Anda di halaman 1dari 21

Jenis Proses Pengecoran

Dwi Putra Genter Teknik Mesin


A. 5 c (sore)
c21201181095
Jenis Proses Pengecoran
Pengecoran merupakan salah satu proses manufaktur yang
banyak digunakan di dunia industri. Prinsip pengecoran yaitu
menuang bahan cair pada cetakan dan membiarkannya
padat. Berdasarkan jenis cetakan yang digunakan, proses
pengecoran logam dibagi menjadi tiga kategori: cetakan
sekali pakai, cetakan permanen, dan cetakan komposit.
A. Cetakan Sekali Pakai
Pada proses pengecoran dengan cetakan sekali pakai (tidak
permanen), cetakan dirusak untuk mengambil produk cor. Cetakan baru
diperlukan untuk setiap penuangan baru, sehingga laju produksi dalam
proses cetakan sekali pakai sering membutuhkan waktu untuk
membuat cetakan daripada waktu untuk penuangan itu sendiri. Namun
untuk produk dengan geometri tertentu, cetakan pasir dan produk cor
dapat dibuat dengan kecepatan 400 produk per jam.
Macam-macam pengecoran dengan cetakan
sekali pakai
1. Sand mold casting (pengecoran dengan cetakan pasir)
pengecoran dengan cetakan pasir merupakan proses pengecoran
yang paling banyak digunakan. Hampir semua logam paduan (alloy)
bisa dituang pada cetakan pasir. Proses pengecoran dengan cetakan
pasir juga dapat digunakan untuk logam dengan suhu cair tinggi seperti
baja, nikel, dan titanium. Proses pengecoran ini fleksibel, mampu
mengerjakan produk ukuran kecil hingga sangat besar dan dalam
jumlah produksi hingga jutaan.
Pengecoran dengan cetakan pasir dikenal dengan sebutan sand
casting atau sand-mold casting. Tahap singkat proses ini yaitu:
menuangkan logam cair ke dalam cetakan pasir, membiarkan logam
tersebut dingin dan keras, kemudian memecah cetakan untuk
mengambil hasil cor. Hasil cor harus dibersihkan dan diperiksa. Kadang,
perlakuan panas diperlukan untuk meningkatkan sifat metalurgi.
Rongga dalam cetakan pasir dibentuk dengan sebuah pola (duplikat
produk). Cetakan juga memiliki sistem saluran dan riser. Kadang inti
(core) diperlukan untuk membuat produk cor berlubang (hollow).
Kelebihan Menggunakan Cetakan Pasir
Berikut beberapa keunggulan penuangan dengan cetakan pasir:
• Desain fleksibel.
• Mampu membuat bentuk kompleks.
• Pilihan logam yang dapat dicor banyak.
• Biaya alat murah.
Kekurangan Menggunakan Cetakan Pasir
Berikut beberapa kelemahan penuangan dengan cetakan pasir:
• Kekuatan mekanis produk rendah.
• Akurasi ukuran rendah.
• Permukaan akhir produk buruk.
• Cacat tidak bisa dihindari.
• Memerlukan proses lanjutan seperti permesinan.
2. Shell Molding (cetakan tempurung)
Shell molding adalah proses pengecoran di mana cetakannya berupa
tempurung (shell) tipis. Tebal tempurung biasanya 9 mm. Tempurung
tersebut dibuat dari pasir yang disatukan oleh pengikat resin
thermosetting. Shell molding dikembangkan di Jerman pada tahun
1940-an. Shell molding biasanya digunakan untuk membuat roda gigi,
katup, bushing, dan camshaft.
Kelebihan Shell Molding
• Permukaan rongga cetakan lebih halus daripada cetakan pasir.
• Kehalusan ini membuat logam cair lebih mudah mengalir.
• Permukaan produk cor juga lebih baik.
• Hasil akhir dengan ketebalan 2,5 mm dapat diperoleh.
• Akurasi dimensi yang baik juga dapat dicapai.
• Kadang tidak memerlukan proses permesinan.
Kelemahan Shell Molding
• Lebih mahal dari sand casting.
• Tidak cocok untuk produksi dengan jumlah kecil.
3. Investment Casting
Investment casting adalah proses pengecoran dengan pola yang
terbuat dari lilin dan dilapisi dengan bahan tahan panas sebagai
cetakan. Lilin kemudian dilelehkan sebelum menuangkan logam cair.
Istilah investment berasal dari kata invest yang berarti "melapisi
sepenuhnya". Hal tersebut mengacu pada lapisan bahan tahan panas
atau api di sekitar pola lilin.
Investment casting merupakan proses pengecoran presisi. Pengecoran jenis ini
mampu membuat produk dengan akurasi tinggi dan detail rumit. Dulu proses ini
dikenal sebagai proses lost-wax. Karena pola lilin dilelehkan setelah cetakan
tahan panas dibuat, pola lain harus diproduksi untuk setiap pengecoran.
