Anda di halaman 1dari 18

TEORI KEDATANGAN

ISLAM DI INDONESIA

ALI SABAR SITUMEANG (2110712009)


FEBRINAYA KEZIA ZEBUA (2110713021)
TRIANDISA SUMARLIS (2110711003)
Sejarah Masuknya Islam Ke Indonesia
Islam masuk ke Indonesia pada abad pertama Hijrah atau abad ke tujuh/ke delapan Masehi. Ini
mungkin didasarkan pada penemuan batu nisan seorang wanita Muslimah yang bernama Fatimah binti
Maimun di Leran dekat Surabaya yang bertahun 475 H atau 1082 M. Sedangkan menurut laporan
seorang musafir Maroko Ibnu Batutah yang mengunjungi Samudra Pasai dalam perjalanannya ke Negeri
Cina pada 1345M, Agama islam yang bermadzhab Syafi’I telah mantap disana selama seabad. Oleh
karena itu, abad XIII biasanya dianggap sebagai masa awal masuknya agama Islam ke Indonesia.

Islam datang ke wilayah-wilayah tersebut dapat diterima dengan baik, karena Islam datang
dengan membawa prinsip-prinsip perdamaian, persamaan antara manusia (tidak ada kasta),
menghilangkan perbudakan dan yang paling penting juga adalah masuk ke dalam Islam sangat mudah
hanya dengan membaca dua kalimat syahadat dan tidak ada paksaan.
Beberapa Teori Masuknya Islam ke
Indonesia
1.Teori Mekah 
Teori Mekah mengatakan bahwa proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari
Mekah atau Arab. Proses ini berlangsung pada abad pertama Hijriah atau abad ke-7 M. Tokoh yang
memperkenalkan teori ini adalah Haji Abdul Karim Amrullah atau HAMKA, salah seorang ulama
sekaligus sastrawan Indonesia. Hamka mengemukakan pendapatnya ini pada tahun 1958, saat orasi
yang disampaikan pada dies Natalis Perguruan Tinggi Islam Negeri (PTIN) di Yogyakarta. Ia menolak
seluruh anggapan para sarjana Barat yang mengemukakan bahwa Islam datang ke Indonesia tidak
langsung dari Arab.
 Pandangan HAMKA ini hampir sama dengan Teori Sufi yang diungkapkan oleh A.H. Johns
yang mengatakan bahwa para musafirlah (kaum pengembara) yang telah melakukan islamisasi awal di
Indonesia. Kaum Sufi biasanya mengembara dari satu tempat ke tempat lainnya untuk mendirikan
kumpulan atau perguruan tarekat.
2. Teori Gujarat 

Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari Gujarat
pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagian barat,berdekaran dengan Laut
Arab. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh J.P. Moquetta(1912) yang memberikan
argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831
H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya, batu nisan di Pasai dan makam maulanan Malik Ibrahim yang
wafat tahun 1419 di Gresik, Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di
Kambay, Gujarat. Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat,
atau setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi khas
Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat muslim di Gujarat
dan Indonesia
3. Teori Persia 

Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari daerah Persia
atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein Djajadiningrat,sejarawan asal
Banten. Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein lebih menitikberatkan analisisnya pada
kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut
antara lain: tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian
Husein bin Ali, cucu Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di
Sumatera Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa
Parsi.
4. Teori Cina 

Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya


di Jawa)berasal dari para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-Islam-Jawa
menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah Kanton, Zhang-zhao,Quanzhou,
dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila
dilihat dari beberapa sumber luar negeri (kronik) maupun lokal (babad dan hikayat),dapat diterima.

Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang didirikan
oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan penting sepanjang pada
abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan Cina, diduduki pertama-tama oleh para
pelaut dan pedagang Cina.
Metode-Metode Masuknya Islam
Di Indonesia

JALUR
JALUR JALUR
PERDAGANGA
PERKAWINAN TASAWUF
N

JALUR JALUR JALUR


PENDIDIKAN KESENIAN POLITIK
1. Jalur perdagangan

Jalur ini dimungkinkan karena orang-orang melayu telah lama menjalin kontak dagang dengan
orang Arab. Apalagi setelah berdirinya kerajaan Islam seperti kerajaan Islam Malaka dan kerajaan
Samudra Pasai di Aceh, maka makin ramailah para ulama dan pedagang Arab datang ke Nusantara
(Indonesia). Di samping mencari keuntungan duniawi juga mereka mencari keuntungan rohani yaitu
dengan menyiarkan Islam. Artinya mereka berdagang sambil menyiarkan agama Islam.
2. Jalur perkawinan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di Indonesia dan menikah dengan penduduk
setempat. Sudah barang tentu mereka menjadi keluarga muslim dan penyebar agama Islam yang gigih.

3. Melalui jalur tasawuf


Dengan tasawuf, bentuk Islam yang diajarkan kepada penduduk pribumi mempunyai persamaan
dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu
mudah dimengerti dan mudah diterima. Kehidupan mistik bagi masyarakat Indonesia sudah menjadi
bagian dari kepercayaan mereka. Oleh karena itu, penyebaran Islam melalui jalur tasawuf atau mistik
ini mudah diterima karena sesuai dengan alam pikiran masyarakat Indonesia. Misalnya, menggunakan
ilmu-ilmu riyadhat dan kesaktian dalam proses penyebaran Islam kepada penduduk setempat.
4. Melalui jalur pendidikan

Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang paling strategis dalam pengembangan
Islam di Indonesia. Para da’i dan muballig yang menyebarkan Islam di seluruh pelosok Nusantara
adalah keluaran pesantren tersebut. Datuk Ribandang yang mengislamkan kerajaan Gowa-Tallo dan
Kalimantan Timur adalah keluaran pesantren Sunan Giri. Santri-santri Sunan Giri menyebar ke pulau-
pulau seperti Bawean, Kangean, Madura, Haruku, Ternate, hingga ke Nusa Tenggara. Dan sampai
sekarang pesantren terbukti sangat strategis dalam memerankan kendali penyebaran Islam di seluruh
Indonesia.
5. Melalui jalur kesenian

Penyebaran Islam melalui kesenian berupa wayang, satra, dan berbagai kesenian lainnya.
Pendekatan jalur kesenian dilakukan oleh para penyebar Islam seperti Walisongo untuk menarik
perhatian di kalangan mereka, sehingga dengan tanpa terasa mereka telah tertarik kepada ajaran-ajaran
Islam sekalipun pada awalnya mereka tertarik karena media kesenian itu. Misalnya, Sunan Kalijaga
adalah tokoh seniman wayang. Ia tidak pernah meminta bayaran pertunjukkan seni, tetapi ia meminta
para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Sebagian cerita wayang masih
dipetik dari cerita Mahabrata dan Ramayana, tetapi di dalam cerita itu disisipkan ajaran dan nama-
nama pahlawan Islam. Kesenian-kesenian lain juga dijadikan media islamisasi, seperti sastra (hikayat,
babad, dan sebagainya), seni arsitektur, dan seni ukir.
6. Melalui jalur Politik

Artinya penyebaran Islam di Nusantara, tidak terlepas dari dukungan yang kuat dari para Sultan.
Di pulau Jawa, misalnya kesultanan Demak, merupakan pusat dakwah dan menjadi pelindung
perkembangan Islam. Begitu juga raja-raja lainnya di seluruh Nusantara. Raja Gowa-Tallo di Sulawesi
selatan melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan oleh Demak di Jawa. Dan para Sultan
di seluruh Nusantara melakukan komunikasi, bahu membahu dan tolong-menolong dalam melindungi
dakwah Islam di Nusantara. Keadaan ini menjadi cikal bakal tumbuhnya negara nasional Indonesia
dimasa mendatang.
Penyebaran Islam di Beberapa Wilayah
di Indonesia
A. PULAU SUMATERA
B. PULAU JAWA
C. PULAU SULAWESI
D. PULAU KALIMANTAN
E. PULAU MALUKU DAN SEKITARNYA
Faktor Pendukung Islam Cepat
Berkembang di Indonesia
Adanya perkawinan antara pedagang
01 Arab, Persia, dan Gujarat dengan
penduduk Indonesia 02 Adanya sistem pendidikan pondok
pesantren.

Metode penyampaiannya mengena


Gigihnya para da'i atau mubaligh dalam
03 menyebarluaskan Islam 04 dihati masyarakat, sebab
disesuikan dengan latar belakang
kebudayaan yang dimiliki
Pengaruh Islam terhadap Peradaban
Bangsa Indonesia

KESENIAN DAN
BAHASA
BANGUNAN
DAN NAMA
IBADAH

ADAT POLITIK
ISTIADAT
Hikmah Sejarah Perkembangan Islam di
Indonesia

1. Islam membawa ajaran yang berisi kedamaian.


2. Penyebar ajaran Islam di Indonesia adalah pribadi yang memiliki ketangguhan dan pekerja keras.
3. Terjadi akulturasi budaya antara Islam dan kebudayaan lokal meskipun Islam tetap memiliki batasan
dan secara tegas tidak boleh bertentangan dengan ajaran dasar dalam Islam.
DAFTAR PUSTAKA
https://m.mediaindonesia.com/humaniora/431871/yuk-kenali-sejarah-teori-masuknya-islamke-
indonesia
https://amp.tirto.id/penjelasan-4-teori-sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia-f8pm
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesia/amp/
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai