Anda di halaman 1dari 14

HAKIKAT FILSAFAT

KELOMPOK 12

1. SITI ZAHRATUL HASANAH


2. YUSNI AINIL KHOTIMAH
3. SITI MAUIZZATUZZAHRAH
PENDAHULUAN

Filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha mencari kebenaran telah memberikan banyak pelajaran, misalnya tentang
kesadaran, kemauan dan kemampuan manusia sesuai dengan posisinya sebagai makhluk individu dan makhluk tuhan untuk di
aplikasikan dalam kehidupan. Secara kodrati manusia dianugrahi akal, daya piker, yang tidak diperoleh oleh makhluk lain. Akal ini
seyogyanya dapat di pergunakan semaksimal mungkin untuk kemampuan berfikir tersebut. Menurut Ngalim purwanto [1990: 43]
berpikr adalah daya yang paling utama dan merupakan cirri khas yang membedakan manusia dengan hewan.

Filsafat kerap kali dipandang sebagai ilmu yang abstrak, padahal filsafat ini sangat dekat sekali dengan kehidupan manusia.
Filsafat bagi sebagian kalangan merupakan disiplin ilmu yang kurang diminati, karna dianggap sebagai ilmu yan sulit dan membutuhan
pemikiran. Memang, bagi para studi ini atau pelajar merasa malas dan enggan ketia mulai memasuki bidang studi ini. Namun keraguan
dan kengganan dan kecemasan ini biasanya pelan-pelan memudar ketika sudah mulai menekuni bidang ini dn bahkan akan terasa lebih
menarik ketika sadar bahwa filsafat adalah bagian yang tak dari hidup manusia.
PEMBAHASAN
 

A. Definisi filsafat
Menurut beberapa ahli banyak pengertian filsafat diantaranya:
1. plato[427-347] “filsafat tidak lain adalah pengetahuan tentang segala hal”
2. aristoteles [384-322] “filsafat itu menyelidiki sebab dan asas segala benda”
3. al- farabi “filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidki hakikatnya yang sebenarnya”
4. Harold h.titus “filsafta yaitu sikap tentang hidup dan alam semesta salah satu metode berfikir reflektif dan penyelidikan yang di
dasrkan pada akal adalah seperangkat masalah suatu perangkat teori dan sistem teori”.
5. ibnu rushd “filsafat yaitu hikmah yang merupakan pengetahuan otonom yang prlu di timba oleh manusia sebab ia di karuniai oleh
alloh dengan akal”.
6. al-kindi “filsafat merupakan pengetahuan benar mengenai hakikat segala yang ada sejauh mungkin bagi manusia bagi filsafat yang
mulia adalah filsafat pertama, yaitu pengetahuan kebenaran pertama yang merupakan sebab dari segala kebenaran”.
Secara etimologi, kata “filsafat” berasal dari gabungan dua kata: philein yang berarti [ mencintai ] dan shopos yang berarti kerifan
atau kebijaksanaan. Jadi dilihat dari pengertian diatas filsafat yaitu mencintai kebijaksanaan.
B. ciri-ciri berfikir filsafat

• Radikal, artinya berfikir sampai ke akar persoalan. Hal itu biasa dilakukan dengan cara bertanya terus
menerus hingga mendapat suatu jawaban yang lebih hakiki. Juga menghubungkan satu konsep atau
gagasan dangan yang lainnya, menanyakan “mengapa” dan mencari jawaban yang lebih baik di
bandingkan dengan jawaban yang sudah tersedia. Filsafat sebagai bentuk perenungan mengupayakan
suatu kejelasan, keruntutan, dan keadaan memadainya pengetahuan agar kita dapat memperoleh
pemahaman yang menyeluruh dan komprehensif.

• Kritis, yaitutanggap terhadap persoalan yang berkembang dan yang di ketahuainya atau bahkan
mendatanginya. Berfikir kritis adalah sebuah skillkognitif yang memungkinkan seseoran untuk
menginvestigasi sebuah situasi, masalah, pertanyaan, atau phenomena untuk isa membuat sebuah
penilaian atau keputusan. Berfikir kritis adalah sebuah hasil dari salah satu bagian otak manusia yang
sangat berkembang dan bagian luar dari bagian otak manusia yang terluas.
C. Objek filsafat
Objek adalah sesuatu yang menjadi bahan dari kajian dari suatu penelaah atau penelitian tentang pengetahuan.
Dan setiap ilmu pengetahuan pasti mempunyai objek, baik objek yang bersifat materiil maupun objek formal.
Objek materiil adalah kajian penelaah atau pembentukan pengetahuan itu, yaitu segala sesuatu yang ada dan
mungkin ada. Objek materiil mencakup segal hal, baik hal-hal yang konkret maupun yang abstrak.tentang objek
materiil ini banyak yang sama dengan objek materiil sains, namun bedanya dalam dua hal, yaitu pertama sains
menyelidiki objek materiil yang empiris, sementara filsafat menyelidiki bagian objek yang abstraknya. kedua ada
objek materiil filsafat yang memang tidak dapat diteliti oleh sains, seperti, tuhan, hari akhir, yaitu objek materiil
yang selamanya tidak empiris.
Sedangakan objek formal, yaitu sifat penilitian. Objek formal adalh penyelidikan yang mendalam. Kata
mendalam berarti ingin tau tentang objek yang tidak empiris. Penyelidikan sains tidak mendalam Karena ia hanya
ingin tahu sampai batas objek itu dapat di teliti secara empiris. Objek penelitian sains adalah pada batas dapat
diriset, sedangkan objek penilitian filsafat adalah ada pada daerah tidak dapat diriset, tetapi dapat di pikirkan
secara logis.
D. Metode filsafat

• Metode sistematis yaitu, para pelajar akan menghadapi karya-karya filsafat, misalnya mempelajari
tentang teori-teori pengetahuan yang terdiri atas beberapa cabang filsafat, setelah itu ia mempelajari
teori hakikat yang merupakan cabang ilmu lainny, kemudian ia akan mempelajari teori nilai atau
filsafat nilai.

• Metode historis yaitu historis digunakan bila pelajar mengkaji filsafat dengan memgikuti sejarahnya.
Ini dapat dilakukan dengan cara membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukannya dalam
sejarah. Atau membagi babakan atau priode filsafat sejarah.

• Metode kritis yaitu digunakan apabila pelajar mempelajari filsafat tingkat intensif. Dimana pelajar
haruslah tetap memiliki bekal pengetahuan tentang filsafat secara memadai. Dalam metode ini
pengajaran filsafat dapat menggunakan metode sistematis atau historis.
E. Ciri-ciri filsafat

1. filsafat sebagai ilmu, yaitu bahwa filsafat berusaha untuk mencari tentang hakikat atau inti dari suatu
hal. Hakikat ini sifatnya sangat dalam dan hanya dapat di mengerti oleh akal.
2. filsafat sebagai cara berfikir, yaitu cara berfikir yang sangat mendalam atau radikal sehingga akan
sampai pada hakikat sesuatu. Pemikiran yang dilakukan dengan melihat dari berbagai sudut pandang
pemikiran atau dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
3. filsafat sebagai pandangan hidup, yaitu bahwa filsafat pada hakikatnya bersumber pada hakikat kodrat
diri manusia, yang berperan sebagai makhluk individu, makhluk social, dan makhluk tuhan
F. Manfaat mempelajari filsafat
1. filsafat telah mengajarkan untuk lebih mengenal diri sendiri secara totalitas, sehingga dengan
pemahaman tersebut dapat dicapai hakikat manusia itu sendiri dan bagaimana sipat manusia itu
seharusnya. Filsafat mengajarkan kita agar terlatih untuk berfikir serius, berfikir secara radikal mengkaji
sesuatu sampai ke akar-akarnya

2. filsafat mengajarkan tentang alam semesta. Pada dasarnya berfikir filsafat ialah berusaha untuk
menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional dalam rangka memahami segala sesuatu, termasuk
diri manusia itu sendiri.
3. filsafat mengajarkan tentang tuhan. Studi tentang filsafat seyogyianya dapat membantu manusia untuk
membangun keyakinan keagamaan atas dasar yang matang secara intelektual. Maka dengan filsafat, nash
atau ajran-ajaran agama dapat dijadikan sebagai bukti untuk membenarkan akal.
G. Cabang-Cabang filsafat
Menurut aristoteles, pembagian filsafat digolongkan kedalam empat cabang yaitu;
a). logika adalah ilmu pengetahuan bagi filsafat, ilmu yang mendasari dalam memahami filsafat.
b). filsafat teoritis atau filsafat nazariah, didalamnya tercakup ilmu-ilmu yang sangat penting seperti ilmu fisika,
ilmu matematika, dan ilmu metafisika. Bagi aristoteles ilmu metafisika inilah yang menjadi inti atau bagian yang
paling utama dari filsafat.
c). filsafat praktis atau filsafat alamiah, didalamnya tercakup tiga macam ilmu yang tidak kalah pentingnya, yaitu:
- Ilmu etika yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perorangan
- Ilmu ekonomi, yang mengtaur kesusilaan dan kemakmuran dalam keluarga (rumah tangga)
- Ilmu politik, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran dalam Negara
d).filsafat poetika merupakan filsafat kesenian, yakni filsafat yang membicarakan tentang keindahan, pengertian
seni, penggolongan seni, nilai seni, aliran dalam seni, dan teori penciptaan dalam seni.
PENUTUP

KESIMPULAN
1.pengertian
Jadi filsafat itu adalah ilmu pengetahuan yang berupaya mengkaji tentang masalah-masalah Yng muncul dan berkenaan dengan segala
sesuatu, baik yang sifatnya materi maupun immateri secara sungguh-sungguh guna menemukan hakikat sesuatu yang sebenarnya, mencari prinsip-
prinsip kebenaran, serta berfikir secara rasional, logis, mendalam dan bebas sehingga dapat dimanfaatkan untuk membantu menyelesaikan maalah-
masalah dalam kehidupan manusia.
2.objek filsafat yaitu
Objek materiil yaitu suatu kajian penelaah atau pembentukan pengetahuan itu, yaitu segala sesuatu yang ada dan mungkin ada. Objek formal
yaitu penyelidikan yang mendalam sampai ke akar-akarnya tidak berhenti samapai menemukan kebenaran.
3.metode filsafat
• Metode sistematis yaitu pengkajian hanya terfokus pada isi filsafat saja, bukan pada tokoh ataupun pada zaman, serta periodenya.
• Metode historis yitu pengkajian dengan hanya mengikuti sejarahnya, membicarakan tokoh demi tokoh menurut kedudukan sejarahnya.
• Metode kritis yaitu mengkritik hasil penelitian atau pengkajian filsafat seseorang
4.ciri-ciri filsafat

-filsafat sebagai ilmu

-Filsafat sebagai cara berfikir

-filsafat sebagai pandangan hidup

5. manfaat mempelajari filsafat

-mengajarkan kita untuk lebih mengenal diri sendiri secara totalitas

-mengajarakan kita tentang hakikat alam semesta

-mengajarkan tentang hakikat tuhan

6.cabang-cabang filsafat

Logika, metodologi, metafisika, epistemology,estetika, etika, filsafat agama dan lain-lain.


SARAN
Walaupun filsafat ini sangat begitu membosankan jika dikaji lebih mendalam maka akn semakin
penasaran terhadap pelajaran ini harus selalu berusaha jangan sampai menyerah. Filsafat ini juga dapat
memberikan kita bekal untuk berfikir kritis,analistis, logis dan sistematis.
DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, Asmoro. 2005. Filsafat umum. Jakarta: PT. Raja Grafindo persada
Adisusilo, sutarji, 1982. Problematika perkembangan ilmu pengetahuan. Yogyakarta:
kanisius
Anshari, Endang saifuddin. 1987. Ilmu, filsafatn dan agama. Cet. VII. Surabaya: PT.
Bina Ilmu.
Arifin, M. 2003. Filsafat pendidikan islam. Jakarta: Bumi Aksara
Bachtiar, Amsal. 2005. Filsafat ilmu, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Badudu, JS, dan zain, sutan Muhammad. 1996. Kamus umum bahasa Indonesia. Cet. III.
Jakarta: Pustaka Sinar Hrapan.
Bakker, Anto. 1984. Metode-metode filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Bakker, Anton dan Zubair, Ahmad Charris. 1994. Metodologi penelitian filsafat.
Yogyakarta: Kanisius
Bakry, Hasbulloh. 1971. Sistematika filsafat. Jakarta: Widjaya
Berten, K.1976. ringkasan sejarah barat. Yogyakarta: Kanisius. 1975. Sejarah filsafat
yunani. Yogyakarta: Kanisius.
Burhanuddin, Riva’i.tt. Sejarah al-kitab dan al-qur’an. Jakarta: Persahabatan.

Anda mungkin juga menyukai