Model Pembelajaran
Model Pembelajaran
TUJUAN PEMBELAJARAN
Menjelaskan Pengertian Model
1.
Pembelajaran
Menurut Kardi & Nur dalam Ngalimun (2016, hlm. 7-8) model pembelajaran
mempunyai empat ciri khusus yang membedakan dengan strategi, metode atau
prosedur. Ciri-ciri tersebut antara lain:
• Model pembelajaran merupakan rasional teoretik logis yang disusun oleh para
pencipta atau pengembangnya.
• Berupa landasan pemikiran mengenai apa dan bagaimana peserta didik akan
belajar (memiliki tujuan belajar dan pembelajaran yang ingin dicapai).
• Tingkah laku pembelajaran yang diperlukan agar model tersebut dapat
dilaksanakan dengan berhasil; dan lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan
pembelajaran itu dapat tercapai.
3. Fungsi Model Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah sebuah proses sistematis dan teratur yang dilakukan oleh
guru atau pendidik dalam menyampaikan materi kepada siswanya.
Pengertian Metode Pembelajaran menurut ahli
1.Wina Sanjaya
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal (Sanjaya, 2016, hlm. 147).
2.Abdurrahman Ginting
Menurut Ginting (2014, hlm. 42) metode pembelajaran dapat diartikan cara atau pola
yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip dasar pendidikan serta berbagai
teknik dan sumber daya terkait lainnya agar terjadi proses pembelajaran pada diri
peserta didik.
3.Abu Ahmadi & Joko Tri Prasetya
Metode pembelajaran adalah teknik yang dikuasai pendidik atau guru untuk
menyajikan materi pelajaran kepada peserta didik di kelas, baik secara individu
maupun kelompok agar materi pelajaran dapat diserap, dipahami dan dimanfaatkan
oleh peserta didik dengan baik (Ahmadi & Prasetya, 2015, hlm. 52).
Dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara kerja sistematis yang
memudahkan pelaksanaan pembelajaran berupa implementasi spesifik langkah-
langkah konkret agar terjadi proses pembelajaran yang efektif mencapai suatu tujuan
tertentu seperti perubahan positif pada peserta didik.
2.Strategi Pengorganisasian
Pembelajaran
“Mengorganisasi” mengacu pada suatu tindakan seperti pemilihan isi,
penataan isi, pembuatan diagram, dan format lainnya yang setingkat. Strategi
pengorganisasian, lebih lanjut dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
• Strategi Mikro, mengacu kepada metode untuk pengorganisasian isi
pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, prosedur, atau prinsip.
• Strategi Makro, mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi
pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep, prosedur, atau
prinsip.
3. Strategi Penyampaian Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan bidang kajian utama dari jenis metode ini.
Oleh karena itu, setidaknya terdapat lima prinsip yang harus diperhatikan dalam
membuat media pembelajaran sebagai strategi penyampaian pembelajaran, yakni:
• Tingkat kecermatan dalam menggambarkan sesuatu.
• Tingkat interaksi yang mampu ditimbulkannya.
• Tingkat kemampuan khusus yang dimilikinya.
• Tingkat motivasi yang dapat ditimbulkannya.
• Tingkat biaya yang diperlukan.
4.Macam Macam Metode Pembelajaran
Ada beberapa jenis-jenis dari strategi pembelajaran, antara lain sebagai berikut:
a.Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Ini adalah jenis strategi pembelajaran dengan kadar memiliki pusat kepada guru yang paling
tinggi, tetapi strategi ini seringkali dipakai. Contoh strategi pembelajaran langsung antara lain:
Suatu ceramah, pertanyaan dedaktik, pengajaran eksplisit dan latihan, dan juga demonstrasi.
b.Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)
Ini adalah jenis strategi pembelajaran yang menggambarkan terdapat bentuk terlibatnya siswa
yang paling tinggi karena guru memiliki peran sebagai penyelidikan, penggambaran inferensi data
dan pembentukan hipotesis.
b.Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)
Jenis strategi pembelajaran interaktif mengarah kepada bentuk diskusi dan saling berbagi antara
siswa.
c.Strategi Pembelajaran Melalui Pengalaman
Strategi belajar dengan cara suatu pengalaman adalah strategi pembelajaran memakai sekuens
induktif yang mengarah pada pusat siswa dan juga orientasinya pada suatu kegiatan.
d.Strategi Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri adalah jenis strategi pembelajaran yang mempunyai tujuan untuk membangun
adanya inisiatif perseorangan, kemandirian dan juga peningkatan diri.
D.Siasat Pembelajaran
• Apakah siasat itu? Siasat adalah cara bekerja atau melakukan sesuatu dengan
cermat/seksama (KBBI). Siasat juga dapat dimaknai sebagai taktik yang berdaya
upaya untuk mencapai terwujudnya tujuan tertentu (perencanaan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia/PBSI). Mengapa perlu siasat?
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan penting untuk mencapai
tujuan akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan sekedar aktivitas rutin
pendidikan tetapi merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik,
prosedural, dan sarat tujuan. Karena itu, ia harus dipersiapkan secara cermat.
• Apakah perencanaan pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia (PBSI) itu?
Perencanaan pembelajaran merupakan tahapan atau proses dalam PBSI untuk
menghasilkan rencana PBSI. Itu berarti pula bahwa perencanaan pembelajaran
adalah proses memahami beragam dokumen normatif (Permen 22, 23, 24,
lainnya) dan alternatif (buku teks atau sumber lain) serta realitas kontekstual
(siswa dan kebutuhannya), dan selanjutnya mewujudkan hasil pemahaman itu
menjadi dokumen aplikatif (silabus dan RPP) yang siap dilaksanakan dalam
pembelajaran di sekolah.
Langkah dalam memahami siasat Pembelajaran
1.MEMAHAMI SK DAN KD
SK dan KD dalam dokumen standar isi keberadaannya sangat penting, selain standar
kompetensi lulusan (SKL) yang menjadi rujukan pelaksanaan ujian nasional. SK adalah
sejumlah kompetensi minimal untuk setiap aspek/keterampilan berbahasa/bersastra
yang wajib dimiliki siswa pada setiap akhir semester/kelas tertentu. Sementara itu, KD
adalah sejumlah kompetensi minimal yang dijabarkan dari standar kompetensi
tertentu.
2. MENJABARKAN INDIKATOR PENCAPAIAN KD
Indikator adalah tanda-tanda yang dapat digunakan untuk menentukan/mengukur
ketercapaian KD. Indikator berisi perilaku bawahan atau jabaran perilaku yang
terdapat dalam KD. Indikator harus rinci, spesifik dan mudah diukur tingkat
ketercapaiannya. Bila ada KD: menceritakan pengalaman yang paling mengesankan
dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif (2.1 Kelas VII/smt 1). Apa
indikator yang menandai bahwa siswa benar-benar mampu menceritakan pengalaman
yang paling mengesankan dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat efektif?
3.MERUMUSKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
• Dalam silabus tidak perlu dicantumkan komponen tujuan pembelajaran,
tetapi cukup indikator. Sementara itu, dalam RPP, wajib dicantumkan
tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan
menggunakan kata-kata operasional yang menggambarkan perilaku
spesifik Penggunaan kata-kata operasional itu akan memudahkan guru
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
• Terlepas dari apa pun isi KD yang akan dijabarkan, rumusan tujuan
pembelajaran hendaknya mementingkan pengembangan kemampuan
berpikir dan berapresiasi siswa melalui beragam kegiatan
berbahasa/bersastra, baik secara reseptif (membaca dan menyimak)
maupun secara produktif (menulis dan berbicara). Mengapa demikian?
Ingat, setiap kegiatan berbahasa di dalamnya pasti melibatkan kegiatan
berpikir. Selain itu, kegiatan berpikir diperlukan untuk memahami materi
mata pelajaran yang lain.
4.MENGEMBANGAN MATERI PEMBELAJARAN
Dalam silabus materi pembelajaran disebut materi pokok. Kolom materi pokok dalam silabus
diisi rumusan inti KD. Bila KD berbunyi: “menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam
beberapa kalimat (1.1 Kelas VII smt 1), dalam kolom materi pokok ditulis ”menyimpulkan isi
berita.”. sementara itu, dalam RPP disebut materi pembelajaran. Materi pembelajaran
merupakan jabaran atau uraian lebih lanjut dari materi pokok dalam silabus.
5. MENGEMBANGKAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran diciptakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi siswa. Kegiatan pembelajaran disiapkan untuk membantu siswa mencapai tujuan
pembelajaran. Ketercapaian tujuan pembelajaran dilihat dari seberapa banyak indikator
yang ditetapkan bisa dicapai siswa. Kegiatan pembelajaran yang bermakna akan berdampak
luas kepada pemahaman siswa, antara lain mereka bukan hanya hafal dan paham terhadap
sesuatu yang dipelajari tetapi juga dapat menerapkan dan mentransfer untuk kepentingan
lain dalam kehidupannya.
6. MEMILIH DAN MEMANFAATKAN ALAT BANTU/MEDIA/SUMBER BELAJAR
Kelancaran dan efektivitas pembelajaran antara lain didukung oleh kehadiran alat
bantu/media/sumber belajar yang tersedia. Ketersediaan alat bantu/media/sumber belajar
memungkinkan siswa dapat belajar lebih baik, lebih intensif, dan lebih banyak potensi yang
dapat dikembangkan. Oleh karena itu, alat bantu/media/sumber belajar perlu dihadirkan
dengan tepat.
Membangun karakter mahasiswa
Indonesia melalui pendidikan moral