KESEHTAN
TENTANG COVID-19
KELOMPOK 1
Andi Nurkhairunnisa Alwi 190402023
Firda Sintia 190402029
Mustika Sari 190402035
Risna Amalia 190402040
Muh. Tahir 190402011
Dosen Pengampuh :
Eka Hardianti Arafah, S.KM., M.Epid
Bagian-bagian covid
01 Epidimiologi 02 virologi
04 Gejala klinis
03 Penularan
05 Penatalaksanaan 06
Faktor resiko&
pencegahan
07 Diagnosa
01.Epidemiologi
TATALAKSANA
Hingga saat ini belum ditemukan tatalaksana psasti untuk pasien COVID-19, tatalaksana yang dapat dilakukan
adalah terapi sesuai dengan gejala yang muncul dan dengan oksigen. Namun beberapa penelitian mengatakan
beberapa jenis obat dinilai ampuh untuk digunakan sebagai tatalaksana COVID-19. Berikut merupakan jenis
obat yang telah dilakukan penelitian :a.Lovinapir dan RitonavirPenelitian yang dilakukan Chu, et almenunjukkan hasil
bahwa pasien yang diberi tatalaksana obat tersebut menurunkan angka kematian. Obat ini juga memiliki
kemampuan dalam menginhibisi replikasi virus (Cascella, 2020).b.Remdesivir Hasil penelitian menunjukkan
remdesivirdapat menginhibisi infeksi virus, obat ini efektif dalam menurunkan angka kematian pada kasus berat
(Cascella, 2020).c.Kloroquin dan HidroksiklorokuinKloroquinmerupakan obat yang dapat menghambat infeksi
virus, obat ini termasuk kedalam obat keras sehingga penggunaannya harus dibawah pantauan dokter
(Cascella, 2020).d.Plasma Konvaselen Plasmapasien yang telah sembuh dari COVID-19memiliki efek terapeutik
karena telah mempunyaiantibodi terhadap SARS-CoV-2. Penelitian yang dilakukan menunjukkan terdapat lima
serial kasus pasien yang mendapat terapi Plasma Konvaselenmenunjukkan
06.Faktor resiko dan pencegahan
● Faktor Resiko
Pencegahan
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan,
WHO mengeluarkan rekomendasi pencegahan COVID-
penyakit komorbid hipertensi, diabetes melitus,
19yaitu sebagai berikut (WHO, 2019) :a.Rajin mencuci
jenis kelamin laki laki dan perokok adalah
tangan dengan cairan alkohol maupun sabun dan air
faktor risiko COVID-19. Pasien dengan jenis
untuk membunuh virusb.Menjaga jarak sejauh 1
kelamin laki laki diduga karena prevalensi
meter dengan orang lain c.Menghindari tempat yang ramai
perokok yang tinggi pada laki laki (Cai, 2020).
dan memungkinkan terjadi kontak dengan orang
Kerentanan lain juga terjadi pada pasien
laind.Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut secara
kanker dan penyakit hati kronik. Kanker
langsung sebelum membersihkan tangane.Tetap di rumah
diasosiasikan dengan reaksi
untuk menghindari kontak dengan orang lainf.Jika
imunosupresifsedangkan penyakit hati kronik
mengalami gejala gejala umum COVID-19segera mencari
mengalami penurunan respon imun sehingga
bantuan medisg.Selalu mengakses informasi yang dapat
meningkatkan resiko terjangkit COVID-19(Fang,
dibuktikan dan dipercaya terkait COVID
2020)
07.Diagnosa
DIAGNOSAa
Pemeriksaan Antigen-AntibodiPemeriksaan ini memiliki
keunggulan yaitu hasil pemeriksaan yang cepat namun disisi
lain, hasil pemeriksaannya tidak bisa dijadikan pedoman REFERENSI
utama dalam mendiagnosa pasien karena pemeriksaan https://www.google.com/url?
ini hanya melihat ada atau tidaknya respon imun sa=t&source=web&rct=j&url=http:/
terhadap virus. Waktu dalam melakukan pemeriksaan juga /jurnal.globalhealthsciencegroup.c
sangat mempengaruhi hasil pemeriksaan (Guo et al., om/index.php/JPPP/article/view/5
2020).b.Pemeriksaan RT-PCR Pemeriksaan ini merupakan 74&ved=2ahUKEwjB1dvE3K30Ah
gold standarddalam mendiagnosa COVID-19dengan UtIbcAHdHmD6oQFnoECAgQAQ
menggunakan sampel bahan swab nasofaring atau orofaring, &usg=AOvVaw38q1MWW0h8Goj
sputum. Beberapagen targetuntuk mendeteksi SARS-CoV- xRoCnLiNb
2adalah gen E, N, SdanRdRp. Pasien dinyatakan positif
COVID-19apabila ditemukan urutan unik dari RNA viruspada
pemeriksaan RT-PCR(WHO, 2020).
THANK
YOU