Anda di halaman 1dari 29

GIS-Based multi-criteria decision making model for

site selection of seaweed farming information


center: A lesson from small islands, Indonesia

Wellem Anselmus Teniwuta*, Mariminb, dan Taufik Djatnab

Diringkas oleh: Rischa Agitta Sebayang/1806153605


Tugas 1.Pengembangan Proyek Industri-Site Selection
Abstraksi

Latar Belakang
 Rumput laut telah terbukti menjadi salah satu komoditas laut yang menyediakan
efek pengali ekonomi yang signifikan untuk masyarakat pesisir di Provinsi Maluku
Tenggara selama 2005-2013
 Penurunan produktivitas dari rumput laut memberikan efek langsung kepada
kesejahteraan petani dan masyarakat pesisir pada daerah ini selama beberapa
tahun terakhir dikarenakan informasi yang tidak merata pada pembudidayaan
rumput laut
Abstraksi (2)

Latar Belakang

 Paper ini berfokus kepada pemilihan lokasi yang sesuai untuk pusat informasi
pembudidayaan rumput laut di daerah Maluku Tenggara, Indonesia
 Hasil dari studi ini adalah bertujuan sebagai perbandingan dan input untuk
pemerintah lokal dalam hal kebijakan Maluku Tenggara dalam pengembangan
pembudidayaan rumput laut
Abstraksi (3)

Tools yang digunakan

Fuzzy AHP Analisis Spasial GIS


Pengantar

Pengantar
 Informasi memberikan peranan yang signifikan terhadap kesuksesan dari berbagai
jenis usaha termasuk usaha kecil (Vaughan, 1999), meskipun perubahan dari
teknologi informasi telah mengubah perilaku manusia (Lyu & Hwang, 2014), tetapi
kondisinya masih belum dapat diaplikasikan kepada semua daerah di dunia
 Sejak rumput laut terbukti dapat berkontribusi terhadap ekonomi lokal, pemerintah
lokal dari Maluku Tenggara memutuskan rumput laut sebagai komoditas utama
pada 2017 dan memasukkan rumput laut kedalam Rencana Pengembangan
Regional-Medium Term untuk 2017-2022.
Pengantar

Pengantar
 Informasi memberikan peranan yang signifikan terhadap kesuksesan dari berbagai
jenis usaha termasuk usaha kecil (Vaughan, 1999), meskipun perubahan dari
teknologi informasi telah mengubah perilaku manusia (Lyu & Hwang, 2014), tetapi
kondisinya masih belum dapat diaplikasikan kepada semua daerah di dunia
 Sejak rumput laut terbukti dapat berkontribusi terhadap ekonomi lokal, pemerintah
lokal dari Maluku Tenggara memutuskan rumput laut sebagai komoditas utama
pada 2017 dan memasukkan rumput laut kedalam Rencana Pengembangan
Regional-Medium Term untuk 2017-2022.
Pengantar

Pengantar
 Informasi memberikan peranan yang signifikan terhadap kesuksesan dari berbagai
jenis usaha termasuk usaha kecil (Vaughan, 1999), meskipun perubahan dari
teknologi informasi telah mengubah perilaku manusia (Lyu & Hwang, 2014), tetapi
kondisinya masih belum dapat diaplikasikan kepada semua daerah di dunia
 Sejak rumput laut terbukti dapat berkontribusi terhadap ekonomi lokal, pemerintah
lokal dari Maluku Tenggara memutuskan rumput laut sebagai komoditas utama
pada 2017 dan memasukkan rumput laut kedalam Rencana Pengembangan
Regional-Medium Term untuk 2017-2022.
Pengantar

Pengantar
Pengantar

Pengantar

Penting untuk membentuk pusat informasi untuk penanaman rumput laut yang akan
bertindak sebagai penghubung petani kepada informasi terhadap teknologi dan
perkembangan terkini, informasi pada kondisi pasar yang berhubungan dengan
permintaan dan harga jual yang akan memantu petani dalam membuat kesepakatan
terkait masalah-masalah teknis dalam pembudidayaan rumput laut.
Material dan Metode

Lokasi Studi
Bagian dari Kepulauan Kei, yang
terletak di Tenggara Provinsi Maluku
di bagian timur Indonesia. Maluku
Tenggara secara geografis terletak di
50 hingga 6,50 Lintang Selatan dan
1310 hingga 133,50 Bujur Timur, yang
terdiri dari dua pulau terbesar
(pulau besar dan pulau kecil)
ditambah dengan 25 pulau kecil
menyebar di sepanjang area
Material dan Metode

