Anda di halaman 1dari 13

TEKNOLOGI SEDIAAN

PADAT
FAKTOR FORMULASI DAN UJI MUTU
SEDIAAN KAPLET
KELOMPOK 3:

1. Yayu Herlinsa (F1G020003)


2. M. Ridwan Mirolubis (F1G020012)
3. M. Fachri Alieffaizan (F1G020022)
4. Dinia Riska Shafira (F1G020023)
5. Peggy Permata Arianti (F1G020036)
6. Nurul Isnaini (F1G020046)
7. Rosa Anjelina (F1G020047)
KAPLET

Kaplet (kapsul tablet) Merupakan jenis obat yang


bentuknya penggabungan dari bentuk tablet dan
kapsul. Kaplet ini tidak memakai pembungkus
sebagaimana halnya obat berbentuk tablet pada
umumnya, namun bentuk fisiknya menyerupai
kapsul. Bentuknya memang lebih menarik, bentuk
ini juga berfungsi untuk melindungi obat dari
pengaruh kelembapan udara atau melindunginya
dari keasaman lambung. Kaplet juga merupakan
obat padat yang dibuat secara kempa cetak,
sehingga bentuknya menjadi oval seperti kapsul.
FAKTOR FORMULASI

01 Organoleptis 05 Stabilitas Solid

02 Analisis Fisikokimia 06 Studi Kompabilitas

Parameter yang Mempengaruhi


03
Sifat-sifat Fisikomekanik 07 Adsorpsi

04 Sifat Kristal 08 Konstanta Ionisasi


organoleptis 01

02

03
organoleptis ini menekankan bahwa
preformulasi harus dimulai dengan 04
pemerian zat aktif, warna, bau, dan
rasa zat aktif harus dicatat dengan
menggunakan terminologi deskriptif. 05

06
Analisis
fisikokimia 01

02
Analisis fisikokimia merupakan bagian
penting dalam preformulasi karena analisis 03
fisikokimia ini dilakukan untuk identitas dan
kadar zat aktif. Untuk penetapan kualitatif 04
digunakan kromatografi lapis tipis, spektrum
serapan inframerah, reaksi warna, spektrum
serapan ultraviolet, dan reaksi lainnya. 05
Penetapan kadar dilakukan dengan metode
spektrofotometri, kromatografi gas, 06
kromatografi cair kinerja tinggi, titrasi
kompleksometri, asam basa, argentometri,
dan iodometri.
Sifat - sifat Fisikomekanik

Mencangkup:

 Ukuran partikel
 Teknik menetapkan ukuran partikel
 Bentuk dan luas permukaan partikel
 Sifat aliran serbuk
 Karakteristik pengempaan/ kompaktibilitas
 Sifat terbasahi
 Bobot jenis
 Higroskopisitas
Sifat Kristal

 Polimorfisa adalah sifat zat aktif yang terdiri atas satu bentuk kristal dengan
pengaturan ruang kisi-kisi yang berbeda.
 Polimorf adalah bentuk kristal yang berbeda.
 Pseudopolimorf adalah suatu kristal solid yang sering menjerat molekul
pelarut dalam suatu posisi kisi-kisi tertentu dan dalam stokiometri.

Ada 2 (dua) tipe polimorfisa, yaitu :


 Monotropik : polimorfisa yang hanya satu bentuk zat aktif yang stabil
(terlepas dari suhu dan tekanan) dan bentuk menstabil akan kembali ke
bentuk stabil seiring dengan waktu.
 Polimorf enantiotropik adalah perubahan dari suatu bentuk ke bentuk lain
yang bersifat reversible. Pseudopolimorfisa Perubahan dalam proses
kristalisasi juga dapat menyebabkan masuknya molekul pelarut dalam
kristal, menghasilkan solvant (atau terutama jika air yang masuk berupa
hidrat).
Stabilitas solid 01

02
Dalam mengimplentasikan studi stabilitas harus
memipertimbangkan dua hal, yaitu:
03
• Pengembangan suatu profil zat aktif
• Pada tahap dini, perlu dipertimbangkan 04
interaksi yang mungkin terjadi antara zat aktif
dan eksipien yang merupakan calon untuk 05
dimasukan pada formulasi yang diinginkan
stabilitas solid berkaitan dengan stabilitas fisik
dan kimia. 06
.
Study kompabilitasi 01

Suatu sediaan tablet mengandung 02


bebrapa jenis eksipien, yaitu :
03
• Pengisi
• Pengikat 04
• Penghancur
• Lubrikan
05
• Glidan
• Antilekat
• adjuvan (jika perlu). 06
Parameter yang
Mempengaruhi Absorpsi 01

02

Absorpsi zat aktif solid yang


diberikan 03
secara oral terdiri dari dua proses
berurutan
yaitu proses disolusi, diikuti 04
dengan
transportasi zat terdisolusi.
05

06
Konstanta Ionisasi 01

02

Yang dimaksud dengan Konstanta ionisasi basa (Kb) adalah Konstanta


03
kesetimbangan ionisasi basa dalam air yang merupakan hasil bagi
konsentrasi produk dengan konsentrasi reaktan. Konstanta Disosiasi, yaitu
menyangkut proses transfer melalui sel membran, untuk penelitian 04
stabilitas dan solubilitas obat dalam larutan

05

Faktor penting dalam absorpsi zat aktif yang bersifat asam 06


dan basa lemah adalah
• pH pada tempat absorpsi
• konstanta ionisasi
• kelarutan spesi takterionisasi dalam lemak
Uji mutu 01
untuk melakukan pengujian terhadap suatu produk sediaan tablet yang dihasilkan
dilakukan secara 2 (dua) tahapan, yaitu tahap evaluasi sediaan granul (massa cetak) dan tahap
evaluasi sediaan bobot. 02
1. untuk melakukan uji granul/massa cetak ini meliputi:
• uji waktu air 03
• persen kompresibilitas
04
• uji kadar lembab.

2. untuk melakukan uji terhadap sediaan tablet ini meliputi:


05
• Uji Visual
• Uji Keseragaman Bobot
06
• Uji Keseragaman Ukuran

• Uji Kekerasan

• Uji Kerapuhan

• Uji Waktu Hancur.


Thanks!

Anda mungkin juga menyukai