Konseling Pasien TBC
Konseling Pasien TBC
TBC
WRITTEN BY :
MUTHIA RIZKA PRATAMI
TUBERKULOSIS PARU
( TB PARU )
DEFINISI :
Penyakit infeksi paru yang disebabkan
oleh Mikobakterium Tuberkulosis.
Ada 3 varian M. Tuberkulosis
– Var. Humanus
– Var. Bovinum
– Var. Avium
Yang paling banyak ditemukan pada
manusia : M. Tuberkulosis Humanus
PENULARAN
WHO :
Ada 8 – 10 juta kasus TB Paru baru
setiap tahun.
Penyebab kematian 3 juta pertahun.
• Patolog
• Tukang daging
Intra uterina (melalui plasenta)
Sebagai sumber penularan :
Penderita TB Paru dengan BTA (+) pada sputumnya
Apakah seseorang akan menjadi
sakit atau tidak setelah mengalami
infeksi terganting kepada:
1. Jumlah kuman yang masuk
2. Virulensi kuman
3. Derajat hipersensitiviti tuan rumah
4. Daya tahan (resistensi) tuan rumah
Kenyataannya :
sebagian besar orang yang telah terinfeksi
tidak menjadi sakit
DAYA TAHAN DIPENGARUHI OLEH
5. Kemiskinan
Overcrowded
Lingkungan kerja jelek
Gizi jelek
6. Ras
Negro
TB nya lebih berat
Eskimo
Dari kulit putih
Indian
PATOLOGI
Ada beberapa perubahan patologi
anatomi yang terjadi pada paru
setelah mengalami infeksi
Mikobakterium Tuberkulosis
1. REAKSI PERMULAAN
“initial response”
Oedema
Pengerahan sel sel PMN untuk
memakan dan membunuh kuman
yang masuk
2. PRODUCTIVE REACTION
Terjadi bila
>
Jumlah Daya tahan
Kuman
Virulensi tubuh
“caseous pneumonia”
Usus
kulit
Sembuh
Kompleks primer
Meluas
TERGANTUNG KEPADA :
~
Dosis Daya tahan
kuman Imunitet
virulensi hipersensitiviti
Secara langsung
Bronkogen
Limfogen
hematogen
TB PARU
Sumber penularan
Terjadinya TB Paru post primer
4. Superinfeksi eksogen
(infeksi baru dari luar)
Tanpa keluhan:
Terutama pada kasus ringan atau dini
Diketahui secara kebetulan
Pemeriksaan radiologi
Rutin
Check up
Klinis :
anamnesa
pemeriksaan fisik
Radiologis : Rontgen Foto toraks
Bakteriologis :
Pemeriksaan sputum
BTA langsung
kultur
Con’t
Klinis (+)
Radiologis (+)
Bakteriologis (+)
BTA Sputum langsung (+)
Kultur (+)
PENGOBATAN
Tujuan : memusnahkan kuman yang ada
dalam tubuh penderita.
Tapi kita tak tahu pasti kapan hal ini terjadi.
Dalam prakteknya :
Tujuan pengobatan membuat sekret
bronkus (sputum) bebas dari kuman TB
yang dibuktikan dengan hasil kultur yang
negatif.
Mitchison menggolongkan populasi kuman
tuberkulosis dalam 4 golongan yaitu:
1. Kuman yang tumbuh cepat ( rapid growers), yang
dapat dimusnahkan oleh INH, Rifampisin dan
Streptomisin
2. Kuman yang berada di dalam dinding sel Makrofag
atau pada dinding kavitas, di mana lingkungannya
bersifat asam, dapat dibasmi oleh Pirazinamid.
3. Kuman yang tumbuh sangat lambat ( near dormant),
di mana obat yang efektif adalah Rifampisin.
4. Kuman yang tidak tumbuh ( dormant bacilli), di mana
tidak ada obat dapat membasmi populasi kuman ini.
Dasar dari pengobatan intermiten adalah
timbulnya apa yang disebut “ lag phase”
yaitu waktu yang diperlukan oleh kuman
untuk bertumbuh kembali setelah biakan
kuman terkena obat selama 24 jam.
Misalnya:
– Lag phase INH = 6 -9 hari
– Lag phase Rifampisin = 2 -3 hari
– Lag phase Streptomisin = 8 -10 hari
– Lag phase Etambutol = 4 – 5 hari
– Lag phase Pirazinamiz = 40 hari
SYARAT-SYARAT
PENGOBATAN PARU
kelemahan :
Terlalu lama
Efek samping obat
Harus disuntikkan (S)
9. Protionamid (Pro)
10. Kapreomisin (Cap)
11. Etionamid (Eth)
12. Viomisin (Vio)
13. Kanamisin (Kan)
14. Amikasin
15. Ofloxacin
16. ciprofloxacin
Bila seseorang telah didiagnosa sebagai
TB paru, pengobatan tergantung kepada:
– Hasil pemeriksaan BTA
– Luasnya penyakit
– Riwayat pengobatan sebelumnya
FASE LANJUTAN
FASE AWAL
(PILIH SALAH SATU)
5 R3H3E3
2 RHZES + 1 RHZE
5 RHE
KATEGORI III
Kasus baru TB paru BTA (-)
(diluar kategori I)
Kasus baru TB ekstra pulmoner yang kurang berat
Alternatif pengobatan
FASE LANJUTAN
FASE AWAL
(PILIH SALAH SATU)
4 R3H3
2 RHZ 4 RH
6 HE
KATEGORI IV
Kasus kronis
(sputum BTA tetap positif, setelah
pengobatan ulang)
PENGOBATAN
Merujuk ke pedoman WHO
untuk menggunakan obat pilihan
di pusat spesialistik.
PENJELASAN TERHADAP
PENDERITA DAN KELUARGANYA