ILMU KESEHATAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 51 tahun
Pekerjaan : Buruh
Alamat :Cepoko, Sumbermulyo, Bambanglipuro,
Agama : Islam
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
No RM : 57-18-75
AUTOANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Keluhan Utama :
Kontrol rutin pengobatan (obat habis)
AUTOANAMNESIS
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Riwayat Pribadi:
Prenatal dan perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara, lahir
spontan di bidan.
Masa kanak kanak
Pasien diasuh langsung oleh ibu, menyusu selama 6 bulan
penuh, perkembangan sesuai anak seusianya
Masa kanak kanak akhir dan remaja
Pasien merupakan anak yang cenderung pendiam tetapi
senang membantu sehingga memiliki banyak teman. Akan
tetapi pasien cukup pemalu dengan lawan jenis.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PX FISIK
Status Generalis
- Keadaan Umum : Baik
- Kesadaran :Compos Mentis, E4V5M6
Vital Sign
• TD : 120/90 mmHg
• Suhu : 36 oC
• Nadi : 82 kali/menit
• Respirasi :20 kali/menit
• Sp02 : 99 %
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PX STATUS MENTAL
1.Gambaran Umum
Kesadaran : Compos mentis
Penampilan :
- Seorang perempuan berpakaian sesuai usia
- Sikap tubuh :Normal
- Cara berpakaian :Rapi (-), biasa (+), kesan dapat mengurus
diri
- Kesehatan fisik : Sehat
Perilaku dan aktvitas psikomotor
- Cara berjalan : biasa (+)
- Hipoaktivitas (+)
- Gerakan involunter tidak ada
Sikap terhadap pemeriksa
Kooperatif saat diwawancara, pasien menjawab dengan jawaban
singkat, pasien miskin bicara. Ada kontak mata antara pasien dan
pemeriksa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PX STATUS MENTAL
2. Afek dan mood
Afek menyempit, kooperatif, eutimik
Mood lainnya : rasa bersalah (+)
Gangguan fisiologis yang berhubungan dengan mood : insomnia (+)
3. Verbalisasi dan cara berbicara
Arus pembicaraan : lambat
Produktivitas pembicaraan: sedikit
Perbendaharaan : biasa
Nada pembicaraan : biasa
Volume pembicaraan : kecil
Isi pembicaraan : sesuai
Spontanitas pembicaraan : remming dan terdapat jeda
4. Emosi
Stabilitas : Stabil
Pengendalian : Adekuat
Arus Emosi : Normal
PX STATUS MENTAL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
5. Persepsi
• Riwayat halusinasi auditorik (+) saat ini (-), ilusi (-)
6. Pikiran
Pikiran / proses pikir
- Kecepatan proses pikir : biasa/cepat/lambat
- Mutu proses pikir : jelas/tajam
Gangguan umum dalam bentuk pikiran
Riwayat psikosis (+), saat ini psikosis (-)
Gangguan spesifik dalam bentuk pikiran
Realistik, Inkoherensia (-), blocking (-)
Gangguan spesifik dalam isi pikiran
Delusi/waham (-)
Progresi pikir : miskin pikir
PX STATUS MENTAL
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
DIAGNOSA KLINIS
Aksis I : F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresi
Aksis II : Tidak ada
Aksis III : Tidak ada
Aksis IV : Masalah berkaitan dengan primary support
group
Aksis V : GAF 80-71
DIAGNOSA BANDING
• F25.1 Gangguan skizoafektif tipe depresi
• F23.2 Gangguan psikotik lir-skizofrenia (schizophrenia-
like) akut
• F20.3 Skizofrenia tak Terinci
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PROGNOSIS
Ad vitam : Dubia ad bonam
Ad fungsionam : Dubia ad bonam
Ad sanationam : Dubia ad bonam
RENCANA TATALAKSANA
R/Fluoxetine 20 mg tab No. XXX
S 1 dd 1 tab
R/Risperidone 2 mg tab No. XXX
S 1 dd 1 tab
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
TINJAUAN PUSTAKA
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
DEFINISI
Sadock BJ, Kaplan HI, Grebb JA. Kaplan & Sadock’s Synopsis of Psychiatry. 9 th ed. (2003). Philadelpia: Lippincott
William & Wilkins
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
EPIDEMIOLOGI
• 30% kasus terjadi antara usia 25 dan 35
tahun,
• lebih sering pada wanita.
• terjadi pada sekitar sepertiga pasien
skizofrenia
• 10 hingga 30% dari penerimaan rawat inap
untuk psikosis
• tipe depresif lebih sering terjadi pada
orang tua dibanding anak muda
F25.1
PPDGJ III
• Diagnosis ditegakan apabila gejala definitive gangguan skizofrenia
dan afektif sama-sama menonjol secara bersamaan atau dalam
beberapa hari yang satu sesudah yang lain dalam satu episode
penyakit yang sama.
• Bila pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresi setelah
mengalami suatu episode psikotik F20.4
DSM V
Suatu periode penyakit yang tidak terputus pada suatu waktu. Terdapat baik
episode depresif berat, episode manik, atau suatu episode campuran dengan
gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia
Sekurangnya 2 minggu tanpa adanya gejala mood yang menonjol
• Gangguan bukan kareka efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya obat
yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum
F20
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Medikamentosa
Injeksi
- Olanzapin, dosis 10mg/Ml IM, dapat diulang
setiap 2 jam, dosis maksimum 30mg/hari
- Aripriprazol, dosis 9,75mg/mL IM, dapat
diulang setiap 2 jam, dosis maksimum
29,25mg/hari.
