Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KOMPONEN

INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA TERHADAP
PERTUMBUHAN EKONOMI
PROVINSI BALI
Nyoman Lilya Santika Dewi
I Ketut Sutrisna
Jurusan Ekonomi Pembangunan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana

KELOMPOK IX
ROLANDA MANTU
MUSTAQIM SALEH
LATAR BELAKANG
Pembangunan manusia merupakan salah satu indikator
terciptanya pembangunan yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi. Untuk mengukur mutu modal manusia,
United Nations Development Program (UNDP) mengenalkan
konsep mutu modal manusia yang diberi nama Human
Development Index atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
IPM memberikan suatu ukuran gabungan tiga dimensi tentang
pembangunan manusia, yaitu dimensi kesehatan diukur angka
usia harapan hidup, dimensi pendidikan diukur dari tingkat
kemampuan baca tulis orang dewasa dan rata – rata lama
sekolah dan dimensi daya beli yang memiliki standar hidup layak
diukur dari paritas daya beli (UNDP,2004).
Ide dasar yang melandasi dibuatnya indeks ini
adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber
daya manusia. Indeks pembangunan manusia (IPM)
telah memainkan dua peran kunci dalam bidang
pembangunan ekonomi yang diterapkan, yaitu
sebagai alat untuk mempopulerkan pembangunan
manusia sebagai pemahaman baru tentang
kesejahteraan, dan sebagai alternatif untuk PDB per
kapita sebagai cara untuk mengukur tingkat
pembangunan untuk perbandingan antar negara
dan waktu (Elizabeth, 2007).
TEORI
Teori Adam Smith sering dianggap sebagai awal dari
pengkajian masalah pertumbuhan secara sistematis
(Sukirno,2006 : 433). Menurut Adam Smith, ada dua aspek
utama dari pertumbuhan ekonomi. Dalam pertumbuhan
output Adam Smith melihat sistem produksi suatu negara
terdiri dari tiga unsur pokok yaitu : sumber – sumber alam
yang tersedia (atau faktor produksi tanah), sumber – sumber
manusiawi (jumlah penduduk), stok barang kapital yang ada.
Adam Smith mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi
merupakan proses perpaduan antara pertumbuhan
penduduk dengan kemajuan teknologi (Sukirno,1985 : 280).
Menurut John Stuart Mill mengatakan bahwa pembangunan
ekonomi tergantung pada dua jenis perbaikan, yaitu perbaikan
dengan tingkat pengetahuan masyarakat dan perbaikan yang
berupa usaha-usaha untuk menghapus penghambat
pembangunan, seperti adat istiadat, kepercayaan dan berpikir
tradisional.
Harrod Domar berpendapat bahwa pertambahan produksi dan
pendapatan masyarakat bukan ditentukan oleh kapasitas
memproduksi masyarakat tetapi oleh kenaikan pengeluaran
masyarakat. Dengan demikian walaupun kapasitas dalam
memproduksi bertambah, pendapatan nasional baru akan
bertambah dan pertumbuhan ekonomi akan tercipta apabila
pengeluaran masyarakat meningkat dibandingkan masa lalu
(Sukirno,1985: 287).
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik.
Penelitian ini dilakukan di Bali dengan menggunakan data
time series selama sembilan tahun dan cross section
sebanyak sembilan kabupaten/kota di Bali sehingga
menghasilkan delapan puluh satu observasi. Teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
analisis kuantitatif, yaitu analisis yang bersifat objektif
dengan berdasarkan pada data yang berupa angka-angka.
Alat analisis yang digunakan yaitu analisis linear berganda
dengan menggunakan data panel.
Analisis ini berguna untuk mengetahui pengaruh indeks
kesehatan, indeks pendidikan dan indeks daya beli terhadap
pertumbuhan ekonomi di seluruh kabupaten/kota Provinsi Bali
pada tahun 2004 sampai dengan tahun 2012 dengan metode
Pooled Least Square (PLS). Dalam analisis ini menggunakan
bantuan program Eviews 6.1 yang bertujuan untuk melihat
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
Sehingga dalam regresi data panel, metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode Pooled Least Square (PLS) yang
mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada menunjukkan
kondisi sesungguhnya dimana nilai intersep dari masing – masing
variabel adalah sama dan slope koefisien dari vaiabel – variabel
yang digunakan adalah identik untuk semua unit cross section
untuk memperoleh kesimpulan hasil penelitian secara umum.
HASIL PENELITIAN
Pengujian ketepatan model yang dibentuk, diuji dengan uji asumsi
klasik berupa uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan
uji heteroskedastisitas yang mana hasilnya diperoleh bahwa model
yang dibentuk bebas dari gangguan uji asumsi klasik. Model yang
dibentuk telah memenuhi tahap BLUE, maka terbentuk hasil regresi
data
1. Uji simultan
Pada model penelitian , nilai R squared (R2 ) sebesar 0,6354. Ini
berarti bahwa 63,54 persen dari pertumbuhan ekonomi Provinsi
Bali dipengaruhi oleh indeks kesehatan, indeks pendidikan dan
indeks daya beli masyarakat sebagai capaian mutu modal manusia
dan sisanya 36,46 persen dipengaruhi variabel lain di luar model.
2. . Uji Parsial (t test)
Pada model penelitian ini, nilai t hitung variabel
indeks pendidikan sebesar 8,21 dimana lebih besar
dari t tabel sebesar 1,991 dan dilihat dari nilai
signifikansinya sebesar 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak.
Ini berarti secara parsial indeks pendidikan
berpengaruh positif signifikan terhadap pertumbuhan
ekonomi di Provinsi Bali. Hal tersebut sesuai dengan
hipotesis yang dibentuk berdasarkan teori bahwa
pendidikan merupakan modal manusia yang
terpenting untuk meningkatkan produktifitasnya
sebagai tenaga kerja yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi.
KESIMPULAN
Secara simultan indeks kesehatan, indeks pendidikan dan
indeks daya beli masyarakat berpengaruh signifikan
terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Semakin
baik capaian mutu modal manusia terkait indeks
pembangunan manusia sebagai modal dalam
pembangunan ekonomi maka pertumbuhan ekonomi pun
akan terwujud serta semakin meningkat. Sedangkan secara
parsial, indeks kesehatan tidak berpengaruh terhadap
pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Sementara, indeks
pendidikan dan indeks daya beli berpengauh positi
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali.
SARAN
 Kebijakan – kebijakan yang harus ditempuh dan dipertahankan
Pemerintah serta didukung oleh masyarakat baik berupa
perbaikan di bidang pendidikan dapat dilakukan dengan
peningkatan fasilitas baik sarana dan pasarana pendidikan di
daerah – daerah terpencil sehingga seluruh masyarakat mampu
mengenyam pendidikan , sumbangan pendidikan ke masyarakat
kurang mampu , atau pelatihan guru – guru sebagai tenaga
pengajar yang dapat dikirim ke daerah – daerah terpencil.
terkait kesehatan pun perbaikan sanitasi lingkungan , jaminan
kesehatan masyarakat kurang mampu pun harus lebih dapat
tepat sasaran khususnya pada daerah – daerah yang selama ini
kurang mendapat perhatian Pemerintah.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai