Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Rahmatika Lestari
0918011128
Multigravida Hamil 31-32 Minggu dengan Ketuban
Pecah Dini 4 Hari dan Riwayat Seksio Sesarea 1
Kali yang Diakhiri dengan Ekstraksi Vakum
Riwayat Haid
Menarche : 14 tahun
Siklus haid : 28 hari, teratur
Jumlah : jumlah darah normal (2 kali ganti pembalut), tidak nyeri
HPHT : 19 Oktober 2012
TP : 26 Juli 2013
Riwayat Perkawinan
Pernikahan kedua dan berlangsung selama 4 tahun.
Riwayat Perkawinan
± 18 jam SMRS os mengeluhkan keluar air-air dan mengeluhkan perut
mulas yang bersifat jarang. Os mengaku pernah dirawat di RSAM dengan
keluhan yang sama ± 4 hari yang lalu dan diperbolehkan pulang ± 2 hari
SMRS. Riwayat keputihan tidak disangkal, dengan warna putih kekuningan
dan tidak berbau. Os mengaku hamil 8 bulan dan gerakan anak masih
dirasakan.
Riwayat Kontrasepsi
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan KB.
Status Generalis
Kulit : Chloasma gravidarum (+)
Kepala : Normocephalic, wajah edema (-), bibir sianosis (-)
Mata : Konjungtiva ananemis, sklera anikterik, palpebra
edema (-)
Gigi/Mulut : Karies (-)
Leher : JVP 5-2 cm H2O, massa (-)
Thoraks
Mammae : Mammae membesar dan tegang, hiperpigmentasi (+)
Jantung : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-), batas
jantung normal
Paru : Sonor (+/+) normal, vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-),
Wheezing (-/-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membesar, striae gravidarum (+)
Palpasi : Nyeri tekan ulu hati (-), hepar dan lien sulit dinilai
Perkusi : Nyeri ketok (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Ekstremitas : Superior : Edema (-/-)
Inferior : Edema (-/-), varises (-/-)
Status Obstetri
Pemeriksaan Luar
Tinggi fundus uteri 4 jari di bawah processus xyphoideus (25 cm),
memanjang, punggung kanan, terbawah kepala, penurunan 5/5, His (+)
1x/10’/10”, DJJ 135 x/menit, TBJ 2170 gram.
Pemeriksaan Dalam (Inspekulo)
Porsio lividae, OUE tertutup, fluor (-), fluksus (+) ketuban tak aktif, E/L/P
(-).
Indeks Tokolitik
• Kontraksi :2
• Ketuban pecah :4
• Perdarahan :0
• Pembukaan :0
Total :6
Flamm-Geiger
• Usia < 40 tahun : 2
• Persalinan pervaginam sebelumnya : 0
• Alasan seksio sesar sebelumnya selain kegagalan kemajuan persalina :
1
• Penipisan serviks saat masuk : 0
• Pembukaan saat masuk : 0
Total :3
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Tanggal 1 Juni 2013
Pemeriksaan Hasil Normal
Hb 10,1 12-16 gr/dl
Leukosit 20.200 4500-10.700 /ul
Trombosit 304.000 150.000-400.000 /ul
Hematokrit 29 38-47 %
Masa Perdarahan 3 1-7 menit
Masa Pembekuan 10 9-15 menit
Gula Darah Sewaktu 61 70-200 mg/dl
DIAGNOSIS DAN PROGNSIS
G2P1A0 hamil 31-32 minggu dengan ketuban pecah dini 4 hari dan riwayat
seksio sesarea 1 kali, belum inpartu, janin tunggal hidup, presentasi kepala.
Ibu : Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Anak : dubia ad bonam
PENATALAKSANAAN
Observasi TVI, DJJ, tanda-tanda inpartu
IVFD RL xx gtt/menit
Inj Ampicilin 3 x 1 gram, i.v
Nifedipine 4 x 10 mg
Deksamethasone 1 x 12 mg i.v (2 hari)
2 JUNI 2013
S : Perut mulas (+) jarang
O : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
T : 37,0 ˚C
PL : Tinggi fundus uteri 4 jari di bawah processus xyphoideus (25 cm), memanjang,
punggung kanan, terbawah kepala, penurunan 5/5, His (+) 2 kali/10 menit/20 detik,
DJJ 140 x/menit, TBJ 1800 gram
A : G2P1A0 hamil 31-32 minggu dengan riwayat pecah ketuban 5 hari dan riwayat
seksio sesarea 1 kali, belum inpartu, janin tunggal hidup, presentasi kepala.
P : Observasi TVI, DJJ, tanda-tanda inpartu
IVFD RL xx gtt/menit
Inj Ampicilin 3 x 1 gram, i.v
Nifedipine 4 x 10 mg
Deksamethasone 1 x 12 mg i.v (2 hari)
Pukul 12.15 WIB
Dilakukan pemeriksaan dalam: portio lunak, medial, eff 50%, pembukaan 3 cm,
ketuban (-), terbawah kepala, H I-II, SSL.
Pukul 15.20 WIB
Pembukaan 4 cm, ketuban (-), terbawah kepala, H II, SSL.
Pukul 18.00 WIB
Pembukaan 8 cm, ketuban (-), terbawah kepala, H II-III, UUK di depan.
Pukul 19.45 WIB
Os ingin mengedan terus-menerus, His 4x/10’/40”, pembukaan lengkap, ketuban (-),
penurunan kepala Hodge III, DJJ 138 x/menit, UUK di depan
Pukul 20.40 WIB
Bayi lahir dengan bantuan ekstraksi vakum, BB 1900 gram, PB 45 cm, AS 6/7, anus
(+), cacat (-).
Pukul 20.45 WIB
Plasenta lahir spontan, kesan lengkap dan utuh beserta kotiledonnya, BP ± 350 gram,
PTP 40 cm. Perdarahan kala III-IV ± 150 cc.
ANALISIS KASUS
Pertama, dengan melakukan anamnesis yang baik dan teliti kapan mulai keluar air,
jumlahnya, merembes atau tiba-tiba banyak, konsistensinya encer atau kental dan
baunya. Kemudian dengan melakukan pemeriksaan fisik, sebagai berikut 1,2,4,5,11:
1. Pemeriksaan serviks mungkin memperlihatkan keluarnya cairan amnion dari
lubang serviks, bila fundus uteri ditekan atau bagian terendah digoyangkan, keluar
cairan dari osteum uteri internum (OUI).
2. Dilakukan pemeriksaan pH dari cairan tersebut (cairan amnion akan merubah
lakmus menjadi berwarna biru karena bersifat alkalis).
3. Tes nitrazine kuning dapat menegaskan diagnosa dimana indikator pH akan
berubah berwarna hitam, walaupun urine dan semen dapat memberikan hasil
positif palsu.
4. Melihat cairan yang mengering di bawah mikroskop, cairan amnion akan
menunjukkan fern-like pattern (gambaran daun pakis)
5. Batasi pemeriksaan dalam untuk mencegah ascending infection.
6. USG digunakan untuk melihat organ interna dan fungsinya, juga menilai
aliran darah uteroplasenta. Diagnosis oligohidramnion dapat ditegakkan
dengan pemeriksan USG dengan ketentuan bahwa dengan memperhatikan
usia hamil maka oligohidramnion apabila jumlah air ketuban kurang dari 5
precentile, sedangkan tanpa memperhatikan usia hamil maka
oligohidramnion apabila jumlah air ketuban pada 4 kwadran < 5 cm ( AFI
< 5cm )
Apakah penatalaksanaan dan penanganan
kehamilan pada kasus ini sudah tepat?
Ketuban pecah prematur pada preterm dengan usia hamil 26 minggu atau
kurang, 50% kasus proses persalinan akan terjadi dalam 1 minggu dengan usia
hamil 28-34 minggu 50% akan terjadi dalam 24 jam dan 80-90% akan terjadi
proses persalinan dalam 1 minggu dan pada usia hamil 37 minggu atau kurang,
50% akan terjadi persalinan dalam 48 jam dan 13% adalam 7 hari. Yang sering
menjadi masalah adalah bila ketuban pecah prematur terjadi pada usia hamil
trimester II yakni antara 20-26 minggu. Dikemukakan bahawa 85% kasus
ketuban pecah prematur pada trimester II dengan volume air ketuban yang
masih adekuat akan terjadi persalinan pada trimester III. Akan tetapi bila
jaumlah air ketuban sudah sangat berkurang (oligohidramnios) maka 100%
akan terjadi persalinan pada usia hamil kurang dari 25 minggu
Untuk menghindari pelahiran ketika terjadi pecah ketuban preterm mempunyai
dua pilihan utama:
• Penatalaksanaan nonintervensi atau menunggu, yakni hanya menunggu
terjadinya persalinan spontan.
• Intervensi yang mungkin meliputi kortikosteroid yang diberikan dengan atau
tanpa agen tokolitik untuk menghentikan persalinan preterm supaya
kortikosteroid mempunyai cukup waktu untuk menginduksi pematangan
janin.
• Pemberian antibiotik bermanfaat untuk mencegah infeksi pada kasus ketuban
pecah dini. Terapi pilikhan utama adalah penisilin dan ampisilin.
Ekstraksi Vakum