GNOSI
ANALISIS
• Wilda Haifa Azhari (3311191044)
• Sri Restu Andriyani (3311191045)
• Syahrul Zamzam Firdaus (3311191046)
• Widya Nurdiani Lestari (3311191047)
• Syahla Ananda Santosa (3311191048)
• Cucu Mariya Ulfah (3311191049)
• Lyra Syifa Askania Dewi (3311191050)
• Syahvina Salsabila (3311191051)
• Hana Sri Rahayu (3311191052)
• Fahrul Hasary (3311191053)
TABLE OF
0 CONTENTS KADAR AIR, SUSUT
PENGAMBILAN 03 DAN
PNGERINGAN
1
SAMPEL (SAMPLING),
KADAR MINYAK
PENETAPAN KADAR
ABU ATSIRI
KADAR SARI
02
LARUT AIR DAN
ETANOL
Sampel (sampling), Penetapan Kadar
Abu
0 PENDAHULUAN
PRINSIP
HASIL STUDI KASUS
1
Sampel (sampling),
PENDAHULUAN
Penetapan Kadar Abu
Pengambilan sampel atau sebagian contoh dari suatu bahan baku simplisia atau sediaan obat
tradisional merupakan salah satu langkah awal dalam proses standardisasi. Aturanumum untuk
metode pengambilan sampel bagi pengujian kualitas dari bahan farmasetika telah ditetapkanoleh
WHO.
PRINSIP
Keabsahan kesimpulan yang diambil dari hasil analisa suatu sampel tergantung pada apakah
sampel dapat mewakili keseluruhan batch. Aturanumum untuk metode pengambilan sampel bagi
pengujian kualitas dari bahan farmasetika telah ditetapkanoleh WHO.
LEMBAR KERJA 1
Pada jamu tersebut belum sesuai dengan peraturan penandaan yang di persyaratkan karena pada kemasan tidak
terdapat peringatan, kontra indikasi, nomor produksi dan kadaluwarsa.
B. Penentuan penyimpangan Bobot Hitunglah rata-rata persen penyimpangan bobot pada 10 kemasan jamu tersebut
jika diketahui berat bersih yang tertera pada kemasan suatu jamu adalah 15 g dan berat 10 serbuk jamu yang telah
dikeluarkan dari kemasan adalah :
Jawab
Rumus: % Penyimpangan = Berat bersih−Berat sebenarnya / 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑥 100
1. 14,7 g
15 g – 14,7 g
% Penyimpangan = 15 𝑔
𝑥 100% = 2%
2. 13,8 g
15 g – 13,8 g
% Penyimpangan = 15 𝑔
𝑥 100% = 8%
3. 12,8 g 10. 12,7 g
% Penyimpangan =
% Penyimpangan =
4. 14,6 g
% Penyimpangan =
Rata-rata % penyimpangan bobot =
5. 13,8 g
Jadi, rata-rata persen penyimpangan bobot pada 10 kemasan
% Penyimpangan =
jamu tersebut adalah 8,401%.
6. 14,3 g
% Penyimpangan =
7. 12,5 g
% Penyimpangan =
8. 13,5 g
% Penyimpangan =
9. 14,7 g
% Penyimpangan =
B. Penentuan benda asing
Benda asing yang ditemukan berupa: Fragmen tumbuhan dan serpihan batu.
Hitunglah % persentase Benda asing dari Final Sampel. Bila diketahui data awal sebagai
berikut :
Bobot benda asing : 5 mg
Bobot final sampel : 20 g = 20.000 mg
Jawab:
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑏𝑒𝑛 𝑑𝑎 𝑎𝑠𝑖𝑛𝑔 (𝑚𝑔 )
% Benda asing dari Final Sampel = 𝑥 100%
𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑓𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑔 )
5 𝑚𝑔
= 𝑥 100%
20.000 𝑚𝑔
= 0,025 %
C. Mikrosublimasi
1. Jelaskan apa tujuan melakukan pengamatan kristal hasil mikrosublimasi dari suatu sediaan jamu atau bahan obat
tradisional.
Jawaban : Tujuan dari mikrosublimasi untuk mengetahui adanya Kristal dari bahan-bahan baku kimia obat, untuk Bahan Kimia
Obat (BKO) itu harus 0% tidak boleh ada sama sekali dalam sediaan jamu maupun bahan obat tradisional . Tujuan melakukan
pengamatan Kristal hasil mikrosublimasi dari suatu sediaan jamu adalah ada atau tidak nya Kristal- Kristal bahan kimia obat
(BKO)
S AR SJ
2. Berdasarkan hasil analisa KLT di atas
jelaskan apakah benar terdapat simplisia
kumis kucing pada jamu Y
Jawab : ya, berdasarkan hasil analisa KLT
benar terdapat simplisia kumis kucing
pada jamu Y. Karena, dengan larutan
pembanding sintetin dan asam rosmarinat
memiliki nilai Rf yang sama dengan
sampel
PENETAPAN KADAR ABU
1. Apoteker bagian QC akan menetapkan kadar abu dari simplisia rimpang jahe merah
sebelum digunakan untuk proses produksi ekstrak terstandar jahe merah. Sebanyak
2,475 g simplisia dimasukan ke dalam krus porslen yang memiliki bobot 45,725 g.
Setelah proses pemijaran dan berubah menjadi abu, diperoleh data penimbangan
sebagai berikut: Penimbangan jam ke-1: 47,425 g Penimbangan jam ke-2: 47, 220 g
Penimbangan jam ke-3: 47,190 g Penimbangan jam ke-4: 47,099 g Penimbangan jam
ke-5: 47,097 g Penimbangan jam ke-6: 47,096 g Penimbangan jam ke-7: 47,095 g.
Tugas:
a. Tentukanlah patokan bobot tetapnya dari sampel diatas
b. Tentukan pada jam ke-berapa telah tercapai bobot tetapnya?
c. Tentukanlah kadar abu total dari simplisia rimpang jahe merah tersebut
1. 1. Jelaskan sifat polaritas dari air dan etanol (koefisien partisi, elektronegatifitas dan ikatan hidrogen)serta jelaskan
kemungkinan metabolit sekunder yang tertarik pada pelarut air dan etanol
Jawaban :
Air bersifat polar karena bentuk molekul yang bengkok. Bentuknya berarti sebagian besar muatan negatif dari oksigen di sisi
molekul dan muatan positif dari atom hidrogen di sisi lain dari molekul. Ini adalah contoh dari kutub kovalen ikatan kimia.
Adapun sifat kepolarannya karena air memiliki pasangan elektron bebas, karena semakin banyak elektron bebas maka semakin
tinggi kepolarannya. Nilai elektronegativitas hidrogen 2,1 sedangkan elektronegativitas oksigen adalah 3,5. Semakin kecil
perbedaan antara nilai-nilai keelektronegatifan, atom lebih mungkin akan membentuk ikatan kovalen. Perbedaan besar nilai-
nilai elektronegativitas terlihat dengan ikatan ion. Hidrogen dan oksigen bertindak sebagai non logam di bawah kondisi biasa,
tapi oksigen sedikit lebih elektronegatif dibanding hidrogen, sehingga dua atom membentuk ikatan kovalen kimia.Atom
oksigen yang sangat elektronegatif menarik elektron atau muatan negatif untuk itu, membuat daerah sekitar oksigen lebih
negatif dari daerah sekitar kedua atom hidrogen. Bagian positif elektrik dari molekul (atom hidrogen) yang tertekuk jauh dari
dua orbital diisi oksigen. Pada H2O, atom H yang relatif bermuatan positif akan saling tarik menarik denganatom O yang
sangat elektronegatif dari molekul yang berbeda, sehingga terbentuklah ikatan hidrogen.Setiap satu molekul air bisa
membentuk empat ikatan hidrogen dengan dikelilingi oleh molekul-molekul air lainnya. Dua ikatan hidrogen melalui dua atom
H, dan dua ikatan hidrogen melalui atom O (karena memiliki 2 pasang elektron bebas).
Lanjutan
Etanol adalah pelarut semipolar karena etanol memiliki gugus hidroksil dan pendeknya rantai karbon
etanol. Etanol memiliki rumus molekul (C2H6O) rantai karbon yang dimiliki etanol berjumlah dua, semakin
pedek rantai karbonnya maka semakin polar dan etanol memiliki pasangan elektron bebas sehingga semakin
banyak pasangan elektron bebas maka semakin tinggi juga sifat kepolarannya, atom hidrogen yang terikat
dengan atom sangat elektronegatif (N, O, atau F) dan pasangan elektron bebas dari atom sangat
elektronegatiflainnya.
Ikatan ini muncul sebagaimana ikatan N—H, O—H, dan F—H bersifat sangat polar,di mana muatan
parsial positif pada H dan muatan parsial negatif pada atom elektronegatif (N, O, atau F). Etanol memiliki nilai
konstanta dielektrik yang cukup besar yaitu 24,5 yang artinya semakin tinggi nilai konstanta dielektrik maka
akan meningkat juga sifat keelektronegatifannya sehingga membuat suatu senyawa semakin polar.
Kemungkinan metabolit sekunder tertarik pada air dan etanol Metabolit sekunder tertarik pada air dan etanol
merupakan pengujian untuk menetapkan jumlah kandungan senyawa-senyawa yang dapat terlarut dalam
etanol. Pada titik metabolit sekunder larut air, simplisia dimaserasi selama ± 24 jam dengan air, sedangkan
pada awal metabolit sekunder larut etanol, penyederhanaan terlebih dahulu dimaserasi selama ± 24jam
dengan etanol (95%). Hal ini bertujuan agar zat aktif yang terdapat pada simplisia dapat terekstraksi dan
tertarik oleh pelarut.
