Anda di halaman 1dari 27

MATERI MODEL,METODE,

STRATEGI DAN SIASAT


PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu :Dra. Lisdwiana Kurniati, M.Pd.

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEINGSEWU


Pemaparan materi

TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan Pengertian Model
1.
Pembelajaran

2. Menjelaskan Pengertian Metode


Pembelajaran

Menjelaskan Pengertian Model


3. Pembelajaran

4. Menjelaskan Pengertian Model Pembelajaran


A. Model Pembelajaran

1.Pengertian Model Pembelajaran


Model pembelajaran adalah kerangka kerja yang memberikan
gambaran sistematis untuk melaksanakan pembelajaran agar
membantu belajar siswa dalam tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Artinya, model pembelajaran merupakan gambaran umum namun
tetap mengerucut pada tujuan khusus.
Definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli
• Trianto
Menurut Trianto (2015, hlm. 51) Model pembelajaran adalah suatu perencanaan
atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial.”
• Saefuddin & Berdiati
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur
sistematis dalam mengorganisasikan sistem belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan dan melaksanakan aktivitas pembelajaran
(Saefuddin & Berdiati, 2014, hlm. 48).
• Sukmadinata & Syaodih
Model pembelajaran merupakan suatu rancangan (desain) yang menggambarkan
proses rinci penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan terjadinya interaksi
pembelajaran agar terjadi perubahan atau perkembangan diri peserta didik
(Sukmadinata & Syaodih, 2012, hlm. 151).
2.Ciri- Ciri Model Pembelajaran

Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model pembelajaran
mempunyai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau
prosedur. Ciri-ciri tersebut antara lain:
• Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya.
• Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan
belajar (memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
• Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
3. Fungsi Model Pembelajaran

Fungsi model pembelajaran adalah pedoman dalam perancangan hingga


pelaksanaan pembelajaran. Pernyataan tersebut sejalan dengan pendapat
Trianto (2015, hlm. 53) yang mengemukakan bahwa fungsi model pembelajaran
adalah sebagai pedoman bagi perancang pengajar dan para guru dalam
melaksanakan pembelajaran. Oleh karena itu pemilihan model sangat
dipengaruhi sifat dari materi yang akan dibelajarkan, tujuan (kompetensi) yang
akan dicapai dalam pembelajaran tersebut, serta tingkat kemampuan peserta
didik.
Ihwal sifat dan materi yang dibelajarkan tersebut, model pembelajaran juga
dapat dikategorikan berdasarkan beberapa jenis yang sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
4.Langkah –Langkah dalam Model
pembelajaran

1. Inductive thinking model (model berpikir induktif) yang dikembangkan


oleh Hilda Taba.
2. Inquiry training model (model pelatihan
inkuiri/penyingkapan/penyelidikan) yang dikembangkan oleh Richard
suchman.
3. Scientific inquiry (penyelidikan ilmiah) yang dikembangkan oleh Joseph J.
Schwab.
4. Concept attainment (pencapaian konsep) oleh Jerome Bruner.
5. Cognitive growth (pertumbuhan kognitif) dikembangkan oleh Jean Piaget.
6. Advance organizer model (model pengatur/penyelenggaraan tingkat
lanjut) oleh David Ausubel.
7. Memory (daya ingat) oleh Harry Lorayne).
Metode Pembelajaran

1.Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh
guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya.
Pengertian Metode Pembelajaran menurut ahli

1.Wina Sanjaya
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal (Sanjaya, 2016, hlm. 147).
2.Abdurrahman Ginting
Menurut Ginting (2014, hlm. 42) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola
yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai
teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
peserta didik.
3.Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya
Metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru  untuk
menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu
maupun kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan
oleh peserta didik dengan baik (Ahmadi & Prasetya, 2015, hlm. 52).
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang
memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-
langkah konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan
tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik.
2.Strategi Pengorganisasian
Pembelajaran
“Mengorganisasi” mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi,
penataan isi, pembuatan diagram, dan format lainnya yang setingkat. Strategi
pengorganisasian, lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• Strategi Mikro, mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi
pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur, atau prinsip.
• Strategi Makro, mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau
prinsip.
3. Strategi Penyampaian Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama dari jenis metode ini.
Oleh karena itu, setidaknya  terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam
membuat media pembelajaran sebagai strategi penyampaian pembelajaran, yakni:
• Tingkat kecermatan dalam menggambarkan sesuatu.
• Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya.
• Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya.
• Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya.
• Tingkat biaya yang diperlukan.
4.Macam Macam Metode Pembelajaran

a.Metode Pembelajaran Examples non Examples


Metode ini meminta siswa untuk secara berkelompok menganalisis gambar lalu
mendiskusikan hasilnya. Langkah-langkah dari metode ini adalah sebagai berikut.
• Guru mempersiapkan gambar-gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
• Guru menempelkan gambar di papan atau ditayangkan melalui proyektor.
• Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan pada siswa untuk
memperhatikan/menganalisa gambar.
• Melalui diskusi kelompok 2-3 orang siswa, hasil diskusi dari analisa gambar tersebut
dicatat pada kertas.
• Tiap kelompok diberi kesempatan membacakan hasil diskusinya.
• Mulai dari komentar/hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan
yang ingin dicapai.
• Penutup (berupa rangkuman atau kesimpulan).
b.Metode Pembelajaran Picture and Picture
Metode ini mengajak siswa untuk mengurut gambar berseri yang disusun secara acak
oleh Guru sambil memaparkan alasan pengurutannya. Langkah-langkahnya metode
picture and picture adalah:
• Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
• Menyajikan materi sebagai pengantar.
• Guru memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi dan
sebetulnya saling terkait satu sama lain, namun susunannya telah di acak.
• Guru menunjuk atau meminta siswa secara bergantian untuk mengurutkan
gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
• Guru menanyakan alasan atau dasar pemikiran urutan gambar yang ditentukan
oleh siswa.
• Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/materi
sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
• Penutup disertai rangkuman atau kesimpulan.
3.Metode Kepala Bernomor
Terstruktur 
Metode ini adalah modifikasi dari Number Heads Together. Langkah-langkahnya
adalah sebagai berikut:
• Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok
akan mendapatkan nomor.
• Penugasan diberikan kepada setiap siswa berdasarkan nomor yang
didapatkan terhadap tugas yang berangkai. Misalnya, siswa nomor satu
bertugas mencatat soal. Siswa nomor dua mengerjakan soal dan siswa
nomor tiga melaporkan hasil pekerjaan dan seterusnya.
• Jika diperlukan, guru dapat meminta siswa untuk bekerja kelompok.
• Siswa disuruh keluar dari kelompoknya dan bergabung bersama beberapa
siswa bernomor sama dari kelompok lain.
• Dalam kesempatan ini siswa dengan tugas yang sama bisa saling membantu
atau mencocokkan hasil kerja sama mereka.
• Melaporkan hasil dan tanggapan dari kelompok yang lain.
• Penutup (kesimpulan).
C.Strategi Pembelajaran

1.Pengertian Strategi pembelajaran


Strategi pembelajaran adalah suatu rencana, metode dan perangkat
aktivitas yang terencana untuk meraih tujuan pembelajaran.
Pengertian strategi Pembelajaran menurut
ahli
1.Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977)
Pengertian strategi pembelajaran menurut Reigeluth, Bunderson dan Meril adalah
strategi mengorganisasikan isi pelajaran disbut sebagai struktural strategi, yang
mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensistesi fakta, konsep, prosedur
dan prinsip yang berkaitan.
2. Gerlach dan Ely (1980)
Pengertian strategi pembelajaran menurut Gerlach dan Ely adalah cara yang dipilih
untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pembelajaran tertentu
yang terdiri atas sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan
pengalaman belajar kepada siswa.
3. Frelberg dan Driscoll (1992)
Pengertian strategi pembelajaran menurut Frelberg dan Driscoll adalah untuk
mencapai berbagai tujuan dalam memberi materi pelajaran pada berbagai
tingkatan, untuk siswa yang berbeda dalam konteks yang berbeda pula.
Jadi dapat disimpulkan Strategi pembelajaran didefinisikan dengan sebuah
perencanaan yang mengandung rangkaian kegiatn yang dibentuk dalam sebuah
tindakan (rangkaian kegiatan) yang dirancan untuk meraih tujuan pendidikan
tertentu
2.Fungsi, Tujuan Strategi
Pembelajaran
Fungsi dan tujuan dari strategi pembelajaran antara lain:
• Memberikan isi pembelajaran kepada pembelajar.
• Menyajikan informasi atau bahan-bahan yang dibutuhkan dalam belajar untuk menunjukkan
unjuk kerja.
4.Jenis-jenis Strategi Pembelajaran

