Anda di halaman 1dari 16

LAHAN KRITIS DAN

PENANGGULANGANNYA
Pengertian Lahan Kritis
 Lahan kritis adalah lahan yang pada saat ini tidak atau kurang produktif ditinjau
dari penggunaan pertanian, karena pengelolaan dan penggunaannya tidak atau
kurang memperhatikan kaidah konservasi tanah.

 Pada lahan ini terdapat satu atau lebih faktor penghambat yang kurang
mendukung dalam usaha pemanfaatannya untuk kegiatan pertanian.

 Ditinjau dari faktor penghambat tersebut, lahan kritis paling tidak dapat

dikelompokkan ke dalam tiga kelompok, yaitu

 (1) kritis secara kimia fisik


 (2) kritis secara sosial-ekonomi
 (3) kritis secara hidro-orologis.
1.Lahan kritis secara kimia
 Kritis secara fisik adalah lahan yang secara fisik telah mengalami kerusakan, sehingga dalam
mengusahakannya diperlukan investasi yang cukup besar.

 Terdapat berbagai lapisan penghambat pertumbuhan tanaman, seperti adanya lapisan gambut
tebal, lapisan pasir, lapisan kerikil, lapisan batuan, akumulasi garam atau lapisan penghambat
lainnya.

 Pada bagian tertentu atau keseluruhan dapat terlihat adanya lapisan padas yang sudah kelihatan

 Tanah mempunyai kedalaman efektif yang dangkal atau pada kedalaman tanah tersebut
dipermukaan tanah.

 Adanya batuan atau pasir atau abu yang melapisi tanah sebagai akibat letusan gunung, banjir
bandang ataupun bencana alam lainnya.
 Lahan yang termasuk ke dalam kelompok lahan kritis secara kimia adalah lahan yang bila ditinjau
dari tingkat kesuburan, salinitas dan keracunan/ toksisitasnya tidak lagi dapat memberikan
dukungan positif terhadap pertumbuhan tanaman apabila lahan tersebut diusahakan sebagai areal
pertanian.

 Umumnya lahan dalam kelompok ini mempunyai tingkat kesuburan yang sangat rendah, sebagai
akibat dari pengelolaan lahan yang kurang baik dan tanpa pemberian input baru kedalamnya
lanjutan
Karakteristik yang menonjol di lapangan dari lahan
kritis secara kimia adalah salah satu atau kombinasi
dari beberapa kondisi berikut :

(a) Lahan menunjukkan gejala penurunan produktivitas

(b) Adanya gejala keracunan pada tanaman akibat


akumulasi racun dan/atau garam dalam tanah

(c) Terjadi gejala defisiensi unsur hara pada tanaman


yang tumbuh di atasnya. 
2. Lahan kritis secara sosial ekonomi

 adalah lahan terlantar sebagai akibat adanya salah satu atau


kombinasi dari beberapa faktor sosial ekonomi sebagai kendala
dalam usaha pendayagunaan lahan tersebut.

 adalah lahan yang sebenarnya masih berpotensi untuk dapat


digunakan bagi usaha pertanian dengan tingkat kesuburan yang
relatif baik, tetapi karena adanya faktor penghambat sosial-ekonomi

 (misalnya sengketa pemilikan lahan, sulit pemasaran hasil atau harga


produksi sangat rendah),

 maka lahan tersebut ditinggalkan oleh penggarapnya sehingga


menjadi terlantar baik sebagai padang alang-alang ataupun sebagai
semak-belukar. 
3. Lahan kritis secara hidro orologi
Merupakan lahan yang keadaannya sedemikian rupa dimana
tanahnya tidak mampu lagi mempertahankan fungsinya sebagai
pengatur tata air.

Hal ini terjadi karena terganggunya kemampuan lahan untuk


menahan, menyerap dan menyimpan air.

Lahan kritis secara hidro-orologis dapat dilihat di lapangan dari


banyak sedikitnya vegetasi yang tumbuh di atas tanahnya.

Sebagian besar jenis vegetasi tidak mampu lagi tumbuh dan


berkembang biak pada keadaan kritis hidro-orologis ini.
 
Ditinjau dari aspek kerusakan fisik
lahan kritis dibagi 3 golongan

Kriteria pengelompokan ini berdasarkan pada


tingkat kerusakan, yaitu:
 tingkat erosi,
 kedalaman efektif tanah,
 penutupan tanaman,
 topografi dan kesuburan tanah.
lanjutan
1. Lahan potensial kritis adalah lahan yang masih/kurang produktif bila
diusahakan untuk pertanian tanaman pangan, akan tetapi bila
pengelolaannya tidak berdasarkan kepada kaidah-kaidah konservasi tanah,
maka lahan dapat menjadi rusak dan cenderung akan berubah menjadi
lahan semi kritis atau lahan
kritis.

Ciri cirinya adalah ;


a. Pada lahan belum terjadi erosi, namun karena keadaan topografinya
bergelombang dan pengusahaan lahan yang kurang tepat, maka erosi
dapat ter­jadi terutama apabila dalam pemanfaatannya tidak disertai
dengan kegiatan pencegahan erosi dan tindakan konservasi tanah
lainnya.
b. Tanah mempunyai kedalaman efektif yang cukup dalam, lapisan atas
(top soil) lebih dari 20 cm.
c. Persentase penutupan tanah relatif masih tinggi (vegetasi rapat).
d. Mempunyai kemiringan lereng datar sampai berbukit.
e. Tingkat kesuburan tanah rendah sampai ting
Lahan semi/ hampir kritis
adalah lahan yang kurang/tidak produktif, dan telah terjadi erosi namun
masih dapat diusahakan untuk kegiatan pertanian dengan tingkat
produksi yang rendah.

 Ciri –ciri nya sbb;


a.Tanah telah mengalami erosi dan tingkat erosi permukaan sampai
erosi alur (riil erosion).
b.Tanah mempunyai kedalaman efektif sangat dangkal (lapisan atas
kurang dari 5 cm).
c. Persentase penutupan tanah sedang (vegetasi antara 50 sampal 75%).
d.Kemiringan lereng umumnya lebih dari 18%.
e.Tingkat kesuburan tanah rendah.

Tindakan-tindakan konservasi tanah yang dilakukan adalah


merehabilitasi lahan dan mencegah erosi
3. Lahan kritis
adalah lahan yang tidak produktif dan dengan kondisi yang tidak
memungkinkan lagi untuk diusahakan sebagai lahan pertanian tanpa
didahului usaha rehabilitasi lahan

Ciri-cirinya adalah sbb;


a. Pada tanah telah terjadi erosi berat, sebagian berada pada tingkat
erosi parit (gully erosion).
b.Lapisan tanah produktif telah habis tererosi.
c.Persentase penutupan tanah oleh vegetasi sangat rendah (kurang
dari 25%), kadang-kadang sebagian atau seluruhnya gundul.
d.Kemiringan lereng umumnya lebih dari 30%.
e. Tingkat kesuburan tanah sangat rendah.

Tindakan konservasi tanah yang dilakukan bertujuan untuk


merehabilitasi Lahan.
Ada 2 variabel faktor kerusakan
tanah
1. Faktor yang tidak sepenuhnya dapat
dikendalikan oleh manusia, mis; iklim
2. Faktor yang dapat dikendalikan oleh
manusia, misalnya vegetasi penutup tanah,
lereng dengan melalui pembuatan teras, sifat
tanah dengan melalui pemberian masukan
(input) serta teknologi yang ada.
Penanggulangan lahan kritis
menyangkut 2 aspek :
(1) . pencegahan, sangat ditentukan oleh faktor
manusianya, khususnya yang menyangkut motivasi,
persepsi, tingkat pendidikan serta kemiskinan, adat
setempat

2. yaitu upaya pemulihan yang lebih banyak menyangkut


permasalahan bagaimana kita dapat memanipulasi faktor
biofisik tersebut di atas sedemikian rupa sehingga
terwujud suatu kondisi yang menguntungkan.

Secara umum usaha pencegahan relatif jauh lebih sulit


daripada usaha pemulihan.
 Usaha pemulihan, lebih banyak bersifat teknis.

 Dengan pemilihan metode atau kombinasi metode konservasi tanah


yang optimum, maka diharapkan hasilnya akan cukup memuaskan.

 Misalnya, metode vegetatif kombinasi dengan metode mekanik.

 Sedangkan metode mekanik biasanya harus diikuti oleh metode


vegetatif, dan untuk mendapatkan pertumbuhan serta produksi yang
baik,

 maka hal ini perlu ditunjang oleh suatu rentetan kultur teknis termasuk
usaha konservasi baik yang menggunakan metode mekanik maupun
kimiawi serta manajemen yang sesuai dengan kondisi lapangan.
 
 Penggunaan pupuk sebagai faktor masukan (input) sangat menentukan
pertumbuhan tanaman terutama pada lahan miskin dimana
ketersediaan unsur hara merupakan faktor penghambat utama.

 Di suatu areal lahan kritis biasanya juga faktor iklim kurang menunjang
terhadap tersedianya air yang diperlukan, dan dalam banyak hal
kekeringanlah yang sering dialami.

 Padahal efisiensi pemupukan akan tergantung pula pada ketersediaan


air tanah yang memadai, disamping faktor-faktor lainnya yang kita
kenal dalam konsep "limiting factors“

 misalnya : varietas yang responsif terhadap pemupukan, waktu tanam,


populasi tanaman, resistensi terhadap hama penyakit, dan sebagainya
 Usaha metode vegetatif sekaligus dapat mencakup
usaha perbaikan sifat tanah melalui bahan hijauan
atau bahan organik yang dihasilkan tanaman dan
dimasukkan kembali ke dalam tanah.
 Dengan terjadinya proses demikian ini, fungsi

tanah sebagai matriks tempat tumbuh, gudang


penyediaan hara dan air yang diperlukan untuk
menunjang pertumbuhan tanaman akan dapat
pulih kembali malahan ke dalam tingkatan
keseimbangan biologis yang lebih tinggi.
 

Anda mungkin juga menyukai