Kemungkinan metabolit sekunder menarik air dan etanol dikarenakan senyawa yang terkandung dalam
simplisia. Dikarenakan etanol dan air merupakan pelarut organik yang dapat mengenali dengan baik senyawa
simplisia.
Simplisia lebih cepat larut dalam etanol dan filtrat lebih mudah terbentuk. Ekstrak etanol dapat mengidentifikasi
senyawa metabolit sekunder lebih banyak daripada ekstrak air, hal ini dikarenakan ekstrak etanol mempunyai
kesamaan tingkat kepolaran dengan senyawa yang didapatkan. Menurut (Markham,1988), aglikon flavonoid adalah
polifenol yang mempunyai sifat kimia senyawa feno. Adanya sejumlah gugus hidroksil, flavonoid juga bersifat polar
dan karenanya cukup larut dalam pelarut seperti etanol.
Etanol mempunyai titik didih yang rendah yaitu 79°C sehingga memerlukan panas yang lebih sedikit untuk
proses pemekatan, sedangkan menurut Hardiningtyas (2009), meskipun air mempunyai konstanta dielektrikum paling
besar (paling polar) namun penggunaanya sebagai pelarut pengekstrak jarang digunakan karena mampunyai beberapa
kelemahan seperti menyebabkan reaksi fermentatif(mengakibatkan perusakan bahan aktif lebih cepat), pembekalan sel
larutannya mudah terkontaminasi.
2. Apakah pentingnya kita mengetahui bobot tetap dalam penetapan kadar secara gravimetri dan sebutkan parameter
standardisasi yang prinsip dasarnya adalah gravimetric
Jawaban : Untuk menentukan bobot tetap dalam penetapan kadar secara gravimetri sangatlah penting. Dikarenakan
gravimetri sendiri merupakan proses menganalisis secara kuantitatif untuk menentukan jumlah zat hasil reaksi setelah
bahan/analit yang dihasilkan diperlakukan terhadap pereaksi tertentu. Sedangkan bobot tetap sendiri merupakan bobot
selisih yang diperkenankan penimbangan terakhir dengan penimbangan sebelumnya itu yang dikatakan sudah tidak
mengalami perubahan.
Jadi karena menggunakan prinsip gravimetri itu menganalisis secara kuantitatif yang artinya
sedikit saja mendapat jumlah berbeda dengan melebihi bobot selisih dari penimbangan bobot
terakhir dengan bobot sebelumnya yang diperkenankan maka akan mempengaruhuhi
hasilnhya, sehingga dengan menggunakan bobot tetap dengan prinsip gravimetri
mendapatkan suatu unsur atau senyawa tertentu dalam kondisi murni stabil yang dapat
diubah menjadi bentuk yang cocok untuk ditimbang.
MAR
Despite being
S
red, Mars is a
cold place
MERCU
Mercury is the
RY
closest planet to the
SATURN Sun
Saturn is the
ringed planet
and a gas giant
WELCOM
04 E
You could enter a subtitle here if
you need it
WELCOME JULIA
LARA
You can replace the image on the screen
with your own
HELENA
PATTERSO
N
You can replace the image on the screen
with your own
05
EVENTS
You could enter a subtitle here if
you need it
REVIEW OF PAST
EVENTS
SATURN NEPTUNE
Saturn is the ringed It’s the farthest
one and a gas giant planet from the Sun
01 02 03 04 05
APRIL JUNE
MAY 04
12 23
SNEAK PEEK
You can replace the images on the screen with your
own work. Just delete these ones and add yours
THANKS
Do you have any questions?
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com
PHOTOS
● Female student sitting with book and smiling
● Teenage student sitting at table in classroom
● Modern microscope in laboratory
● Scientist making test in laboratory
VECTORS
● Abstract science background
● Chemistry test tubes
● Flat chemistry background
● Flat chemistry laboratory with flasks
● Flat chemistry background
● Flat chemistry background II
Instructions for use
In order to use this template, you must credit Slidesgo by keeping the Credits slide.
For more information about editing slides, please read our FAQs or visit Slidesgo School:
https://slidesgo.com/faqs and https://slidesgo.com/slidesgo-school
Fonts & colors used
This presentation has been made using the following fonts:
Teko
(https://fonts.google.com/specimen/Teko)
Hind Vadodara
(https://fonts.google.com/specimen/Hind+Vadodara)
PHASE 1
Task 1
Task 2
PHASE 2
Task 1
Task 2
PHASE
1
Task 1
Task 2
...and our sets of editable icons
You can resize these icons, keeping the quality.
You can change the stroke and fill color; just select the icon and click on the paint bucket/pen.
In Google Slides, you can also use Flaticon’s extension, allowing you to customize and add even more icons.
Educational Icons Medical Icons
Business Icons Teamwork Icons
Help & Support Icons Avatar Icons
Creative process Icons Performing Arts Icons
Nature Icons
SEO & Marketing Icons