Ada beberapa jenis-jenis dari strategi pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a.Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Ini adalah jenis strategi pembelajaran dengan kadar memiliki pusat kepada guru yang paling
tinggi, tetapi strategi ini seringkali dipakai. Contoh strategi pembelajaran langsung antara lain:
Suatu ceramah, pertanyaan dedaktik, pengajaran eksplisit dan latihan, dan juga demonstrasi.
b.Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
Ini adalah jenis strategi pembelajaran yang menggambarkan terdapat bentuk terlibatnya siswa
yang paling tinggi karena guru memiliki peran sebagai penyelidikan, penggambaran inferensi data
dan pembentukan hipotesis.
b.Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)
Jenis strategi pembelajaran interaktif mengarah kepada bentuk diskusi dan saling berbagi antara
siswa.
c.Strategi Pembelajaran Melalui Pengalaman
Strategi belajar dengan cara suatu pengalaman adalah strategi pembelajaran memakai sekuens
induktif yang mengarah pada pusat siswa dan juga orientasinya pada suatu kegiatan.
d.Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri adalah jenis strategi pembelajaran yang mempunyai tujuan untuk membangun
adanya inisiatif perseorangan, kemandirian dan juga peningkatan diri.
D.Siasat Pembelajaran

• Apakah siasat itu? Siasat adalah cara bekerja atau melakukan sesuatu dengan
cermat/seksama (KBBI). Siasat juga dapat dimaknai sebagai taktik yang berdaya
upaya untuk mencapai terwujudnya tujuan tertentu (perencanaan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia/PBSI). Mengapa perlu siasat?
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting untuk mencapai
tujuan akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin
pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik,
prosedural, dan sarat tujuan. Karena itu, ia harus dipersiapkan secara cermat.
• Apakah perencanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) itu?
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan atau proses dalam PBSI untuk
menghasilkan rencana PBSI. Itu berarti pula bahwa perencanaan pembelajaran
adalah proses memahami beragam dokumen normatif (Permen 22, 23, 24,
lainnya) dan alternatif (buku teks atau sumber lain) serta realitas kontekstual
(siswa dan kebutuhannya), dan selanjutnya mewujudkan hasil pemahaman itu
menjadi dokumen aplikatif (silabus dan RPP) yang siap dilaksanakan dalam
pembelajaran di sekolah.
Langkah dalam memahami siasat Pembelajaran
1.MEMAHAMI SK DAN KD
SK dan KD dalam dokumen standar isi keberadaannya sangat penting, selain standar
kompetensi lulusan (SKL) yang menjadi rujukan pelaksanaan ujian nasional. SK adalah
sejumlah kompetensi minimal untuk setiap aspek/keterampilan berbahasa/bersastra
yang wajib dimiliki siswa pada setiap akhir semester/kelas tertentu. Sementara itu, KD
adalah sejumlah kompetensi minimal yang dijabarkan dari standar kompetensi
tertentu.
2. MENJABARKAN INDIKATOR PENCAPAIAN KD
Indikator adalah tanda-tanda yang dapat digunakan untuk menentukan/mengukur
ketercapaian KD. Indikator berisi perilaku bawahan atau jabaran perilaku yang
terdapat dalam KD. Indikator harus rinci, spesifik dan mudah diukur tingkat
ketercapaiannya. Bila ada KD: menceritakan pengalaman yang paling mengesankan
dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif (2.1 Kelas VII/smt 1). Apa
indikator yang menandai bahwa siswa benar-benar mampu menceritakan pengalaman
yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif?
3.MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
• Dalam silabus tidak perlu dicantumkan komponen tujuan pembelajaran,
tetapi cukup indikator. Sementara itu, dalam RPP, wajib dicantumkan
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan
menggunakan kata-kata operasional yang menggambarkan perilaku
spesifik Penggunaan kata-kata operasional itu akan memudahkan guru
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Terlepas dari apa pun isi KD yang akan dijabarkan, rumusan tujuan
pembelajaran hendaknya mementingkan pengembangan kemampuan
berpikir dan berapresiasi siswa melalui beragam kegiatan
berbahasa/bersastra, baik secara reseptif (membaca dan menyimak)
maupun secara produktif (menulis dan berbicara). Mengapa demikian?
Ingat, setiap kegiatan berbahasa di dalamnya pasti melibatkan kegiatan
berpikir. Selain itu, kegiatan berpikir diperlukan untuk memahami materi
mata pelajaran yang lain.
4.MENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
Dalam silabus materi pembelajaran disebut materi pokok. Kolom materi pokok dalam silabus
diisi rumusan inti KD. Bila KD berbunyi: “menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat (1.1 Kelas VII smt 1), dalam kolom materi pokok ditulis ”menyimpulkan isi
berita.”. sementara itu, dalam RPP disebut materi pembelajaran. Materi pembelajaran
merupakan jabaran atau uraian lebih lanjut dari materi pokok dalam silabus.
5. MENGEMBANGKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran diciptakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa. Kegiatan pembelajaran disiapkan untuk membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dilihat dari seberapa banyak indikator
yang ditetapkan bisa dicapai siswa. Kegiatan pembelajaran yang bermakna akan berdampak
luas kepada pemahaman siswa, antara lain mereka bukan hanya hafal dan paham terhadap
sesuatu yang dipelajari tetapi juga dapat menerapkan dan mentransfer untuk kepentingan
lain dalam kehidupannya.
6. MEMILIH DAN MEMANFAATKAN ALAT BANTU/MEDIA/SUMBER BELAJAR
Kelancaran dan efektivitas pembelajaran antara lain didukung oleh kehadiran alat
bantu/media/sumber belajar yang tersedia. Ketersediaan alat bantu/media/sumber belajar
memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik, lebih intensif, dan lebih banyak potensi yang
dapat dikembangkan. Oleh karena itu, alat bantu/media/sumber belajar perlu dihadirkan
dengan tepat.
Membangun karakter mahasiswa
Indonesia melalui pendidikan moral

