Digital
- Switching –
Teknik Komunikasi Data Digital
2. Serial Transmission
antara pengirim dan penerima dihubungkan hanya oleh 1 jalur transmisi
untuk
pengiriman jarak jauh
Pengirim Penerima
1. Asynchronous (Asinkron)
• Tidak perlu sinkronisasi clock antara pengirim dan penerima
• Strategi dari metode ini yaitu mencegah problem timing dengan tidak mengirim aliran
bit panjang yang tidak putus-putus.
• Melainkan data ditransmisi per karakter pada suatu waktu, dimana tiap karakter
adalah 5
sampai 8 bit panjangnya.
• Timing atau synchronisasi harus dipertahankan antara tiap karakter.
• Receiver mempunyai kesempatan untuk men-synchron-kan awal dari tiap karakter
baru.
• Asynchronous sering disebut juga sebagai Asynchronous Transfer Mode (ATM).
• Contoh: modem, mesin fax, TCP/IP, mail, buletin board, RS-232, com #, USB,dll
Serial Transmission
2. Synchronous (Sinkron)
• proses pengirim dan penerima diatur sedemikian rupa sehingga memiliki pengaturan
yang sama, sehingga dapat diterima dan dikirim denan baik.
• umumnya pengaturan ini didasarkan pada waktu dalam mengirimkan sinyal.
• waktu ini diatur oleh denyut listrik secara periodik yang disebut clock .
• dengan kata lain synchronous adalah sistem operasi untuk kejadian yang terjadi pada
waktu bersamaan, berkelanjutan dan dapat diprediksi.
• contoh: chating , Ethernet
• perlu sinkronisasi clock pengirim dan penerima, alatnya : bit-bit sinkronisasi
• data dan bit-bit tambahan dikirimkan dalam frame-frame dan dipisahkan sesuai
jenisnya
Serial Transmission
• Dengan transmisi synchronous, ada level lain dari synchronisasi yang perlu agar receiver dapat
menentukan awal dan akhir dari suatu blok data.
• Untuk itu, tiap blok dimulai dengan suatu pola preamble bit dan diakhiri dengan pola postamble bit. P
• pola-pola ini adalah kontrol informasi.
• Frame adalah data plus kontrol informasi.
• Format yang tepat dari frame tergantung dari metode transmisinya, yaitu :
1. Transmisi character-oriented merupakan blok data diperlakukan sebagai rangkaian karakter-karakter
(biasanya 8 bit karakter) dan semua kontrol informasi dalam bentuk karakter.
2. Transmisi bit-oriented yaitu blok data diperlakukan sebagai serangkaian bit-bit dan kontrol informasi
dalam
bentuk 8 bit karakter.
3. Keuntungan transmisi synchronous :
4. Efisien dalam ukuran blok data, sedangkan transmisi asynchronous memerlukan 20% atau lebih
tambahan ukuran.
5. Kontrol informasi kurang dari 100 bit.
Serial Transmission
Sinkron Asinkron
Perbedaan Sinkron dan Asinkron
Komunikasi data tidak terlepas dari teknik switching. Berikut adalah uraian
beberapa teknik switching yang diterapkan. Teknik Switching dikenal ada
dua, yaitu :
1. Circuit Switching
2. Packet Switching
1. Circuit Switching
Menerapkan sebuah path komunikasi yang dedicated (permanen) antara 2 buah station.
Melibatkan tiga fase :
• Circuit Establishment
• Signal Transfer (mungkin analog voice, digitized voice, binary data)
• Circuit disconnect
Kurang efisien karena koneksi tetap established walaupun tidak ada data yang ditransfer
Contoh konkret adalah public telephone network, PBX (Public Branches eXchange utk
gedung)
Tidak complex dalam routing, flow control, dan syarat-syarat error control
Routing dalam Circuit Switching
Proses
Routing
Teknik Routing
a dan b koneksi dalam satu buah end office, sedangkan c dan d koneksi yang lebih
kompleks. Lebih disukai menggunakan dynamic routing daripada static routing
Alternate Routing
Adalah routing-routing pilihan yang dapat digunakan antara dua end office. Tiap switch
diberikan sejumlah route untuk mencapai tiap tujuan. Jika hanya ada satu route dalam
tiap pasang source-destination, ini disebut dengan fixed alternate routing. Yang lebih umum
digunakan adalah dynamic alternate routing. Routing decision didasari atas status current
traffic (akan ditolak jika sibuk) dan historical traffic patterns (urutan-urutan route yang
diinginkan).
Adaptive Routing
Didesain untuk memfungsikan switch dalam mengubah bentuk traffic pada sebuah
jaringan. Situasi seperti ini, switch yang ada saling bertukar informasi untuk mempelajari
kondisi jaringan sehingga tipe routing ini lebih efisien daripada alternate routing dalam hal
resourcing jaringan.
DTM (Dynamic Traffic Management) yang dikembangkan oleh Northern Telecom
menggunakan central network untuk mencari the best alternate route bergantung dari
congestion (kepadatan) dalam jaringan tersebut. Central controller mengumpulkan status
data dari tiap switch untuk mencari alternateroute yang diinginkan.
2. Packet Switching
Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan dibagi-bagi ke dalam paket- paket kecil.
Jika source mempunyai message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan
dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari user dan
info control. Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket bisa melalui
jaringan dan mencapai alamat tujuan.
Prinsip Kerja Packet Switching
1. Data yang akan ditransmisikan dari asal ke tujuan, dilengkapi dengan informasi
kontrol (berupa header).
2. Bila panjang data melebihi ukuran maksimum, akan dipotong-potong menjadi
paket- paket. Masing-masing paket dilengkapi dengan header yang sama.
3. Header berisikan alamat tujuan serta fungsi-fungsi kontrol yang lain.
4. Paket diumpankan ke simpul yang paling dekat dengan asal.
5. Dari simpul tersebut, paket diantrikan ke rute sembarang, tergantung jalur yang
kosong.
6. Masing-masing paket dapat melalui rute yang sama atau berbeda.
7. Setiap simpul yang dilewati akan memeriksa, menyimpan sementara (dalam kondisi
antrian) dan mengarahkan paket ke simpul berikutnya.
8. Apabila sudah sampai ke tujuan, paket akan diatur kembali sesuai urutan semula.
Pendekatan pada Jaringan Packet
Switching :
1. Pendekatan DATAGRAM
Setiap paket berisi alamat tujuan.
Setiap simpul yang dilewati harus membuat keputusan untuk menentukan jalur yang akan
dipilih untuk masing-masing paket.
Masing-masing paket diperlakukan secara terpisah, tidak dikaitkan dengan paket yang
sudah lewat sebelumnya.
Tidak memerlukan set up panggilan.
Simpul dapat mencarikan jalur alternatif bagi paket yang lain, apabila jalur utama
sedang digunakan.
2. Pendekatan VIRTUAL CIRCUIT
Rute diantara dua station sudah dibentuk sebelum melakukan transfer data
Pertama dikirim paket informasi kontrol, disebut Paket Permintaan Panggilan
Paket ini meminta koneksi logika antara station asal dan tujuan.
Pendekatan pada Jaringan Packet
Switching :
Beberapa unsur yang menunjang Teknik Routing pada Jaringan Paket Switching
:
Sumber
Tak adainformasi
sama Jaringan :
Jumlah lompatan
Kriteria Kinerja :
Biaya sekali Lokal
Penundaan Simpul yg berdekatan
Laju Simpul di sepanjang
penyelesaian
rute
Keputusan Waktu :
Seluruh simpul
Paket (datagram)
Sesi (virtual Waktu pembaruan informasi :
circuit) Secara terus menerus
Keputusan Tempat : Periodik
Setiap simpul (didistribusikan)
Perubahan muatan
Simpul pusat
utama Perubahan
Simpul Awal
Strategi Routing
1. Fixed Routing
Sebuah rute tunggal dan permanen dibentuk untuk setiap pasangan sumber-
tujuan.
Berisi nomor simpul-simpul yang akan dilewati rute tersebut
Rute sudah pasti
Hanya berubah jika ada perubahan topologi jaringan
2. Flooding (kebanjiran)
Sebuah Paket dikirim oleh sumber kepada setiap simpul yang berdekatan
Pada masing-masing simpul, paket yang datang tersebut (dalam bentuk copy)
ditransmisikan pada semua jalur keluar, kecuali untuk jalur dimana paket tersebut tiba
Begitu seterusnya sampai tiba di simpul tujuan
Simpul tujuan hanya mengambil satu copy paket, yang lainnya dibuang
SEKIAN