LINGKUNGAN
SEARPHIN NUGROHO, S.T., M.T.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
Pert. 1 : Pendahuluan
Pert. 2 : Distribusi Frekuensi dan Grafiknya
Pert. 3 : Ukuran Pemusatan
Pert. 4 : Ukuran Penyebaran
Pert. 5 : Uji Hipotesis Sampel Tunggal
Pert. 6 - 7: Uji Hipotesis Sampel Ganda
Pert. 8 : UTS
Pert. 9 : Uji ANOVA
Pert. 10 : Uji Regresi dan Korelasi Linier Sederhana
Pert. 11 : Uji Normalitas
Pert. 12 – 15 : Uji Statistik Non-Parametrik
Pert. 16 : UAS
STATISTIK serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir
dan mengambil kesimpulan sebagaian data (data sampel) yang
INFERENSIAL dipilih secara acak dari seluruh data yang menjadi subyek
kajian (populasi)
Ho Ha
Setara (=) Tidak setara (≠), atau leboh dari (>)
atau kurang dari (<)
Lebih dari sama dengan (≥) Kurang dari (<)
Kurang dari sama dengan (≤) Lebih dari (>)
Contoh:
“Kita ingin menguji apakah rata-rata tinggi dari siswa kelas 8 adalah 66 inci”
Maka hipotesisnya adalah:
H0 : µ = 66
Ha : µ ≠ 66
“Kita ingin menguji apakah membutuhkan waktu kurang dari lima tahun untuk lulus dari jenjang
perkuliahan”
Maka hipotesisnya adalah:
H0 :µ≥5
Ha :µ<5
KESIMPULAN SERTA ERROR TIPE I & TIPE II
Saat melakukan uji hipotesis, terdapat empat kemungkinan kesimpulan berdasarkan pada fakta yang
sebenarnya (atau kesalahan) dari Ho dan keputusan untuk menolaknya atau tidak. Kesimpulan-
kesimpulan tersebut dapat dilihat pada table berikut:
Untuk kepentingan praktis, maka nilai akan ditentukan lebih dahulu dengan
harga yang umumnya digunakan, yakni = 0,01 atau = 0,05. Perhitungan
harga β umumnya menggunakan rumus β = 1 -
PENGUJIAN HIPOTESIS SECARA UMUM
Dalam pengujian hipotesis, pada umumnya terdapat dua cara, yaitu:
Uji hipotesis satu sisi
Dalam uji satu sisi (one-tailed test), hanya ada satu daerah penolakan, dan
hipotesis nol ditolak jika dan hanya jika nilai statistik sampel berada dalam daerah
ini. Jika daerah penolakan berada disisi kanan distribusi sampling, maka uji
hipotesisnya disebut uji sisi kanan (right-tailed test), sedangkan jika berada disisi
kiri maka disebut uji sisi kiri (left-tailed test).
Rata-rata
SAMPEL
TUNGGAL
Proporsi Uji distribusi normal
Pengujian Rata-rata: Distribusi normal
Hipotesis:
Rumus: Titik kritis:
a. Uji dua sisi:
z= a. Uji dua sisi:
H0: µ = µ 0
-z/2 dan z/2
Ha: µ ≠ µ0
Dimana: b. Uji satu sisi:
z = harga pada daftar Uji satu sisi kanan:
b. Uji satu sisi: distribusi normal baku
z
Uji satu sisi kanan: = rata-rata yang dihitung
H0: µ ≤ µ0 Uji satu sisi kiri:
= rata-rata yang menjadi
Ha: µ > µ0 acuan/standar -za
= standar deviasi yang
berasal dari data acuan
Uji satu sisi kiri:
n = jumlah data
H0: µ ≥ µ0
Ha: µ < µ0
Contoh uji hipotesis satu sisi:
Seorang pengusaha roti mengklaim bahwa roti yang dia buat memiliki Panjang rata-rata sebesar 15
cm dengan standar deviasi sebesar 0,5 cm. Suatu hari, pelanggan meragukan klaim tersebut dan
menganggap roti-roti tersebut lebih kecil dari seharusnya, sehingga pelanggan tersebut mencoba
untuk membeli roti-roti tersebut sebanyak 9 buah dengan rata-rata sebesar 14,7 cm. Lakukanlah uji
hipotesis dari cerita di atas dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.
Jawab:
Berdasarkan soal di atas, maka hipotesis yang terbentuk adalah:
H0 : µ = 15
Ha : µ < 15
Dari hipotesis di atas, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji satu sisi kiri, dan dikarenakan
standar deviasi dari acuan diketahui, maka distribusi yang digunakan adalah distribusi normal (uji-z).
=1–β z = -1,645 (berdasarkan pembacaan daftar distribusi normal baku)
= 1 – 0.95
= 0,05 Aturan pengambilan keputusan:
Tolak H0 jika z < -1,645
Statistik uji:
z =
=
= -1,8
-1,8 -1,645 0
z = -1,8, z = -1,645
z: -1,8 < -1,645
Maka, H0 ditolak dikarenakan nilai z yang diuji berada pada daerah penolakan
Contoh uji hipotesis dua sisi:
Seorang pengusaha roti mengklaim bahwa roti yang dia buat memiliki Panjang rata-rata sebesar 15
cm dengan standar deviasi sebesar 0,5 cm. Suatu hari, pelanggan meragukan klaim tersebut dan
mencoba untuk membeli roti-roti tersebut sebanyak 9 buah dengan rata-rata sebesar 14,7 cm.
Lakukanlah uji hipotesis dari cerita di atas dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.
Jawab:
Berdasarkan soal di atas, maka hipotesis yang terbentuk adalah:
H0 : µ = 15
Ha : µ ≠ 15
Dari hipotesis di atas, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji dua sisi, dan dikarenakan standar
deviasi dari acuan diketahui, maka distribusi yang digunakan adalah distribusi normal (uji-z).
=1–β
z/2 = z 0,025
= 1 – 0.95
= -1,96 (berdasarkan pembacaan daftar distribusi normal baku)
= 0,05
Dikarenakan uji ini merupakan dua sisi, maka terdapat titik kritis lainnya yang merupakan
/2 = 0,025 kebalikan dari z/2 yakni 1,96
Statistik uji:
Aturan pengambilan keputusan:
z = Tolak H0 jika z < - 1,96 atau z > 1,96
=
= -1,8
z = -1,8, z = -1,96
z: -1,8 > -1,96 -1,96 -1,8 1,96
Maka, H0 diterima dikarenakan nilai z yang diuji berada pada daerah penerimaan
Pengujian Rata-rata: Distribusi-t
Hipotesis:
Rumus: Titik kritis:
a. Uji dua sisi:
t= a. Uji dua sisi:
H0: µ = µ 0
-t/2.dk dan t/2.dk
Ha: µ ≠ µ0
Dimana: b. Uji satu sisi:
t = harga pada daftar Uji satu sisi kanan:
b. Uji satu sisi: distribusi Student
t.dk
Uji satu sisi kanan: = rata-rata yang dihitung
H0: µ ≤ µ0 Uji satu sisi kiri:
= rata-rata yang menjadi
Ha: µ > µ0 patikan /standar -ta.dk
= standar deviasi yang
dihitung
Uji satu sisi kiri:
n = jumlah data
H0: µ ≥ µ0
Ha: µ < µ0
Contoh uji hipotesis satu sisi:
Seorang pengusaha roti mengklaim bahwa roti yang dia buat memiliki Panjang rata-rata sebesar 15
cm. Suatu hari, pelanggan meragukan klaim tersebut dan menganggap roti-roti tersebut lebih kecil
dari seharusnya, sehingga pelanggan tersebut mencoba untuk membeli roti-roti tersebut sebanyak 9
buah dengan rata-rata sebesar 14,7 cm dengan standar deviasi sebesar 0,7. Lakukanlah uji hipotesis dari
cerita di atas dengan derajat kepercayaan sebesar 95%.
Jawab:
Berdasarkan soal di atas, maka hipotesis yang terbentuk adalah:
H0 : µ = 15
Ha : µ < 15
Dari hipotesis di atas, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji satu sisi kiri, dan dikarenakan
standar deviasi dari acuan tidak diketahui, maka distribusi yang digunakan adalah distribusi Student (uji-
t).
=1–β Derajat kebebasan (dk) = n – 1
=9–1=8
= 1 – 0.95
t.dk = -1,86 (berdasarkan pembacaan daftar distribusi Student)
= 0,05
= -1,28
-1,86 -1,28
Maka, H0 diterima dikarenakan nilai t yang diuji tidak berada pada daerah penolakan
Contoh uji hipotesis dua sisi:
Seorang pengusaha roti mengklaim bahwa roti yang dia buat memiliki Panjang rata-rata sebesar 15
cm. Suatu hari, pelanggan meragukan klaim tersebut dan mencoba untuk membeli roti-roti tersebut
sebanyak 9 buah dengan rata-rata sebesar 14,7 cm dengan standar deviasi sebesar 0,7 cm. Lakukanlah
uji hipotesis dari cerita di atas dengan taraf nyata sebesar 5%.
Jawab:
Berdasarkan soal di atas, maka hipotesis yang terbentuk adalah:
H0 : µ = 15
Ha : µ ≠ 15
Dari hipotesis di atas, maka uji hipotesis yang dilakukan adalah uji dua sisi, dan dikarenakan standar
deviasi dari acuan tidak diketahuidiketahui, maka distribusi yang digunakan adalah distribusi normal
(uji-z).
= 0,05 Derajat kebebasan (dk) = n – 1
=9–1=8
/2 = 0,025
t.dk = -2,306 (berdasarkan pembacaan daftar distribusi Student)
Dikarenakan uji ini merupakan dua sisi, maka terdapat titik kritis lainnya yang
Statistik uji:
merupakan kebalikan dari t/2.dk yakni 2,306
t =
Aturan pengambilan keputusan:
=
Tolak H0 jika t < - 2,306 atau t > 2,306
= -1,28
Maka, H0 diterima dikarenakan nilai t yang diuji berada pada daerah penerimaan
TERIMA KASIH