• Karakter diartikan sebagai tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau


budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang lain.
• Karakter seseorang tidak hanya dilihat dari perilaku yang baik tetapi dilihat
dari keseluruhan pola dan tingkah laku sebagai individu.
• Karakter menggambarkan kualitas moral seseorang yang tercermin dari
segala tingkah lakunya yang mengandung unsur keberanian, ketabahan,
kejujuran dan kesetiaan
• Karakter mahasiswa bisa dikembangkan dan tumbuh secara perlahan
melalui proses pendidikan. Perguruan Tinggi sebagai wadah formal untuk
mahasiswa melaksanakan proses pendidikan dan berperan untuk
melanjutkan proses penanaman karakter.
• Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga ilmiah yang
menyelenggarakan program pendidikan akademik dalam sejumlah disiplin
ilmu pengetahuan, program studi yang beragam.
• Proses pengajaran tidak hanya dilakukan melalui transfer of knowledge,
tetapi juga mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan profesional
dibidangnya, selain itu pengajaran juga dilakukan untuk membentuk
manusia yang bermoral dan berbudi baik.
• Harapannya sebagai mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan
tetapi dengan moral baik, mahasiswa juga akan memiliki karakter yang
baik. Pendidikan
Berberapa gambar yang tidak mencerminkan diri mahasiswa
Perguruan tinggi adalah salah satu lembaga ilmiah yang menyelenggarakan program
pendidikan akademik dalam sejumlah disiplin ilmu pengetahuan, program studi yang
beragam. Proses pengajaran tidak hanya dilakukan melalui transfer of knowledge,
tetapi juga mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang
memiliki kemampuan akademik dan profesional dibidangnya, selain itu pengajaran
juga dilakukan untuk membentuk manusia yang bermoral dan berbudi baik.
Harapannya sebagai mahasiswa tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan tetapi
dengan moral baik, mahasiswa juga akan memiliki karakter yang baik.
Proses pelaksanaan penanaman pendidikan moral dilingkungan mahasiswa dapat kita
lihat dari ciri-ciri berikut:
1. Cukup memperhatikan insting dan dorongan-dorongan spontan serta konstruktif,
2. Cukup membuka kondisi untuk membentuk pendapat yang baik,
3. Cukup memperlihatkan perlunya ada kepekaan untuk menerima dan sikap
responsive,
4. Pendidikan moral memungkinkan memilih secara bijaksana mana yang benar
dan mana yang salah.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai