan pada pembuktian kriterua audit
yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain,penyusunan program pengujian
terinci dibatasi dari hal-hal di luar kriteria atau hal-hal
yang kurang penting.untuk itu,program pengujian
terinci sebaiknya:

a. mampu mengidentifikasii aspek audit yang penting.


b. diatur berdasarkan informasi pendukung yang jelas
dan akurat.
c. mampu menjadi pedoman dalam pelaksanaan
pengujian secara efektif.
d. mampu membantu dalam pengambilan bukti yang
cukup.
e.Relevan dan dapat dipercaya untuk mendukung opini
atau keputusan audit.
f. mendukung tujuan audit.
4 Menetapkan prosedur audit yang
tepat.
a. berkaitan dengan tujuan dan kriteria audit,
yaitu dapat membantu mengumpulkan bukti
relevan yang akan memaksimalkan dampak
Sebagai bagian dari audit;
program pengujian
terinci, prosedur audit b. dinyatakan dengan jelas dan dirinci secara
yang baik harus: memadai sehingga dapat dimengerti oleh
auditor;

c. disusun secara logis sehingga audit dapat


dilaksanakan dengan efisien;

d. berbentuk metode pengumpulan bukti yang


efisien tanpa pengujian yang berlebih, di
samping mempertimbangkan audit terkait
sebelumnya.
5 Menetapkan format program
audit.
Konsep program pengujian terinci disusun oleh ketua tim audit
yang bersangkutan dengan dibantu oleh anggota tim. Program
audit terinci sebaiknya berisi informasi berikut:

a. dasar penyusunan program, yaitu rencana kegiatan audit


tahunan, kebijakan, atau arahan khusus pimpinan;
b. standar audit yang digunakan;
c. entitas yang diaudit, termasuk nama dan lokasi entitas;
d. tahun anggaran yang diperiksa
e. identitas dan gambaran umum entitas yang diaudit, yang
memuat: organisasi, uraian kegiatan, tujuan, jumlah anggaran,
dan sistem pengendalian manajemen;
Lanjutan j. pengarahan audit: memuat langkah-
langkah, prosedur, dan teknik audit yang
harus dilaksanakan oleh tim audit;
f. alasan audit, yaitu menguraikan
informasi mengenai masalah yang
k. jangka waktu audit, memuat jumlah hari
ditemukan dalam kegiatan survei
(mandays) audit yang diperlukan;
untuk dikaji lebih mendalam;
l. susunan tim dan biaya audit yang
g. tujuan audit, termasuk menguraikan
memuat nama, pangkat/golongan, dan
lingkup audit, yaitu untuk menilai
jabatan dalam tim, serta biaya yang
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
diperlukan untuk melaksanakan audit;
kegiatan/program.
m. instansi penerima hasil audit yang
h. sasaran audit, memuat kegiatan
memuat nama entitas yang akan
atau fungsi entitas yang diaudit, yang
menerima hasil audit;
masalahnya ditemukan dalam audit
pendahuluan;
n. kerangka laporan hasil audit atas
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas
i. kriteria atau standar yang akan
digunakan untuk menilai apakah
o. memuat hal-hal lain yang dianggap
kegiatan entitas yang diaudit telah
perlu untuk diungkapkan.
dilaksanakan secara ekonomis dan
efisien;
Thank!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai