Anda di halaman 1dari 53

SISTEM REPRODUKSI,

ANATOMI & FISIOLOGI


ALAT KANDUNGAN

Karmila Kaban, SST, S.Kep, Ns., M.Kep


MASA KANAK-KANAK
Anak Wanita Anak Laki-Laki (Pria)

 Belum ada perbedaan antara anak  Belum ada perbedaan antara anak
wanita dengan pria kecuali pada wanita dengan pria kecuali pada
alat kelamin alat kelamin
 Dada tetap rata (flat)  Dada sampai dewasa tetap rata
 Bahu & panggul sama besarnya (flat)
 Belum mengalami menarche  Bahu & panggul sama besarnya
(menstruasi pertama)  Belum mengalami mimpi basah
 Rambut halus pada ketiak (axila) (sweat dream)
dan kemaluan (pubis) belum  Rambut halus pada ketiak (axila)
tumbuh dan kemaluan (pubis) belum
tumbuh
MASA REMAJA (AKIL BALIQ)

Remaja Wanita (13 tahun) Remaja Pria (16 tahun)

 Payudara mulai berkembang,  Payudara (dada) tetap rata (flat)


baik aerola & putting  tidak berkembang
 Mengalami menarche pada usia  Mengalami mimpi basah pada
antara 9 -14 thn usia antara 13-16 thn
 Bahu tetap, tetapi panggul  Bahu mulai sedikit melebar,
mulai sedikit melebar tetapi panggul tetap ramping
 Rambut axila & pubis mulai  Rambut axis & pubis mulai
tumbuh (segitiga terbalik) tumbuh (empat persegi
panjang)
MASA DEWASA (ADULT)

Wanita Dewasa Pria Dewasa

 Payudara pertumbuhan  Dada tetap rata


maksimal  Bahu melebar secara maksimal
 Panggul melebar secara  Mimpi basah bisa jadi teratur 1
maksimal bn sekali
 Menstruasi akan sangat teratur  Pertumbuhan rambut axila
 Pertumbuhan rambut axila semakin lebat, jg rambut pubis
semakin lebat (umumnya  Tumbuh jakun (adam’s apple)
wanita mencukurnya), rambut
pubis semakin rimbun
PERKEMBANGAN ALAT KELAMIN

 Phalus akan berkembang menjadi  pada pria  penis,  pada wanita 


klitoris  ekivalen dengan penis  dapat mengalami ereksi
 Labioskrotal  pada perkembangan selanjutnya akan menjadi  pada pria
 kantung skrotum  tempat terlindungnya testis  produksi spermatozoa;
pada wanita akan menjadi labium (bibir) mayor (besar)
 Kedudukan antara testis dengan ovarium sama sebelum dilahirkan yaitu di
dalam rongga perut
 Peristiwa tidak turunnya testis ke dalam kantung skrotum  undescendens
testiculo - rum
REPRODUKSI PRIA

 Terdiri dari: penis yang dapat mengalami ereksi 


pada penis terdapat korpus cavernosum & korpus
spongiosum (jaringan bunga karang = spons) yang
berfungsi dapat terisi darah sehingga terjadinya ereksi
 Ereksi  karena aliran darah yang masuk ke dalam
penis konstan tapi yang keluar tidak konstan sehingga
jaringan bunga penuh oleh darah
 Ejakulasi  keluarnya semen (sperma + getah kelenjar
asesoris pria) setelah mengalami ereksi
 Kelenjar asesoris pria  vesikula seminalis, prostat,
bulbo uretharialis (cowper’s) & littre (uretharialis)
 Bagian depan dari penis (preputium (kulub) bagi alat kelamin
pria yang di khitan (sunat) agar terjamin kebersihan &
kesehatan
 Kepala & bagian bwh dari penis sangat peka
 Ada sepasang testis (testis, selaput penggantung testis 
mesorchium) dalam kantung skrotum, yang akan
memproduksi sperma pada suhu di bawah suhu tubuh (lebih
kurang 35˚C)
 Pembentukan serta pematangan sperma terjadi dalam testis,
terutama dalam tubulus seminiferus
 Keluarnya sperma dari tubuh melalui  testis  epididimis
(kaput, trunkus, kauda)  vas deferens  kel. asesoris 
uretharia  keluar tubuh
 Proses pembentukan & pematangan sperma
 Spermatogonium  spermatogonium a & b 
spermatogonium a merupakan bakal calon
spermatogonium lagi, sedagkan spermatogonium b 
spermatosit primer  spermatosit sekunder 
spermatid  spermatozoa
 Peristiwa spermatogonium  spermatozoa  t
spermatogenesis
 Peristiwa spermatogonium  spermatid 
spermiogenesis
 Sedangkan peristiwa spermatid  spermatozoa 
transformasi atau pematangan dengan tumbuhnya ekor
untuk pergerakan sperma
 Setiap testis melalui tubulus seminiferus akan
menghasilkan 200 – 250 juta spermatozoa
 Setiap 3 Tubulus Seminiferus Akan Menghasilkan
Hormon Testosteron (Libido)  Mknya Pria Jarang
Terjadi Andropause
 Saluran pengeluaran sperma dan urin  sama yaitu
uretharia dan panjangnya tergantung dari panjangnya
penis individu
 Panjang normal penis (indonesia)  5 – 14 cm selagi
tidur (tidak lg ereksi)
 Makin pendek penis daya ereksi makin tinggi, makin
panjang penis, daya ereksi makin rendah
 Syarat-syarat: dewasa, sehat jasmani & rohani, onani,
botol gelas (tidak boleh plastik), gelap
 Makroskopis & mikroskopis
 Makroskopis: warna (putih mutiara/putih keruh/putih
kelabu), bau (bunga akasia), ph (7,2 – 8,0), kekentalan
(3 – 5 x air), volume (1-6 cc), likuifaksi (30 menit)
 Mikroskopis: bentuk, volum per ejakulat, kecepatan,
motilitas
 Kedua makroskopis & mikroskopis harus memenuhi
syaraf
 Kalau tidak memenuhi syarat dianggap kualitas semen
pria tidak baik/mutu buruk
Anatomi
Alat-alat Kandungan
Alat Kandungan dibagi atas 2 bagian:

Alat Kandungan Luar (Genitalia Eksterna)

Alat Kandungan Dalam (Genitalia Interna)


Genitalia Eksterna Genitalia Interna

Mons Veneris Vagina


Bibir besar kemaluan (labia Uterus (rahim)
majora) Tuba Falopii
Bibir Kecil Kemaluan (labia Ovarium
minora)
Klentit (klitoris)
Vulva
Vestibulum
Introitus vagina
Selaput darah
Lubang kemih
Perineum
Alat Genitalia Eksterna

Merupakan alat kandungan yanag dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi
litotomi. Fungsi alat kandungan luar dikhususkan untuk kopulasi (koitus). Tdd:

Mons Veneris
adalah bagian yang menonjol di atas simfisis dan pada wanita dewasa ditutup oleh
rambut kemaluan. Pertumbuhan rambut kemaluan ini tergantung dari suku bangsa
dan juga dari jenis kelamin. Pada wanita umumnya batas atasnya melintang
sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai ke sekitar anus dan
paha.

Bibir besar kemaluan (labia majora)


Terdiri atas bagian kanan dan kiri, lonjong mengecil ke bawah, terisi oleh jaringan
lemak yang serupa dengan yang ada di mons veneris. Ke bawah dan ke belakang
kedua labia mayora bertemu dan membentuk kommisura posterior.
Bibir Kecil Kemaluan (labia minora)
suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalain bibir besar. Ke depan kedua
bibir kecil bertemu dan membentuk di atas klitoris preputium klitoridis, dan
di bawah klitoris frenulum klitoridis. Ke belakang kedua bibir kecil juga
bersatu dan membentuk fossa navikulare.

Klentit (klitoris)
Kira-kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh
flenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat bereaksi,
sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf
Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran
panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai
ke belakang dibatasi perineum.

Vestibulum
Terletak di bawah selaput lendir vulva, terdiri dari bulbus vestibuli
kanan dan kiri. Disini dijumpai kelenjar vestibuli mayor (kel.
Bartholini) dan kel. Vestibulum minor

Introitus vagina
Merupakan pintu masuk ke vagina
Selaput darah (hymen)
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina

Lubang kemih (orivisium uretra eksterna)


Tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah
klitoris.

Perineum
Terletak antara vulva dan anus
Alat Genitalia Interna

Vagina
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak di antara
saluran kemih dan dubur. Di bagian ujung atasnya terletak mulut rahim.
Fungsi penting dari vagina adalah sebagai saluran keluar untuk mengalirkan darah
haid dan sekret lain dari rahim, alat untuk bersenggama, dan merupakan jalan lahir
pada waktu bersalin

Uterus (Rahim)
Suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian luarnya ditutupi oleh peritoneum
sedangkan rongga dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Rahim berbentuk seperti
bola lampu pijar atau buah pear yang terdiri dari tiga bagian rongga:
Korpus Uteri (Badan Rahim) berbentuk segitiga
Serviks Uteri (Leher Rahim) berbentuk silinder
Kavum uteri (Rongga Rahim)
Tuba Falopii
Saluran yang keluar dari kornu rahim kanan dan kiri, panjangnya 12-13 cm,
diameter 3-8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum viseral yang merupakan
bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam saluran dilapisi silia, yaitu rambut
getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur dan hasil konsepsi. Tuba falopii tdd 4
bagian:
1. Pars interstisialis, bagian yang terdapat di dinding uterus;
2. Pars imika, merupakan bagian medial tuba yang sempit seluruhnya
3. Par ampullaris, bagian yang berbentuk sebagai saluran agak lebar, tempat
konsepi terjadi
4. Infundibulum, bagian ujung tuba yang terbuka kea rah abdomen dan mempunyai
fimbria. Fimbria penting artinya bagi tuba untuk menangkap telur untuk
kemudian menyalurkan telur ke dalam tuba.
Fungsi tuba falopii adalah sebagai saluran telur, menangkap dan membawa
ovum yang dilepaskan oleh indung telur, dan merupkan tempat terjadinya
konsepsi/fertilisasi
Ovarium
Terdapat dua ovarium, masing-masing di kanan dan di kiri rahim dilapisi
mesovarium dan tergantung di belakang lig. Latum. Bentuknya seperti
buah almon, sebesar jempol. Ovarium ini posisinya ditunjang oleh
mesovarium, lig. Ovarika, dan lig. Ivundibulopelvikum.
Struktur ovarium terdiri atas :
1. Korteks di sebelah luar yang diliputi oleh epithelium germinativum yang
berbentuk kubik, dan di dalam terdiri dari stroma serta folikel-folikel
primordial;
2. Medulla di seblah dalam korteks tempat terdapatnya stroma dengan
pembuluh-pembuluh darah, serabut-serabut saraf, dan sedikit otot
polos
Fungsi ovarium yang utama adalah menghasilkan sel telur (ovum),
menghasilkan hormon progesteron dan estrogen, serta ikut mengatur
haid
Diperkirakan pada wanita terdapat kira-kira 100.000 folikel primer. Tiap bulan
satu folikel akan keluar, kadang-kadang dua folikel, yang dalam
perkembangannya akan menjadi folikel de Graaf. Folikel – folikel ini
merupakan bagian terpenting dari ovarium dan dapat dilihat di korteks ovarii
dalam letak yang ebraneka ragam dan pula dalam tingkat-tingkat
perkembangan dari satu sel telur dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel sampai
mejadi folikel de Graaf yang matang terisi dengan likuor follikuli,
mengandung estrogen, dan siap untuk berovulasi.
Folikel de graaf yang matang berisi:
Ovum-peristiwanya disebut ovulasi
Stratum granulosum
Teka interna
Diskus proligerus
Liquor follikuli
Fisiologi
Alat-alat Kandungan
Fisiologi Haid

Pada wanita sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara


teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan
ini disebut haid. Ada yang menyebutnya mensis,
menstruasi, datang bulan, atau period.
Pada siklus haid, mukosa rahim dipersiapkan secara
teratur untuk menerima ovum yang dibuahi setelah
terjadinya ovulasi, keadaan ini dikontrol oleh hormon-
hormon yang dapat dideteksi dalam air kemih.
 Pengertian Menstruasi
Menstruasi adalah perdarahan periodik pada uterus yang
dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi (Bobak, 2004)
Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala
akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus. Fungsi
menstruasi normal merupakan hasil interaksi antara hipotalamus,
hipofisis, dan ovarium dengan perubahan-perubahan terkait pada
jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium
memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya
bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan-perubahan
siklik maupun lama siklus menstruasi (Greenspan, 1998).
Siklus Menstruasi
Gambaran klinis menstruasi

Wanita dengan siklus ovulatorik, selang waktu antara awal menstruasi hingga ovulasi – fase
folikular – bervariasi lamanya. Siklus yang diamati terjadi pada wanita yang mengalami ovulasi.
Selang waktu antara awal perdarahan menstruasi – fase luteal – relatif konstan dengan rata-rata
14 ± 2 hari pada kebanyakan wanita (Grenspan, 1998).
Lama keluarnya darah menstruasi juga bervariasi; pada umumnya lamanya 4 sampai 6 hari,
tetapi antara 2 sampai 8 hari masih dapat dianggap normal. Pengeluaran darah menstruasi terdiri
dari fragmen-fragmen kelupasan endrometrium yang bercampur dengan darah yang banyaknya
tidak tentu. Biasanya darahnya cair, tetapi apabila kecepatan aliran darahnya terlalu besar,
bekuan dengan berbagai ukuran sangat mungkin ditemukan. Ketidakbekuan darah menstruasi
yang biasa ini disebabkan oleh suatu sistem fibrinolitik lokal yang aktif di dalam endometrium.
Rata-rata banyaknya darah yang hilang pada wanita normal selama satu periode menstruasi
telah ditentukan oleh beberapa kelompok peneliti, yaitu 25-60 ml. Konsentrasi Hb normal 14 gr
per dl dan kandungan besi Hb 3,4 mg per g, volume darah ini mengandung 12-29 mg besi dan
menggambarkan kehilangan darah yang sama dengan 0,4 sampai 1,0 mg besi untuk setiap hari
siklus tersebut atau 150 sampai 400 mg per tahun (Cunningham, 1995).
Pada siklus menstruasi normal, terdapat produksi hormon-hormon yang
paralel dengan pertumbuhan lapisan rahim untuk mempersiapkan implantasi
(perlekatan) dari janin (proses kehamilan). Gangguan dari siklus menstruasi
tersebut dapat berakibat gangguan kesuburan, abortus berulang, atau
keganasan.Gangguan dari sikluas menstruasi merupakan salah satu alasan
seorang wanita berobat ke dokter.
Siklus menstruasi normal berlangsung selama 21-35 hari, 2-8 hari adalah
waktu keluarnya darah haid yang berkisar 20-60 ml per hari. Penelitian
menunjukkan wanita dengan siklus mentruasi normal hanya terdapat pada
2/3 wanita dewasa, sedangkan pada usia reproduksi yang ekstrim (setelah
menarche <pertama kali terjadinya menstruasi> dan menopause) lebih
banyak mengalami siklus yang tidak teratur atau siklus yang tidak
mengandung sel telur. Siklus mentruasi ini melibatkan kompleks
hipotalamus-hipofisis-ovarium.
Fase-Fase dalam siklus menstruasi

