Anda di halaman 1dari 40

KEDOKTERAN DAN

ILMU KESEHATAN

F21.5 GANGGUAN SKIZOAFEKTIF TIPE DEPRESI

Selly Yunita Pratiwi


20204010002
Pembimbing : dr. Eska Agustin Putri Susanti, Sp. KJ
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Buruh
Alamat :Cepoko, Sumbermulyo, Bambanglipuro,
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
No RM : 57-18-75
AUTOANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Keluhan Utama :
Kontrol rutin pengobatan (obat habis)
AUTOANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Sekarang


• Seorang perempuan usia 51 tahun datang ke poli jiwa RSUD Panembahan
Senopati pada tanggal 16 November 2021 untuk kontrol rutin. Pasien datang
sendiri.
• Pada autoanamnesis didapatkan bahwa keluhan pasien pertama kali terjadi
pada tahun 2015. Pasien mengeluhkan tidak bisa tidur dan sering terbangun
pada malam hari yang telah terjadi 2 minggu SMRS. Pasien tidak bisa tidur
karena mendengar suara-suara yang berbisik kepadanya dan menyalahkan
dirinya terhadap keadaan. Karena hal tersebut pasien juga merasa sedih,
kehilangan minat melakukan aktivitas sehari-hari hingga tidak mau bekerja,
tidak nafsu makan, dan selalu merasa bersalah sehingga pasien merasa
pesimis.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

• Pada tahun 2019 pasien dirawat di RSJ Grhasia karena


pernah putus obat dan suara-suara tersebut datang
kembali dan pasien kembali tidak bisa tidur. Setelah
menjalani pengobatan kembali, hingga saat ini pasien
tidak pernah merasakan gejala tersebut dan dapat
menjalani aktivitas seperti biasa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Penyakit Dahulu:


 Keluhan serupa (-)
 Riwayat trauma kepala, demam
Riwayat Penyakit Keluarga:
tinggi, sakit berat, kejang (-)
 Keluhan yang serupa (-)
 Riwayat mengkonsumi alkohol
 Riwayat hipertensi (-)
atau zat aditif lain (-)
 Riwayat diabetes mellitus (-)
 Riwayat merokok (-)
 Riwayat hipertensi (-)
 Riwayat diabetes mellitus (-)
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Pribadi:
Prenatal dan perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, lahir
spontan di bidan.
Masa kanak kanak
Pasien diasuh langsung oleh ibu, menyusu selama 6 bulan
penuh, perkembangan sesuai anak seusianya
Masa kanak kanak akhir dan remaja
Pasien merupakan anak yang cenderung pendiam tetapi
senang membantu sehingga memiliki banyak teman. Akan
tetapi pasien cukup pemalu dengan lawan jenis.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

o Riwayat pekerjaan o Agama


Sebelum sakit pasien bekerja Pasien merupakan seorang
sebagai buruh. muslim, pasien sering mengikuti
o Riwayat hubungan dan pengajian yang diadakan di
pernikahan masjid di dekat rumahnya
Pasien belum menikah dan tidak setiap minggu.
pernah menjalin hubungan dengan o Aktivitas sosial
lawan jenis
o Riwayat militer Sebelum sakit pasien aktif
beraktivitas di sekitar
(-)
lingkungan tempat tinggal, tidak
o Riwayat pendidikan pernah ada masalah dengan
Pasien merupakan lulusan SMP, tetangga.
tidak melanjutkan sekolah karena o Riwayat hukum
tidak ada biaya, tidak ada masalah
akademis selama sekolah. Tidak ada riwayat hukum
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

o Situasi kehidupan sekarang


Pasien tinggal berdua dengan ibunya, kegiatan sehari hari pasien bekerja
dan melakukan mengikuti kegiatan di sekitar rumah pasien.
o Keadaan sosial ekonomi
Pasien tinggal dengan ibu di rumah milik orang tua pasien. Setelah sakit
pasien tidak bekerja sehingga ibunya menggantikan peran menjadi tulang
punggung keluarga. Sehari-hari ibu pasien bekerja sebagai buruh cuci
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Riwayat Personal Sosial dan Lingkungan

 Pasien merupakan seorang perempuan yang belum berkeluarga,


sehari hari tinggal hanya dengan ibunya.

 Pasien bekerja sebagai buruh dan sehari-hari berkegiatan


dilingkungan rumah

 Ibu pasien mengatakan pasien memiliki hubungan yang baik


dengan ibu, adik, serta tetangga pasien.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PX FISIK

Status Generalis
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran :Compos Mentis, E4V5M6

Vital Sign
• TD : 120/90 mmHg
• Suhu : 36 oC
• Nadi : 82 kali/menit
• Respirasi :20 kali/menit
• Sp02 : 99 %
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PX STATUS MENTAL
1.Gambaran Umum
 Kesadaran : Compos mentis
 Penampilan :
- Seorang perempuan berpakaian sesuai usia
- Sikap tubuh :Normal
- Cara berpakaian :Rapi (-), biasa (+), kesan dapat mengurus
diri
- Kesehatan fisik : Sehat
 Perilaku dan aktvitas psikomotor
- Cara berjalan : biasa (+)
- Hipoaktivitas (+)
- Gerakan involunter tidak ada
 Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif saat diwawancara, pasien menjawab dengan jawaban
singkat, pasien miskin bicara. Ada kontak mata antara pasien dan
pemeriksa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PX STATUS MENTAL
2. Afek dan mood
 Afek menyempit, kooperatif, eutimik
 Mood lainnya : rasa bersalah (+)
 Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood : insomnia (+)
3. Verbalisasi dan cara berbicara
 Arus pembicaraan : lambat
 Produktivitas pembicaraan: sedikit
 Perbendaharaan : biasa
 Nada pembicaraan : biasa
 Volume pembicaraan : kecil
 Isi pembicaraan : sesuai
 Spontanitas pembicaraan : remming dan terdapat jeda
4. Emosi
 Stabilitas : Stabil
 Pengendalian : Adekuat
 Arus Emosi : Normal
PX STATUS MENTAL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

5. Persepsi
• Riwayat halusinasi auditorik (+) saat ini (-), ilusi (-)
6. Pikiran
 Pikiran / proses pikir
- Kecepatan proses pikir : biasa/cepat/lambat
- Mutu proses pikir : jelas/tajam
 Gangguan umum dalam bentuk pikiran
Riwayat psikosis (+), saat ini psikosis (-)
 Gangguan spesifik dalam bentuk pikiran
Realistik, Inkoherensia (-), blocking (-)
 Gangguan spesifik dalam isi pikiran
Delusi/waham (-)
 Progresi pikir : miskin pikir
PX STATUS MENTAL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

8.Pengendalian impuls : baik


9.Derajat insight : derajat IV
10.Reliabilitas : secara keseluruhan
pernyataan pasien dapat dipercaya
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
DIAGNOSA KLINIS

DIAGNOSA KLINIS
Aksis I : F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresi
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan primary support
group
Aksis V : GAF 80-71

DIAGNOSA BANDING
• F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresi
• F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-
like) akut
• F20.3 Skizofrenia tak Terinci
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam

RENCANA TATALAKSANA
R/Fluoxetine 20 mg tab No. XXX
S 1 dd 1 tab
R/Risperidone 2 mg tab No. XXX
S 1 dd 1 tab
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

DEFINISI

Skizoafektif Tipe Manik


• Bersifat episodik
• Gejala afektif dan Tipe Depresif
skizofrenik menonjol
• Terjadi bersamaan
Tipe Campuran

Sadock BJ, Kaplan HI, Grebb JA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. 9 th ed. (2003). Philadelpia: Lippincott
William & Wilkins
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

EPIDEMIOLOGI
• 30% kasus terjadi antara usia 25 dan 35
tahun,
• lebih sering pada wanita.
• terjadi pada sekitar sepertiga pasien
skizofrenia
• 10 hingga 30% dari penerimaan rawat inap
untuk psikosis
• tipe depresif lebih sering terjadi pada
orang tua dibanding anak muda

Tom Joshua P. Wy; Abdolreza Saadabadi. (2021). Schizophrenia disorder. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK541012/


KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

F25.1
PPDGJ III
• Diagnosis ditegakan apabila gejala definitive gangguan skizofrenia
dan afektif sama-sama menonjol secara bersamaan atau dalam
beberapa hari yang satu sesudah yang lain dalam satu episode
penyakit yang sama.
• Bila pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresi setelah
mengalami suatu episode psikotik F20.4