- Haloperidol, dosis 5mg/mL IM, dapat diulang
setiap setengah jam, dosis maksimum
20mg/hari
- Diazepam 10mg/2 mL IV/IM, dosis maksimum
30mg/hari
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/73/2015. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Jiwa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Oral
- Litium 2 x 400 m g/hari, dinaikkan sampai kisaran terapeutik
0,8-1,2 mEq/L (biasanya dicapai dengan dosis litium karbonat
1200-1800 mg/hari, pada fungsi ginjal normal) atau divalproat
dengan dosis awal 3 x 250 mg/hari dan dinaikkan setiap
beberapa hari hingga kadar plasma mencapai 50-100 mg/L atau
karbamazepin dengan dosis awal 300-800 mg/hari dan dosis
dapat dinaikkan 200 mg setiap dua –empat hari hingga mencapai
kadar plasma 4-12 µg/mL sesuai dengan karbamazepin 800-1600
mg/hari atau Lamotrigin dengan dosis 200-400 mg/ hari
- Antidepresan, SSRI, misalnya fluoksetin 1 x 10-20 mg/hari
- Antipsikotika generasi kedua, olanzapin 1 x 10 – 30 mg/hari atau
risperidone 2 x 1-3 mg/hari atau quetiapin hari I (200mg), hari
II (400 mg), hari III (600 mg) dan seterusnya atau aripirazol 1
x 10-30 mg/hari.
- Haloperidol 5-20 mg/hari. Lama pemberian obat untuk fase akut
adalah 2-8 minggu atau sampai tercapai remisi absolut yaitu
YMRS ≤ 9 atau MADRS ≤ 11 dan PANSS-EC ≤ 3 untuk tiap butir
PANSS-EC
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Nonmedikamentosa
• Psikoedukasi
• ECT
Pasien refrakter terhadap obat atau
katatonik.
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN TX FASE LANJUTAN
Medikamentosa
Monoterapi
-Litium karbonat 0,6-1 mEq/L biasanya dicapai dengan dosis 900-
1200 mg / hari sekali sedengan dosis 500 mg/ hari
-Olanzapin 1 x 10 mg/hari
-Quetiapin dengan dosis 300 – 600 mg/hari
-Risperidon dengan 1-4 mg/hari
-Aripirazol dengan dosis 10-20 mg/hari
Terapi Kombinasi
•Kombinasi obat-obat di atas. Penggunaan antidepresan jangka
panjang untuk skizoafektif tipe episode depresi mayor tidak
dianjurkan karena dapat menginduksi terjadinya episode manik.
-Klozapin dosis 300-750mg/hari (pasien yang refrakter)
•Lama pemberian obat fase lanjutan 2-6 bulan sampai tercapai
recovery yaitu bebas gejala selama 2 bulan.
•Psikoedukasi
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PROGNOSIS
Prognosis skizoafektif lebih baik dari pada
skizofrenia tetapi lebih buruk bila
dibandingkan dengan gangguan mood.
Perjalanan penyakitnya cenderung tidak
mengalami deteriorasi dan responsnya
tehadap litium lebih baik daripada
skizofrenia
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor Hk.02.02/Menkes/73/2015. Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Jiwa
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
PEMBAHASAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
AXIS II : -
Riwayat tumbuh kembang saat masa kanak-kanak
dan remaja baik, pasien mampu menyelesaikan
pendidikan sampai tamat SMPmenyingkirkan
diagnosis retardasi mental (F.70)
AXIS III : -
AXIS IV : Pasien memiliki permasalahan dalam
keluarganya. Pasien sudah mulai merasakan keluhan
tersebut sejak ayah pasien meninggal
AXIS V : GAF 80-71
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
DIAGNOSIS BANDING
F23.2 Gangguan Psikotik Lir-skizofrenia
F25.1 Gangguan skizoafektif tipe
depresi (Schizophrenia-like) Akut
Kriteria diagnostik: Untuk diagnosis pasti harus memenuhi:
- Onset gejala psikotik harus akut (2 minggu
Kategori ini harus dipakai baik untuk
episode skizoafektif tipe depresif
atau kurang, dari suatu keadaan non
yang tunggal, dan untuk gangguan psikotik menjadi keadaan yang jelas
berulang dimana sebagian besar psikotik)
episode didominasi oleh skizoafektif - Gejala memenuhi kriteria untuk skizofrenia
tipe depresi
Afek depresif harus menonjol, (F.20) harus sudah ada untuk sebagian
disertai oleh sedikitnya dua gejala besar waktu sejak berkembangnya
khas, baik depresif maupun kelainan gambaran klinis yang jelas psikotik
perilaku terkait tercantum dalam - Kriteria untuk psikosis polimorfik akut
uraian untuk episode depresif (F32)
tidak terpenuhi
• Dalam episode yang sama, setidaknya
harus jelas ada satu, dan sebaliknya Apabila gejala skizofrenia menetap untuk
ada dua, gejala khas skizofrenia kurun waktu lebih dari satu bulan lamanya,
(sebagaimana ditetapkan dalam maka diagnosis harus dirubah menjadi
pedoman diagnostic skizofrenia
(F20) skizofrenia
DIAGNOSIS BANDING
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Terima Kasih
KEDOKTERAN DAN
ILMU KESEHATAN
Orientasi
• Orang : “datang ke
RS dengan siapa” Tilikan
• Tempat: “rumah nya Kesadaran dan pemahaman
dimana?” pasien terhadap sakitnya
• Waktu : “berangkat • “Apakah pasien tau
ke RS jam berapa?” alasan pasien dibawa/
• Situasi : “waktu datang ke RS”
berangkat sepi atau
ramai”