Produksi pola biasanya dilakukan dengan molding operation yaitu dengan
menuangkan atau menyuntikkan lilin panas ke dalam cetakan utama (master).
Cetakan tersebut dirancang dengan kelonggaran yang tepat untuk penyusutan
lilin dan logam cor. Dalam kasus di mana geometri produk rumit, beberapa
potongan lilin terpisah harus disatukan untuk membuat pola. Pada proses
produksi tinggi, beberapa pola melekat pada sprue yang terbuat dari lilin, untuk
membentuk pohon pola. Pohon pola ini adalah geometri yang akan dituangi
logam cair.
Tahap-tahap Investment Casting
Berikut langkah-langkah investment casting sesuai gambar 1:
• Pola lilin diproduksi.
• Beberapa pola melekat pada sprue untuk membentuk pohon pola.
• Pohon pola dilapisi dengan lapisan bahan tahan panas.
• Cetakan terbentuk.
• Cetakan dibalik dan dipanaskan untuk melelehkan lilin serta membiarkannya
menetes keluar dari rongga.
• Cetakan dipanaskan pada suhu tinggi untuk memastikan bahwa semua
kontaminan hilang. Cetakan yang panas juga membantu logam cair mengalir
lebih mudah ke rongga cetakan. Logam cair dituang.
• Cetakan terlepas dari produk cor. Bagian-bagian produk dipisahkan dari
sprue.
B. Cetakan permanen
Pada proses pengecoran cetakan permanen, cetakan dibuat dari
logam (atau bahan tahan lama lainnya). Cetakan ini dapat digunakan
untuk membuat produk cor berkali-kali. Proses ini memiliki keunggulan
dalam hal tingkat produksi yang lebih tinggi.
Macam-macam Pengecoran Dengan Cetakan
Permanen
1.Pengecoran Cetakan Permanen
Pengecoran cetakan permanen merupakan proses penuangan logam
dengan menggunakan cetakan logam. Cetakan ini biasanya terbuat dari
baja atau besi cor. Rongga cetakan memiliki sistem gating. Rongga
cetakan dibuat dengan proses permesinan. Dimensi rongga cetakan
akurat dan permukaannya baik. Logam yang biasa dicor dengan cetakan
permanen adalah aluminium, magnesium, paduan berbasis tembaga,
dan besi tuang. Cetakan permanen tidak digunakan untuk logam
dengan temperatur cair yang sangat tinggi karena cetakan tidak terbuat
dari bahan tahan api.Pengecoran cetakan permanen biasanya
digunakan untuk membuat piston, bodi pompa, dll.
Kelebihan Pengecoran Cetakan Permanen
• Permukaan produk cor baik.
• Dimensi lebih baik.
• Pemadatan lebih cepat.
Kekurangan Pengecoran Cetakan Permanen
• Terbatas pada logam dengan titik cair yang lebih rendah daripada cetakan.
• Geometri produk yang bisa dibuat lebih sederhana dibandingkan dengan
pengecoran cetakan pasir.
• Biaya cetakan mahal.
2. Die Casting
Die casting adalah proses pengecoran cetakan permanen di mana
logam cair disuntikkan ke dalam rongga cetakan dengan tekanan tinggi.
Tekanan penyuntikan logam cair sekitar 7 sampai 350 MPa. Tekanan
tersebut dipertahankan hingga logam membeku. Setelah dingin,
cetakan dibuka dan produk cor dilepas. Cetakan pada proses
pengecoran ini disebut die, sehingga proses ini disebut die casting.
Proses die casting dilakukan dengan mesin die casting khusus yang
dirancang untuk memegang cetakan. Mesin juga terus merapatkan
cetakan sementara logam cair dipaksa masuk ke dalam rongga cetakan.
Ada dua macam mesin die casting yaitu mesin hot-chamber dan mesin
cold-chamber.
3. Pengecoran Sentrifugal
Pengecoran sentrifugal adalah proses pengecoran di mana cetakan
diputar dengan kecepatan tinggi sehingga gaya sentrifugal
mendistribusikan logam cair ke tepi rongga cetakan. Pengecoran
sentrifugal tidak menggunakan core. Teknik pengecoran ini biasanya
digunakan untuk membuat produk silinder berdinding tipis.
Pengecoran sentrifugal (centrifugal casting) terdiri dari tiga jenis.
Berikut ketiga jenis pengecoran sentrifugal tersebut:
• True centrifugal casting.
• Semicentrifugal casting.
• Centrifuge casting.
C. Cetakan Komposit
Cetakan komposit adalah cetakan yang terbuat dari dua bahan atau
lebih yang berbeda. Bahan tersebut seperti pasir, graphite, dan logam.
Cetakan komposit bertujuan untuk menggabungkan keunggulan
masing-masing bahan.

Anda mungkin juga menyukai