DSM V
 Suatu periode penyakit yang tidak terputus pada suatu waktu. Terdapat baik
episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran dengan
gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia
 Sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol
• Gangguan bukan kareka efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat
yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum
F20
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Berlangsung selama satu bulan atau


lebih
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
F32
PPDGJ III
Mayor • Afek depresif.
• Anhedonia
• Anergia
Minor • Konsentrasi dan perhatian berkurang.
• Harga diri dan kepercayaan diri
berkurang.
• Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak
berguna.
• Pandangan masa depan yang suram dan
pesimistis.
• Gagasan atau perbuatan memebahayakan
diri atau bunuh dir.
• Tidur terganggu.
Sekurang-kurangnya 2 • Nafsu makan berkurang.
minggu
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
F32
DSM V Lima atau lebih gejala/ kriteria telah ada selama
periode waktu 2 minggu dan menunjukan perubahan
fungsi sebelumnya

• Nafsu makan berkurang


• Kehilangan rasa untuk melakukan kebiasaan sehari-
hari
• Pengurangan atau peningkatan berat badan signifikan
• Perubahan pola tidur dari pola tidur biasanya.
• Agitasi
• Merasa lelah atau tidak ada energi hamper setiap
hari
• Selalu merasa bersalah
• Tidak dapat berkonsentrasi
• Mempunyai pikiran untuk melakukan percobaan bunuh
diri.
TX FASE AKUT
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Medikamentosa
 Injeksi
- Olanzapin, dosis 10mg/Ml IM, dapat diulang
setiap 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari
- Aripriprazol, dosis 9,75mg/mL IM, dapat
diulang setiap 2 jam, dosis maksimum
29,25mg/hari.
- Haloperidol, dosis 5mg/mL IM, dapat diulang
setiap setengah jam, dosis maksimum
20mg/hari
- Diazepam 10mg/2 mL IV/IM, dosis maksimum
30mg/hari
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/73/2015. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Jiwa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

 Oral
- Litium 2 x 400 m g/hari, dinaikkan sampai kisaran terapeutik
0,8-1,2 mEq/L (biasanya dicapai dengan dosis litium karbonat
1200-1800 mg/hari, pada fungsi ginjal normal) atau divalproat
dengan dosis awal 3 x 250 mg/hari dan dinaikkan setiap
beberapa hari hingga kadar plasma mencapai 50-100 mg/L atau
karbamazepin dengan dosis awal 300-800 mg/hari dan dosis
dapat dinaikkan 200 mg setiap dua –empat hari hingga mencapai
kadar plasma 4-12 µg/mL sesuai dengan karbamazepin 800-1600
mg/hari atau Lamotrigin dengan dosis 200-400 mg/ hari
- Antidepresan, SSRI, misalnya fluoksetin 1 x 10-20 mg/hari
- Antipsikotika generasi kedua, olanzapin 1 x 10 – 30 mg/hari atau
risperidone 2 x 1-3 mg/hari atau quetiapin hari I (200mg), hari
II (400 mg), hari III (600 mg) dan seterusnya atau aripirazol 1
x 10-30 mg/hari.
- Haloperidol 5-20 mg/hari. Lama pemberian obat untuk fase akut
adalah 2-8 minggu atau sampai tercapai remisi absolut yaitu
YMRS ≤ 9 atau MADRS ≤ 11 dan PANSS-EC ≤ 3 untuk tiap butir
PANSS-EC
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Nonmedikamentosa
• Psikoedukasi
• ECT
Pasien refrakter terhadap obat atau
katatonik.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN TX FASE LANJUTAN
Medikamentosa
Monoterapi
-Litium karbonat 0,6-1 mEq/L biasanya dicapai dengan dosis 900-
1200 mg / hari sekali sedengan dosis 500 mg/ hari
-Olanzapin 1 x 10 mg/hari
-Quetiapin dengan dosis 300 – 600 mg/hari
-Risperidon dengan 1-4 mg/hari
-Aripirazol dengan dosis 10-20 mg/hari
Terapi Kombinasi
•Kombinasi obat-obat di atas. Penggunaan antidepresan jangka
panjang untuk skizoafektif tipe episode depresi mayor tidak
dianjurkan karena dapat menginduksi terjadinya episode manik.
-Klozapin dosis 300-750mg/hari (pasien yang refrakter)
•Lama pemberian obat fase lanjutan 2-6 bulan sampai tercapai
recovery yaitu bebas gejala selama 2 bulan.
•Psikoedukasi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PROGNOSIS
Prognosis skizoafektif lebih baik dari pada
skizofrenia tetapi lebih buruk bila
dibandingkan dengan gangguan mood.
Perjalanan penyakitnya cenderung tidak
mengalami deteriorasi dan responsnya
tehadap litium lebih baik daripada
skizofrenia

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/73/2015. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Jiwa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

PEMBAHASAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

AXIS I : F25.1  berdasarkan anamnesis dan px fisik

• Riwayat demam tinggi, trauma, sakit berat, penurunan kesadaran,


dan kejang disangkal  F00-F09
• Penggunaan zat psikoaktif dan alcohol disangkal  F10-F19

• Gangguan pada mood dan gejala psikotik bersamaan dalam satu


episode
• Gejala psikotik  halusinasi auditorik
• Gejala depresi  merasa sedih, kehilangan minat untuk
melakukan kegiatan sehari-hari dan tidak bisa tidur
• Gejala negatif afek menyempit
• Progresi pikir  miskin pikir
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

AXIS II : -
Riwayat tumbuh kembang saat masa kanak-kanak
dan remaja baik, pasien mampu menyelesaikan
pendidikan sampai tamat SMPmenyingkirkan
diagnosis retardasi mental (F.70)

AXIS III : -
AXIS IV : Pasien memiliki permasalahan dalam
keluarganya. Pasien sudah mulai merasakan keluhan
tersebut sejak ayah pasien meninggal
AXIS V : GAF 80-71
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
DIAGNOSIS BANDING
F23.2 Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia
F25.1 Gangguan skizoafektif tipe
depresi (Schizophrenia-like) Akut
Kriteria diagnostik: Untuk diagnosis pasti harus memenuhi:
- Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu
 Kategori ini harus dipakai baik untuk
episode skizoafektif tipe depresif
atau kurang, dari suatu keadaan non
yang tunggal, dan untuk gangguan psikotik menjadi keadaan yang jelas
berulang dimana sebagian besar psikotik)
episode didominasi oleh skizoafektif - Gejala memenuhi kriteria untuk skizofrenia
tipe depresi
 Afek depresif harus menonjol, (F.20) harus sudah ada untuk sebagian
disertai oleh sedikitnya dua gejala besar waktu sejak berkembangnya
khas, baik depresif maupun kelainan gambaran klinis yang jelas psikotik
perilaku terkait tercantum dalam - Kriteria untuk psikosis polimorfik akut
uraian untuk episode depresif (F32)
tidak terpenuhi
• Dalam episode yang sama, setidaknya
harus jelas ada satu, dan sebaliknya Apabila gejala skizofrenia menetap untuk
ada dua, gejala khas skizofrenia kurun waktu lebih dari satu bulan lamanya,
(sebagaimana ditetapkan dalam maka diagnosis harus dirubah menjadi
pedoman diagnostic skizofrenia
(F20) skizofrenia
DIAGNOSIS BANDING
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

 F20.3 Skizofrenia tak


Terinci
Kriteria diagnositk:
- Memenuhi kriteria umum
untuk diagnosis skizofrenia
- Tidak memenuhi kriteria
untuk diagnosis skizofrenia
paranoid, hebefrenik, atau
katatonik
- Tidak memenuhi kriteria
untuk skizofrenia residual
atau depresi pasca
skizofrenia
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Terima Kasih
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN

Pemeriksaan Orientasi dan Tilikan

Orientasi
• Orang : “datang ke
RS dengan siapa” Tilikan
• Tempat: “rumah nya Kesadaran dan pemahaman
dimana?” pasien terhadap sakitnya
• Waktu : “berangkat • “Apakah pasien tau
ke RS jam berapa?” alasan pasien dibawa/
• Situasi : “waktu datang ke RS”
berangkat sepi atau
ramai”

Anda mungkin juga menyukai