Metode
Material dan Metode

Kriteria Evaluasi
Material dan Metode

Analisis Fuzzy AHP

Step 1: Matriks perbandingan berpasangan pada semua kriteria dengan


menanyakan yang mana kriteria lebih penting
Material dan Metode

Analisis Fuzzy AHP

Step 2: Untuk menentukan mean geometrik fuzzy dan bobot fuzzy dari
setiap kriteria, digunakan mean geometrik
Material dan Metode

Analisis Fuzzy AHP

Step 3: Menghitung Consistency Index


Material dan Metode

Analisis Fuzzy AHP

Step 4: Mengurutkan kriteria kesesuaian


Material dan Metode

Hirarki dari Kriteria Keputusan dan Batasan untuk Pusat


Informasi Rumput Laut
Material dan Metode

Area Pembatasan Area

- Mengeluarkan daerah yang telah


ditempati dengan kegiatan lain
seperti pertanian, tempat-tempat
umum dan perumahan
- Praktek adat memiliki
kemungkinan untuk berdampak
pada pusat informasi adalah
praktik "Sasi"
Hasil
Analisis Sensitivitas

3 Pendekatan Analisis Sensitivitas

 Memberikan semua kriteria bobot yang sama (Tegou et al., 2010)


 Menetapkan kriteria tertinggi pada AHP dan FAHP dengan setengah bobot dan
kriteria lainnya berbagi sisa bobot yang sama
 Penggunaan bobot 20% dari setiap kriteria
Analisis Sensitivitas (2)

Kriteria Kesesuaian

Kriteria Kesesuaian; (a)


jarak dari jalan;
(b)kesesuaian jarak desa;
Analisis Sensitivitas (3)

Kriteria Kesesuaian (2)

(c)kesesuaian pemetaan
untuk jumlah petani
rumput laut di masing-
masing daerah (d)
kesesuaian kemiringan
Analisis Sensitivitas (4)

Kriteria Kesesuaian (2)

(c)kesesuaian pemetaan
untuk jumlah petani
rumput laut di masing-
masing daerah (d)
kesesuaian kemiringan
Analisis Sensitivitas (3)

Kriteria Kesesuaian (3)

Kesesuaian tanpa
mempertimbangkan
batasan : (a) Fuzzy AHP; (b)
AHP
Diskusi

Kelompok yang Sesuai dengan Pembatasan

(a) Fuzzy AHP; (b) AHP


Kesimpulan

 Efektivitas analisis spasial terutama di wilayah dengan banyak pulau-pulau


kecil dan masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir di mana terdapat beberapa
kendala yang mempengaruhi secara signifikan pada kegiatan sehari-hari
 Analisis kesesuaian dengan pendekatan MCDM telah memberikan hasil yang
kuat untuk mendapatkan lokasi yang sesuai untuk pusat informasi untuk
budidaya rumput laut dengan mengatasi geografis dan kendala infrastruktur
Kesimpulan (2)

 Model ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah dalam mengidentifikasi


lokasi ketika semua kriteria berubah karena pengembangan ekonomi,
infrastruktur, dan semua data yang relevan
 Hasil penelitian ini mengidentifikasi 57- 60 lokasi yang sesuai dan tersebar di
dua pulau terbesar di wilayah ini, di mana sebagian besar lokasi yang sesuai
telah diidentifikasi
Kesimpulan (3)

 Hasil dari penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pemerintah daerah untuk
mengembangkan agroindustry rumput laut di wilayah tersebut, terutama
pada kebijakan dalam memberikan bantuan baik di sisi penawaran yang
terkait dengan teknologi terbaru, pengetahuan yang lebih baik tentang
melakukan budidaya rumput laut, dan termasuk menangani hama dan
penyakit

 Pemerintah Maluku Tenggara untuk menjadikan rumput laut sebagai


komoditas unggulan daerah dalam 5 tahun ke depan berada dalam jangkauan
Keterbatasan Penelitian

 Keterbatasan penelitian ini terkait dengan peta perbatasan desa, di mana di


wilayah tersebut masih terdapat pertentangan

Anda mungkin juga menyukai