Setiap satu siklus menstruasi terdapat 4 fase perubahan


yang terjadi dalam uterus. Fase-fase ini merupakan hasil
kerjasama yang sangat terkoordinasi antara hipofisis anterior,
ovarium, dan uterus. Fase-fase tersebut adalah :
a) Fase menstruasi atau deskuamasi
Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan
disertai pendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya
stratum basale. Fase ini berlangsung selama 3-4 hari.
b) Fase pasca menstruasi atau fase regenerasi
Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya
endometrium. Kondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi
dan berlangsung selama ± 4 hari.
c) Fase intermenstum atau fase proliferasi
Setelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium ± 3,5 mm.
Fase ini berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus menstruasi.
Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu :
Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke-4 sampai hari ke-7. Fase ini dapat
dikenali dari epitel permukaan yang tipis dan adanya regenerasi epitel.
Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-8 sampai hari ke-10. Fase ini
merupakan bentuk transisi dan dapat dikenali dari epitel permukaan yang
berbentuk torak yang tinggi.
Fase proliferasi akhir, berlangsung antara hari ke-11 sampai hari ke-14.
Fase ini dapat dikenali dari permukaan yang tidak rata dan dijumpai
banyaknya mitosis.
d) Fase pramenstruasi atau fase sekresi
Fase ini berlangsung dari hari ke-14 sampai
ke-28. Fase ini endometrium kira-kira tetap
tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah
menjadi panjang berkelok-kelok dan
mengeluarkan getah yang makin lama makin
nyata. Bagian dalam sel endometrium terdapat
glikogen dan kapur yang diperlukan sebagai
bahan makanan unt
Fase sekresi dibagi dalam 2 tahap, yaitu :
 Fase sekresi dini, pada fase ini endometrium lebih tipis
dari fase sebelumnya karena kehilangan cairan.
 Fase sekresi lanjut, pada fase ini kelenjar dalam
endometrium berkembang dan menjadi lebih berkelok-
kelok dan sekresi mulai mengeluarkan getah yang
mengandung glikogen dan lemak. Akhir masa ini, stroma
endometrium berubah kearah sel-sel; desidua, terutama
yang ada di seputar pembuluh-pembuluh arterial.
Keadaan ini memudahkan terjadinya nidasi (Hanafiah,
1997).
Hormon-Hormon Siklus Haid
 FSH (Follicle Stimulating Hormone) dikeluarkan oleh hipofise
lobus depan,
 Estrogen dihasilkan oleh ovarium,
 LH (Luteinizing Hormone) dihasilkan oleh hipofise, dan
 Progesteron dikeluarkan oleh ovarium.
Pada fase sebelum ovulasi dikontrol oleh folicle
stimulating hormone (FSH) dan estrogen. Kelenjar
pituitari pada dasar otak akan mengeluarkan FSH yang
akan merangsang pematangan folikel di ovarium (indung
telur). Pematangan folikel ini akan meningkatkan produksi
esterogen. Ketika esterogen mencapai tingkat tertentu
dalam darah, kelenjar pituitari distimulasi untuk
menghasilkan luteinizing hormone (LH) yang meningkat
cepat yang kemudian akan menimbulkan ovulasi
(pecahnya folikel yang matang dan mengeluarkan ovum)
dalam 36 jam kemudian.
Saat ovulasi, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet busa dan
melakukan persiapan-persiapan supaya sel telur yang telah dibuahi dapat
bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium ini
terkelupas dan terjadi perdarhan yang disebut haid. Siklus (daur) haid yang
klasik adalah 28 ditambah atau dikuarangi 2 hari, sedangkan pola haid dan
lamanya perdarahan haid bergantung pada tipe wanita, dan biasanya 2-8
hari.
 Kenaikan kadar LH yang tinggi sesaat sebelum ovulasi dapat digunakan sebagai
indikator untuk mengetahui masa sebelum ovulasi terjadi. Kadar LH dapat
dideteksi melalui darah dan urin. Kadar LH dalam darah dapat diperiksa melalui
tes laboratorium, sedangkan kadar LH dalam urin dapat diperiksa melalui alat tes
kesuburan berupa strip.
 Fase setelah ovulasi dikontrol oleh progesteron. Setelah ovulasi, LH menyebabkan
pecahnya folikel yang kemudian folikel tersebut akan berkembang menjadi korpus
luteum, yang memproduksi progesteron. Di bawah pengaruh progesteron terjadi
perubahan-perubahan yang menunjukkan masa tidak subur seperti hilangnya
lendir.
Ovulasi (Pengeluaran Sel Telur)
Kehamilan hanya mungkin terjadi bila koitus dilakukan pada sekitar
saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira-kira 14 hari sebelum haid
yang akan datang. Dengan kata lain di antara dua haid yang
berurutan, ovarium akan mengeluarkan ovum, setiap kali satu dari
ovarium kanan dan lain kali dari ovarium kiri.
Cara menentukan adanya ovulasi:
Biopsi endometrium
Suhu basal badan
Sitologi vaginal
Getah serviks
pH getah vagina
endoskopi
FERTILISASI (PEMBUAHAN)

 Pertemuan antara sel telur dengan sel sperma terjadi di sepertiga


saluran telur (tuba falopii)  fertilisasi
 Hasil pertemuan sel telur dengan sel sperma  zigote
 Pertemuan antara sel telur dengan sel sperma di stimuli oleh
hormon estrogen
 Penghambatan pertemuan antara sel telur dengan sel sperma
pada duapertiga bagian atau tigapertiga bagian dari saluran telur
dilakukan oleh hormon progesteron
 Telur di ovulasi melalui ovari masuk ke saluran melalui jaringan
fimbriae
PREGNANSI (KEHAMILAN)

 Dimulai dengan terbentuknya zigote  inti sel telur


ketemu dengan inti sel sperma
 Sel sperma akan mengeluarkan 3 enzim utama yaitu:
cpe (corona penetrating enzyme), akrosin &
hialuronidase
 Setelah sel sperma satu masuk, maka sel te-lur akan
membentuk membran (selaput) proteksi (perlindungan)
agar sperma-sperma berikut tidak dapat menembus sel
telur
 Persaingan (Kompetisi) Sangat Sportif  40 % Mati,
30 % Abnormal, 30 % Bersaing Antara 15 % Ke
Kanan/Kiri  Akhirnya Tinggal 2,5 %  Dibutuhkan
Hanya 1 Sperma Untuk Membuahi
 Perhatikan gambar mulai terjadinya implantasi janin pada rahim
 Kehamilan 6 minggu (janin 4 minggu)  panjang baru 1,25 cm (o,5
inci)
 Kehamilan 8 minggu (janin 6 minggu)  panjang 2,5 cm (1 inci)
 Kehamilan 10 minggu (janin 8 minggu)  7 cm
KEHAMILAN 6 MINGGU
KEHAMILAN 8 MINGGU
KEHAMILAN 12 MINGGU
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai