Anda di halaman 1dari 23

SINDROM GUILLAIN BARRE

Preceptor :
dr. Mizfaruddin, M.Kes., Sp.S

By : Rizka Utari Maulina


20174055
Anatomi sistem saraf
Sel saraf

Sel saraf berfungsi sebagai alat


untuk menghantarkan impuls
dari panca indera menuju otak
yang selanjutnya oleh otak
akan dikirim ke otot
Susunan saraf tepi

saraf kranial Saraf spinal


Sindrom Guallain Barre

Sindroma Guillain Barre merupakan suatu


polineuropati akut yang disebabkan reaksi
autoimun terhadap saraf perifer

Sindrom ini terbilang jarang dan hanya


terjadi, 1 atau 2 kasus per 100.000 kasus
setiap tahun

Seringkali diikuti dengan infeksi ringan


seperti infeksi paru dan pencernaan
Faktor resiko
GBS dapat dipengaruhi
semua kelompok usia,
tetapi resiko yang lebih
besar jika

Dewasa yang lebih tua


Etiologi
Belum diketahui pasti penyebabnya
masih menjadi bahan perdebatan
Beberapa keadaan/penyakit
yang mendahului dan mungkin
ada hubungannya dengan
terjadinya GBS,

Penyakit Hodkin

HIV, virus penyebab AIDS

Jarang, rabies atau virus influenza

Paling sering, infeksi dengan Campylobacter jenis bacteri yang


sering ditemukan dalam makanan matang

Operasi
Patogenesis
Patogenesis

Kerusakan saraf
yang terjadi melalui
mekanisme
imunologi

1 Didapatkannya antibodi atau adanya respon kekebalan seluler


terhadap agen infeksi pada saraf tepi

2 Adanya autoantibodi terhadap sistem saraf tepi

3 Didapatkannya penimbunan kompleks antigen antibodi dari pembuluh


darah tepi yang menimbulkan proses demyelinisasi saraf tepi
Klasifikasi
Acute Inflammatory Demyelinating
Polyradiculoneuropathy (AIDP)

Acute Motor Axonal Neuropathy (AMAN)

Acute Motor Sensory Axonal Neuropathy (AMSAN)

Miller Fisher’s Syndrome


Klasifikasi Gullain Bare Sindrom
Perjalanaan penyakit

Fase
progresif Umumnya berlangsung 2-3 minggu, sejak timbul gejala awal sampai
gejala menetap, pada fase ini akan timbul nyeri, kelemahan progresif dan
gangguan sensorik

Fase pletau
Fase infeksi diikuti oleh fase pletau yang stabil. Serangan berhenti namun
kelemahan tetap ada sampai dimulai fase penyembuhan

Fase
penyembuhan
Sistem imun berhenti memproduksi anti bodi yang menghancurkan myelin,
dan gejala berangsur menghilang , penyembuhan saraf mulai terjadi
Manifestasi klinis SGB

• Paralisis motorik akut dan cepat (umumnya tetra paresis)


• Ascending paralysis (lemah dari kaki naik keatas
• Glove stocking (sensasi kesemutan pada extremitas)
• Refleks fisiologis menurun atau menghilang (arefleksia)
• Paresis nervus kranialis dan atau gangguan sensoris (hilangnya
sensasi nyeri daan suhu)
• Bila mengeanai saraf otonom (fluktuai tekanan darah yang tinggi,
hipotensi postural, dan disritmia jantung
Manifestasi klinis SGB

• SGB hiperreflek
• Pharyngeal cervical brachial
weaknes
• SGB paraparesis
• Kelemahan bifasial dengan
parestesia
• Oftalmoplegia/ptosis/midriasis
akut
• Neuropati ataksia akut
• Bickerstaff”s brainstem
encephalitis
Pemeriksaan fisik

Kelemahan saraf cranial (III, IV, VI, VII, IX, X)

Kelemahan anggota gerak yang cenderung simetris dan


asendens

Hiporefleksia atau arefleksia

Tidak ada klonus atau reflek patologis


Pemeriksaan penunjang

Laboratorium

Pungsi lumbal disosiasi sitoalbumin

Pemeriksaan Radiologi singkirkan lesi struktural


sebagai penyebab defisit neurologis yang ada

Antibodiganglisiosida

Pemeriksaan Kecepatan Hantar saraf (KHS) dan


Elektromiografi EMG untuk mendeteksi kelainan saraf pada otot
Diagnosis SGB

• kriteria diagnostik menurut National Institute of Neurological and


Communicative Disorders and Strok (NINCDS) sebagai berikut
Tanda minimum untuk penegakan
diagnosis
1. Kelemahan progresif pada kedua lengan Tanda yang meragukan diagnosis
dan tungkai (dapat dimulai dari eks- 1. Disfungsi pernapasan berat lebih dominan daripada
tremitas bawah) kelemahan ekstremitas pada awal onset
2. Hiporefleksia atau arefleksia 2. Gangguan sensorik lebih dominan dari: pada
kelemahan ekstremitas pada aval onset
3. Gangguan BAK atau BAB pada awal onset
Tanda yang memperkuat diagnosis 4. Demam pada awal onset
1. Perburukan gejala yang mencapai titik 5. Defisit sensorik berbatas tegas
nadir kurang atau sama dengan 28 hari 6. Progresivitas lambat dengan ganguan motorik minimal
(4 minggu) tanpa keterlibatan sistem pernapasan (lebiih sesuai
2. Pola distribusi defisit neurologis yang dengan (Subacute atau chronic inflammatory
simetris demyelinating polyneuropathy)
3. Gangguan sensorik minimal 7. Kelemahan asimetris persisten
4. Gangguan nervus kranial terutama 8. Gangguan BAK atau BAB persisten
kelemahan otot fasialis bilateral 9. Peningkatan jumlah sel mononuklear pada cairan
5. Disfungsi saraf autonom serebrospinal (CSS)(>500x10/L)
6. Nyeri 10. Peningkatan sel polimofnuklear pada CSS
7. Peningkatan protein pada CSS
8. Gambaran elektrodiagnostik khas yang
sesuai dengan kriteria SGB
Diagnosis Banding

• Miastenia gravis akut,


• Thrombosis arteri basilaris
• Paralisis periodik
• Botulisme
• Tick paralysis
• Porfiria intermiten akut
• Neuropati akibat logam berat
• Cedera medulla spinalis
• Poliomyelitis
• Mielopati servikalis
Komplikasi

Komplikasi jangka pendek Komplikasi jangka panjang

• kardiovaskuler • gangguan psikologis


• Syndrome of inappropriate seperti kecemasan, susah
antidiuretic hormone tidur
(SIADH) • rasa nyeri
• Ensefalopati
• Komplikasi respiratori
• Penyakit ginjal
• Rhabdomiolisis
• Konstipasi
Tatalaksana
Terapi suportif
• Ventilator atau intubasi jika terjadi gagal nafas
• Obat vasokatifjika hipotensi dan strok
• Dan lain sebagainyar
• oba Imunoterapi

Imunoterapi baik intravenous immunoglobulin


(IVIG) maupun plasma exchange (PE) akan
mengurangi durasi gejala secara signifikan,

Prinsip
Terapi utama dalam terapi Guillain-Barre syndrome:
rehabilitasi
a. Membantu pasien mengembalikan fungsi otot
seoptimal
mungkin pada level nyeri yang masih bisa ditoleransi.
b. Menggunakan perlengkapan suportif dan adaptasi
fungsional
yang lain untuk menolong pasien dengan cacat
residual. Untuk
melanjutkan level aktivitas sedekat mungkin seperti
gaya hidup
sebelumnya.
Prognosis

• Pada umum nya penderita mempunyai


prognosis yang baik, tetapi pada
sebagian kecil penderita dapat meninggal
atau mempunyai gejala sisa.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai